NovelToon NovelToon
System Warisan!!

System Warisan!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sky Eyes

Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.

Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23: Merekrut Kedua Wanita

Lantai Tiga Natural Resort, Ruang President Suite.!

Saat ini, di ruangan mewah nan megah.

Dion dan kedua wanita yaitu, Kartika Tanjung dan Putri Tanjung. Sedang duduk berhadap-hadapan.

Di tengah mereka, Sebuah meja kaca menjadi pembatas.

Di atas meja, Berbagai makanan kelas atas  Natural Resort di hidangkan.

Namun, Yang membuat aneh adalah. Dion dan kedua wanita itu, hanya saling tatap menatap tanpa ada yang berbicara mau pun makan.

Hal itu, membuat suasana di ruangan menjad hening dan senyap.

"Apa yang di inginkan, Tuan muda Dion dari kami?"

Melihat suasana menjadi aneh, Kartika pun berbicara terlebih dahulu, untuk memulai percakapan.

"Jadi,,, begini, Aku sudah membantu mu tadi, Bahkan bantuan ku tadi sangat berbahaya, kan?" Ucap Dion dengan sedikit senyum.

"Iya betul, tuan muda Dion benar-benar sangat membantu kami tadi, Terima kasih telah membantu aku dan adikku tadi."

Mendengar apa yang Dion katakan, Kartika dan Putri berdiri, dengan sedikit membungkuk pada Dion.

"Tidak perlu seperti itu. lagi pula, Bukan itu maksud ku." Melihat mereka berdua melakukan hal seperti itu, Dion pun melambaikan tangannya.

"Eh,,, lalu, apa yang ingin tuan muda Dion bicarakan?" Tanya Kartika bingung.

"Aku membantu mu tadi, jadi seharusnya kamu juga harus memberi aku sesuatu, kan?" Dion berkata sembari melihat ke atas, ke bawah tubuh ke dua wanita itu.

Di matanya, Tatapan main-main dan usil terlihat.

Begitu melihat ekspresi Dion seperti itu, wajah Kartika gelap.

Bukan hanya dia, bahkan wajah putri pun memerah karena marah.

"Apa maksud ekspresi mu?,,, Oh, ternyata kau juga sama saja seperti Suwirjo. Dasar mesum. Kakak ayok kita pergi." Putri yang awalnya diam, kini meraung bagaikan singa betina.

"Huh,,,Jika itu yang tuan muda inginkan, aku bersedia. Tetapi, biarkan adik ku pergi." Kartika memberikan tanggapan sambil menghela nafas panjang.

"Kakak,,,,!" Melihat Kartika menyetujuinya putri berteriak.

"Putri dengar, orang tua kita mengajarkan agar kita membalas Budi pada orang yang telah membantu kita. Tuan muda dion, sudah membantu kita tadi. Jadi kakak harus memenuhi permintaan dia." Ucap Kartika dengan nada tertekan.

Sebenarnya, Kartika sangat marah dan kesal pada Dion. Tetapi, memikirkan bahwa Dion membantu nya tadi. Membuat dia hanya bisa pasrah.

Lagi pula memang dia berhutang Budi pada Dion.

Selain itu, di bandingkan di bunuh dan di buru oleh keluarga tanjung. Bersama Dion lebih baik.

Setidaknya, ia dan adiknya Memiliki Sandaran dan tempat tinggal.

Meskipun dia tahu, bahwa mungkin Dion tidak akan bisa melawan Keluarga Tanjung.

Akan tetapi, setidaknya dengan dia bersama Dion itu lebih baik. Dia dan adiknya akan memiliki harapan hidup yang lebih besar.

"Tapi kak,,,,"

"Sudah, ini keputusan bulat yang sudah  kakak ambil."

Sebelum putri menyelesaikan kata-katanya, Kartika menyelanya.

"Sudah,,,sudah,,, aku hanya bercanda. Kenapa kalian menganggap nya serius."

Melihat kedua wanita itu berdebat, membuat Dion merasa tak tertahankan.

"Ha,,,"

"Ahhh,,,,maksud tuan muda Dion?"

Mendengar ucapan Dion, putri dan Kartika pun berhenti berdebat.

Mereka berdua, menatap Dion dengan tajam.

"Ekhem,,, ekhem,,, mari kita bicara serius, kamu bilang kamu dari Keluarga Tanjung dan Keluarga Tanjung adalah Keluarga kelas dua di ibu kota?" Dion terbatuk, dan bertanya pada Kartika.

"Iya,,,," balas Kartika singkat.

