NovelToon NovelToon
Menaklukkan Suami Liar

Menaklukkan Suami Liar

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Rebirth For Love
Popularitas:792.6k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Neil sudah meninggal, suami yang terobsesi padaku, meninggal dalam senyuman... menyatakan perasaannya.

"Jika aku dapat mengulangi waktu, aku tidak akan membiarkanmu mati..." janjiku dalam tangis.

Bagaikan sebuah doa yang terdengar, kala tubuh kami terbakar bersama. Tiba-tiba aku kembali ke masa itu, masa SMU, 11 tahun lalu, dimana aku dan Neil tidak saling mengenal.

Tapi...ada yang aneh. Suamiku yang lembut entah berada dimana. Yang ada hanya remaja liar dan mengerikan.

"Kamu lumayan cantik...tapi sayangnya terlalu membosankan." Sebuah penolakan dari suamiku yang seharusnya lembut dan paling mencintaiku. Membuatku tertantang untuk menaklukkannya.

"Setan! Aku tau di bagian bawah perutmu, tepat sebelum benda pusakamu, ada tahilalat yang besar!" Teriakku padanya. Membuat dia merinding hingga, menghentikan langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mampir

Tawa yang terdengar, bagaikan hubungannya dengan ibunya kembali seperti semula. Tapi tidak dengan segalanya, kala telah sampai di ruang tamu.

Disana sudah terlihat Bianca yang tertunduk sembari menangis terisak, sementara Dirgantara berusaha menenangkannya. Matanya menatap ke arah putri kandung dan istrinya yang baru saja tiba.

"Sayang!" Teriak Sela tersenyum pada suaminya. Tapi tidak ada jawaban, suasana masih hening hingga kini.

Cheisia mengangkat salah satu alisnya. Telah memperkirakan segalanya, pasti cerita omong kosong dari Bianca lagi. Dan tentunya kebohongan tentang kejadian tadi siang.

"Kakak...aku yakin kakak tidak bermaksud---" Bianca sengaja menggantung kata-katanya.

Sedangkan sang ayah menatap tajam padanya.

"Entah omong kosong apa lagi yang orang gila ini ucapkan. Tapi peraih gelar aktris terbaik sebelum waktu terulang tidak mungkin kalah, melawanmu!" Teriak Cheisia dalam hati.

Imajinasi adalah nyata, nyata adalah imajinasi. Dengan cepat dirinya terdiam, bibirnya terkatup bergetar."Ayah..."

Seorang anak yang hanya melihat dari jauh tanpa berani mendekati ayahnya.

Sela bergerak dengan cepat memeluk putri kandungnya tercinta. Kemudian menatap tajam ke arah suaminya.

Kali ini Dirgantara mengernyitkan keningnya. Menyapa Cheisia ikut-ikutan menangis? Bukankah sesuai cerita Bianca, Cheisia membully Bianca? Lalu mengarang cerita bohong hingga berakhir di kantor polisi akibat dusta Cheisia dan teman-temannya.

Menghela napas kasar Dirgantara melunak, ingin mendengarkan cerita dari kedua belah pihak.

"Ayah..." Bianca mengeraskan volume tangisannya.

"Bianca tenang dulu." Ucap Dirgantara berusaha bersabar. Bagaimana caranya mendengarkan cerita versi Cheisia jika Bianca terus menangis.

"Cheisia, kamu yang membully Bianca, kenapa---" Kalimat Dirgantara disela.

"Karena wajahku hampir cacat, jika Neil tidak menyelamatkanku. A... ayah memang tidak pernah mau mendengarkan penjelasanku. Ayah jahat..." Dua kata menusuk di bagian akhir, dilanjutkan dengan putri kandungnya (Cheisia) yang berlari menuju lantai dua.

Ayah jahat? Cheisia tidak pernah berkata seperti itu. Apa benar dirinya keterlaluan? Bagaimana jika ini bukan kesalahan Cheisia?

"Bianca, jujur pada ayah apa yang sebenarnya terjadi?" Pertanyaan yang membuat seketika wajah Bianca pucat pasi.

"Aku tidak berbohong. Cheisia menyiramku dengan spaghetti. Kemudian membuat tuduhan palsu pencurian padaku dan kedua temanku. Aku tidak bohong!" Ucapnya mengepalkan tangannya, kenapa kali ini Dirgantara meragukannya? Padahal Cheisia tidak memiliki kesempatan menjelaskan sama sekali.

"Bianca, beristirahatlah di kamarmu." Kali ini Dirgantara memilih tidak berpihak.

