Tertipu Pesona Gadis Berwajah Polos.

"apakah kamu Ave Luna?" tanya seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan elegant.

"iya, tante siapa? " tanya Luna yang saat ini berdiri di depan gerbang sekolah menunggu kedatangan Sophie.

"Aku, mamanya Zara, bisa kita bicara sebentar. " Ucap nya sambil tersenyum.

"Bisa tante, ada apa ya? " Tanya Luna dengan sedikit gugup.

"Luna, kamu cantik dan sempurna. mungkin kamu bisa mendapatkan seribu pria seperti Jackson, tapi tidak dengan Zara, hidupnya tidak lama lagi, bisakah kamu lepas Jackson untuk Zara, aku bisa bayar berapapun, asal kamu menurutiku, dan jika kamu sama-sama saling mencintai lepaskan Jackson, karena masa depan nya ada di tanganku, jadi kalau ada apa-apa dengan Jackson aku tak segan untuk menghancurkan kehidupan nya. sampai sini kamu paham Luna? Tanyanya dengan nada penuh penekanan.

"Maksudnya apa yaa tante, tante ngancam saya? " Tanya Luna untuk memastikan.

"Tante Ira. " sapa Kai yang tiba-tiba datang dari belakang.

"Eh Kai, apa kabar?" Tanyanya dengan senyuman yang tulus.

"Baik tante, tante ngapain di sini, nyari Jackson ya. " Tanya Kai dengan santainya.

"emb... enggak jangan bilang Jackson, kalau tante habis dari sini. " Ucapnya sambil memegang pundak Kai.

"Ehhhh, sayang kamu dari mana aja sih, capek tau nungguin kamu di depan gerbang sendirian. " Ucap Luna sambil gelendotan di lengan Kai, sambil melotot ke arah Kai, sebagai kode bahwa mereka harus bekerja sama. dan Kai hanya memicingkan matanya seolah menuntut kejelasan.

"maksudnya apa ya? Kamu pacarnya Kai bukan Jackson. " Tanya Ira dengan bingung.

"yang harus nya tanya itu aku tante, maksudnya tante itu apa dari tadi, aku nggak ngerti maksudnya, satu sekolah sini juga tau kalau aku pacarnya Kai bukan Jackson, dan Zara juga pasti tau, lalu kenapa tante ngancam ngancam saya ya. ini masih pagi tante kenapa salah alamat sih, ngelabrak nya. " Ucap Luna dengan santainya.

"Oh, Sorry, Yaudah sebagai permintaan maaf bagaimana kalau kalian tante traktir untuk sarapan. " Ucap Ira merasa bersalah.

"nggak usah Tante, kita sudah kenyang. " Tolak Luna dengan tegas. " Yuk yang kita ke kelas, ada banyak yang mau aku omongin. " Ucapnya lagi sambil menarik lengan Kai.

"See you next time, tan. " Ucap Kai sambil tersenyum sopan. dan Ira melambaikan tangannya dengan senyuman elegant nya.

"Lepaaas." Ucap Kai dengan datar. dan Luna langsung melepaskan pegangnya.

"Sorry, makasih Kai sudah bantuin aku tadi. " Ucap Luna dengan tulus. "Bagaimana kalau nanti aku traktir makan siang sebagai ucapan terimakasih. " Ucapnya lagi dengan antusias.

"Nggak Butuh. " Ucapnya lalu pergi meninggalkan Luna.

"Kai, Sorry untuk masalah kemarin. " Ucap Luna sambil mengejar Kai yang langkahnya lebih lebar darinya. " Kai pleaseee tunggu, maafin aku Kai. " Ucapnya lagi sambil terengah-engah. Saat Kai mau melangkah ke tangga Luna malah mengeret tangan Kai dengan keras hingga Kai kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh dan Luna dengan sigap mencoba menahannya. "Sorry Kai nggak sengaja." Ucapnya dengan rasa bersalah.

" Buuuugghhhtt....!!!! Hantaman keras menerjang wajah Kai secara tiba-tiba. dan kali ini membuat Kai benar-benar terjatuh di tangga.

"KAIII.... " Teriak Luna yang saat ini ikut terkejut. "Jackson!!! kamu itu kenapa sih? " Ucap Luna terlihat murka, sedangkan Kai hanya mengelap bibir nya yang mengeluarkan darah, dan tersenyum misterius.

......................

Hai, Selamat membaca semoga suka ya. Jangan lupa support karyaku dengan like dan komenya.!!! terimakasih.