Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Kenapa Justin ?
Setelah terjadi inseden dengan Justin tadi, Khasandra dan Adara tidak ada lagi yang mendekati Justin. Sekarang Khasandra dan Adara sedang berada di ruang tamu, menunggu kepulangan Reynard.
“Mah, kenapa ya kakak kasar sama Dara ?” Tanya Adara, Khsandra yang mendengar pertanyaan dari Adara hanya bisa menghela nafasya dengan panjang karena dia sendiri juga merasa bingung dengan putranya menjadi seperti itu sangat berubah drastic
“Kita tunggu papa pulang dulu ya, nanti biar papa yang tanya sama Justin” Jawab Khasandra sambil mengelus pucuk kepala Adara dengan lembut
“Mah, apa kakak udah ngak mau lagi punya ade kaya Dara ?” Tanya Adara mendengar pertanyaan itu membuat Khasandra terdiam
Khsandra tersenyum tipis sebelum menjwab pertanyaan dari Adara.
“Nggak kok, mungkin Justin lagi kecapean atau lagi ada masalah. Makanya dia kaya gitu, nanti kalau udah tenang juga Justin kaya biasa lagi. kamu gak usah khawatir” Jawab Khasandra dengan lembut mencoba menghilangkan pikiran pikiran negative yang ada di pikiran Adara tentang Justin
“Assalamu’alaikum mah, papa pulang” Ucap Reynard yang masih di ambang pintu, mendengar itu membuat Adara dan Khasandra bangun dari duduknya
“Wa’alaikumsalam pah, alhamdulillah papa udah pulang” Jawab Khasandra senang karena sang suami sudah pulang
Reynard melangkahkan kakinya memasuki rumahnya, Reynard menatap sekeliling rumahnya merasa sedikit aneh dengan suasana rumahnya sekarang.
“Mah, Justin mana ? Tumben dia gak ikut kumpul sama kalian ?” Tanya Reynard merasa sedikit ada sebuah kejanggalan
Khasandra dan Adara saling melirik satu sama lain mendengar pertanyaan Reynard, bingung harus menjawab apa.
“Justin ada di kamar pa” Jawab Khasandra
“Tumben, apa dia sakit ma ?” Ujar Reynard
“Nggak pa” Jawab Khasandra
Reynard yang merasa aneh dengan gelagat Khasandra menjadi tambah penasaran.
“Mah, sebenarnya ada apa sih ? Kenapa mama sama Dara aneh seperti itu. Kalian menyembunyikan sesuatu ya dari papa ?” Tanya Reynard
“Sebenarnya Justin tadi itu aneh banget pah” Jawab Khasandran ti the poin
“Maksudnya aneh bagaimana ma ?” Tanya Reynard sambil mengerutkan dahinya karena tidak mengerti maksudnya
“Tadi Justin pulang kuliah langsung nyelonong masuk gitu aja pa, pas mama tegur dia ada apa. Justin malah marah-marah sama mamah dan bentak-bentak Dara” Papar Khasandra
“Kakak bilang sama Dara, kalau Dara bukan adeknya kakak lagi. Katanya kakak nggak punya ade kaya Dara pa” Timpal Adara dengan suara serak
Reynard yang mendengar penjelasan dari istri dan anaknya, tentu saja sangat kaget. Pasalnya di sangat kenal dengan sifat anak sulungnya itu seperti apa.
“Mama serius ? Tumben Justin seperti itu ? Perasaan sebelumnya Justin nggak pernah seperti itu” Tanya Reynard
Khasandra mengangguk membenarkan
“Iya pa, mama juga bingung kenapa sikap Justin kek gitu. Tadi dia beli bunga terus bawa ke kamarnya, tapi mama nggak tau sih bung aitu buat apa. Coba sekarang papa cek ke kamar Justin” Jawab Khasandra
“Bentar Ma, papa cek Justin dulu” Ucap Reynard sambil memberikan tas kantornya kenapa Khasandra dan kembali melangkahkan kakinya berjalan menuju kamar Justin.
Karena penasaran, Adara juga mengikuti Reynard dari belakang. Setelah sampai di depan pintu kamar Justin, Reynard mengeryitkan keningnya merasa bingung mendenagr ucapan-ucapan Justin yang masih berada di dalam kamarnya.
“Justin, kamu di dalam kan ?” Tanya Reynard
Tok Tok Tok
Reynard terus menggedor-gedor pintu kamar Justin dengan keras, sdangkan Justin yang berada di dalam kamar menjadi sangat terganggu dengan ulah Reynard.
“Justin ! sekarang papa minta, buka pintunya !” Sentak Reynard dan kembali menggedor-gedor pintu kamar Justin
Sedangkan Justin yang mnedenagr Reynard terus menggedor-gedor pintu kamarnya menjadi sangat marah. Dia berjalan mendekati pintu kamarnya dengan langkah cepat, kedua tangannya pun ikut mengepal.
Brak …
Reynard maupun Adara terlonjak kaget melihat Justin yang menggebrak pintu kamarnya, Adara bersembunyi di belakang Reynard karena merasa sangat takut melihat wajah Justin seperti sekarang.
