Pembalasan Istri Yang Dianggap Bodoh (Skenario Istri)

Ayana menggebrak meja makan dengan kesal, dia menatap tajam pada Kai.

“Sebenarnya aku punya salah apa padamu? Kenapa kau bersikap tak masuk akal dan konyol seperti ini?!“

Kai tersenyum tipis, matanya memancarkan aura berbahaya saat ia menatap balik Ayana. “Kesalahan mu terlalu besar, Ayana. Kau ingin tau?“

Ayana mengangkat dagunya tinggi, ia tak ingin terintimidasi dan berpura-pura kuat padahal ia menahan rasa takutnya. “Katakan!“

“Bukankah aku pernah bilang kau harus bertanggung jawab dengan perbuatan mu padaku malam itu? Saat kau mencuri ciuman dariku!“

“Hah?! Hanya karena sebuah ciuman? Itu pun tidak disengaja? Kau gila!“ Ayana terperangah tak percaya.

Bagimu itu hanya sebuah ciuman, tapi bagiku itu adalah ciuman pertama ku! Tapi jika kau tau aku baru pertama kali merasakan nya, kau pasti mengolok-olok ku, kan?!

Kai melembutkan tatapan nya, sepertinya Ayana akan terus memberontak jika dia memakai pendekatan dengan cara kekerasan.

“Tapi karena ciuman malam itu, aku seperti terikat dengan mu.“ Lirihnya dengan lembut.

“Brengseekk! Kau sudah punya tunangan! Bahkan pertunangan mu disiarkan media luar negeri dan dalam negeri karena kau bertunangan dengan Casandra, aktris yang terkenal itu! Apa kau pikir aku akan termakan bujuk rayu mu dan menjadi wanita mainan mu, Tuan Kai?“

Kai mengatupkan rahangnya, dia sudah mencoba pendekatan dengan cara lembut tapi tetap tak berhasil. Kalau begitu, biarkan dia bertindak semaunya pada wanita itu.

Pria itu bangun dari duduknya di kursi meja makan, dengan satu gerakan cepat dia mengangkat tubuh Ayana dan membopong wanita itu di bahu lebar dan berototnya.

“Argggghhhhtttt! Bajingaannn! Turunkan aku!“ kedua kaki Ayana menendaang-nendang, dia bahkan memukuul kepala Kai.

Plak!

Kai memukuul pantat Ayana sebagai peringatan.

“Diam! Atau kau akan mendapatkan lebih dari sekedar pukulan di pantat mu!“

Ayana terbengong, baru pertama kali seseorang berani memukuul pantatnya, bahkan orang tuanya pun tak pernah.

Brak!

Dengan gerakan kuat Kai menendang pintu kamar nya, dengan langkah lebar dia berjalan ke arah ranjang lalu melempaar tubuh Ayana dari pundaknya ke atas ranjang empuk.

“Aww!“ Ayana menjerit bukan karena sakit tapi karena refleks.

Sebelum Ayana sadar apa yang akan dilakukan Kai, pria itu sudah membuka kaos rumahannya dan memperlihatkan tubuh macho dan sexy nya dengan otot-otot di perut yang menggiurkan.

“Heh! Kau mau apa?!“ Ayana memundurkan tubuhnya, dia merasa sesuatu yang seharusnya tidak terjadi akan terjadi.

“Kau yang terus mengikis kesabaran ku! Aku bukan orang yang sabar terhadap seseorang! Apapun yang seharusnya jadi milikku, akan menjadi milikku!“

“KAU__!!“

Mulut Ayana yang ingin mengatakan sesuatu langsung terbungkam oleh bibir tebal Kai, pria itu mencium Ayana dengan begitu ganas. Ayana kewalahan, meksipun dia sudah berpengalaman tapi ciuman Kai terlalu menuntut.

Ayana mencoba melepaskan diri, dia mengigitt lidah Kai yang menerobos masuk ke dalam mulutnya, namun pria itu tetap meneruskan ciuman nya dan malah berbalik mengigitt bibir Ayana sampai berdarah. Kai mengecap darah di bibir Ayana seolah itu adalah sesuatu yang lezat, membuat darah di sekujur tubuh Ayana memanas karena ia mulai bergairah.

“Ahhh...“ suara erangaan Ayana terdengar saat akhirnya Kai melepaskan bibir wanita itu.

Suara dessahaan Ayana malah menyulut api yang sudah mulai berkobar di dalam diri Kai, padahal sesaat tadi dia berniat melepaskan Ayana karena tak ingin terus memaksakan kehendaknya. Tapi, melihat mata Ayana yang penuh hasrat ia tahu wanita itu pun sudah bergairah.

“Bolehkah...“ suara Kai lemah saat ia meminta persetujuan Ayana.

Ayana tak menjawab namun tangan wanita itu menarik tengkuk leher Kai agar pria itu melanjutkan kegiatan panas mereka. Akhirnya apa yang tak seharusnya terjadi diantara keduanya, terjadi juga.

Satu jam kemudian, Ayana berada dalam dekapan tubuh Kai. Keduanya sama-sama tak memakai apapun dan berada dalam satu selimut yang sama. Mereka masih saling berbagi kehangatan tubuh dan keringat setelah menghabiskan tenaga di atas ranjang.

“Kau seperti kesakitan? Apa aku menyakiti mu tadi?“ Kai tiba-tiba saja khawatir.

“Hanya sedikit, aku sudah lama tak melakukan nya dengan suamiku.“

“Seberapa lama?“

“Apa itu penting? Lagipula, aku akan bercerai darinya. Harusnya hari ini aku mendatangi perceraian, tapi aku dengar dari Grace ada yang memukuuli Darius dan dia dirawat di rumah sakit. Mungkin hari ini kami tak bisa menandatangani surat cerai...“

“Hm, kau menyesal tidur dengan ku?“ tanya Kai, dia memang ingin memaksa Ayana tapi dia tak menyangka akhirnya Ayana malah merespon nya.

“Apa kini aku jadi wanita murahaan? Aku belum resmi bercerai, tapi aku malah tidur dengan pria lain. Bahkan kau sudah mempunyai calon istri, aku benar-benar seperti wanita perebut! Entah kenapa aku melakukannya dengan mu...“ Ayana melepaskan lengan Kai yang memeluk tubuhnya, dia lalu duduk dari baringan nya dan melilitkan selimut menutupi tubuh telanjang nya membelakangi Kai.

“Jadi kau menyesal..." Kai mengambil kesimpulan.

Ayana terdiam, sebenarnya dia tak menyesal karena mereka sama-sama mau meski awalnya dia dipaksa. Saat ini, dia hanya membenci dirinya sendiri karena telah tidur dengan pria milik wanita lain. Kalau begitu, apa bedanya dia dengan Mona? Sama-sama berhubungan dengan pria milik wanita lain!

“Anggap saja aku memberikan kompensasi padamu karena malam itu aku mencium mu, jadi bisakah kamu melepaskan ku?“

Mata Kai tampak menggelap, dia ingin marah tapi dia bingung kemarahan nya untuk apa. Ayana tak sepenuhnya salah karena telah tidur dengannya sebab dia lah yang memulai, jadi wajar sekarang Ayana menyesali hal yang tejadi diantara mereka.

“Supir akan mengantar mu pulang,“ suara Kai terdengar dingin kembali, padahal sebelumnya saat mereka bercinta pria itu penuh kehangatan.

Kai turun dari ranjang tanpa pakaian, dia berjalan ke arah lemari dan mengambil jubah tidur. “Kau mandi lah di kamar ini, aku akan mandi di kamar lain. Setelah selesai, kau boleh pergi.“

Ayana melirik ke arah wajah Kai yang tampak dingin, pria itu kembali ke setelah awal yang bersikap acuh tak acuh dan terlihat kejam. Wanita itu menghela nafas pelan, lalu masuk ke dalam kamar mandi dan berniat tak akan berhubungan apapun lagi dengan Kai di masa depan.