NovelToon NovelToon
BOS MAFIA MUDA

BOS MAFIA MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Roman-Angst Mafia
Popularitas:864
Nilai: 5
Nama Author: Gibela26 Siyoon93

Felisberta Divya Deolinda gadis pemalas dan putri kesayangan keluarganya, Naumi sebagai seorang sahabat selalu membantu dia dalam pelajaran. Sampai suatu hari terjadi kecelakan dan membuat Feli koma, saat terbangun dia terkejut mendapatkan dirinya ada di dalam novel yang selalu dibacanya berjudul ‘Bos Mafia Muda’. Pemeran utama wanita di novel itu bernama Shanaya, dalam cerita Shanaya berakhir menyedihkan. Feli menjadi Shanaya dan menjadi istri dari Bos Mafia Muda itu yang bernama Shankara Pramudya Anggara. Di usia yang masih muda Shankara bisa menaklukkan semua Mafia yang ada di Negaranya, sosok laki-laki itu ditakuti semua orang tidak ada siapa pun yang berani menentang maupun melawannya karena itu Shankara Pramudya Anggara dikenal sebagai Bos dari semua Mafia yang ada di Negaranya atau di sebut Bos Mafia Muda. Alur ceritanya berubah seiring waktu setelah Feli menjalankan kehidupannya bersama Shankara.

@KaryaSB026

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibela26 Siyoon93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Di dalam mobil Khara berkata “Mugo sudah kamu lakukan apa yang aku minta ?”

“Semua informasi tentang Nona Shanaya ada di dokumen ini Tuan.”

“Kerja bagus.”

“Ternyata pernikahan mereka hanya sebuah kesepakatan Tuan.”

“Nona Shanaya tidak berkenan menikah dengan Bos Shankara tetapi karena dorongan masyarakat akhirnya dia setuju.”

“Menikah tidak di dasari dengan cinta,” senyum licik Khara.

“Tuan apa anda ?”

“Masih ada kesempatan untuk mengambil hatinya.”

“Belum pernah Tuan seserius ini sama wanita,” batin Mugo.

“Dia memiliki dua sodara kandung,” membuka lembaran kertas.

“Kakak laki-lakinya setelah sukses meninggalkan rumah dan Kakak perempuannya tinggal bersama suaminya.”

Khara melihat keraguan dalam perkataan Mugo “Katakan !”

“Kakak perempuannya dianiaya keluarga laki-laki, mereka menginginkan seorang cucu laki-laki tapi kakaknya malah melahirkan anak perempuan.”

“Annya mengetahuinya ?”

“Tidak Tuan,” menggeleng.

“Jangan sampai Annya mengetahuinya selanjutnya kamu tau bukan harus melakukan apa ?”

“Iya Tuan,” Mugo menghubungi seseorang di telpon.

“Aku dengar dia pemalu dan penakut ?”

“Benar Tuan tapi sejak Bos Shankara datang Nona Shanaya seperti dua orang yang berbeda.”

“Selesaikan tugas mu dengan baik.”

“Baik Tuan.”

“Cepat atau lambat aku akan membuat mu jatuh cinta dan menjadi milikku,”batin Khara melihat ke luar jendela mobil.

Satu Minggu Kemudian

Shankara mengadakan pertemuan dengan semua anggota untuk membahas masalah minggu lalu, kali ini Shankara membawa Feli bersamanya.

“Tuan Khara silahkan duduk disini !” Dikro menunjuk kursi disamping Shankara.

Khara pun duduk tapi pandangannya mengarah ke Feli “Ehemn …” Shankara melihatnya.

“Hay,” Feli menyapa.

“Bagaimana kabar mu ?”

“Aku baik.”

“Syukur lah.”

“Jika ada apa-apa beritahu aku !”

“Tentu.”

“Mereka nampaknya sangat akrab,” mereka mulai berkomentar.

“Jangan-jangan mereka berselingkuh ?”

