Setelah meminum racun dalam adegan syutingnya, Gu Zhi Yi tiba-tiba terlempar ke zaman kuno dan memasuki tubuh Putri Xu yang dipaksa mati demi mengikuti calon suaminya—Pangeran Xu.
Tidak ingin mengalami kematian tragis seperti yang ada di naskah, Zhi Yi pun berusaha keras mengubah nasibnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lebih Waspada Terhadap Selir Liu
Bukannya tidur, Zhi Yi justru berdiri di sebuah papan tulis begitu Songshu meninggalkan kamarnya.
"Biarkan aku melihat Kediaman Bangsawan." Jemari lembut Zhi Yi menari di atas papan tulis hanya untuk melukis wajah Pangeran Xu. "Dengan siapa Xu Dingfei berurusan?"
Detik selanjutnya, dia menulis daftar nama penghuni Kediaman Bangsawan di sekeliling lukisan sang pangeran.
"Siapa tersangkanya?" Dia mencoba mencari tahu siapa kira-kira yang paling berkemungkinan berhubungan langsung dengan Pangeran Xu.
"Dia adalah satu-satunya orang yang terhubung secara langsung dengan Xu Dingfei." Zhi Yi fokus pada satu nama dan menatapnya dengan dalam. "Aku ingin tahu, apa dia benar-benar orang yang mencoba membunuh Xu Dingfei. Apa tujuannya?"
***
"Putri, kemarin aku memberitahumu bahwa Pangeran Xu memperlakukanmu dengan lebih baik. Hari ini, aku menyadari kamu juga jadi lebih memperhatikannya."
Songshu berdiri di belakang Zhi Yi yang meneliti hasil penyelidikannya di papan tulis besar di depannya.
Selama dua hari ini, Zhi Yi terus mengintai setiap pergerakan Pangeran Xu.
Dia tidak hanya menulis kegiatan sehari-hari Pangeran Xu di papan besar, tetapi juga menyelidiki orang-orang yang berinteraksi dengan sang pangeran.
Bahkan, Xiao Hui juga tidak lepas dari penyelidikan Zhi Yi karena dialah yang paling dekat dengan Pangeran Xu.
Bisa dikatakan, dari membuka mata di pagi hari sampai menutup matanya kembali di malam hari, Xiao Hui selalu bersama Pangeran Xu.
Xiao Hui sudah seperti bayangan Pangeran Xu, dia ada di mana pun sang pangeran berada.
Bagi Songshu, semua yang dilakukan Zhi Yi adalah bentuk perhatiannya untuk Pangeran Xu.
Zhi Yi mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan tersenyum dengan bangga. "Tentu saja."
Tepat pada saat itu, Pangeran Xu memasuki kamarnya tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
"Aku harus memperhatikannya karena dia adalah hidupku sekarang."
Kata-kata Zhi Yi jelas memiliki arti yang berbeda dari pemikiran Pangeran Xu dan Songshu, dia hanya bisa bertahan hidup selama sang pangeran masih menghembuskan nafasnya.
Namun, definisi di dalam hati dan pikiran Pangeran Xu justru mengira bahwa Zhi Yi benar-benar telah jatuh cinta padanya.
"Saya tidak sabar untuk bersamanya selama 24 jam sehari."
Semakin lama, kata-kata Zhi Yi membuat senyuman Pangeran Xu semakin lebar.
Menyadari keberadaan Pangeran Xu, Songshu terkejut dan ingin memberi salam formal seperti biasa, tetapi sang pangeran memberi isyarat padanya untuk keluar.
Pangeran Xu melangkah sedikit demi sedikit dan berdiri tepat di belakang Zhi Yi.
"Maksud kamu, Xu Yichen adalah ...."
"Adik laki-lakiku." Suara dalam Pangeran Xu mengejutkan Zhi Yi hingga gadis itu terlonjak dan segera berbalik.
Dia menatap Pangeran Xu dengan alis berkerut. "Kenapa kamu di sini?"
"Xu Yichen adalah adik laki-lakiku, dia menghabiskan banyak waktu di Akademi Xianyue dan jarang pulang ke rumah." Pangeran Xu mengeluarkan suara dingin yang dipadukan dengan ekspresi tidak senang seakan seluruh dunia bersalah padanya.
Detik selanjutnya, Pangeran Xu menatap papan tulis yang hampir penuh dengan coretan dan dia lebih fokus pada lukisan jelek yang sialnya agak mirip dengan sosoknya.
Zhi Yi mengikuti arah pandangan sang pangeran, lalu tersenyum canggung dan menjelaskan, "Ini ...."
Dia berhenti hanya untuk memaksa otaknya menemukan alasan yang tepat. "Aku ... aku baru saja sadar dan ingin tahu lebih banyak tentangmu."
Rasanya, memang tidak ada alasan yang lebih baik dari itu.
Seluruh Kediaman Bangsawan tahu bahwa Zhi Yi sebelumnya konyol, jadi Pangeran Xu memaklumi jika sekarang gadis itu bertingkah seperti ini dan dia hanya mengangguk sambil tersenyum puas.
...
