Luna Evelyn, gadis malang yang tidak diinginkan ayah kandungnya sendiri karena sang ayah memiliki anak dari wanita lain selain ibunya, membuat Luna menjadi gadis broken home.
Sejak memutuskan pergi dari rumah keluarga Sucipto, Luna harus mencari uang sendiri demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Hingga suatu malam ia bertemu dengan Arkana Wijaya, seorang pengusaha muda terkaya, pemilik perusahaan Arkanata Dinasty Corp.
Bukannya membaik, Arkana justru membuat Luna semakin terjatuh dalam jurang kegelapan. Tidak hanya menginjak harga dirinya, pria itu bahkan menjerat Luna dalam ikatan rumit yang ia ciptakan, sehingga membuat hidup Luna semakin kelam dan menyedihkan.
"Dua puluh milyar! Jumlah itu adalah hargamu yang terakhir kalinya, Luna."
-Arkana Wijaya-
Bagaimana Luna melewati kehidupan kelamnya? Dan apakah ia akan berhasil membalas dendam kepada keluarga Sucipto atau semakin tenggelam dalam kegelapan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertindak di Luar Dugaan
Arkana terdiam menatap jendela. Ia teringat ucapan Radika saat bercerita tentang Luna tadi.
"Apa benar Luna dibuang dan dijual oleh keluarga Sucipto? Bukankah dia yang mengganggu mereka dan selalu mempermalukan keluarga itu, seperti yang diucapkan Maya kemarin?" gumam Arkana.
Selama setahun berhubungan dengan Luna, Arkana tidak mengetahui apapun tentangnya, selain bentuk tubuh gadis itu.
Dia yang selalu siap melayani kapanpun Arkana minta dan tidak pernah banyak bertanya sesuatu yang tidak diizinkannya.
Tiba-tiba Arkana merasa semua ini begitu rumit. Seharusnya ia tidak perlu memikirkan hal-hal yang tak ada hubungan apapun dengannya.
Harusnya ia hanya fokus pada urusan pernikahannya bersama Maya, tapi mengapa rasanya ada yang mengganjal?
Sementara itu, Luna yang sudah angkat kaki dari perusahaan Arkana pun memutuskan untuk kembali ke kampusnya.
"Luna, kamu tahu kan kalau semua ini bukan permainan anak-anak? Kau tidak bisa baru datang lalu pergi begitu saja dari perusahaan itu. Apalagi perusahaan sebesar Arkanata Dinasty Corp!"
"Maaf Pak, tapi saya merasa tidak cocok berada di sana."
"Cocok atau tidak itu bukan kamu yang menentukan Luna. Memang seperti itu berada di dunia kerja. Kau harus menyesuaikan."
"Sekali lagi maaf pak, saya tidak bisa meneruskannya."
Pak Dimas pun menghela nafasnya kasar lalu menatap Luna dengan gusar.
"Kau tahu berapa ganti rugi yang harus dikeluarkan pihak kampus jika kau memilih berhenti ha?"
Luna terhenyak lalu menatap Pak Dimas. "Berapa pak?"
"1 Milyar!"
"Uang yang begitu banyak hanya dihabiskan untuk menebus kesalahan satu orang seperti dirimu, apakah menurutmu itu pantas?" geram Pak Dimas.
Luna terdiam. Ternyata ini sebabnya mengapa mahasiswa yang magang tidak boleh berhenti di tengah jalan.
"Pihak kampus begitu rugi, dan itu artinya kamu akan dikeluarkan dari universitas ini Luna."
"Apa??"
"Itu adalah konsekuensi dari mahasiswa yang tidak tertib dan kompeten dalam menjalani magang nya sehingga menimbulkan kerugian yang besar bagi kampus!"
Luna pun terperangah. Ia tidak boleh berhenti kuliah karena ini satu-satunya yang bisa merubah nasibnya menjadi wanita berpendidikan.
Hanya tinggal selangkah lagi, tidak mungkin Luna melepaskannya.
"Bagaimana jika saya yang membayar kompensasi itu?" tanya Luna.
Pak Dimas pun tertegun. "Kamu?"
Luna mengangguk. "Saya masih ada uang dan cukup untuk membayar kompensasi 1 milyar itu pak, tapi saya minta jangan keluarkan saya dari kampus ini."
"Darimana kamu memiliki uang sebanyak itu Luna?" tanya Pak Dimas merasa heran.
"Keluargaku lumayan kaya Pak. Bapak tidak perlu khawatir," kilah Luna. Padahal ia akan menggunakan uang dari Arkana untuk membayar kompensasi perusahaan tersebut.
"Bagaimana pak? Apa bisa seperti itu?" tanya Luna.
"Ya sudah kalau memang kamu ada uangnya segera bayar ke perusahaan Arkanata Dinasty, agar tidak ada masalah lagi. Selanjutnya kamu bisa tetap kuliah di sini."
"Benar pak? Terima kasih banyak pak," sahut Luna."
"Tapi ingat Luna, jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Carilah tempat magang yang sesuai denganmu. Kalau bisa dalam Minggu ini kau telah mendapatkannya."
"Baik pak, saya akan cari perusahaan yang sesuai dan cocok untuk saya. Sekali lagi terima kasih banyak," ucap Luna seraya tersenyum.
Ia amat bersyukur akhirnya ia tidak jadi dikeluarkan. Luna pun mulai memainkan ponselnya dan mengetik sesuatu dengan cepat.
Transfer berhasil.
Luna berhasil mengirimkan uang tersebut ke rekening Arkana dan menambahkan keterangan 'kompensasi pemutusan Magang'.
Setidaknya aku menggunakan uang dari Arkana, anggap saja aku sedang berhutang dan kini aku akan membayarnya.
Sementara itu di dalam sebuah ruang kerja nan megah dan mewah, Arkana menghisap rokoknya dalam-dalam memikirkan kejanggalan di hatinya, hingga tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Notifikasi Transfer berhasil.
Arkana terbelalak menatap ponselnya. Notifikasi transfer itu dari nomor rekening Luna.
Wanita itu mengirimkannya uang satu milyar sebagai kompensasi pemutusan Magang sepihak.
Arkana tertegun. Ia ingat ucapan Radika bahwa Luna mungkin akan dikeluarkan dari kampus akibat pemutusan Magang sepihak yang dilakukannya.
Tetapi ternyata gadis itu membuktikan bahwa ia tidak bisa dengan mudah disingkirkan.
Luna justru mengembalikan uang kepada Arkana dengan jumlah yang fantastis.
Arkana menarik sudut bibirnya.
Dia menggunakan uang dariku, untuk membayar ku.
Menarik..
Luna Evelyn, kau selalu bertindak di luar dugaan.
tekan kan juga sama arka kalau dia tidak boleh menikahkan maya selama kamu di sisi nya atau sampai kamu lulus kuliah...
dan buat Arkana mengejarmu sampe tergila2.