“Astaga dia berani sekali berselingkuh dari Bos.”

“Atau mungkin dia mata-mata yang di kirim Khara ?”

“Mereka mulai berasumsi yang tidak-tidak,” Feli mendengar komentar mereka.

“Semuanya sudah berkumpul Bos.”

“Lanjutkan !”

“Soal acara lelang minggu lalu saya benar-benar minta maaf Bos.”

“Dikro ?”

“Iya Bos.”

“Kamu sudah melakukannya dengan baik.”

“Hah ?”

“Siapa sebenarnya dalang dari kejadian minggu lalu.”

“Itu ulah Haselin.”

“Bukannya dia sepupunya Bos Shan.”

“Benar Haselin adalah anak dari Kakak Ayahnya.”

“Sudah lama Bos memutuskan hubungan keluarga dengannya.”

“Maksud Tuan Dika ?”

“Keluarga Anggara memanfaatkan status keluarga demi kemakmuran tetapi di sisi lain memiliki niat buruk.”

“Aku dengar Haselin pernah berseteru dengan istrinya.”

“Ternyata di duniaku dan disini sama, suka menggosip.”

“Haselin tidak mungkin bisa melakukan konspirasi besar itu tanpa adanya bantuan dari orang dalam.”

“Sependapat, tanpa adanya bantuan dari orang dalam dia tidak akan berhasil.”

“Benar-benar ….”

“Tidak seperti biasanya Bos memaafkan Dikro bahkan memujinya, sepertinya Bos sudah tau penghianat diantara kita atau mungkin dia sengaja ingin menjebak penghianat itu. Sebenarnya apa rencana Bos ?” batin Ciptro.

“Pemuda itu sangat tampan,” mata Clone berbinar-binar.

“Lebih baik kou mengejarnya dari pada orang yang sudah mempunyai istri,” bisik Ciptro.

“BERISIK,” kesal.

“Oh iya hampir lupa perkenalkan dia Tuan Muda Khara pemilik pulau barak.”

“Sesuai kabar yang beredar, dia tampan, gagah, dan pintar.”

“Hust perhatikan kata-katamu.”

“Itu kenyataan,” memberikan senyuman menggoda ke Khara.

Khara hanya meliriknya “Masih kalah dengan Shanaya, jangan berharap.”

“Jangan-jangan Tuan Khara ada hubungannya,” sindir salah satu orang disana.

“Lancang !!” Mugo murka.

Khara meminta Mugo tenang “Kejadian minggu lalu sudah di rencanakan dari jauh-jauh hari, Eko yang memberiku undangan untuk membahas kerja sama. Sayangnya saat itu aku tidak sempat merencanakan hal sebesar itu kalau tidak mungkin kalian sudah di kubur hidup-hidup,” tatapan kejam Khara.

“Khara tidak ada hubungannya.”

“Tapi Bos ?”

“Cukup atau kou ingin mati ?”

Orang itu mundur ketakutan “Mati …” tubuhnya gemetar.

“Pertama kalinya aku berada di posisi ini, sungguh menakutkan.”

“Apa Annya takut ?”

“Ada apa ?” bisi Raymond.

“Ekspresi Annya menandakan dia takut.”

“Khara bukan lawan sesungguhnya,” Shankara berdiri mode sangat-sangat serius.

“Dia sekarang kawan,” tambah nya menelusuri semua orang.

Sampai di belakang kursi Feli “Keras kepala,” duduk kembali lalu perlahan memegang tangan Feli di bawah meja.

“Eh ..”

“Menjalin kerja sama menarik,” ucap Ciptro.

“Yang tadinya pesaing menjadi rekan,” Clone manggut-manggut.

“Itu artinya ?”

“Benar, saat ini kita harus bersatu menemukan penghianat sesungguhnya.”

“Aku ingin lihat sampai kapan kalian bisa menemukan penghianat itu,” Eko merasa dirinya tidak akan ketahuan.

