NovelToon NovelToon
Tutorku Tunanganku

Tutorku Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:902
Nilai: 5
Nama Author: Mashimeow

"Mulai sekarang gue yang jadi tutor lo sampai ujian kenaikan kelas."

Awalnya Jiwangga hanya butuh Keisha sebagai tutornya, itupun dia tidak sudi berdekatan dengan anak ambis seperti Keisha.

Sayang seribu sayang, bukannya menjauh, Jiwangga malah dijodohkan dengan Keisha.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mashimeow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlambat

Keisha seketika menyesal sudah bercerita pada Luna tentang acara bimbingannya dengan Jiwangga di kafe beberapa hari lalu. Senyuman menggoda tidak pernah lepas dari wajah sang sahabat. Kerap kali dia menyenggol lengan Keisha ketika mereka berpapasan dengan gerombolan Jiwangga. Ingin rasanya Keisha bungkam mulut perempuan yang berstatus teman terdekat ini dengan cireng isi di tangan agar diam.

Dari awal si puan datang sampai menginjakkan kaki di area kantin, bahkan saat mereka sudah selesai menghabiskan makanan, Luna masih saja betah untuk menggoda Keisha. Situasi seakan berpihak pada gadis itu saat bangku yang mereka duduki bersebelahan dengan anak-anak Chaos Brotherhood. Semakin menjadi lah itu tingkahnya Luna Geraldine.

“Kei, ada Jiwangga tuh,” goda Luna sambil menumpukan dagu di atas permukaan tangan kanannya. Sorot pandang gadis itu melirik ke arah Keisha dengan bibir yang tersenyum.

Keisha mengerlingkan matanya malas menanggapi. “Bisa nggak sih lo berhenti? Dari tadi pagi udah gue biarin, makin ke sini malah tambah parah,” sinis Keisha.

“Seru padahal ngecengin lo tuh. Siapa tahu bentar lagi malah lo sama dia jadian ya kan,” balas Luna tidak mau kalah. Tangan si puan kembali menjawil lengan sahabatnya gemas.

“Ngaco banget sumpah jalan pikiran lo. Gue nggak ada apa-apa sama Jiwangga ya Luna Geraldine. Saran gue sih kurang-kurangi halu berlebihan kayak gini,” kata Keisha lalu bangkit dari duduknya. Ia bergeser sedikit pada meja milik anak-anak Chaos Brotherhood. Lebih tepatnya si puan berdiri tepat di hadapan Jiwangga. “Buku catatan beberapa materi udah ada. Nanti lo ambil aja pas istirahat kedua,” tutur Keisha.

Jiwangga yang sedang mengobrol dengan Harvey dan Lucas mendadak diam. Pemuda itu menoleh sekilas saat mendapati keberadaan Keisha di belakangnya. “Kenapa nggak lo titip aja ke Tristan? Biar gue gampang ngambilnya,” tanya Jiwangga.

“Terus gue membuka jalan biar lo bisa mangkir dari kelas tutor lagi gitu? Nggak ada ya Jiwangga Abram. Pokoknya nanti ambil sendiri ke kelas gue di jam istirahat kedua. Awas kalau lo cabut pulang sekolah,” kata Keisha. Jemari perempuan itu bergerak tepat di depan mata seolah tengah mengawasi setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh Jiwangga.

“Iya gampang,” sahut Jiwangga acuh.

“Oke.”

Keisha menganggukkan kepalanya samar seolah menyetujui ucapan si biang onar. Lantas gadis itu pun berbalik arah dan kembali duduk nyaman di mejanya bersama Luna. Interaksi kecil yang berdampak besar untuk kelangsungan telinga Keisha ke depannya. 

Baru saja mendudukkan kembali tubuhnya di kursi kantin, si puan sudah disambut oleh wajah Luna yang sangat menyebalkan. Kedua alis gadis itu terangkat dengan sudut bibirnya terangkat menyeringai. Kentara sekali ingin menggoda Keisha.

