SHADOW MATCH
Sebuah Syair tersebar dikalangan rakyat Kekaisaran Zhao Yang Agung mengenai Tuan Putri cacat yang tak bisa berlatih beladiri. Tak ada satupun orang yang tak tahu siapa orang yang dimaksud syair tersebut.
"Qin Shu-er!!!" panggil seorang pemuda gagah yang kini menghampiri pemilik nama kekamarnya.
"Kakak?..." gumannya bingung melihat kedatangan sang Kakak yang telah lama tak ia jumpa.
Gadis bernama Qin Shu-er itu langsung berdiri menghampiri sang kakak dan bertanya dengan penuh semangat.
"Kapan Kakak kembali dari daerah Selatan? Kenapa tidak ada yang memberitahukan padaku akan hal ini?" tanyanya sedikit kesal lalu melirik beberapa pelayan nya yang menunduk takut.
"Itu tidak penting saat ini!! "ucapnya tegas kemudian menatap sang adik tajam
"Sekarang kutanya padamu! Apa yang sudah kau lakukan pada Li-er? "tanyanya dengan nada menekan.
//Deg!! Itu jelas tuduhan. Nafas Qin Shu seketika tercegat mendengar tudingan tersebut. Apalagi yang sudah diadukan adik tirinya itu kepada Kakaknya? Mengapa Kakak nya terlihat sangat marah saat ini.
"Qin Shu-er!! JAWAB!!" bentak sang kakak yang tersulut amarah.
"Aku tidak melakukan apapun!!" teriaknya dengan airmata berderai. "Sedari pagi aku hanya berada dikamar dan tak berani keluar! Ayah mengurungku karena melawan pada Selir Qin. Sekarang kakak datang menuduhku melukai putri Selir Qin? Kakak... Apa kau benar-benar Kakak ku?"
Qin Lang terdiam mendengar keluh kesah adiknya. Ia berpikir apa ia sudah kelewatan?
"Hiks... Berbulan-bulan aku tidak melihat Kakak, setiap hari aku selalu berharap kakak cepat pulang untuk mendengarkan ceritaku. Sekarang Kakak sudah kembali, tapi apa yang kudapat? Kakak menjadi sama seperti Ayah! Kalian berubah dan tidak menyayangi ku lagi!"
Tangisan Qin Shu kembali pecah setelah mengatakan kata-kata yang terbenam dihatinya. Dulu sewaktu Ibu Kandung nya Putri Xiao masih ada keluarga mereka merupakan keluarga yang harmonis. Sebagai Putri terakhir ia selalu dimanja dan dilindungi dengan baik. Namun setelah sang Ibu Meninggal karena perang keluarga nya berubah. Ayah yang selalu membela Selir kesayangan nya tanpa melihat kebenaran dan kebohongan. Kakak yang terus menerus keluar Kota karena tak betah dirumah. Dan adik tiri yang selalu mengganggu dan menuduhnya karena iri hati. Tak ada satupun hari damai yang ia dapat sejak hari itu.
"Shu-er..." panggil Qin Lang lembut karena merasa bersalah atas tindakannya tadi. "Kakak minta maaf. Kakak hanya panik dan melakukannya tanpa sengaja."
Qin Shu-er menatap wajah tampan sang kakak dengan mata berkaca-kaca. Apa kakaknya panik karena adik tirinya itu? Perasaan kecewa terbesit dihatinya.
"Ini semua karena tadi Selir Qin menangis histeris dan mengatakan bahwa kau melukai Li-er hingga dia tak sadarkan diri. Bahkan_"jelas nya terpotong dengan pertanyaan Qin Shu-er
"Bahkan apa?"
"Bahkan ada saksi yang mengatakan bahwa kau telah meracuni Qin Li-er jadi Kakak..."
Qin Shu-er mengepalkan tangannya kuat. Meskipun ia sering ditindas namun ia tidak bodoh. Ayahnya pasti marah besar saat ini. Ia sudah tak mengharapkan kepercayaan Ayahnya lagi tapi Kakaknya... Ia menatap sang Kakak dengan dalam menggenggam kedua tangannya lalu bertanya...