“Mustahil…”

“Siapa yang menantang keputusanku bisa keluar.”

“Aku harus memberitahu Bos masalah ini,” batin Eko.

“Rencana yang dia susun berantakan, selanjutnya pergerakan nya harus diawasi.”

“Annya terus-terusan memperhatikan Eko,” Nina heran.

“Dugaan Bos benar,” batin Dika dan Raymond berbarengan melihat Feli diam-diam melihat Eko.

“Kerja sama ini bukan berarti kou bisa mendekati istriku,” tegas Shankara berbisik.

“Aku tidak bisa menjamin soal itu,” Shankara kesal namun tangannya di genggam lebih erat oleh Feli.

“Huh melihat mereka lebih melelahkan dari pada melihat kucing yang bertengkar,” keluh Feli.

“Bos Shan tidak bisa aku dapatkan tapi dia pasti bisa,” diam-diam Clone tersenyum memperhatikan Khara.

“Masalah Haslein aku serahkan padamu Eko.”

“Eh …”

“Saya Bos ??”terkejut.

“Dia menyerahkan masalah ini sama penghianatnya sendiri ?” batin Feli.

“Apa yang ada dipikiran Tuan Dikro ?” tanya Ciptro seperti sedang melamun.

“Mereka bertiga tidak seperti biasanya.”

“Hah ?”

“Bos sedikit lebih lembut, Dika dan Raymond bilang aku biasanya gue. Tapi tadi sebelum ada Nyonya Bos masih sama,” mulai berpikir.

“Sudah jangan pikirkan yang tidak penting.”

“Bos ada yang ingin saya sampaikan,” Bruno menyela.

“Katakan !”

“Keuangan pasar gelap, saya menemukan orang yang menyabotase nota pembelian barang.”

“Bawa dia kemari !”

“Orang itu tewas Bos, saya menemukan dia dalam keadaan tidak bernyawa.”

“Ehh mati ? orang itu sengaja membunuh saksi ?”

“Cerdas.”

“Tunggu !”

Bruno menghentikan langkahnya “Ada apa Nyonya ?”

“Ada yang tidak beres,” mengambil foto di tangan Bruno.

“Orang itu di racuni, dia berusaha tidak menelan racun tapi sepertinya orang lain memaksa nya.”

“Artinya dia ??” Bruno mengerti.

“Benar, ada orang yang membunuhnya untuk menghilangkan bukti.”

“Punya gambarnya ?”

“Ada,” memberikan laptop.

Feli menyambungkannya ke layar “Perhatikan layar computer, disini jelas aplikasi yang dia pakai untuk mengedit nota pembelian. Dan ini …”

“Lanjutkan !”

“Sistem rahasia yang hanya bisa dibuka menggunakan kode.”

“Kode ?”

“Aku bisa masuk ke system karena akun Shan tersambung, tetapi jika aku membukanya menggunakan computer atau tab lain tidak akan bisa tanpa kode.”

“Kode itu hanya di miliki orang dalam.”

“Dan orang yang memiliki kode itu hanya Dika, Raymond, Dikro, Ciptro, dan Clone.”

“Selain itu ?”

“Tidak ada.”

“Yakin ?”

“Dari perkataan nya jelas dia tau ada orang lain yang mengetahui kode rahasia itu,” suara hati Shankara.

“Hanya mereka yang tau tidak ada yang lain,” Shankara menegaskan padahal dalam pikiran nya sedang mencari cara agar menemukan orang yang mengetahui kode rahasia itu.

“Masalah ini aku serahkan padamu Ciptro dan Clone, usut sampai tuntas !!!”

“Baik Bos.”

“Dan masalah keuangan, Bruno kordinasi langsung dengan istriku dalam satu minggu keuangan pasar gelap harus sudah stabil.”

“Baik Bos.”

“Akhiri pertemuannya !”

“Baik Bos,” Dika pun tanpa basa-basi menutup pertemuan itu.

