SHADOW MATCH

Pertunjukan akting antara Xiao Shu-er dan Qin Li-er mengundang perhatian dari beberapa orang yang tak terduga, termasuk seorang Adipati yang amat terkenal di Ibukota. Wei Long.

"Menarik. Sangat menarik" ucapnya seraya melihat Xiao Shu-er dan Shen You yang tengah kode mengode.

Disisi lain juga ada Pangeran Ketiga bersama Raja Xiao yang membantu mendorong kursi roda dan Xu Zhou yang berdiri disampingnya.

"Aku baru tahu bahwa Adik Shu-er punya bakat dalam berakting" ucap Zhao Tian

"Aku juga terkejut. Pandangan ku berubah setelah melihat kemampuannya. Dia bukan lagi Tuan Putri cacat yang dikatakan orang-orang." timpal Raja Xiao

"Ho? Memangnya apa yang dulu Kakak Kedua pikirkan tentang nya?" tanya Zhao Tian sengaja menggoda sang Kakak

"Jangan memancingku!" memukul pelan kepala sang adik dengan kipas ditangannya. "Gadis itu milik Saudara Xu kita" timpal nya berpindah menggoda Xu Zhou.

Zhao Tian cukup terkejut mendengarnya ia langsung melihat reaksi Xu Zhou yang menatap kesal kearah Raja Xiao.

"Saudara Xu! Apa akhirnya kau memutuskan untuk membangun keluarga bahagia dan memiliki keturunan?" Tanya Zhao Tian menggoda Xu Zhou . Sekarang malah Zhao Tian yang mendapat tatapan kesal dari Xu Zhou.

"Aku sudah punya seseorang yang ingin ku nikahi. Bukan dia!" ucap Xu Zhou lalu pergi meninggalkan keduanya.

Raja Xiao dan Zhao Tian cukup terkejut mendengarnya. Mereka langsung menyusul Xu Zhou untuk bertanya siapa gerangan yang ingin dinikahinya?

Disisi lain ternyata Putra Mahkota juga melihat pertunjukkan Xiao Shu-er dan Qin Li-er. Ia merasa tertarik pada adik sepupu jauhnya itu... Bahkan berniat memohon kepada Ayahandanya.

...*********...

Malam harinya acara kembali diadakan di Aula Perjamuan. Masih di posisi yang sama, Xiao Shu-er duduk didekat Baginda Kaisar dan berniat meminta plakat bebas menikah. Namun yang tak disangka-sangka adalah pertanyaan Kaisar kepadanya...

"Shu-er... Sekarang katakan pada Paman Kaisar, apa ada pemuda yang kau inginkan di perjamuan ini?" tanya Kaisar terang-terangan membuat Xiao Shu-er yang tengah mempersiapkan mental dengan meminum teh tersedak tiba-tiba.

"Puh Uhuk Uhuk!! Tiba-tiba? Ukhuk!" tanya Xiao Shu-er disela batuknya.

"Bukankah kau bilang ingin suami yang kuat? Di perjamuan ini ada beberapa pemuda yang sangat kuat yang belum memiliki perjanjian pernikahan. Jika Shu-er menginginkannya, Paman Kaisar akan dengan senang hati menganugerahkan nya untuk mu" ucap Kaisar terdengar dengan niat baik...

Xiao Shu-er melirik Bibi Ling yang tengah melototi nya. Bagi Xiao Shu-er Bibi Ling sudah ia anggap sebagai Ibu keduanya. Lalu Ia menatap Ibu Suri yang tersenyum senang mendengar perkataan Putranya, Kaisar Zhao. Hingga terakhir ia melihat reaksi Keluarga Raja Qin yang jelas menahan amarah karena perkataan tersebut. Pernikahan seorang anak seharusnya diatur oleh Orang tua dan walinya. Namun kasus Xiao Shu-er berbeda ia memiliki Ayah kandung dan ayah angkat. Biasanya jika ayah angkat ingin mengatur pernikahan anaknya, dia harus meminta izin atau persetujuan pada ayah kandung terlebih dahulu. Namun karena dalam kasus Xiao Shu-er ayah angkat memiliki pangkat yang lebih tinggi jadi tanpa persetujuan ayah kandung pun ia bisa melakukannya. Terlebih perkataan seorang Kaisar tidak dapat dibantah.

Disaat Xiao Shu-er masih kebingungan harus menjawab apa? Selir Qin dengan berani menyela " Salam kepada Baginda Kaisar, Mohon Ampun jika hamba bersikap kurang ajar. Namun Raja Qin dan saya sudah terlebih dulu mengatur pernikahan untuk Shu-er" jelasnya yang tak ingin melepaskan Xiao Shu-er dari kekangannya.

Raja Qin tampak terkejut mendengar, namun pada akhirnya ia pun mengiyakannya.

"Lalu mengapa Shu-er tidak mengetahuinya?" tanya Kaisar heran orang yang bersangkutan tak tahu perihal perjanjian pernikahan sendiri.

"Itu... terjadi saat Shu-er jauh dari rumah." jelas Selir Qin mencari alasan

"Siapa calonnya?" tanya Kaisar penasaran.

"Itu..." Selir Qin ragu untuk mengatakannya. "Dia adalah keponakan hamba Meng Yan"

"LANCANG!!" bentak Kaisar marah membuat seluruh orang di Aula Perjamuan kecuali Ibu Suri, Permaisuri dan Xiao Shu-er berlutut ketakutan.