"Kakak tidak mungkin percaya kan? Tidak kan Kak? " tanyanya seraya menelisik perubahan wajah sang Kakak
"Shu-er..." panggilnya lembut namun tersirat kebingungan
Luruh sudah harapan Qin Shu-er. Kakaknya jelas mencurigainya melakukan hal tersebut. "Kekekeh.." Qin Shu-er terkekeh tak berdaya ia sudah tau hal ini pasti akan terjadi. Selir Qin dan putrinya benar-benar hebat, dalam merenggut kasih sayang dan kepercayaan Ayah dan Kakaknya. Yah ... Dibandingkan dengan adik tirinya yang berbakat dalam seni melukis dan beladiri, dirinya yang dicap oleh seluruh Kekaisaran sebagai Tuan Putri Cacat ini sama sekali bukan apa-apa.
Tak lama dua penjaga datang kekamarnya.
" Yang Mulia Pangeran Qin! " *sapanya dengan penuh kehormatan
"Ada apa kalian datang kesini?" tanya Qin Lang keheranan
"Yang Mulia Raja Qin memerintahkan kami untuk membawa Tuan Putri Pertama kekamar Tuan Putri Kedua Qin"
"Kalian_" Qin Lang ingin bertanya lagi namun ucapannya langsung terpotong oleh perkataan Qin Shu-er
"Tidak perlu! Aku akan kesana sendiri!" ucapnya tegas. "Ming-er! Kau ikuti aku!" titah nya pada pelayan pribadi nya kemudian pergi meninggalkan sang Kakak dan penjaga yg menjemput nya tadi.
" Baik Tuan Putri..."....
________
Di Kamar Qin Li-er, Sang Ayah yang dulu di
terkenal sebagai salah satu pendekar pedang sakti, kini tengah mengobati Qin Li-er yang berumur 10 tahun dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Namun saat Qin Shu-er masuk ia langsung menunjukkan ketegasan dan kekejamannya.
"BERLUTUT!! ❄️" perintahnya tegas pada Qin Shu-er
//Dugh!! Tanpa protes Qin Shu-er langsung berlutut dan memberi hormat pada sang Ayah. "Salam Kepada Yang Mulia Raja Qin! Salam Selir Qin"
Ia tak lupa menyapa Selir Qin sesuai etika meski hanya mendapat tanggapan acuh dari wanita itu.
"Qin Shu-er!! Apa kau tau kesalahanmu?!!" tanya sang Ayah berdiri didepan Qin Shu-er.
"Aku tidak tahu Ayah" *jawabnya jujur
"Lancang!!!" //PLAK!!! Sebuah tamparan mendarat seketika di pipi gadis jelita itu dan membuat tubuhnya terlempar kesamping.
"AYAH!!" panggil Qin Lang yang baru sampai dan melihat kejadian tersebut
Seolah tersadar akan tindakannya Raja Qin langsung menatap tangan yang baru saja melesat ke pipi putrinya. Selir Qin yang awalnya senang melihat Qin Shu-er ditempar langsung berlagak pasang badan untuk melindungi Qin Shu-er.
"Yang Mulia! Tolong jangan sakiti Shu-er. Mungkin Memang ada kesalahpahaman disini. Shu-er mungkin tidak sengaja melakukannya..." *ucapnya panjang lebar seolah membela padahal tetap menunduh putri tirinya itu dengan licik
Raut wajah Sang Raja melembut. "Selir Qin... Kau terlalu baik hati.. Sudah ada saksi dan bukti yang mengatakan bahwa Shu-er mencoba meracuni Li-er tapi kau masih saja membela nya..."
"Yang Mulia bagaimana pun Shu-er juga putriku, jika dia melakukan kesalahan itu berarti aku juga salah.."
"Selir Qin...." Sang Raja beralih menatap Qin Shu-er yang kembali berlutut. "Sayangnya kepedulian mu tidak dilihat oleh mata anak ini!"
