Mikayla seorang gadis berumur 20 tahun yang memiliki kelebihan diantara perempuan lainnya, ia bisa mengeluarkan asi dari dadanya dan itu suatu anugrah untuk nya, karna dengan begitu ia bisa menyumbangkannya untuk bayi-bayi yang ada dipanti asuhan yang tak jauh dari rumahnya, yang memang hanya untuk membeli susu formula saja terkadang tidak bisa, maka dari itu ia sangat bersyukur bisa membantu dipanti asuhan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kay, Saya Mau Kamu Berhenti Dari Restoran Ini!
Saat ini Wildan sedang dalam perjalanan pulang dari kediamam bu Sri, ibunya Kay, gadis yang selama satu minggu ini sudah berhasil membuatnya jatuh cinta. Ya Wildan sudah menyadari jika dirinya memang sudah memiliki perasaannya pada gadis tersebut, sebab ia merasakan cemburu saat mendengar jika gadis tersebut pergi bersama dengan laki-laki lain, Wildan tak suka mendengarnya, ia marah, dan ingin sekali memghajar laki-laki yang sudah berani membawa gadisnya pergi, namun apalah daya, Wildan bukanlah siapa-siapa bagi gadis itu.
Kay dan Rudi baru saja sampai direstoran, saat ini keduanya masih berada diparkiran motor khusus karyawan.
''Sini biar aku bantuin buka helm nya.'' ucap nya sambil melepaskan pengait yang berada disamping helm tersebut, lalu melepaskannya dari kepala Kay.
'' Makasih.'' jawabnya sambil tersenyum
'' Yasudah yuk.'' Rudi menggandeng tangan Kay menuju restoran membuat beberapa karyawan memperhatikan keduanya.
'' Ciee, gandengan mulu udah kayak bibir dan gincu.'' ejek Seli saat meliat keduanya masuk kedalam, membuat sebagian karyawan ter bahak mendengar gurauan Seli
'' Sirik aja kamu Sel, makanya cari pacar, biar gk kedinginan mulu.'' ucap Rudi asal membuat semua yang ada disana kembali tergelak termasuk Arif sahabat Rudi.
'' Loe tenang aja Rud, si Seli kan demenan gue, entar lagi juga jadian sama gue, kalian tunggu aja tanggal mainnya.'' ucap Arif dengan PD nya
'' Yee, ogah amat gue sama loe Rif, mau dikasih makan apa ntar anak gue.''
'' Yaelah Sel, gitu amat loe sama gue.'' ucap Arif mencebik.
'' Makanya Rif, loe gk usah kebanyakan ngehayal, mana mungkin gue mau sama loe, gue itu ya, tipenya yang dewasa dan tentunya berduit lah, biar masa depan gue dan anak gue terjamin nantinya.'' jelas Seli membuat semua orang yang ada disana menggelengkan kepala.
'' Awas loe Sel, jangan terlalu bencin sama Arif, entar cinlok baru tau rasa loe.'' sambung pegawai lainnya, yang disambut sorakan dari yang lain.
'' Yee, gk mungkin terjadi itu ya.'' jawabnya yakin.
Sedangkan Kay memilih untuk menuju ruang ganti karyawan wanita, untuk mengganti pakaiannya.
***
'' Kenapa muka kusut amat bos?'' tanya Bisma yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu, membuat Wildan menatapnya horor
'' Biasakan kalau masuk keruangan atasan itu harus ketuk pintu dulu.'' ucapnya sinis
'' Wow, kayaknya ada yang badmood nih, baiklah bapak CEO yang terhormat saya akan ulang kedatangan saya keruangan anda.'' ucap Bisma sambil melangkah menuju pintu masuk, namun belum lagi pemuda itu sampai, Wildan sudah memanggilnya.
'' Bisma, sini loe!'' panggil Wildan membuat sahabatnya itu kembali menuju kearahnya.
'' Kenapa pak bos,kusut gitu mukanya kayak baju belum disetrika aja.'' ledek Bisma
'' Oya Wil, kemarin waktu gue kerumah loe, disana gue lihat ibu asi dari baby Al.'' sambung Bisma
'' Maksud loe Mikayla?
'' Iya, ternyata loe gercep juga ya? Sekalinya ketemu main bawa aja kerumah, eh tapi loe tau gk? ternyata Kay itu pegawai direstoran Sandra.'' jelas Bisma
'' Iya gue tau, dan dia juga karyawan yang gue maksud kemarin Bis.'' ucap Wildan
'' Oh jadi dia karyawan yang membuat loe penasaran itu? waah benar-benar kebetulan yang luar biasa.''
'' Tapi dia sudah punya pacar.'' ucap Wildan dengan suara lirih, membuat Bisma seketika menatap tak percaya pada lelaki itu.
'' Pacar? waah, jangan bilang loe jatuh cinta sama gadis itu ya Wil?'' selidik Bisma
'' Menurut loe?
'' Kalau menurut gue kayaknya loe beneran demen sama tu cewek, lagian ya kalau masalah cowoknya gampang itu mah, kita bisa atasi nanti, tapi ya, loe gk merasa aneh gk sih Wil? setiap kali gue ke rumah bu Sri buat ambil asi untuk anak loe, gue gk pernah melihat ada bayi dirumahnya, bahkan tangisan bayi saja tidak terdengar, dan saat itu gue juga pernah tanya tentang suaminya Kay sama bu Sri, dia bilang Kay tidak punya suami, apa itu artinya dia sudah bercerai dengan suaminya? lalu bagai mana dengan bayinya? waktu itu gue sangat penasaran, tapi sayangnya bu Sri tidak mau menceritakannya, gue lihat dia ragu, makanya gue gk mau memaksa nya lagi.'' jelas Bisma
'' Benar juga yang loe bilang, kenapa gk terpikir oleh gue ya? jika memang dia tidak memiliki bayi bagai mana mungkin dia bisa mengeluarkan asi, apa mungkin bayi nya meninggal? itu munkin saja kan? tapi bu Sri kenapa tidak pernah menceritakan itu semua?'' ucap Wildan yang ikutan bingung.
'' Mungkin asinya bawaan dari lahir bro.'' ucap Bisma asal, ia terkekeh merasa lucu dengan kaliamatnya sendiri.
'' Benarkah? bisa jadi sih.'' jawab Wildan menimpali
Benar yang dikatakan Bisma, selama ini aku tidak pernah melihat atau pun mendengar tangaisan bayi dirumah mereka, bu Sri juga tidak pernah membicarakannya, sepertinya ada yang mereka tutupi, tapi apa? apa jangan-jangan Kay hamil diluar nikah terus melahirkan bayi, tapi bayinya ditaruh dipanti asuhan Kasih Bunda? bukankah selama ini bu Sri dan Kay selalu menyumbangkan asi dipanti itu, apa aku harus bertanya pada bu Ningsing?
Batin Wildan yang merasa penasaran.
'' Yah, ini orang benar-benar ya, kalau suka kejar, bukan meratapai nasip begini, lagi pula cowoknya juga masih kalah jauh dari loe, gue yakin loe bisa mendapatkan gadis itu.'' ucap Bisma
'' Sebenarnya sejak pertama gue juga sempat kagum sama tuh cewek, habisnya cantiknya kebagetan sih.'' sambung nya lagi, membuat Wildan mendaratkan pulpen dijidat pemuda gondrong itu, untung saja Bisma cepat menghindar hingga pulpen tersebut tak mengenai kepalanya.
'' Sialan loe, gue aduin ke Sandra baru tau rasa loe Bisma.''
'' Widiih, santuy bro gue cuma becanda kali.'' ucap Bisma merasa sedikit takut dengan ancaman sahabatnya itu
Ditempat kerja, terlihat Kay sedang berada didalam sebuah kamar mandi, gadis itu sedang memompa asi miliknya, '' Duuh sayang banget asi gue terbuang percuma,'' gumamnya, setelah selesai Kay langsung membuang asi tersebut diatas westafel lalu membilas pompa asi miliknya, setelah mengeringkannya, Kay lalu menyimpannya didalam tas miliknya.
Tiba-tiba ada salah satu pegawai yang masuk kedalam kamar mandi, untung Kay sudah selesai dengan aktivitasnya.'' Kay lama amat loe, dicariin bu Sandra itu diruangannya.'' ucapnya kepada Kay
'' Hah? mau ngapain gue dipanggil?'' tanya Kay sedikit panik, takut kalau Sandra kembali mempertanyakan tentang asinya tersebut.
'' Ya mana gue tau, udah sana cepetan, nanti dia marah loh.'' sambung nya lagi
'' Iya-iya gue akan keruangannya sekarang.'' jawab Kay dan langsung keluar dari kamar mandi tersebut
Tok-tok-tok
Kay mengetuk pintu ruangan Sandra, tak lama terdengar suara sahutan dari dalam, dan Kay pun langsumg membuka pintu tersebut.
'' Permisi bu, apa bu Sandra memanggil saya?'' tanya Kay yamg masih berdiri diambang pintu.
'' Iya Kay, masuklah!" perintah Sandra,
'' Kay saya mau kamu berhenti dari restoran ini!
Next