"Beraninya kau menjodohkan Putri Kaisar pada pria seperti itu? Siapa itu Meng Yan? Kau pikir aku tak tahu dia suka berjudi dan mabuk-mabukan. Dan kau malah menjodohkan Putri Kaisar pada seseorang seperti itu??" hardik Kaisar marah membuat Selir Qin bergetar.

"Yang Mulia, Maksud Selir Qin ia yakin jika Meng Yan akan berubah setelah menikah dengan Shu-er..." ucap Permaisuri berusaha membela Selir Qin membuat Xiao Shu-er meliriknya dengan kesal.

Xiao Shu-er diam-diam mengepalkan tangannya. Pikiran nya gusar dan mencoba mencari solusi.

'Meng Yan adalah anak tidak berguna dari keluarga Meng. Jika aku menikah dengannya aku harus merendahkan diri pada Selir Qin dimasa depan sebagai istri keponakannya. Tidak bisa! Aku harus melakukan sesuatu. Hidupku akan hancur jika menikah dengan orang yang salah. Jika begitu lebih baik aku sendiri yang memilih suami yang tepat untuk diriku!'

Xiao Shu-er pun berdiri dari duduknya dan memberi salam pada Kaisar, Ibu Suri dan Permaisuri lalu berkata...

"Masalah ini terjadi karena Shu-er, jadi sudah seharusnya Shu-er sendiri yang menyelesaikannya."

Kaisar mengangguk dan berkata "Jadi apa kau sudah menemukan solusinya?"

"Shu-er sebenarnya masih bingung " jawabnya jujur

"Ho? Kenapa kau berkata begitu?" tanya Kaisar yang ingin mengetahui maksud sebenarnya.

"Posisi Shu-er disini benar-benar sulit. Satu sisi Shu-er harus menuruti perkataan orang tua sebagai seorang anak dan sisi lain Shu-er harus menuruti perkataan Baginda Kaisar sebagai bawahan."

Suasana Aula menjadi hening mereka ingin tahu sosuli apa yang akan diputuskan oleh Xiao Shu-er.

"Shu-er berterima kasih kepada Selir Qin yang telah berbaik hati mengatur pernikahan Shu-er. Shu-er tau Shu-er punya banyak kekurangan sebagai anak namun Selir Qin tetap mau menerima Shu-er sebagai Istri keponakannya. Namun Shu-er juga tidak bisa membantah perkataan Kaisar terlebih Baginda Kaisar bukan hanya seorang Pemimpin namun juga Ayah bagi Shu-er. Jadi...."

Perkataan Xiao Shu-er membuat suasana menjadi tegang kecuali Xu Zhou yang merasa bahwa hal tersebut sama sekali bukan urusannya.

"Shu-er meminta maaf kepada Selir Qin dan Ayah, Shu-er memutuskan untuk menuruti perkataan Baginda Kaisar dan akan memilih saat ini juga calon Suami Shu-er." . Perkataan Xiao Shu-er membuat suasana Aula menjadi ribut. Raja Qin tampak terkejut. Selir Qin nampak marah. Permaisuri diam-diam mengepalkan tangannya. Ibu Suri terlihat bangga. Bibi Ling melongo bersama suaminya. Sementara Kaisar tersenyum bangga mendengar Xiao Shu-er lebih memilih nya.

"Jadi siapa yang akan kau pilih sebagai calon suamimu?!" tanya Kaisar yang sebenarnya lebih penasaran akan hal tersebut.

"Xiao Shu-er menghadap Kaisar seraya tersenyum ia pun berkata" Seperti yang Baginda katakan Shu-er harus memilih pria kuat tanpa perjanjian pernikahan yang ada di Aula ini. Dan Shu-er menyukai pria yang semakin kuat semakin baik. Tanpa Shu-er katakan semua orang tentu tau siapa pria terkuat tanpa perjanjian pernikahan di Aula ini"jelas Xiao Shu-er yang sengaja berbelit-belit. Perhatian semua orang tertuju pada Xu Zhou bahkan Raja Xiao dan Pengeran Ketiga juga menatap kearahnya.

Sementara yang ditatap masih belum menyadari situasi hingga mendengar perkataan Kaisar...

"Hahahaha aku tau kau akan memilih Xu Zhou! Dari awal aku juga berniat memilihnya sebagai calon suamimu" ungkap Kaisar sambil tertawa bahagia mendengar jawaban Xiao Shu-er.

'Ya karena Paman Kaisar terus menerus memperhatikan diriku dan Xu Zhou bagaimana mungkin aku tak menyadarinya? Pada akhirnya aku tak bisa menghindar lagi. Lebih baik menjadikannya sekutu dari pada menjadi musuh.'

Sementara Xu Zhou sangat terkejut mendengarnya dan menatap tajam ke arah Xiao Shu-er. Shu-er yang melihat hal itu berpura-pura tak menyadarinya dan berusaha menghindar dari tatapan mata Xu Zhou.

'Astaga... Niat membunuhnya begitu kuat...' pikir Xiao Shu-er merasakan kekesalan Xu Zhou.

Disisi lain Keluarga Shen hampir pingsan mendengar keputusannya. Padahal dari awal sudah diperingatkan.