"Ayah...?" Bianca berusaha menyakinkan.

"Kembalilah ke kamarmu." Sela duduk di sofa, menatap ke arah suaminya yang terlihat begitu lelah.

"Sial!" Batin Bianca hanya menurut, berjalan menuju kamarnya.

Tanpa ada yang menyadari Cheisia menyaksikan segalanya dari lantai dua. Wanita yang tersenyum, bagaikan segalanya kini ada dalam kendalinya. Membunuh Bianca pelan-pelan adalah tujuannya.

Benar-benar masih teringat di benaknya, bagaimana Bianca mengendalikan Hazel, Sela dan Dirgantara untuk membencinya. Bagaimana dirinya pada akhirnya menemukan Neil dalam keputusasaan. Dan bagaimana Bianca membunuh satu-satunya harapan untuk dirinya hidup bahagia.

Kematian Neil sebelum waktu terulang, merupakan cikal bakal bagaimana malaikat ini menjadi iblis, mengepakkan sayap lebarnya. Membawa pedang untuk menghancurkan orang-orang yang terlibat dalam kematian suaminya.

Tawa kecil yang tertahan, terdengar tekikik sedikit menggila."Kita lihat bagaimana permainanmu berikutnya. A...dik...ku..." Sejenak raut wajahnya berubah menjadi benar-benar keji.

*

Pagi menjelang saat itu, Cheisia tidak berada di meja makan. Hanya Sela dan Dirgantara yang terlihat makan dengan tenang mendiskusikan sesuatu.

"Aku tetap tidak setuju. Itu anggapanmu." Dirgantara menghela napas kasar untuk pertama kalinya menentang istrinya.

"Ayolah sayang, status keluarganya lebih tinggi dari Hazel, wajahnya juga, dia mengelola usaha ibunya sepulang sekolah. Aku dan Yulia sudah terlanjur berjanji." Pinta Sela memelas.

"Itu janjimu, bukan janjiku." Dirgantara mengangkat salah satu alisnya.

"Kekayaan keluarganya melebihi kita, jauh melebihi kita. Dia juga tipikal pria yang setia, ditambah dengan anak tunggal Yulia, sahabat baikku." Kali ini Sela mengelus paha suaminya. Membuat Dirgantara gugup setengah mati.

"Ti... tidak, tetap tidak." Dirgantara menghela napas kasar."Hazel, kita sudah mengenalnya dan keluarganya. Semalam Elisa menghubungiku, tiba-tiba dia antusias dengan pertunangan, bahkan pernikahan. Kita yang duluan menyarankan perjodohan dan sekarang kita juga yang mengakhirinya?"

"Tapi perjodohan Chelsea dengan Neil sudah ada sebelum mereka lahir. Lebih dulu mana perjodohan Cheisia dan Hazel, atau Cheisia dengan Neil!? Lagipula bukan kamu yang melahirkan Cheisia."Sela merungut, terlihat jengkel pada suaminya.

Sedangkan Bianca terdiam sesaat, apa maksudnya dengan status sosial yang jauh melebihi Hazel? Apa kekasih baru Cheisia memang begitu? Bukankah apapun yang terbaik seharusnya menjadi miliknya? Kenapa Cheisia begitu beruntung. Bagaikan semua hal yang disentuh oleh Cheisia menjadi emas.

Tidak! Segalanya yang terbaik, lebih pantas dimiliki seorang Bianca.

"Ayah! Ibu! Dimana kakak? Aku ingin minta maaf padanya, mungkin ini kesalahanku, sebagai seorang anak angkat---" Bianca tertunduk tidak melanjutkan kata-katanya.

"Cheisia sudah berangkat lebih awal dengan Neil." Jawab Sela acuh, wanita yang mulai meragukan Bianca kali ini.

"Bianca, ayah sudah meminta keterangan waiters cafe kemarin malam. Mereka mengatakan kamu melempar gelas kaca ke arah Cheisia, hanya karena Cheisia menyirammu dengan spaghetti." Sang ayah menghela napas kasar."Kamu masih muda, setiap perbuatan ada akibatnya. Apa yang akan terjadi jika gelas itu mengenai tepat pada wajah Cheisia? Wajahnya bisa cacat permanen."

"Aku mengerti ayah, aku akan meminta maaf pada kakak. Walaupun kakak mengatakan aku anak angkat tidak tau diri, walaupun dia mengatakan aku hanya anak yang menumpang hidup, walaupun aku dianggap mengemis olehnya. Aku---" Kembali Bianca menjeda kata-katanya.

Dirgantara menggenggam jemari tangan putri angkatnya erat."Bianca, memang sulit untuk bersabar, tapi perbuatanmu itu dapat membuat seseorang mengalami cacat permanen."

"A...aku minta maaf." Bianca masih terlihat menangis, sedangkan Sela mulai merasa ada yang tidak nyaman dengan semua ini.

"Lain kali jangan lakukan hal yang sama. Kamu juga harus meminta maaf pada Cheisia."

"Iya ayah ... omong-ngomong kapan aku bisa satu sekolah dengan kakak. Aku ingin minta maaf padanya. Aku berjanji akan menjaganya dengan baik." Bianca menghapus air matanya tersenyum lembut.

"Ayah sedang mengurusnya."

Sekolah elite yang dipenuhi orang-orang kelas atas? Dirinya sudah pasti akan kembali menjadi pusat perhatian. Kemudian menginjak Cheisia di bawah kakinya.

Dan pacar baru Cheisia, jika lebih baik dari Hazel, bukankah itu akan menjadi pasangan ideal untuk seorang Bianca.

*

Sementara di tempat lain, tepatnya di jalan raya. Motor miliknya masih melaju.

Tin!

Tin!

Suara klakson mobil yang mengikuti mereka. Membuat Neil kesal setengah mati, hingga mempercepat laju kendaraannya.

Tapi nasib sial terkadang ada bukan? Tepat pada saat rambu-rambu lalulintas menjadi merah dirinya berhenti. Mobil yang mengikutinya juga bertepatan berhenti di sampingnya.

Kaca jendela mobil terbuka, menampakkan seorang pemuda yang satu tahun lebih dewasa darinya.

"Cheisia, aku menjemputmu. Naiklah! Turun dari motor itu. Aku berjanji akan berpihak padamu apapun yang akan terjadi. Termasuk tentang Bianca." Ucap pemuda rupawan yang mengenakan sweater putih dengan bawahan celana panjang hitam dari dalam mobil.

"Bensinku masih cukup jika hanya untuk mengantar pacarku." Neil berusaha keras untuk tersenyum.

"Aku bertanya pada Cheisia, bukan padamu." Hazel tersenyum, mengingat hal-hal yang dilewati bersama cinta pertamanya, sebelum dirinya divonis mengidap kanker hati. Mungkin perlahan Cheisia akan luluh.

"Masa bodo!" Dua jawaban dari Cheisia pada Hazel, memeluk pinggang Neil erat."Kakanda mampir buat anak yuk..." pintanya pada Neil.

"Masa bodo!" Jawaban dari Neil, melajukan motornya mengingat lampu sudah berubah hijau.

"Me... Mereka tidak akan benar-benar membuat anak kan?" Hazel gelagapan, kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mengikuti motor sport yang dikendarai Neil.

1
Fani Indriyani
sadis banget fitri membantai satu keluarga dan menyembunyikan mayatnya didinding
Fani Indriyani
udh deg2an ta kira ryu bakal mati,tp gmn dgn cheseia,bkn kah dadanya sdh kena tembak atau cheseia memakai rompi anti peluru 🤔🤔
Fani Indriyani
enric betul2 mirip niel 😜
ira rodi
coba saja cheisia jujur soal kehidupan keduanya didepan yulia...mgkin yulia jg akan sadar kalo apa yg pernah dimimpikannya memang betul...bukan sekedar mimpi...walaupun saat kehidupan sebelumnya yulia sdh meninggal...
Lailatunnasihah Nasihah
lanjuuutttttt
parknanao
Ceritanya seru
Royhan
Luar biasa
lady rose
hahahaha...3 wanita penguasa bumi..
lady rose
dasar cegil....go go go cheisia
venny
👍👍
lidya makadada
Luar biasa
Beti Hartati
Bagus
Beti Hartati
ya allah cheisia 🤣🤣🤣🤣🤣
Tunduk Kepada Hwang Hyunjin🛐
inimah buah jatuh sepohon-pohonnya😭😭
✨Announcement✨
hahaha pls lah cheisia😭😭
✨Announcement✨
benar-benar agak konslet ni otaknya😭
✨Announcement✨
bukan gitu astaga😭😭
✨Announcement✨
HAHAHA PLS😭
✨Announcement✨
itu niel pasti auto syok, klo author nya kejam langsung dibikin koid dua kali😭
✨Announcement✨
please malu banget bacanya😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!