Bagaimana jadinya jika bola dunia membuat seseorang bertingkah aneh?
Bella menjatuhkan bola dunia (Globe), tepat pada kepala Ervan, pria yang dikenal paling bringas dan kejam di sekolah. Benar-benar kejadian yang tidak disengaja.
Namun, saat pertama kali bangun di rumah sakit. Hal pertama yang dilakukan Ervan, memeluk tubuh Bella. Seorang gadis yang memiliki berat badan 99 kilogram.
Pemuda yang mengatakan hal gila."Istriku, aku berjanji tidak akan berselingkuh lagi. Mulai sekarang tidak akan ada orang yang dapat memisahkan kita."
Bella mengangkat sebelah alisnya. Seingatnya mereka tidak akrab, dua orang yang aslinya bermusuhan.
Bagaimana jadinya jika seekor harimau jatuh cinta ada tikus gemuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalam Kotak Bekal
Kalimat Ervan membuatnya tidak dapat berkata-kata. Pria ini super duper gila menyebalkannya. Wajah Bella jadi merah lagi kan? Bagaimana cara memperbaiki otak yang konslet?
Tidak disangka hanya karena sebuah globe semua ini dapat terjadi. Benda bulat yang melayang membuat teman sekelasnya yang sering membully menjadi jinak.
Hingga Zain yang duduk paling belakang melangkah mendekat."Bella, jangan tertipu dengan play boy ini. Paman dan bibi tidak akan suka jika kamu membawa Ervan."
Wajah tidak bersalah tapi hati kriminal, itulah yang ada dalam benak Ervan menatap sengit ke arah Zain. Zain hanya tersenyum bagaikan tidak bersalah, ingin rasanya menyingkirkan pria berwajah elite tapi ekonomi sulit ini.
Dua yang tidak sepakat. Saling membenci entah kenapa.
"Aku tau tentang hubungan kalian. Aku janji tidak akan menghalangi." Ucap Bella menghela napas. Bagaimana Zain yang ternyata mencintai Ervan cemburu pada dirinya. Meskipun ini kisah cinta yang menentang hukum alam dirinya tidak ingin terlibat.
Ervan dan Zain melirik ke arah Bella bersamaan.
"Sayang... dengarkan penjelasanku waktu itu kami berkelahi dan posisinya tidak sengaja seperti itu. Kamu salah paham, tidak mungkin aku yang menyukai pelukan hangatmu seorang kaum pelangi." Ucap Ervan cepat.
Sementara Zain merapikan letak kacamatanya. Tertawa sumbang."Mana mungkin aku kaum pelangi. Aku pria normal yang mencintai wanita."
"Oh..." Jawaban tidak meyakinkan dari Bella yang mulai mengeluarkan buku pelajarannya. Membuat Ervan dan Zain tidak dapat berkata-kata.
Tapi memang beginilah Bella, memiliki tingkat kepekaan yang rendah. Hal-hal kecil dari Bella, semuanya disukai oleh Ervan, termasuk tingkah cueknya, benar-benar mengalihkan dunia pemuda ini.
Sementara Zain terdiam sejenak. Kalangan atas harus dengan kalangan atas, agar posisi keturunan dan keluarga kokoh. Bella adalah pilihan yang paling tepat. Tapi, tiba-tiba saja makhluk miskin bak gigolo ini(Ervan) muncul entah darimana.
Akan ada cara untuk menyingkirkannya bukan. Mata Zain sedikit melirik ke arah Ruby yang terlihat memendam rasa kesal, kemudian tersenyum.
Kala guru tiba, semua kembali duduk ke tempat masing-masing. Begitu pula dengan Zain.
Jam pelajaran baru saja dimulai. Ervan menguap beberapa kali, barulah berusaha untuk mulai mendengarkan penjelasan guru.
Bela sedikit melirik mengamatinya. Salah seorang pelayan mengatakannya tadi pagi. Ervan baru mematikan lampu kamar pukul 12 malam. Dalam artian pemuda ini sudah pasti kurang tidur.
Menyipitkan matanya ingin tahu lebih banyak tentang orang ini. Mengapa begitu menggangu? Mengapa begitu tidak tahu malu? Mengapa hidupnya begitu melarat sampai-sampai harus bekerja sepulang sekolah.
Ada banyak siswa yang membicarakan Ervan sebagai anak dokter atau direktur. Tapi Bella sama sekali tidak percaya. Dengan cepat menggeleng, dirinya tidak boleh terlalu peduli dengan makhluk ya akan menjauh setelah sembuh ini.
Tapi.
"Ervan apa profesi kedua orang tuamu?" Tanya Bella setengah berbisik.
"Awalnya aku punya ayah tukang selingkuh dan ibu yang juga sering berselingkuh. Profesi mereka bala-bala." Pemuda yang tersenyum tidak menunjukkan kesedihan sama sekali. Apa yang perlu membuatnya sedih, kehidupan seperti ini sudah dijalaninya dari kecil.
Bahkan istri pertama ayahnya pernah mempermalukannya di depan umum. Mereka semua tidak penting, yang terpenting adalah Bella. Tidak boleh membuatnya sedih mengingat bala-bala yang mungkin akan menempel seperti kutu parasit.