“Siapa sangka Nyonya Bos kita sangat ahli dalam beberapa hal.”

“Anda terlalu memuji Tuan.”

“Nampaknya Nyonya berpendidikan tinggi sampai bisa mengetahui teknik dan cara nya.”

“Ah tidak juga hanya belajar dari pengalaman.”

“Pengalaman ?” Shankara loading.

“Tuan Khara apa anda memiliki waktu malam nanti ?” Clone mendekati Khara.

“Akhir-akhir ini banyak proyek yang harus di kerjakan.”

“Sayang sekali padahal jika Anda ada waktu kita bisa berkencan,” goda Clone.

“Sifat buaya betina nya keluar,” Ciptro geleng kepala.

“Baiklah tidak sekarang mungkin lain waktu,” beranjak pergi.

“Bos kami pergi dulu,” Ciptro ijin pergi sambil menarik Clone.

“Bos kami juga pamit,” Dikro dan Eko melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.

Sebelumnya Dikro dan Eko sedang mengurus perbaikan bangunan yang rusak setelah acara lelang minggu lalu, kejadian minggu lalu menyebabkan banyak kerusakan dan membuat kerugian yang besar.

“Aneh dari semua yang terjadi seakan …”

“Seakan apa Tuan Mugo ?” Feli penasaran.

“Nona Shanaya selalu bisa mengatasinya. Sangat luar biasa kemampuan Nona Shanaya, Sayang jika tidak di olah dan di kembangkan.”

“Tuan Mogo sangat perhatian terhadap istri saya,” sanggah Shankara.

“Dika cari sekolah terbaik di Negara kita !”

“Baik Bos.”

“Nina apa disini tidak ada makanan ringan ?”

“Setahuku tidak ada, kamu lapar ?”

“Terlalu banyak bicara sangat melelahkan aku perlu mengisi tenaga lagi,” perbincangan mereka berdua terdengar Shankara.

“Bawa Dia mencari makan di dekat sini,” memberikan uang cas.

“Ah iya …”

“Perlu ku ulangi ?”

“Tidak Bos, Ayo Annya !!”

“Dia pengertian juga,” gumam Feli keluar ruang rapat.

Setelah Feli dan Nina tidak ada di ruangan Dika mengambil laptop yang di sembunyikan di balik lemari.

“Perkiraan Tuan Khara sangat tepat,” membuka file video di laptop itu.

“Semua CCTV yang ada tidak di rusak ataupun di hapus,” tambahnya menunjukan video CCTV.

“Kemungkinan besar dia beraksi di tempat yang tidak bisa d jangkau CCTV.”

“Itu artinya dia mengetahui tempat mana saja yang tidak ada CCTV.”

“Penghianat itu pasti sudah lama bersama kita.”

“Sebentar lagi tidak,” ucap Shankara.

“Menurutmu siapa orang itu ?” Khara menebak Shankara sudah mengetahuinya.

“Yang pasti dia bukan orang mu.”

“Orang itu tidak berpikir kalau dia ketahuan apa yang akan didapat kan,” ucap Raymond.

“Jika Bos Shan sudah mengetahui siapa orang nya sudah pasti dia tidak akan bisa lari,” Khara menyalakan api rokok.

“Benar bukan,” menawarkan rokok untuk Shankara.

“Tuan Khara memang mengenalku dengan sangat baik,” mengambil rokok.

“Dia tidak akan lolos,” Mugo ikut yakin.

“Dibalik mereka yang saling bertukar kata mengatakan penangkapan orang itu aku sedang berpikir kemana Nina dan Annya pergi,” Dika melihat keluar jendela.

“Jangan sampai informasi ini bocor dan tentunya Dikro tidak boleh mengetahuinya,” menutup foto seseorang di dalam dokumen kertas.

“Baik,” serentak mereka menjawab.

