Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan
Di hari pertarungan, Jam 9 pagi lapangan Saburai telah ramai oleh penonton, mereka beramai ramai ingin melihat pertandingan Bima dan Idrus . Di tengah lapangan Idrus berdiri angkuh,di sampingnya Indri dan Sita juga ada,dan tak jauh darinya Kala Wisa dan Hendra berdiri seperti pengawal Idrus, ada juga delapan murid perguruan bayangan hitam yang berbaris di sisi keduanya
Idrus merasa yakin ia akan memenangkan pertandingan ini, dengan bantuan tenaga gabungan dari Kala Wisa dan Hendra , apalagi Nyi Ambar istri siluman nya siap membantu, dengan menempati liontin yang Ia pakai
Tak lama Bima dan rombongan nya datang, ia hanya datang berlima, asep ,pak rt , pak Handoko, kapolda dan pak Yogi. Hanya Bima dan Asep yang memakai baju perguruan.
Bima kini berhadapan dengan Idrus
" ha ha ha, hari ini kamu pasti akan mati, dan ayahku akan tenang di alam sana" teriak Idrus. Bima hanya tersenyum, ia mengaktifkan mata batin ingin mengetahui apa yang menjadi andalan idrus
" astagfirullah " Bima terkejut melihat penampakan Indri dan Sita di mata batinnya, terlihat olehnya Idrus, Indri dan Sita separuh sudah berbadan ular, yang artinya mereka saat ini sudah bukan manusia lagi melainkan bagian dari siluman, dan ada tali merah samar yang terhubung antara Idrus, Hendra, Kala Wisa dan juga ke arah liontin yang di pakai Idrus. Bima mendekati mertuanya,
" pah, aku nitip intan dan ibu yah" ucap Bima pelan
" Kenapa nak, apa yang kamu lihat ?" Tanya pak Handoko
" lawan ku bersekutu dengan siluman ular, jalankan apa yang pernah aku katakan!" Tegas Bima, pak Handoko mengangguk dan menghela napas sedih.
" aku mau berbicara" teriak Bima tiba-tiba pada Idrus
" ha ha ha mau bicara apa, bilang saja" Idrus berkata dengan angkuh
" bukan sama kamu, tapi aku ingin berbicara dengan yang bersembunyi di liontin mu" ucapan Bima mengagetkan rombongan Idrus , seberkas cahaya hitam keluar dari liontin Idrus , dan masuk pada tubuh Hendra.
" apa yang ingin kau bicarakan anak muda" suara Hendra menjadi suara
wanita, dan beraura kejam.
" ini hanya antara aku dan Idrus,bila aku menang aku tak akan mengusik keluarga nya kecuali mereka yang terlebih dahulu memulai, dan jika aku kalah itu juga berlaku untuk kalian, kalau setuju kita mulai kalau tidak setuju mending ga usah bertanding!" Tegas Bima, Hendra yang sedang di rasuki Nyi ambar menoleh pada Idrus , Idrus mengiyakan, karena memang musuh nya hanya Bima yang paling di benci nya.
" kira lakukan sumpah dengan darah teriak Bima, ia melukai tangan nya dan meneteskan darah pada tanah di hadapan nya dan melakukan sumpah, Idrus dan yang lainnya juga terpaksa melakukan nya, karena perintah Nyi ambar.
" sekarang kita mulai " kata Idrus , semua menjauh menyisakan ruang yang cukup besar untuk Bima dan Idrus bertarung.
Idrus dan Bima memasang kuda kuda.
Ciaaat,
Idrus langsung menyerang, Bima mengeluarkan 5 bagian tenaga dalamnya ke tangan saat pukulan Idrus mendekat ia menyambut pukulan itu
" Blaaar "
suara keras dan angin kencang berhembus dari pertemuan dua tenaga.
Bima mundur 2 langkah, sedang Idrus terpental, dari sudut mulut Idrus ada bercak darah sepertinya ia sedikit terluka.