“Justin ! apa-apaan kamu Hah ?!, datang-gatang langsung menggebrak pintu. Dimana sopan santu kamu ?” Gertak Reynard dengan tegas
“Nggak ada” Jawab Justin ketus sambil berkacak pinggang
“Ngapain lo ke sini ?” Lanjut Justin melirik Adara dengan sinis
“Sekarang kamu turun ke bawah” Tekan Reynard
“Gue gak sudi” Jawab Justin
Mendengar jawaban dari Justin sangat membuat amarah Reynard memuncak, tapi sekuat tenaga dia menahan agar tidak sampai main tangan berhadapan dengan Justin sekarang.
“Papa bilang turun ! Sebentar lagi akan adzan magrib, gak baik di dalam kamar terus. Ayo kita ke mesjid” Ujar Reynard
“Dih, biarinlah. Napa lo yang repot ?, mau gue di kamar atau nggak itu hak gue. Lo nggak usah ikut campur” Jawab Justin
“Kakak, gak boleh bicara seperti itu sama papa” Sahut Adara yang sudah tidak tahan dengan sikap Justin
“Lo mau ikut campur sama urusan gue juga ? Dasar anak kutukan, mati aja sana. Dari pada lo hidup, Cuma jadi beban aja” Sentak Justin dengan menatap Adara dengan tajam
Setelah mendengar itu hati Adara semakin tidak baik-baik saja, luka yang tadi sore Justin berikan saja belum sepenuhnya sembuh dan sekarang Adara kembali dibuat sakit dengan perkataan pedari dari Justin.
“Kakaka da masalah ? Makanya kakak berubah seperti ini ?” Tanya Adara lagi membuat Justin semakin marah
“LO CONG*K YA ? UDAH GUE BILANG SAMA LO, GUE GAK MAU LIAT WAJAH LO LAGI ANAK KUTUKAN. PERGI SANA !” Sarkas Justin sambil mendorong tubuh Adara dengan keras, hal itu membuat Reynard yang melihatnya menjadi semakin marah
Reynard membalas mendorong tubuh Justin dengan kasar, menjauhkan dari Adara. Setelah itu Reynard membantu Adara untuk berdiri, sedangkan dari arah tangga terlihat kehaditan Khasandra yang baru saja datang. Wajah Khasandra terlihat sangat panik melihat Adara terjatuh.
“Dara, kamu gak papa ?” Tanya Khasandra kemudian memeluk putrinya
“Mama, kenapa kakak harus berubah. Dara gak suka kakak yang sekarang” Ujar Adara dan tangisnya langsung pecah ketika berada di dalam pelukan Khasandra
“Justin, kamu kenapa sih ?. Dia itu adek kamu, tapi kamu tega bilang kalau dia adalah kutukan. Dimana hati kamu ? emang kamu nggak miri kapa ?” Sarkas Reynard menatap Justin dengan tajam
Sedangkan Justin langsung menguap mendengar ucapan dari Reynard
“Haaaaaaaa, nggak usah banyak bac*t lo. Udah sana lo semua pergi dari kamar gue, sebelum gue kelepasan. Emang lo semua mau gue bunuh ?” Ujar Justin membuat semuanya menegang di tempat
“Apalagi di rumah kita kan ada sebuah kutukan ….” Lanjut Justin terpotong
Plak …
Ucapan Justin terpotong karena Reynard yang lebih dulu menamparnya, tamparan Reynard terlihat sangat keras bahkan sampai wajah pipi Justin sangat merah.
“JAGA UCAPAN KAMU JUSTIN, KALAU KAMU BILANG LAGI KALAU DARA ADLAH KUTUKAN MAKA KAMU SALAH BESAR. YANG PANTAS DI BILANG KUTUKAN ITU ADALAH …” Teriak Reynard terpotong
“Udah papa, jangan kehilangan kendali. Ingat pa, ucapan orang tua bisa jadi doa untuk anaknya. Mama gak mau kalau papa ngomong yang aneh tentang Justin” Potong Khasandra menghentikan ucapan Justin sebelum kelewatan batas
“Anj*ng, keluarga banyak drama. Dasar g0bl0k lo semua” Maki Justin sambil meludah di depan Reynard
Plak …
Karena tidka bisa menahan amarah lagi, Reynard akhirnya kembali menampar wajah Justin dengan keras. Tamparan kali ini membuat sudut bibir Justin sedikit sobek dan mengeluarkan darah.
“Justin !, papa sangat kecewa sama kamu. kenapa sikap kamu menjadi sangat memalukan seperti ini ?, siapa yang membuat kamu mnejadi seperti ini ? MENJADI ANAK DURHAKA” Lontar Reynard dengan tenh penekanan di akhir ucapannya
“Kalian yang membuat gue seperti ini, mending sekarang kalian pergi dari sini sekarang juga. Muak gue liat wajah kalian” Sentak Justin
Brak …
Justin menutup pintu kamarnya dengan sangat keras, sehingga menimbulkan suara yang begitu keras di rumah mereka. Adara yang tadinya menangis kini sudah menghentikan tangisnya, kedua matanya menatap pntu kamar Justin dengan intens.
“Papa, mama” Panggil Adara dengan cepat
“Ada apa Dara ?” Tanya Khasandra dengan lembut
“Dia bukan kak Justin” Jawab Adara dengan pelan membuat Khasandra dan Reynard terdiam di tempat
“Dara kamu bicara apa ? emang kamu lihat sesuatu ?” Tanya Reynard sedikit berbisik
“Jangan di sini pa, nggak aman. Lebih baik kita turun aja” Jawab Adara mengajak kedua orang tuanya untuk menjaauh dari kamar Justin
masih setia baca