Karya ini menceritakan tentang seorang karakter utama yang di reinkarnasi menjadi semut di dunia fantasy.
Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HZ77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perburuan di Malam Hari
Malam telah menyelimuti hutan, dan bintang-bintang samar-samar bersinar di balik kanopi pepohonan. Ryzef berjalan memasuki sarang dengan tubuh yang penuh debu dan tenaga yang hampir habis setelah seharian berlatih sihir.
Namun, suasana sarang malam itu terasa berbeda. Semut-semut bergerombol di tengah ruangan utama, membentuk lingkaran besar seakan-akan sedang menonton pertunjukan sirkus.
"Hah? Ada apa ini?" gumam Ryzef.
Penasaran, ia pun menerobos kerumunan. Namun, baru satu langkah masuk, ia langsung ditendang balik oleh semut pekerja.
"WOY! AKU INI RYZEF!" protesnya sambil bangkit.
Semut pekerja yang menendangnya menoleh dan langsung panik. "Ma-maaf! Aku kira kau cuma semut biasa!"
"Memangnya aku mirip semut biasa?!"
Semut-semut lain saling berbisik, "Jujur saja, dia memang agak kecil untuk ukuran semut petarung..."
"Benar, bahkan jika dia dicat ulang, kita bisa salah kira."
"..."
Ryzef mengabaikan mereka dan kembali menerobos barisan semut.
Di tengah lingkaran itu, ia melihat sesuatu yang aneh: sebuah capit besar berwarna hitam pekat. Capit itu tampak mengerikan, dengan lekukan tajam di ujungnya, seperti alat pemotong daging yang baru saja digunakan.
"Ini... capit kepiting?" gumam Ryzef sambil meneliti lebih dekat.
Namun, ia langsung mengernyitkan hidung. Ada aroma asam menusuk yang cukup familiar baginya.
"Tunggu... Ini bau yang sama dengan racunku."
Sebelum ia bisa menganalisis lebih jauh, suara berat yang terdengar lelah datang dari sampingnya.
"Kau datang tepat waktu, Ryzef..."
Ratu semut berjalan ke arahnya dengan tubuh yang tampak kotor, tertutupi debu dan goresan-goresan kecil. Dari napasnya yang sedikit tersengal, jelas bahwa ia baru saja mengalami pertempuran.
"Ratu, kau kenapa?"
"Aku baru saja bertarung dengan sesuatu yang... yah, cukup merepotkan," jawabnya.
"Dan yang kau lawan adalah... kalajengking?" Ryzef menebak.
Ratu mengangguk. "Ya, makhluk itu memiliki racun yang aneh. Hampir mirip dengan milikmu, tapi lebih kuat dalam hal korosi. Kami berhasil melukai salah satu capitnya, tetapi ia berhasil melarikan diri."
"Dan sekarang kau ingin aku melacaknya?"
"Tepat sekali. Livia sudah lebih dulu mengejarnya dan meninggalkan jejak mana di sepanjang jalan. Kau hanya perlu mengikuti jalurnya."
Ryzef menghela napas panjang. "Baiklah, kalau begitu aku berangkat."
Namun, sebelum ia sempat pergi, seekor semut pekerja berseru.
"Tunggu, sebelum pergi, ada kabar baik!"
Ryzef menoleh. "Kabar baik apa?"
"Kami akan mengadakan pesta makan-makan setelah kau dan Livia kembali!"
"...Pesta makan-makan?"
Semut pekerja lain menimpali dengan penuh semangat. "Benar! Kami akan menyajikan hidangan terbaik dari hasil perburuan hari ini!"
"Seperti apa makanannya?"
"Oh, banyak! Ada daging serangga panggang, getah yang sudah difermentasi selama seminggu, dan sup jamur langka!"
Mata Ryzef sedikit berbinar. Selama ini ia hanya makan getah manis dan minum air biasa. Jika ada makanan baru, tentu saja ia penasaran!
Namun, semangatnya agak surut saat ia mendengar seorang semut pekerja lain berbisik, "Ah, benar. Sup jamurnya agak berbahaya. Terakhir kali ada yang memakannya, dia menghilang selama tiga hari."
"Tiga hari?!" Ryzef menoleh kaget.
"Tenang, dia muncul kembali kok... di dalam gua bawah tanah, terjebak dengan ekspresi bingung."
"...Oke, aku akan berpikir dua kali sebelum makan itu."
Ratu menyela dengan nada tegas, "Sudah cukup bicara soal makanan. Cepat kejar Livia sebelum dia malah tersesat."
"Baik, baik..."
Tanpa membuang waktu lagi, Ryzef langsung berlari dengan kecepatan penuh mengikuti jejak mana yang ditinggalkan Livia.
Sementara itu, di sarangnya, semut-semut pekerja mulai menyiapkan makanan dengan antusias.
"Ayo cepat siapkan jamurnya!"
"Eh, yang ini aman, kan?"
"Seharusnya... kalau kita tidak salah ambil."
"..."
---
Di tengah hutan...
Ryzef terus berlari mengikuti jalur mana yang terlihat seperti pita bercahaya melayang di udara.
Namun, dalam beberapa menit pertama, ia mulai merasa aneh.
"Tunggu... Ini jalurnya kenapa melingkar?"
Ia berhenti dan menyadari sesuatu yang mengerikan.
"LIVIA KESASAR!"
Jalur mana yang seharusnya menuju satu arah malah berputar-putar di sekitar pohon besar, membentuk pola tidak jelas seperti labirin yang dibuat oleh orang yang kehilangan arah.
Ryzef menepuk kepalanya sendiri. "Aku harus menemukan dia sebelum dia malah menggali lubang dan menetap di sana."
Dengan langkah cepat, ia mulai menyusuri jalur yang lebih dalam, berharap ia masih bisa menyelamatkan Livia dari dirinya sendiri sebelum terjadi sesuatu yang konyol.
~𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~