Di depan cermin
"Putri, saya pikir Pangeran Xu semakin hari memperlakukanmu dengan semakin baik." Songshu tidak bisa berhenti memuji sikap Pangeran Xu akhir-akhir ini.
Tidak hanya meminta dapur memasakkan makanan kesukaan Zhi Yi, Pangeran Xu bahkan secara pribadi mengantarkan makanan tersebut ke kamar gadis itu.
Tidak jarang, mereka makan dan keluar bersama.
"Dia pergi ke Rumah Bunga, kamu masih percaya dia memperlakukanku dengan baik?"
Bagi Zhi Yi, Pangeran Xu akan bersikap baik kepada setiap wanita yang ditemuinya.
Bagaimanapun, sang pangeran hidup dengan dikelilingi banyak wanita.
Wanita seperti apa yang belum dia temui? Apa istimewanya Zhi Yi sampai harus diperlakukan secara berbeda?
Zhi Yi tidak cukup mempunyai kepercayaan diri untuk menganggap dirinya spesial di mata pria yang masih sering keluar-masuk Rumah Bunga.
"Faktanya, Pangeran Xu tidak seperti ini sebelumnya. Pangeran berubah sejak Putri Hua meninggal." Songshu memasang ekspresi menyedihkan di wajahnya, ikut bersimpati pada Pangeran Xu.
"Songshu, rahasia Kediaman Bangsawan mengatakan bahwa ibu Xu Dingfei, Putri Hua adalah putri seorang pedagang. Yang Mulia jatuh cinta padanya pada pandangan pertama dalam perjalanan bisnis dan bersikeras menikahinya. Sementara Selir Liu adalah putri seorang pejabat pemerintah. Nyonya Tua bersikeras agar Putri Hua hanya diangkat sebagai selir dan membiarkan Selir Liu menjadi putri. Namun, Yang Mulia dengan tegas menolak. Benarkah?"
Zhi Yi tahu semua cerita itu dari mulut beberapa pelayan, dia ingin memastikan kebenarannya dari Songshu yang tahu banyak hal tentang Kediaman Bangsawan.
"Itu benar." Songshu mengangguk.
"Tidak heran, Yang Mulia dan Putri Hua menikah karena cinta, sedangkan dengan Selir Liu hanyalah perjodohan. Jadi, Yang Mulia pasti lebih mencintai Putri Hua." Zhi Yi merasa pikirannya semakin tercerahkan. "Lihatlah cara Yang Mulia memperlakukan Xu Dingfei dia tidak tega menghukumnya. Pantas saja Selir Liu kesal."
Detik selanjutnya, sebuah pemikiran tiba-tiba hinggap di kepala kecilnya.
"Coba kamu katakan, apa mendiang Putri Hua meninggal karena sakit?"
Songshu mengangguk, semua orang di Kediaman Bangsawan tahu bahwa Putri Hua meninggal karena penyakit yang dia dapatkan setelah melahirkan Pangeran Xu.
Awalnya, sang putri hanya kehilangan berat badan dan daya tahan tubuhnya melemah.
Semakin lama, tubuhnya semakin tidak bisa bertahan dengan penyakit yang diderita. Bahkan, dokter istana pun tidak mampu mengobatinya.
Penyakit setelah melahirkan?
Zhi Yi mengerutkan keningnya. 'Apa benar-benar tidak bisa disembuhkan, atau seseorang tidak ingin dia sembuh?'
'Mungkinkah ini konspirasi atau kompetisi memperebutkan cinta dan tahta?'
Melihat Zhi Yi termenung, Songshu mencoba memecah lamunannya dengan berkata, "Besok adalah ulang tahun Pangeran Xu."
Zhi Yi langsung melayangkan tatapan bingung pada Songshu. "Aku tidak melihat ada orang yang mempersiapkannya."
Bukankah seharusnya ulang tahun seorang pangeran diselenggarakan dengan meriah? Paling tidak, mereka harus membuat perjamuan makan dengan mengundang para bangsawan di ibukota, kan?
Ekspresi Songshu kembali meredup. "Pangeran Xu sudah bertahun-tahun tidak mengadakan pesta ulang tahun."
"Oh ...." Zhi Yi mengangguk, tetapi menggeleng pada detik selanjutnya. "Namun, lihatlah kehidupan mewah yang dia jalani, ini hampir seperti merayakan ulang tahunnya setiap hari."
Kehidupan sehari-hari yang dijalani Pangeran Xu dengan bersenang-senang dan menghamburkan uang tanpa beban, sudah seperti rakyat biasa yang merayakan ulang tahun sekali setahun.
Zhi Yi tidak lagi bicara, Songshu juga tidak mengatakan apa pu lagi dan kembali melanjutkan tugasnya membantu melepaskan semua perhiasan di tubuh sang majikan.
'Selir Liu ....' Zhi Yi masih memikirkan satu nama yang terus berlarian di pikirannya hingga mengundang rasa curiga mendalam. 'Apa pun itu, aku harus memberi tahu Xu Dingfei untuk lebih waspada terhadap Selir Liu.'
semangat kak...🥰🥰🤗