Sacred Love

.

.

Kelvin saat ini sedang mengadakan pertemuan bersama dengan rekan Kerjanya semua pria seumuran nya kini berkumpul bersama nya di sebuah restoran bintang lima.

" saya sangat bangga kepada putra anda tuan Kelvin di umur nya yang sekarang putra anda sukses membuat perusahaan anda semakin besar " ucap salah satu rekan kerjanya itu kepada Kelvin yang hanya diam sejak tadi

" saya pun seperti itu.... dan saya sangat berharap tuan Kelvin memperkenalkan putri saya dengan putra anda, saya dengar putra anda masih belum menikah " ucap rekan kerja yang lain nya

baru saja Kelvin ingin menjawab nya tetapi ponsel nya tiba-tiba bergetar dan itu panggilan masuk dari Cesario putranya.

" saya permisi mau angkat telpon dulu " setelah nya Kelvin beranjak berdiri dan menjauh dari mereka.

saat telepon sudah tersambung Kelvin terdiam mendengar penjelasan Cesario di seberang sana.

" ok... ayah yang akan mengurusnya kamu lanjutkan saja... " ucap Kelvin dan panggilan telepon pun berakhir

Kelvin kembali ke meja dimana saat ini beberapa rekan kerjanya berada " saya pamit duluan ada masalah pribadi yang harus saya selesaikan " ucap Kelvin kepada semua nya

" ya padahal kan masih banyak yang ingin kimi bahas tuan Kelvin " ucap rekan kerja nya

Kelvin tersenyum tipis " asisten ku yang akan menggantikan saya... kalo begitu saya permisi " ucap Kelvin seraya ia memberikan kode kepada asisten nya itu untuk menggantikan nya.

seteleh nya Kelvin melangkah pergi dengan sangat buru-buru, saat ia tau jika Dina di bawa ke rumah sakit jiwa pria itu langsung syok mendengar nya, sejahat apapun Dina ia tetap ibu nya.

.

.

.

Cesario kembali bergabung dengan mereka saat sudah menelpon ayah nya

" tuan Cesario maafkan saya dan nona Azalea, kami tidak tau jika wanita tua yang datang marah-marah ke perusahaan itu adalah oma anda... dan anda tau sendiri kan jika Nona Azalea kehilangan ingatan nya, jadi dia juga tidak mengenal siapa oma anda " jelas Yuki merasa bersalah karena memang ia dan Azalea tidak mengetahui siapa Dina. jadi mereka berdua membiarkan dokter rumah sakit jiwa membawa Dina begitu saja.

" oma... oma siapa ? " tanya Azalea yang kini sudah datang dan bergabung bersama mereka

" buka siapa-siapa... ayo duduk " jawab Cesario seraya menarik kursi kosong yang ada di samping nya untuk di duduki Azalea

Cesario tidak ingin membahas itu lagi, soal oma nya ia tidak ingin memikirkan nya lagi toh sudah ada ayah nya yang akan mengurusnya, dan ia juga tidak ingin membuat Azalea seperti tadi malam yang ketakutan akibat ucapan dari Dina tiga tahun yang lalu. dan sama sekali wanita itu tidak mengingat siapa sosok orang yang berkata seperti itu kepada nya dan hanya suara yang ia dengar.

" bagimana apa kita sudah bisa memulainya " tanya Azalea

" silahkan " jawab Cesario

Yuki mulai menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan dan berapa keuntungan yang akan mereka dapatkan.

" mungkin bagi tuan Cesario keuntungan ini sangat kecil... tapi perlu tuan ketahui jika perusahaan AZ Grup ini berdiri baru satu tahun lamanya jadi nya belum bisa memberikan keuntungan yang besar untuk perusahaan anda " jelas Yuki

tanpa berkata apapun Cesario langsung menandatangani kesepakatan kerja sama mereka, dan hal itu membuat Azalea mengerutkan keningnya melihat nya .

