Harap membaca Novel JERAT CINTA DEWI ULAR biar gak bingung sebelum membaca novel ini.
Dua cinta yang terpisah karena beda dunia. akan kekuatan cinta mampu mempersatukan mereka kembali?
Akankah ada jalan bagi mereka untuk menemukan cinta yang hilang..
Ikuti kisah perjalanan cinta anata Kenzo dan Adhisti yang harus terpisah karena dunia mereka yang tidak sama..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua puluh enam
Kenzo melirik ke arah kerupuk yanga sudah hancur berantakan dibawah kolong mobilnya karena tadi terlindas saat bertabrakan. Namun itu semua bukan sebuah kesengajaan.
"Nanti akan Om ganti kerugiannya. Ayo, kita sekolah dulu," ucapnya dengan begitu lembut, berusaha membuat hati sang gadis kecil merasa nyaman dan tidak menganggapnya sebagai penculik atau penjahat.
Melihat hari yang hampir terang benderang, Dewi Pandita terpaksa menuruti ajakan dari pria yang tak dikenalnya tersebut.
Bukankah pagi tadi ibunya mengingatkan jika dirinya jangan mempercayai orang asing? Lalu mengapa ia melanggarnya?
Gadis kecil itu ikut masuk kedalam mobil, lalu menatap seisinya dengan takjub. Ini adalah untuk pertama kalinya ia menaiki mobil mewah, dan ia hanya dapat menatap teman-temannya yang diantar menggunakan mobil, sedangkan ia dengan sebuah sepeda yang sudah usang.
Namun baginya itu tidaklah masalah. Toh, ia mendapatkan kelas Akselerasi karena kemampuannya yang diatas rata-rata.
Kenzo mengendus aroma kasturi yang menyerbak dari tubuh sang gadis. Ia seolah mengingat aromanya, saat terakhir kali empat tahun yang lalu, dan setelahnya ia tak lagi pernah bertemu.
Sedangkan Dewi Pandita mengingat aroma tubuh pria itu, dan mengenalinya, sehingga ia merasa sangat aman meskipun tidak mengenalinya.
Ia mendapatkan sebuah tameng dari Adhisti yang melarangnya keluyuran hingga memberikan sebuah dinding ghaib agar sang bocah tak lagi dapat berkeliaran diluaran sana.
Hingga akhirnya saat memasuki masa sekolah, ia membuka dinding pemisah tersebut, sehingga membuat Dewi Pandita kembali beraktifitas.
"Siapa namamu?" tanya Kenzo sembari menyetir mobilnya.
"Dita." sahutnya dengan lirih. Sembari memperhatikan ujung sepatunya yang semakin berlubang akibat gesekan aspal saat ia terjatuh tadi.
Kenzo ikut meliriknya, dan jujur saja hatinya terenyuh. "Apakah kedua orangtuamu masih ada?" tanyanya dengan penuh selidik.
Ia merasa tak melihat penampilan sang gadis kecil yang terlihat sungguh miris.
"Hanya ibu dan nenek," jawabnya lirih.
Seketika Kenzo semakin merasa iba. Ia tak tega melihat kehidupan Dita yang begitu keeas, namun di sebalik itu, ia terus bersekolah, dan pastinya hal yang membuat Kenzo merasa kagum akan kegigihan sang gadis kecil.
"Ayahmu?"
Dita menggelengkan kepalanya, dan menatap jalanan yang begitu sangat ramai.
Kenzo tidak berani terlalu bertanya lebih jauh, mungkin saja itu akan membangkitkan sebuah kenangan yang bisa saja buruk pada sang gadis kecil.
"Oh, Ok! Sekarang dimana alamat sekolahmu?" ia mencoba mengalihkan pembicaraannya.
"International school" sebutnya dengan nada datar.
Seketika Kenzo mengerutkan keningnya. Bagaimana mungkin gadis itu dapat masuk ke sekolah tersebut? Pasti biaya yang cukup mahal, dan mustahil dengan berjualan kerupuk dapat membayar bulannnya yang mana bisa mencapai ratusan juta.
"Kamu dapat program bea siswa?" tanyanya dengan nada hati-hati, takut menyinggung perasaan sang gadis kecil.
Gadis itu mengangguk, meskipun begitu, ia harus mencari uang diluar semua biaya bulanan, karena ada buku-buku yang harus ia beli.
"Belok kiri, dan setelah perempatan ada bangunan sekolah berpagar tembok tinggi, berhenti disana," gadis itu memberikan peta pada alamat sekolahnya.
Kenzo mengangguk, lalu mengikuti arah yang ditunjuk oleh sang gadis kecil tersebut.
Akhirnya mereka tiba disana. Kenzo menepikan mobilnya. Terlihat beberapa mobil juga terparkir didepan gapura sekolah yang bertembok. Disana tertulis sebuah nama sekolah yang cukup bergengsi dikota tersebut.
Ia membayangkan kondisi Dita yang menggunakan sepeda dengan sepatu yang ujungnya berlubang dan hanya berjualan kerupuk, apakah itu mampu untuk mengimbanginya?
Dadanya terasa sangat sesak, dan pastinya ia sangat iba dengan apa yang terjadi pada sang gadis kecil.
Kenzo turun dari mobil. Terlihat beberapa siswa yang juga baru keluar dari mobil dan diantar oleh orangtuanya memandang Dita dengan perasaan heran.
Mereka tahu jika siswa itu sedikit dikucilkan, bahkan ada yang mencoba membullynya, namun semua tak pernah ia perdulikan.
Gadis kecil itu sebenarnya juga tidak ingin masuk ke dalam kelas program akselerasi, namun rezeki berkata lain, ia mendapatkan program pemerintah untuk bea siswa bagi mereka yang berprestasi.
"Terimakasih Om." ucap Dita, menatap dengan dua maniknya yang biru.
"Ya, nanti pulang jam berapa? Om mau ajak kamu beli sepeda baru," ucap Kenzo dengan tulus.
"Sekitar pukul tiga belas siang," ungkapnya.
"Baiklah, Om akan tiba disini sebelum pukul satu siang. Sekarang kamu masuk ke sekolah," titah pria itu dan tak lupa ia memberikan uang saku sebesar seratus ribu pada Dita.
Gadis itu menerimanya dengan sungkan, sebab uang sebesar itu akan didapatnya selama dua hari setelah kerupuknya habis terjual.
"Terimakasih, Om," ucapnya dengan penuh riang, lalu menyalim tangan sang pria, dan berlari masuk ke dalam gerbang.
Kenzo melirik arloji ditangannya. Lalu kembali memasuki mobil dan entah mengapa hatinya begitu bahagia. Setelah lamanya ia mengalami kekosongan jiwa, kini ia merasakan seolah ada yang mengisinya, ia seolah ingin selalu bertemu dengan sang gadis kecil.
Kenzo mengemudi mobilnya dengan senyum sumringah, lalu menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan rekan bisnisnya.
Sedangkan Dita berlari.dengan perasaan yang tak.kalah sama bahagianya.
"Heei, tunggu!" seorang bocah perempuan menghadangkan tangannya untuk menghalangi Dita memasuki kelasnya.
Sebuah bangunan mewah bertingkat tiga. Temboknya di cat warnah putih gading, dengan gaya modern dan memperlihatkan sebuah kemewahan.
Entah nasib apa yang membuat gadis kecil itu bisa mendapatkan pendidikan yang begitu sangat beruntung.
"Ada apa?" tanya Dita dengan sopan.
"Berikan uangmu! Lagian orang miskin saja jangan sok belagu untuk bisa disekolah ini, sepatu saja gak kebeli!" ucap gadis kecil yang sebaya dengan Dita, dan merupakan teman sekelasnya.
Dita baru memasuki dua hari disekolah yang baru, sebelumnya ia disekolah dasar didesa terdekat, namun karena kemampuan Dita yang sangat berbeda, sehingga tidak dapat mengimbangi teman-temannya.
Bahkan pembelajaran yang seharusnya untuk anak kelas enam, semuanya dapat ia kuasai, dan hal ini tentu mendapatkan perhatian dari pihak sekolah.
"Bukankah kau mengaku orang kaya? Lalu mengapa mentalmu seorang pengemis yang suka meminta dijalanan?!" sahut Dita, berusaha untuk mempertahankan hartanya.
Seketika gadis berambut panjang lurus sepunggung itu membolakan kedua matanya. Ia merasa jika Dita harus diberi pelajaran.
"Aku ini anak orang terkaya dikota ini. Dan kamu tidak bisa membantah apapun yang ku katakan!" ucapnya dengan nada intimidasi sembari meletakkan telunjuknya dipundak Dewi Pandita.
Dita menepis tangan gadis kecil bernama Rika yang terlihat seolah seperti jagoan dengan kasar. "jangan menggangguku, atau aku akan bertindak lebih!"
Rika merasa tersinggung, sebab selama ini ia selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan, dan sesungguhnya ini bukan tentang uang, tetapi karena hal lainnya, dimana Dita memiliki kecantikan yang sungguh mempesona, dan ditambah lagi ia sangat cerdas.
Rika menarik kucir rambut Dita, dan menyentaknya dengan kuat. Namun tentu saja Dewi Pandita tidak menerimanya. Ia memberikan tendangan pad sang rekan sekelasnya itu hingga terjungkal.
Ben ora mumet trs sirahe 🤣🤣
tgu aja kk siti bikin kek mana terhadpa merka berdua jd tgl tgu Ja ya kannn
kalian diciptakan di dunia yang berbeda...
berdoa saja semoga cinta memihak kalian berdua...
di buat gregetan terus huhuuu..
ingin segera rasanya kenzo sadar klo yg di rumahmu itu istrimu..
pindimint dingin2 empoek.. wkwkwkwkkk...
nahhh yoooo piye kiiiieeee🤣🤣🤣🤣🤣
kamu gak mo jujur sama laki mu , tp kamu gak mo cemburu Krn laki mu terangsang dg mu ,,, aneh kaaan ❓🤔
gmn Kenzo tahu klu yg pakai jubah itu kamu , Adisty 🤦🤦🤣🤣
Adisty yaaa lgian lucu ,,, knp pula hrs cemburu pd diri sendiri ,,, gmn si Kenzo tahu klu kamu itu istrinya yg sdh pergi ,,, mmg dg semuanya tertutup bgtu , laki mu tahu ,, aneh kn kamu itu 🤦🤦🤦🤦
mknya gsah egois trs ,, tggl ngomong ja apa sich susah nya ,,, dari pd nyeseeeeek ja tu hari ,, ribet di buat sendri sich ,,,, bgtu ja Kok repot ... bgtu ja kok di buat ribeeeet 😡🤬