Keisha mengambil sebuah kue putu mayang yang sudah dimakan separuh oleh Luna. Tanpa banyak kata perempuan itu menyuapkan potongan terakhir pada pemiliknya sebab terlalu kesal melihat wajah Luna. Dia juga langsung meninggalkan area kantin ketika mendengar suara bel masuk berbunyi nyaring.

*** 

Alarm berdering sebanyak lima kali tetapi putri tidur yang masih terlelap nyaman di atas ranjang berukuran besar belum juga membuka mata. Bahkan panggilan dari Amy dan Siti juga tidak membangunkan Keisha. Si cantik masih saja bergelung di dalam selimut nyaman padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. 

Kali ini, si kepala keluarga lah yang turun tangan untuk membangunkan putri kecilnya akan kewajiban yang harus dijalani. Felix masuk ke dalam kamar sang anak lalu mengusap perlahan rambut milik Keisha sayang. Tangan pria itu juga perlahan menjawil pipi Keisha untuk membuatnya terjaga. 

“Kei bangun. Kamu sekolah nggak?” tanya Felix.

Keisha menggeliat lalu kembali memeluk gulingnya acuh. “Lima menit lagi please aku masih ngantuk,” gumam gadis itu.

“Kalau tambah waktu lagi kamu bisa telat loh masuknya. Udah jam setengah tujuh Sayang. Bangun yuk, nanti Papa antar kamu ke sekolah kalau bangun sekarang,” bujuk Felix. Pria separuh baya yang masih terlihat sangat muda ini menarik kedua tangan Keisha agar putrinya bangun lebih cepat.

“Kei masih ngantuk Pa,” rengek Keisha. Si puan terpaksa bangun dari dekapan kasur ternyamannya. Separuh kantung matanya masih mencuri-curi waktu agar bisa terlelap lebih lama. Tetapi, baru beberapa detik memejamkan mata Keisha menoleh tepat pada alarm di atas nakas samping kasurnya. Kedua netranya membulat sempurna saat melihat waktu menunjukkan pukul tujuh kurang. “PAPA KOK NGGAK BILANG KALAU MAU JAM TUJUH?!” pekik Keisha nyaring.

Felix menghela napas panjang dan melihat ke arah putrinya dengan tatapan gemas. “Papa udah bilang loh tadi sama kamu. Ayo bangun dari kasur, terus kamu mandi nggak pakai acara nyanyi sama berendam di bath up. Kelamaan kalau nunggu Pak Cipto manasi mobil dan antar kamu ke sekolah,” titah Felix. 

“Terus yang antar aku siapa?” tanya Keisha panik. Gadis itu lantas menyambar handuk dan baju seragamnya dari dalam lemari untuk dibawa ke toilet.

“Papa antar. Kamu buruan mandi nggak pakai lama! Papa tunggu di bawah,” perintah Felix lalu keluar dari kamar tidur Keisha.

“Iya Pa,” jawab Keisha patuh.

Keisha langsung masuk ke dalam kamar mandi setelah perintah diterima. Biasanya si puan membutuhkan waktu selama 30 menit sampai satu jam untuk membersihkan diri. Berhubung saat ini waktunya mepet, Keisha hanya memakan waktu selama 10 menit saja. Ia memaksimalkan waktu sesingkat mungkin agar tidak terlambat sampai ke sekolah.

*** 

Keisha menghela napas kecewa saat sampai di depan gerbang yang sudah tertutup rapat. Ia melihat pada jam dinding besar di atas pos satpam menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Jelas saja dia terlambat hari ini. Coba saja kalau semalam dia tidur lebih awal dan tidak melanjutkan untuk membuat catatan demi Jiwangga sampai larut malam.

Keisha mencari cara agar tidak dihukum dengan mencari celah pada sela-sela pintu pagar. Sayang seribu sayang, kesialan memang tidak bisa diprediksi dan si puan tak menemukan ruang untuk menyelinap masuk ke dalam sekolah. Di tengah kesibukannya dalam mencari cara untuk kabur, samar-samar dari arah belakang Keisha dengar suara deru mesin motor yang melaju ke arahnya. 

Suara knalpot bising itu sontak membuat Keisha menoleh ke arah yang sama. Tepat di hadapannya kini ada Jiwangga yang sedang melepas helm dari kepalanya. Pemuda itu masih duduk di atas motor tanpa ada niat untuk beranjak dari sana. Ada rasa terkejut ketika netranya bertatapan langsung dengan Keisha. 

“Haduh kamu lagi yang terlambat, Jiwangga! Nggak bosan kamu selalu bikin saya banyak kerjaan di pagi hari begini dengan mencatat semua kenakalan kamu?” tanya seorang wanita dengan tag nama Sasmita sebagai pengenal.

“Namanya juga bangun kesiangan Bu. Kan saya juga nggak tahu kalau badan saya tidur lebih lama dari jam yang seharusnya,” elak Jiwangga.

“Halah alasan aja kamu! Sana berdiri hormat bendera di lapangan sampai jam istirahat pertama,” perintah Sasmita. Atensi perempuan yang lebih tua seketika beralih dari Jiwangga ke Keisha. Seketika raut wajah Sasmita tak lagi menunjukkan bahwa dirinya tengah murka. “Kamu juga tumben banget telat, Keisha. Kenapa nduk?” tanya Sasmita lembut.

Jiwangga mengerlingkan matanya malas saat mendengar suara mendayu dari gurunya ketika berhadapan dengan Keisha. Selalu saja ada perbedaan antara murid teladan dan anak berandal sepertinya.

Keisha mengulum sebuah senyuman manis di bibir. “Bangunnya kesiangan, Bu. Saya kan baru sekali telat jadi boleh lah dikasih keringanan langsung masuk ke kelas,” tawar Keisha.

“Alasan yang sama. Jangan-jangan kalian sengaja janjian buat terlambat ya?” tuduh Sasmita lalu menuliskan sesuatu di buku yang dia bawa.

“Nggak! Saya benar bangunnya kesiangan Bu. Mana ada sengaja janjian sama dia,” sanggah Keisha cepat sambil menunjuk ke arah Jiwangga.

“Masa sih Kei? Bilang aja kalau lo emang ngikutin gue buat datang telat kan,” ejek Jiwangga. Pemuda itu lantas menumpu bobot helm di atas mesin motor besarnya. 

Keisha melayangkan tatapan sinis pada pemuda di sebelahnya itu. Tanpa ragu tangan si puan memukul lengan milik Jiwangga yang sebenarnya tidak berdampak apa pun pada pemuda itu. “Lo jangan fitnah ya. Gue telat bangun gara-gara malamnya bikinin lo catatan ya! Jadi lo yang bikin gue terjebak di sini,” semprot Keisha tidak terima.

“Gue nggak pernah minta ke lo buat bikinin gue catatan, ya berarti bukan salah gue dong. Lo jangan bawa—“

“Kalian ini, berhenti bertengkar! Pusing saya dengar kalian debat terus adu urat di sini. Pilih langsung ke lapangan buat hormat bendera, atau saya kasih hukuman membersihkan toilet anak kelas XII,” ancam Sasmita seraya menunjuk bergantian ke arah Jiwangga dan Keisha.

Keisha menggelengkan kepalanya enggan dengan pilihan kedua yang diberikan. Tidak bisa ia bayangkan jika harus membersihkan tempat paling kotor dan jorok di SMA Manggala sepagi ini. Gadis itu lantas berlari menuju sekolah ketika pintu gerbang sudah terbuka lebar. 

Jiwangga pun enggan jika diminta untuk membersihkan toilet di kawasan anak kelas XII. Bau pesing dan pekatnya asap rokok bercampur menjadi satu di sana. Pemuda itu lalu kembali menjalankan mesin motornya melaju masuk ke dalam parkiran sekolah. 

1
bayusetyawan
aku pengen gabung ke chaos brotherhood thor
Cheng Lin2194
Terhibur banget!
Mashimeow: terima kasih udah suka sama ceritaku^^
total 1 replies
Juárez Márquez Odette Margarita
Ngakak dosa!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!