"Qin Shu-er!! Apa kau yang meracuni Qin Li-er? Jika kau mengaku maka Ayah akan meringankan hukuman mu!"
"Shu-er! Lebih baik mengaku saja!"ujar sang Kakak tanpa mempedulikan perasaan adiknya
"Aku tidak melakukannya!" jawab Shu-er tegas
"QIN SHU-ER!!" tegur sang Kakak
"AKU SAMA SEKALI TIDAK MELAKUKANNYA!!"
Mendengar penyangkalan Shu-er membuat amarah Sang Raja makin mendidih.
"PENJAGA!!!" panggil nya keras dan muncul lah beberapa penjaga
"PUKUL ANAK INI SAMPAI IA MENGAKUI KESALAHANNYA!!"
Semua orang disana terkejut!! Kecuali Selir Qin dan putrinya yang diam-diam tersenyum menikmati.
"TANPA PERINTAH DARIKU TIDAK ADA YANG BOLEH MENOLONG NYA!!"
____
Di halaman belakang kediaman Raja Qin, Shu-er dipukul tengkurap hingga punggung nya berdarah-darah. Sang Kakak terus memohon agar Ayah nya mencabut hukumannya namun sang Ayah dengan tegas memberi syarat " Jika dia mengakui kesalahannya dan berjanji melayani Li-er hingga sembuh maka aku akan memaafkannya."
Syarat sang Ayah jelas membuat Qin Shu-er semakin menentangnya, sekalipun sang Kakak memohon dan membujuknya untuk setuju Shu-er tetap pada pendiriannya.
Hingga malampun datang Raja Qin baru teringat akan Putri Pertamanya itu setelah menghabiskan waktu bersama Selir dan putrinya yang lain. Ia terkejut melihat Qin Shu-er masih dipukuli meski sudah tak sadarkan diri.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?! HENTIKAN!!"
Dengan raut panik ia menghampiri putrinya itu dan mencoba menyadarkan nya.
"Kenapa diam saja! Panggil Tabib Ryu sekarang!!" tidak sang Raja kesal melihat penjaga nya yang hanya diam saja
"Baik Yang Mulia!!" seru salah satu penjaga lalu pergi memanggil Tabib
"Shu-er... Kenapa kau sangat keras kepala?" tanya Sang Ayah
Perlahan mata Qin Shu-er terbuka ia pun menjawab pertanyaan Sang Raja...
"Karena Aku sungguh tidak melakukannya Ayah..."nada yang begitu lemah hingga membuat hati sang Ayah terasa sakit mendengar nya....
"Dasar Anak Bodoh... Jika kau mengaku masalah ini akan cepat berlalu dan kau juga tidak akan terluka seperti ini" jelas Sang Raja yang terlihat masih menyayangi putrinya itu
"Tapi semua orang akan selamanya menganggap ku sebagai wanita jahat yang ingin membunuh adiknya"jelas Qin Shu-er yang juga sudah mempertimbangkan segalanya
Sang Raja terdiam sejenak berpikir ucapan Putrinya itu ada benarnya. Di Kekaisaran Zhao kesan dan nama baik itu sangat penting bagi wanita, apalagi gadis yang belum menikah.
"Ayah...aku ingin pergi Ke Kota Zhengzhou"
//Deg!! Jantung Sang Raja seketika tercegat. "Apa kau membenci Ayah Shu-er?" tanyanya nampak sedih...
"...." Qin Shu-er tak memberikan jawaban "Aku merindukan Ibu, Ayah. Aku juga merindukan Bibi Ling"
"Shu-er...." panggil Sang Raja seolah memohon untuk tak meninggalkan nya
"Aku Mohon Yang Mulia.." ucapnya lalu kembali tak sadarkan diri
Tak lama Tabib Ryu pun datang dan Qin Shu-er dibawa ke kamar nya...
🫰🏻 BERSAMBUNG....🫰🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments