Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 siapa yang datang???
Safira membalas senyum Al yang tersenyum padanya, Safira di buat meleleh dengan itu karena untuk pertama kalinya Safira melihat senyum tulus Al.
"Kenapa merayakan nya sama orang lain bukan dengan Saya?? "
ucap Al sambil menarik kursi meja makan agar Safira duduk.
"Merayakan apa memangnya?? "
bingung Safira yang belum mengerti dengan ucapan Al.
"Kamu lulus skripsi dan tinggal nunggu jadwal sidang, apa lupa?? "
jelas Al dengan nada ketusnya dan membuat Safira tertawa mendengar nya.
Al tertegun dengan tawa Safira yang dulu pernah dia lihat bahkan sering dia lihat sebelum Safira terjerat olehnya, tawa itu yang membuat Al terobsesi menjerat Safira, sadar karena Al diam membuat Safira menghentikan tawanya.
"Maaf Mas..... "
ucap Safira saat menghentikan tawanya.
"Ayo makan, saya sengaja memasak hari ini demi kamu. "
ucap Al dan Safira mengiyakannya lalu mengambil makanan nya.
Al meminta Safira menyiapkan makanan untuk Safira saja karena dia ingin Safira mencoba masakannya terlebih dahulu, Safira tidak menolak dan langsung mencoba menyuapkan makanan nya.
"Ini beneran kamu yang masak?? "
tanya Safira saat memakan makanannya.
"Bukan saya tapi hantu yang masak. "
jawab Al dengan nada ketusnya dan Safira menggelengkan kepalanya.
"Makasih sudah menyiapkan, makanannya sangat enak. "
ucap tulus Safira dengan senyum nya dan Al mengiyakannya.
Keduanya langsung makan tanpa ada percakapan, Safira benar benar menikmati makannya karena ini makanan di buat khusus untuknya dan Al bahagia melihatnya.
Selesai makan Safira langsung merapihkan meja makan dan akan mencuci peralatan bekas makan dan masak.
Safira menghela nafasnya saat melihat dapur begitu berantakan bekas Al masak.
"Masakannya enak tapi dapur jadi kotor dan sangat berantakan sekali. "
ucap Safira saat masuk ke dapur yang biasanya bersih dan rapih.
Safira langsung merapihkan dan membersihkan kembali dapurnya, dapur kembali bersih dan wangi dalam beberapa menit, Al menghampiri ke dapur dan Safira hanya cuek memilih kembali menuju kamarnya.
Al pun hanya diam dan memilih mengambil minuman di dalam kulkas, Al memang memasak tadi dan hasil masakannya juga enak, tapi dapur menjadi berantakan dan kotor, itu semua karena Al enggan merapihkan bekas masaknya.
.
.
.
Safira selesai membersihkan badannya dan langsung menuju ranjangnya untuk beristirahat, dia sangat lelah dan membutuhkan istirahat, masa bodo kalau nantinya Al mengganggu nya.
Hanya sebentar memejamkan matanya, akhirnya Safira langsung terlelap damai, padahal hari juga masih sore tapi tidak menyurutkan Safira untuk tidur lebih awal.
Sedangkan Al saat ini sedang di balkon di temani minuman yang biasa dia minum, Al sedang harap harap cemas sekarang karena lusa dia akan menghadapi seseorang yang malas untuk dia temui.
"Untuk apa dia kembali lagi, malas sekali kalau harus menghampiri dia tapi kalau gak segera di temui pasti dia nekad nantinya. "
gumam Al sambil menatap langit yang mulai menggelap menuju malam.
Satu jam kemudian Al memilih mengakhiri lamunannya di balkon dan berjalan menuju kamar untuk istirahat dengan Safira.
"Wanita ini malah sudah lelap sekali. "
ucap Al saat membuka pintu kamar yang langsung di suguhi pemandangan Safira tertidur pulas.
.
.
.
Pagi menjelang.....
Safira seperti biasa menyiapkan makanan karena pagi ini Al meminta sarapan bersama tapi ingin masakan yang di buat oleh Safira.
Safira bahkan hanya cuci muka dan cuci gigi saja saat bangun, tanpa mengganti pakaian karena Al mendesaknya untuk segera memasak.
"Minum nya buatkan teh tawar hangat saja yaa, lagi gak mau kopi. "
pinta Al saat Safira akan menuangkan kopi di gelas.
"Oke..... "
jawab singkat Safira.
Al tersenyum saat melihat hidangan makanannya pagi ini, nasi yang utama dan ada sayur juga ayam nya, Safira benar benar menyiapkan semua makanan yang di inginkan nya.
"Hari ini kamu mau kemana?? "
tanya Al saat Safira menyiapkan makanan untuknya.
"Gak tahu juga mau kemana, palingan di rumah sambil menghafal persiapan materi sidang nanti. "
jawab Safira dan Al mengiyakannya.
"Mau Saya buat cepat sidangnya??"
tawar Al dan Safira langsung terdiam.
"Kalau memang bisa di percepat, boleh banget karena kalau nunggu jadwal palingan sebulan paling cepat kemarin kata Dosen nya. "
ucap Safira yang menyetujui tawaran Al.
"Oke dalam satu minggu kamu akan dapat jadwal sidang dan semua gak gratis Safira. "
ucap Al dengan nada meyakinkan dan Safira hanya mengangguk.
"Terserah Mas saja karena di dunia ini emang gak ada yang gratis, apalagi menyangkut kamu yang melakukan sesuatu. "
ucap Safira dengan nada ketusnya dan membuat Al tergelak mendengarnya.
"Oke dan siap siap saja Safira. "
ucap Al kembali dan Safira hanya diam lalu menikmati makanannya.
Selesai dengan sarapannya, Al langsung pamit dan Safira memilih merapihkan Apartemen saja hari ini, karena dia sedang malas kemanapun.
Safira masih bertanya tanya apa permintaan Al nantinya setelah membantu nya, baginya kalau Al bicara gak gratis pasti ujungnya dia yang akan terkena jahilan Al.
Saat Asik dengan pekerjaan dan pikiran tentang permintaan Al, tiba tiba unit Apartemen terdengar bunyi bel dan membuat Safira terdiam karena baru kali ini ada yang datang bertamu, padahal selama dia menempati gak pernah ada yang menekan bel kalaupun Al pasti langsung masuk karena memiliki aksesnya.
"Siapa yang bertamu, aku harus bagaimana ini?? tanya Mas Al saja deh. "
gumam Safira sambil melemparkan sapu dan sedikit berlari menuju kamarnya dimana handphone nya berada disana.
Safira langsung menghubungi Al dan untungnya dering kedua Al langsung mengangkat panggilannya.
Dalam panggilan saat ini......
"Kamu gak sedang rindu saya kan Safira?? baru juga saya keluar dari pintu. "
"Jangan bercanda dulu Mas, bel pintu Apartemen bunyi Mas dan itu bukan kamu kan?? "
"Jangan di buka pintunya, saya akan putar arah sekarang. "
"Gak usah Mas, kamu katanya ada meeting pagi dan lagian aku gak akan buka pintu juga gak akan kemana mana Mas. "
"Nurut dengan ucapan Saya Safira, tunggu di dalam karena saya menuju kesana sekarang. "
Panggilan berakhir.......
Safira hanya menghela nafasnya setelah menutup panggilan telephone nya, Safira memilih berdiam di kamar dan menguncinya karena dia merasa takut dengan orang yang menekan bel.
"Akses rekaman CCTV kan Mas Al yang pegang jadi aku gak bisa deh lihat siapa yang nekan bel nya. "
gumam Safira yang teringat dengan kamera yang di pasang Al depan pintu masuk.
Menunggu lima menit akhirnya Safira bisa mendengar pintu terbuka dan ada yang aneh baginya, karena terdengar suara bukan Al tapi suara wanita.
Safira memilih masuk kedalam ruang kerja Al dan menguncinya karena dia merasakan sedikit mencurigakan di lantai satu.
"Siapa wanita yang masuk dengan Mas Al yaa?? apa istrinya atau kekasihnya?? "
gumam Safira yang langsung duduk di sofa yang ada di ruangan kerja Al.
.
.
.
Bersambung......