Idrus mencabut keris di pinggang nya, itu adalah kode buat Hendra dan Kala Wisa menyalurkan tenaganya, Hendar dan Kala Wisa menyalurkan tenaganya ke Idrus
" Ciaaat "
Idrus kembali menyerang dengan pukulan , Bima bersiap menyambut
"Plak "
" Blaaar "
kini Bima yang termundur 10 langkah sedang Idrus hanya mundur selangkah. Bima kaget dengan perubahan tenaga dalam Idrus, ia melihat dengan mata batinnya, terlihat olehnya tenaga dari Hendra dan Kala Wisa mengalir dari tubuh mereka memasuki tubuh Idrus
" pantas saja , ternyata aku melawan 3 orang " gumam Bima, Bima mengeluarkan jurus inti NAGA HIJAU, dan menaikkan tenaga menjadi 9 bagian
" hiaaat"
"Wuuut"
Bima bergerak cepat, sayangnya Idrus di bantu Nyi Ambar jadi Idrus bisa mengimbangi gerakan Bima
" ciaaat"
"Blaaar "
benturan tenaga terjadi lagi, debu membumbung menghalangi pandangan , di dalam hujan debu Bima dan Idrus terus bertarung dengan imbang, orang orang tak tahu apa yang terjadi di dalam hujan debu. Beberapa kali terdengar benturan tenaga , sesaat hening, di kala debu tersapu angin baru tampak Bima dan Idrus berdiri saling menatap tajam,
Idrus merapal mantra Iblis penghancur, melihat aliran hawa hitam berkumpul di sekeliling idrus , buru buru Bima merapal ajian Kencono Agni, perlahan tubuh Bima bersinar warna emas, sedangkan Idrus di selubungi asap hitam,
"Hiaaat"
Idrus menyerang kembali
"Ciaaat"
Bima pun tak tinggal diam
"Bleegarrr"
kini angin yang tercipta dari pukulan itu sangat besar, orang orang yang berada di depan penonton tersapu mundur beberapa langkah,
Bima menyemburkan darah dari mulutnya, sedangkan Idrus terduduk, melihat itu Bima tak membuang kesempatan dengan pukulan Kencono Agni ia menerjang Idrus yang masih tak siap,
" Hiaaat"
Bima memaksimalkan tenaganya,
Namun
Tiba-tiba seberkas cahaya dari liontin Idrus menyerang Bima saat pukulan Bima hanya tinggal setengah meter dari Idrus, Bima yang tak menduga akan ada serangan dari liontin Idrus, terhantam dadanya dan terpental jauh.
Bima memuntahkan darah di mulutnya, ia merapal lagi ajian Kencono Agni untuk melindungi dirinya. Karena kini yang terlihat oleh Bima Nyi Ambar memasuki tubuhnya Idrus , Bima hanya bisa bertahan.
Hiaaat, Idrus terbang kearah Bima dengan pukulan yang lebih dahsyat, tangan idrus memancarkan cahaya merah, Bima menyilangkan tangan melindungi kepalanya
Bleegarrr
Bleegarrr
Dhuuar
Tiga ledakan menggema , debu dan pasir berhamburan, saat debu dan pasir telah mereda hanya ada lubang sebesar mobil di sana tak tampak Bima di sana.
" tidaaak, "
"Bimaaaa" Asep berteriak histeris melihat hal yang menimpa Bima, ia pingsan setelah menjerit keras . Pak Handoko terduduk lemas, sedang pak Yogi dan kapolda berkaca kaca matanya,
Pak Handoko teringat liontin yang di pegang Intan, ia mengangkat Asep ke mobil di bantu dengan pak Yogi dan pak rt
" kita pulang " ajak pak Handoko, semua menurut, mereka melangkah dengan lesu.
" Ha ha ha"
Idrus yang melihat Bima tak ada jasanya tertawa senang
" ayah aku sudah membalaskan dendam mu, tenang lah di alam sana" teriaknya, kemudian dia terkulai ,pingsan. Sebenarnya luka dalam Idrus juga parah hanya saja tadi ia mendapatkan tenaga dari Hendra dan Kala Wisa, juga dia di rasuki Nyi Ambar , jadi tubuhnya masih kuat saat kekuatan itu kembali satu persatu ia jatuh kehabisan tenaga dan luka yang menjadi makin parah.
Pak Handoko melaju dengan kecepatan penuh menuju gunung sulah, ia ingin tahu keadaan liontin jiwa punya Bima.
15 menit ia sampai di gunung sulah, ia menurunkan Asep dan meminta Ratna untuk menjaganya, serta membujuk nya saat sadar nanti, karena Asep pasti terpukul perasaan nya .
" Intaaan "
teriak pak Handoko saat masuk ke rumah , tapi tak ada siapapun terlihat di sana , pak Handoko menuju kamar Intan, kini ia mendengar tangis ibunya Bima dan Intan, saat masuk ke kamar Intan di lihatnya Intan dan ibunya bima menangis sambil berpelukan
" bagaimana liontinnya Intan?" Ucap pak Handoko, ia juga bersedih namun ia harus memastikan keadaan Bima.
Intan menyerahkan liontin yang di pegangnya dengan hati hati, liontin yang tadinya indah kini tampak banyak retakan.
" Bima mana pa?" Tanya Intan melihat sang papa datang.
" Bima di bawa guru nya untuk berobat, seperti yang Bima bilang kita harus menjalankan rencananya" pak Handoko terpaksa berdusta agar Intan tidak kalut dan berpikiran sempit. Ia juga sudah memberitahukan pada yang lain untuk berbicara bila Bima di bawa gurunya
" Bimaa" teriak Intan dan ia pun pingsan. Pak handoko menaruh liontin itu dengan hati hati. Suasana perguruan menjadi berkabung, seluruh warga yang ada di sana mengadakan tahlilan sesuai dengan permintaan Bima.
Kemana Bima???
Yuk kita baca bab selanjutnya