" kenapa kamu menyetujui nya begitu saja " tanya Azalea

Cesario tersenyum lembut menatap wajah cantik Azalea " asalkan itu semua tentangmu aku rela tidak mendapatkan keuntungan sedikit pun " jawab Cesario

Mike dan Yuki yang mendengar itu membulatkan matanya mendengar jawaban dari Cesario

" tapi ini bukan tentang kita tapi tentang pekerjaan " ucap Azalea

" tapi ada kamu di dalam nya sayang.... " ucap Cesario

" ohh.... aku jadi iri melihatnya " ucap Mike

Yuki memutar bola matanya malas mendengar ucapan dari Mike.

Azalea menghela napasnya dengan kasar " ayo makan... seteleh ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat " ucap Cesario

" segitu saja... meeting nya " Yuki berbisik kepada Mike

" ya seperti yang kamu lihat " jawab Mike

semua nya kini menikmati makan siang bersama

.

.

.

Kelvin sudah berada di rumah sakit jiwa untuk menjemput ibu nya, pria paru baya itu melangkah ke kamar di mana Dina berada yang di temani oleh dua orang dokter

" Kelvin.... Cesario.... tolong oma... oma gak gila.... hiks... hiks... " ucap Dina wanita tua itu kini sudah menangis

saat pintu kamar itu terbuka Dina langsung menatap ke arah luar di lihat nya Kelvin berdiri di ambang pintu menatapnya dengan datar.

" maafkan kami tuan... kami mengira jika nyonya Dina memang sakit mental karena berliau terus berteriak di depan perusahaan AZ Grup " jelas salah satu dari dokter itu, sedangkan yang satu nya membuka gembok rantai yang kini mengikat tangan dan kaki Dina .

" Kelvin " ucap Dina memanggil putra nya itu

Kelvin hanya menganggukkan kepalanya saja seteleh nya ia melangkah masuk kedalam kamar itu, saat rantai yang mengikat tangan dan kaki nya terlepas Dina langsung mendudukkan dirinya di atas brankar dengan matanya yang berkaca-kaca.

" wanita itu Kelvin wanita berpenyakitan itu yang melakukan ini " ucap Dina kepada Kelvin

tetapi Kelvin tidak menanggapinya " terimakasih , kalo begitu saya dan ibu saya pergi dulu " ucap Kelvin kepada dua orang dokter rumah sakit jiwa itu

" sama-sama tuan.... silahkan " ucap salah satu dari mereka.

Kelvin membawa Dina pergi dari sana dengan Dina yang selalu mengatakan jika Azalea lah yang membawa dia kerumah sakit jiwa.

sesampai nya di dalam mobil, Kelvin menjalankan mobil nya masih dengan wajah datar nya.

" kenapa kamu hanya diam saja Kelvin, ... apa kamu tega melihat ibu mu di perlakukan seperti ini " ucap Dina

Kelvin menghela napasnya dengan kasar " dan apa mama juga tega ingin memisahkan Cesario dengan cinta nya ? " tanya Kelvin

" Azalea dia wanita berpenyakitan Kelvin dan tidak pantas untuk cucuku Cesario " jawab Dina

" dan apa mama mengira jika wanita pilihan mama itu sangat lan pantas untuk putraku " tanya Kelvin dengan senyuman smirk nya.

" ya... Inara itu wanita baik-baik " jawab Dina yang belum mengetahui semuanya.

" wanita yang kini menghilang entah kemana mama mengira itu wanita baik-baik dan bahkan Inara itu hamil anak dari kekasih nya yang bernama Vero " jelas Kelvin

Dina yang mendengar itu menggelengkan kepalanya ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kelvin

Kelvin menghentikan mobil nya di tepi jalan, seteleh nya ia meraih semua bukti kejahatan orang tua palsu Inara dan memberikan nya kepada Dina

" mungkin bukti ini bisa sedikit membuat mama sadar jika Inara dan orang tua palsu nya itu hanya ingin menipu mama " ucap Kelvin

Dina merai berkas yang di berikan oleh putranya itu dengan tangannya yang gemetaran .

.

.

.

Hello guysss hari ini author kurang fokus, maaf jika banyak typo nya atau kata yang kurang tepat, mohon di koreksi ya guysss dan typonya tolong di tandai 🙏🙏

jangan lupa Like, comen dan Vote 🤗🤗.

.

.

.