NovelToon NovelToon
Suamiku Si OB Ganteng

Suamiku Si OB Ganteng

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.18 Morning Kiss

Selepas makan, Ellard langsung membereskan peralatan makan kotor mereka. Tanpa canggung, ia pun mencuci piring-piring kotor itu dengan santai. Sepertinya Ellard sudah sangat terbiasa dengan kegiatan seperti itu. Zola hanya bisa terpaku di tempatnya mengawasi setiap gerak gerik Ellard yang tanpa canggung mengerjakan semua pekerjaan yang biasa dikerjakan kaum perempuan tersebut. Zola mengulum senyum saat melihat tubuh kekar Ellard ditutupi apron berwarna pink. Coba kalian bayangkan, bila melihat seorang pria yang tampak manly dengan tubuh kekar dan berototnya sedang memakai apron berwarna pink, uh so sexy menurut Zola.

Selesai mencuci piring, Ellard segera mengeringkan tangannya dengan tissue yang terletak di atas meja . Lalu ia pun menghampiri Zola yang sedang melamun. Bahkan, ia tak sadar Ellard sudah berada di depan matanya.

"Lagi mikirin apa, hm?" tanya Ellard tepat di depan wajah Zola sehingga membuatnya tersentak dan hampir terjungkal ke belakang.

"Ah, ,hei, Ell, apa-apaan sih kamu, ngagetin aja!" bentak Zola kesal. Beruntung tangan Ellard sigap, jadi ia tidak sampai jatuh ke belakang. Zola segera melepaskan diri dari Ellard lalu duduk di tempat ia berguling manja tadi. Zola mengumpat dalam hati, karena Ellard dengan seenaknya membuat kinerja jantungnya tidak normal.

Ellard terkekeh melihat raut wajah Zola yang sudah memerah. Entah merah karena malu atau karena sedang marah. Tapi Ellard menyukai apapun yang berhubungan dengan Zola.

"Pulang sana, ini sudah malam." ketus Zola pada Ellard.

"Pulang? Kemana?" tanya Ellard pura-pura bodoh.

"Tidak usah pura-pura bodoh, tentu pulang ke rumah atau apartemenmu sana." tukas Zola.

"Rumah? Oh, rumahku sudah disita bank dan aku tidak punya apartemen. Beberapa bulan ini aku tinggal di apartemen milik temanku."

"Ya, sudah , pulang ke apartemen temanmu sana."

"Tidak bisa." sahut Ellard santai seraya membaringkan tubuhnya di sofa milik Zola.

"Kenapa tidak bisa?" tanya Zola penasaran.

"Temanku sudah kembali dari luar kota dan ia membawa kekasihnya. Aku tak mau indra pendengaranku jadi kotor karena mendengarkan suara-suara aneh mereka saat ... yah, kau paham kan suara apa?" ujar Ellard sembari menautkan kedua alisnya.

"Aish, kau pasti bercanda kan? Kau hanya mau mengerjaiku kan?" Zola mendelik sebal.

"Untuk apa aku mengerjaimu? Kurang kerjaan." cibir Ellard.

"So, bagaimana? Kau tidak bermaksud untuk tinggal di sini, kan?"

"Yaps, dugaan mu benar. Aku akan tinggal di sini mulai sekarang. Besok aku akan membawa barang-barangku kesini." ujar Ellard santai.

"Hah! Kau gila. Jangan seenaknya, Ell! Ini bukan rumahmu." bentak Zola.

"Bukankah kau calon istriku, tentu kita harus tinggal bersama. Aku juga harus menjagamu. Aku tak mau ada yang macam-macam lagi denganmu apalagi lelaki brengs*k itu." ujarnya tak peduli melihat ekspresi Zola yang sudah seperti gunung berapi yang sedang bersiap untuk memuntahkan lahar panasnya.

Ellard pun segera memejamkan matanya. Sebenarnya ia sudah cukup lelah. Banyak yang harus dia urus. Beberapa hari lagi, ia sudah harus turun tangan mengurus Shoppa Lova. Belum lagi perusahaannya di Milan. Mengurus 2 perusahaan di 2 negara berbeda bukanlah hal yang mudah. Tapi dengan bantuan orang-orang kepercayaannya, ia mampu melakukan itu semua walaupun harus mengurus tenaga dan pikirannya.

Tak lama kemudian, terdengar deru nafas teratur Ellard. Zola mendekat dan memperhatikan Ellard yang sepertinya sudah terlelap. Zola menghembuskan nafas berat. Sepertinya tidak mudah menghadapi orang seperti Ellard. Tapi apa yang dikatakannya memang benar, ia butuh perlindungan. Bisa saja Regan sewaktu-waktu bertingkah lagi. Belum lagi, ia belum tau siapa yang sengaja menjebaknya dengan memberi obat perangs*ng pada minumannya. Entah ia harus bersyukur atau marah atas semua yang dilakukan Ellard. Di satu sisi ia bersyukur selamat dari pria brengs*k yang hendak berbuat macam-macam padanya, di sisi lain ia kesal karena harus kehilangan kehormatannya pada lelaki yang bukan suaminya.

'Apakah aku benar-benar harus menikah dengannya?'