Tidak! Secepatnya Ervan ingin melindungi Bella dari lintah penghisap darah. Lebih tepatnya ayah kandungnya dan ibunya.
Sebelum waktu terulang, ketika ayah kandungnya mengetahui dirinya menikah dengan Bella. Dengan cepat muncul bagaikan Ultraman yang ingin melindungi dunia tapi merusak gedung pencakar langit. Dapat diibaratkan itulah ayahnya.
Tiba-tiba mengatakan Ervan adalah anak kesayangannya, menunjuk Ervan sebagai calon pewaris. Lalu sebagai besan ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan ayah Bella. Itulah yang terjadi sebelum waktu terulang.
Pernikahan yang pada awalnya adalah perangkap dari ibunya, menjadi pernikahan bisnis dari ayahnya. Memakai topeng orang tua yang baik, selalu meminta perlindungan dan pertolongan Bella.
Sudahlah yang terpenting ibunya belum mengetahui status sosial Bella.
***
Bell berbunyi pertanda jam istirahat sekolah berbunyi.
Bella menghela napas, kali ini membawa tambahan kotak bekal. Bukan untuk Reva tapi untuk Ervan. Ervan yang bangkit terlebih dahulu tengah bicara di bangku belakang dengan salah seorang siswa entah membicarakan apa.
Sedangkan Reva masih duduk di bangkunya. Wajahnya tersenyum begitu manis, memikirkan menu makanan apa yang akan diberikan Bella. Apakah sushi? Chiken teriyaki? Spaghetti? Caviar? Mungkin saja steak?
"Bella, tidak usah---" Kalimat darinya terhenti kala Bella melangkah melewatinya.
Mata Reva membulat, kala menatap ke arah Bella yang kali ini menyerahkan kotak bekal kelas sultan pada anak dari istri simpanan.
"Ini! Makan yang banyak agar cepat sembuh!" Kalimat dengan nada yang benar-benar ketus, menyodorkan kotak bekal pada Ervan.
"Pada akhirnya cintamu beralih padaku." Kalimat penuh senyuman tengil dari Ervan meraih kotak bekal."Terimakasih sayang..."
Bagaimana musuh jadi cinta? Bagaimana bisa cinta membutakan mata? Bagaimana bisa bola dunia melayang dapat membuat seseorang mengalami penyakit mata dan otak serius? Mungkin itulah yang ada dalam benak semua orang.
Termasuk Reva yang terdiam dengan mulut menganga. Dirinya tahu ini parah, benar-benar kondisi yang parah. Tapi bagaimana bisa jatah makanan sultan miliknya diambil oleh Ervan.
Gani, teman duduk Reva menahan tawanya berucap."Kamu pasti merasa bahagia, sekarang badak bercula itu menjadi milik sepupumu. Tidak ada makanan mewah yang membuat iri lagi. Astaga..." Pada akhirnya Gani tertawa memegangi perutnya.
Ervan yang super cool, super pendiam, budak cinta Ruby yang berjanji akan menerima cinta Ervan setelah 99 kali menyatakan cinta.
Tapi endingnya belum sampai 99 kali, Ervan sudah menempel pada Bella.
"Diam!" Geram Reva.
"Tanya baik-baik...sudah 2 tahun Bella mendekatimu dengan memberikan kotak bekal mewah. Mungkin saja memberikan Ervan kotak bekal karena rasa peduli saja. Jatahmu mungkin sedang disimpan olehnya." Ucap Gani.
"Aku? Menanyakan kotak bekal pada badak ujung kulon? Gengsi dong!" Reva menatap sengit.
"Kalau begitu makan bakso di kantin sana! Jangan makan steak lagi." Celetuk Gani tertawa kencang.
Pada akhirnya Bella menatap jenuh pada Ervan. Membantah juga, tidak ada artinya, semakin membantah Ervan sudah pasti semakin nekat mempermalukannya.
Berjalan pergi meninggalkan Ervan yang tersenyum mengikutinya.
"Bella mana kotak bekalku?" Tanya Reva menadahkan tangannya, penuh arogansi.
"Aku lupa. Maaf ya? Kamu beli makanan di kantin saja." Kalimat penuh sopan santun dari Bella, yang membuat Gani tertawa hingga kembali memegangi perutnya sendiri. Bahkan kali ini pemuda itu cegukan.
"Tapi bukannya kamu selalu membuatkan bekal setiap hari untukku! Itu kewajibanmu." Bentak Reva.
Ervan memamerkan kotak bekalnya."Itu namanya tidak tau diri. Kebaikan karena terlalu terbiasa dianggap kewajiban."
Di cuekin.
mungkin dikau bsa pindah ke mauritania😁
dan kau Ervan kalau wanita dah melihat langsung gmn cowok yg disukai deket dgn wanita lain, jangan hanya bilang gak akan selingkuh dan ini itu. jelaskan semua ke Bella kenapa dan tujuan mu tuh apa deket lagi dgn Ruby
perempuan itu sensitif bgt Ama yg namanya kesalahpahaman.
yaampun dokter, sampai menatap iba ke kursi/Facepalm/
capai dulu tubuh ideal mu nanti juga dia ngejar terus kaya bebek
Ruby ga ada apa apa nya lagi deh