"Lalu, di bidang apa Keluarga Tanjung berbisnis?" Tanya Dion kembali.

"Keluarga tanjung menjalankan lebih dari sepuluh bisnis. Namun, yang paling di utama kan adalah bisnis rumah sakit dan kedokteran." Kartika membalas pertanyaan Dion dengan santai.

"Kedokteran?"

"Iya,,,"

"Begini, aku bisa membantu kalian melawan paman kalian, menyelidiki dimana ayah Kalian, dan aku juga bisa membantu kalian merebut kembali Keluarga Tanjung." Kata Dion dengan tenang.

Apa~

Apa~

Setelah Dion ucapan terdengar, dua teriakan kaget membuat telinga Dion hampir pecah pun menggelegar.

Tentu saja, teriakan itu berasal dari Kartika Dan putri.

"Tuan muda Dion, kamu tidak sedang bercanda,kan?" Tanya Kartika memastikan.

"Tentu saja aku tidak bercanda." Jawab Dion acuh tak acuh.

"Meskipun Keluarga Tanjung hanyalah Keluarga kelas dua. Tetapi, mereka berada di ibu kota. Bahkan mungkin Keluarga kelas dua di ibukota sedikit lebih kuat. Di bandingkan Keluarga kelas satu di kota Bandung." Kartika menjelaskan.

"Benar sekali, apalagi Keluarga ku adalah yang paling kuat di antara Keluarga kelas dua lainnya. Apa kah kamu benar-benar bisa melawan mereka?." Timpal putri dengan nada meremehkan.

"Karena aku berkata seperti itu, tentu saja. Aku mampu melawan Keluarga Tanjung." Dion hanya menanggapi mereka dengan santai.

"Benarkah,,,?"

"Benarkah,,,?"

Ucap ke duanya bersamaan.

"Iya, tapi,,,.!." Kata-kata Dion berhenti.

"Tapi apa?" Tanya Kartika bersemangat.

"Aku bisa saja membantu mu, tetapi kamu harus menjadi bawahan ku. Dan ketika Keluarga Tanjung berhasil kembali kamu ambil alih. Keluarga Tanjung pun harus berada di bawah sayap ku."

"Maksudmu, ingin kami berdua menjadi bawahan mu. Dan kamu ingin Keluarga Tanjung berada di bawah komando mu?"

Mendengar persyaratan Dion, Kartika sedikit mengernyitkan.

Sementara itu, Putri hanya Diam tanpa bersuara.

Namun, di wajahnya ke putus asaan terlihat.

"Bagaimana?,,,,", Tanya Dion setelah melihat keduanya terbengong.

"Tuan muda Dion, aku tidak bisa memutuskan sekarang. Aku harus berfikir dengan matang terlebih dahulu." Jawab Kartika pelan.

"Baiklah, santai saja. Lagi pula, aku juga tidak ingin meminta jawaban sekarang. Silahkan pikir-pikir terlebih dahulu. Tapi, jangan terlalu lama. Dan percaya lah, berada di bawah sayap ku kamu dan keluarga tanjung akan mendapatkan banyak ke untungan." Ucap Dion dengan tegas.

"Terima kasih Tuan muda Dion, aku akan memberi kamu jawaban secepatnya."

"Oke, makanlah. Kalian boleh tinggal di restauran ini Sementara waktu."

Dion bangkit dari tempat duduknya, sambil berkata pada kedua wanita itu.

"Kamu tidak makan ?" Tanya Kartika heran.

"Tidak, sudah malam. Aku sudah ngantuk aku akan langsung pulang saja." Balas Dion sambil melambaikan tangan nya.

"Terima kasih Tuan muda Dion, hati-hati di jalan." Kartika memperingati.

"Yah, sudah malam kau harus berhati-hati." Timpal putri.

Mendengar kedua wanita itu, Dion tersenyum datar.

Lalu, melangkah kan kakinya untuk pulang.

*****

Setelah keluar dari restauran, Dion seperti biasa memesan Mobil taksi dari aplikasi GoMo.

Begitu mobil pesanan Dion sampai, Dion langsung naik dan menyuruh supir melaju ke arah kosan miliknya.

Sementara itu, kedua wanita masih di ruang president suite.

Mereka berdua sedang makan dengan lahap.

1
Cha Sumuk
sekolah nya gimn Thor tu dionn nya
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
Sky Eyes: masih lanjut kok
total 2 replies
Cha Sumuk
bukan nya mc cowok msh sekolh ya..
kok ga masuk masuk Thor hemmm
Sky Eyes: itu hari Sabtu sama Minggu libur kak😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!