Zola bimbang. Ia segera mengambil selimut miliknya yang tergeletak di lantai dan menutupi tubuh Ellard sebatas dada. Dipandanginya wajah tenang Ellard, satu kata yang kini ia akui setelah beberapa hari mengenal Ellard, yaitu tampan. Setelah memasangkan selimut, Zola beranjak dari tempatnya dan masuk ke dalam kamar.

Tanpa Zola sadari, sesaat setelah ia masuk ke dalam kamar, Ellard membuka matanya perlahan. Sebenarnya ia belum benar-benar tidur. Ellard tersenyum samar.

'Perlahan tapi pasti, aku akan membuatmu jadi milikku. Aku juga akan membuatmu jatuh hati padaku. Kau hanya milikku, Zola Amaria.'

...***...

Matahari pagi telah menyapa, Zola mulai mengerjapkan matanya. Cahaya pagi terasa menyilaukan pandangannya. Ia pun segera duduk bersandar di kepala ranjang. Ia segera meraih ponselnya yang di charger dan menyalakannya. Dilihatnya, jarum jam sudah menunjukkan pukul 6.30. Tidak biasanya ia bangun sesiang ini sebab dahulu sewaktu di kediaman ayahnya, ia sudah harus bangun pukul 4 pagi untuk mengerjakan semua pekerjaannya.

Saat sedang melamun, Zola mencium aroma masakan yang cukup menggoda. Tak peduli pada penampilannya yang terlihat berantakan, Zola segera keluar dari kamar untuk melihat siapa yang sudah masak sepagi ini dengan aroma yang cukup menggugah selera.

"Kau ..." tunjuk Zola pada sosok pria berotot yang tengah memakai apron merah muda miliknya.

"Ya, kenapa?" tanya Ellard santai. Penampilannya sudah rapi dan wangi. Sepertinya ia sudah mandi. Tapi kapan ia mengambil baju ganti karena seingatnya Ellard datang ke rumahnya tanpa membawa pakaian 1 helai pun. Dan yang lebih membuatnya terkejut ternyata laki-laki itu pandai memasak.

"Kau ... kapan mengambil pakaian ganti? Dan kau bisa memasak?" tanya Zola penasaran.

"Yah, aku pagi-pagi sekali sudah mengambil barang-barangku." ucap Ellard seraya menunjuk dengan dagunya ke arah sebuah koper hitam. "Yah, aku sedikit bisa memasak. Aku pastikan masakanku aman dan kau takkan keracunan." ucapnya seraya terkekeh.

"Ya, kau harus benar-benar memastikannya sebab aku tak mau mati sebelum menikah." ketus Zola.

"Tenang saja sweety, aku takkan mungkin meracuni calon istriku." ujarnya santai lalu Ellard mendekat ke arah Zola .

Zola yang merasa terancam segera mundur, namun gerakannya masih terlalu lambat hingga dengan mudah dihentikan Ellard . Ellard menarik tangan Zola hingga wajahnya membentur dadanya dan ...

Cup ...

Ellard memberikan satu kecupan hangat di dahi Zola membuatnya seketika mematung.

"Morning Kiss." bisik Ellard pelan di telinga Zola membuatnya makin salah tingkah. Rona merah terlihat jelas di pipi Zola membuat Ellard tertawa renyah.

"Kau ..." tunjuk Zola pada Ellard yang masih tertawa.

Kesal ditertawakan, Zola berlalu dari hadapan Ellard sambil menghentakkan kaki membuat Ellard makin tertawa riang.

"Ah, sungguh menyenangkan mengganggu dirinya."

...***...

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

1
Susi Akbarini
kejutan jga buat readers..
😀😀😀❤❤❤
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
hahahaha
mudah???? sakit tau.... tp asal kau Tau... kecewa... itu... ingat dia bukan gadis lemah.... dan bukan bodoh kek kamu
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
kamu pinter.... dan sungguh penuh sabaran
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
dihhhh.... km pria di cafe itu Kan.... hmmmm.... mau bintilan ya... intip Zola...
yusuf raya
bagus ceritanya ngak bertele2 semangat tor💪💪
yusuf raya
penasaran kemana zola ya tor?.
yusuf raya
cerita yg bagus
Prahesti Vita masita
Luar biasa
aroem
bagus
yusuf raya
Bagus kayaknya alur ceritanya 👍
Esih Mulyasih
wuihhhh... keren si El..👍🏼🥰 dpt menahan hasratnya waktu Zola butuh pelampiasan.. bener bener menjaga Zola, si El 😊😍😘
Esih Mulyasih
membuang yg kurang bagus, penggantinya lebih baik dari yang lama
Esih Mulyasih
Luar biasa
Martha Amelia Susanti
Suka karya ringan author ini.
NAJ L
luar biasa
Pisces97
pisan 2x kali menyusahkan orang² 🤭🤣
Pisces97
hahaha jatungan gk tuh 🤭🤣🤣
Pisces97
ceritamu ini merakyat banget Thor persis dunia nyata dimana² banyak gosip berterbangan 🤭🤣🤣
Pisces97
zolla mencintai el
aku lebih padamu Thor 🤭
Pisces97
makanya kalau sudah cinta jujur lah apalagi sudah menikah sama saja kamu buat Zola kecewa pasti dia berpikir kamu menilai dia wanita matrekk...
makanya mengawali hubungan itu dari kejujuran bukan dari kebohongan jadi terima saja resikonya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!