Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 17
setelah dari perusahaan tempat putranya bekerja. Bu Sartika kembali pulang. Dia sedikit kecewa dengan menantunya. padahal dia selalu membela dan mengutamakan kenyamanannya. Tapi, sepertinya menantunya tersebut hanya ingin menguasai uang milik putranya sendiri.
"awas saja kamu Monica. Aku pastikan jika William tidak akan lagi memberikan kamu uang yang terlalu banyak. Kamu saja boros dan tidak bisa mengolah uang dengan benar. apa jangan jangan dia memberikan uang 10juta yang harusnya untukku pada ibunya nya. Bisa jadi sih. Karena kelurganya juga sedang membutuhkan uang saat ini. di tambah lagi, usaha papanya juga sedang dalam masalah" ucap Bu Sartika bergumam di dalam mobil taxi yang di tumpanginya.
"sudahlah, biarkan William saja yang mengurus dirinya. berani sekali dia berbohong sama William. padahal William sangat royal dan bertanggung jawab. Tapi dirinya seperti memanfaatkan keadaan rumah saat ini.
kalau begitu, tak masalah Arumi tidak membantu lagi masalah keuangan. Aku bisa meminta Monica menggantikannya" lirih Bu Sartika tersenyum sumringah. sedangkan pak sopir yang sedari tadi mendengar semua perkataan Bu Sartika hanya bisa geleng geleng kepala saja. Meskipun suaranya lirih, tapi masih dapat di dengar dengan jelas oleh pak sopir. Apalagi mereka berada di dalam mobil yang kecil. Sehingga suara pelan pun dapat di dengar orang lain.
sedangkan saat ini, Arumi sudah sampai di mall xx sesuai dengan yang di janjikan ya pada sang putri. Arumi meminta suster Neni menemani Michelle bermain di Playground yang ada di mall itu. sedangkan Arumi, aka pergi ke food court untuk membeli beberapa camilan untuk dirinya berserta anak dan pengasuhnya.
Saat sedang mengantri makanan di salah satu stand makanan. ada seseorang yang sepertinya sengaja menyenggol Arumi. Sehingga minuman yang sudah di bawanya jatuh berhambur.
"auh, maaf saya sedikit tak sengaja" ujar seorang perempuan yang sangat familiar di mata Arumi.
perempuan yang sudah membuat perhatian suaminya teralih padanya. sedangkan perempuan yang saat ini sengaja menabrak Arumi hanya tersenyum sinis.
"oh, tak masalah. tapi bisakan anda membersihkan minuman yang dengan sengaja kamu jatuhkan" ucap Arumi dengan tenang dan tegas.
"loh, itukan minuman mbak nya. kenapa jadi minta saya buat bersihkan. seharusnya mbak dong yang bersihin. Malah main suruh orang saja" ujarnya dengan wajah malasnya.
"saya tidak akan membersihkan minuman yang dengan sengaja kamu jatuhkan itu. Apa kamu tidak lihat, jika aku mengantri di area sini dan sangat dekat dengan stand ini. Dan kamu datang dengan tidak tahu diri sedikit menarik kantung minuman yang aku bawa. Sehingga membuat minumannya terjatuh. " ujar Arumi membuat semua orang yang awalnya menatap Arumi sinis kembali berbalik kepada Siska.
"loh, wajar dong aku jalan dekat sini. Toh, jalanan di sini juga sedikit lebih sempit. Jadi kamu bersihin sendiri saja minuman ini?" jawabnya tidak mau kalah.
"dasar bo doh. Kamu duduk di meja itu bersama teman mu. Dan memesan makanan di sana. lalu untuk apa kmu jalan ke area sini. Sekarang cepat bersihkan atau aku akan panggilkan petugas keamanan yang berjaga. Biar dia yang menindak lanjuti" ujar Arumi memberikan peringatan.
"saya nggak mau, lagian tidak ada bukti jika aku yang sengaja menjatuhkan minuman kamu. Jadi bersihin sendiri tuh" ujar Siska menunjuk bekas minuman yang masih berceceran. Ingin meninggalkan tempat tersebut. Namun, tangannya Langsung di cekal oleh Arumi.
"di atas sini tepat di bawah stand sebelah sana ada cctv yang menghadap ke arah sini. bagaiman jika kita lihat saja rekan cctv-nya. biar jelas siapa yang dengan sengaja menjatuhkan minuman tersebut. Jika emang aku, aku akan meminta maaf padamu dan dengan senang hati membersihkan minuman tersebut dengan baju yang aku kenakan sendiri.
Tapi, jika terlihat dengan jelas kamu yang sengaja menyenggol ku sehingga menjatuhkannya. Maka aku akan menuntut mu" ujar Arumi sedikit memberikan ancaman Pada Siska.
"oke oke, tak usah mengancam. karena aku baik hati. Maka dengan senang hati aku akan membersihkan sisa minuman itu" ujar siska yang berlalu dari sana dan meminjam alat pel dari petugas kebersihan yang baru saja melintas.
sedangkan Arumi segera mengambil pesanan makanan yang di pesan dan pergi ke stand minuman yang sebelumya. Dia tidak mempedulikan seperti apa keadaan Siska saat ini. Yang saat ini di dalam benaknya hanya putrinya dan sang pengasuh. Dia takut jika keduanya sudah menunggu dan sedikit menahan lapar. Karena waktu sudah menunjukkan waktu makan siang.
"sial, niat hati ingin mempermalukan si Upik abu. malah aku sendiri yang malu. Mana tuh, temen lucnut pergi ninggalin aku sendiri lagi. Sial sial" ujarnya menggerutu tapi tetap membersihkan sisa minuman yang tinggal sedikit. Dia merasa sangat malu saat ini apalagi para pengunjung hampir semua melihat ke arahnya.
"akan aku laporin masalah ini ke mas Nicholas. Biar cepat di cerai saja istri kayak dia. tidak bisa kasih anak cowok. bisanya cuma habisin uang suami lagi. Cih pembawa sial memang" ucapnya menggerutu sehingga membuat orang yang ada di dekatnya menganggap dirinya sedikit mengalami gangguan.
"mama, kenapa Tante itu bicara sendiri?" ujar anak kecil yang tak jauh dari dirinya.
"jangan di lihat sayang. tantenya mungkin saja sedang sakit. Jadi bicara sendiri!" ujar ibu dari ana tersebut sambil menunjukan satu jari yang di miringkan di depan jidatnya.
Siska yang mendengar obrolan ibu dan anak tersebut langsung melotot tak percaya. tidak hanya menjadi bahan tontonan saat ini. Dia juga bahkan di anggap gil@ oleh sebagian orang.
"sial sekali hidupku hari ini. sudahlah malu karena harus bersihin tumpahan minuman. Di Anggap gil@ pula. Ini semua gara gara Arumi. Awas saja kamu Arumi. Secepatnya mas Nicholas akan meninggalkanmu!" batin Siska dendam