Orang yang dimaksud Shankara di awal perbincangan mereka adalah kaki tangan Dikro yaitu Eko. Shankara mulai mengetahui Eko penghianat nya bermula saat Eko menawarkan diri untuk mengajak kerja sama dengan Khara. Eko berniat mengadu domba keduanya namun Shankara bergerak lebih cepat dari perkiraan nya. Sebelum bertemu dengan Eko, Shankara sengaja menemui Khara di kediamannya bersama Dika tanpa di ketahui siapa pun. Berkat Feli yang meminta Shankara berhati-hati dia berhasil terhindar dari masalah besar. Awalnya Khara meminta Shankara mengikuti rencana Eko mengadu domba keduanya namun Shankara ingin membuat Eko kewalahan dan kehabisan ide rencana nya.

Di sisi lain Nina dan Feli menyantap hidangan penutup di sebuah toko kecil dekat pantai.

“Annya apa ini tidak terlalu banyak ?” Feli memesan banyak hidangan sampai mejanya penuh.

“Tidak, apa kamu tau Nin ? aku sudah lama ingin makan penutup, hari ini adalah hari keberuntungan ku tidak boleh menyia-nyiakan nya. Terlebih lagi Shan tidak meminta siapapun mengikuti kita, rasanya bebas dan leluasa.”

“Tapi menurutku ini berlebihan.”

“Kalau tidak mau makan ya sudah, aku bisa menghabiskan semuanya sendiri.”

“Eh bukan begitu maksud ku.”

“Lalu ?”

“Annya coba hidangan berbahan kacang ini rasanya gurih dan manis,” Nina mengalihkan pembicaraan.

Mengambil kue kering berbentuk bulat “Emnn yang kamu kata kan benar.”

“Oh iya Annya kita berada disini sedangkan Tuan Khara dan Bos disana, apa tidak apa-apa ?”

“Jangan khawatir mereka tidak akan saling membunuh.”

“Annya itu seakan tau alur nya saja,” menyantap kue panjang berwarna coklat.

“AH ??” melirik bingung Nina.

“Jangan-jangan dia tau aku dari dunia lain,” pemikiran buruk Feli membuatnya tersedak.

“Annya minum ini !”

“Apa kamu baik-baik saja ?” tanya Nina khawatir.

“Tidak apa-apa,” mengambil tisyu.

Beberapa menit kemudian Feli dan Nina berhasil menghabiskan semua jenis makanan penutup yang ada di meja mereka.

“Tadi ada yang bilang padaku kalau semua makanan ini terlalu banyak tapi lihat siapa yang paling banyak memakannya,” menyindir Nina.

“Hehe …”

“Wah wah kenapa toko ini bisa menerima orang miskin dan rakus makan disini,” seorang wanita kaya tiba-tiba datang.

“Apa yang salah ?” mengecek pakaian dan sekelilingnya.

“Yang salah mulut dia hahaha ….” Nina mengolok-ngolok orang itu.

“Beraninya kalian,” membalik kan meja.

“HEYY APA YANG KAMU LAKUKAN ?” Feli dan Nina beranjak dari tempat duduknya.

“Wilayah ini adalah kekuasaan ku, siapa kalian berani bersikap sok pada ku.”

Nina marah dan hendak memukul wanita itu “Eh tidak Nina biarkan saja dia, ayo kita pergi !” Feli memilih menghindar dari pada menambah masalah.

“Orang bodoh seperti kalian memang harus tau diri hahahaa …”

“Kalau bukan karena Annya yang minta dia pasti tidak akan bisa bicara sombong,” gerutu Nina.

Tiba-tiba wanita itu menggunakan kakinya menghalangi jalan Feli “Annya ….” Nina membantu Feli yang terjatuh.

“Kakimu berdarah,” Nina panik melihat corak luka yang dipenuhi darah segar di lutut Feli.

“Wanita itu kenapa sih mencari masalah kita kan tidak mengganggu nya,” ucap pelan Feli.

“Kou kurang ajar,” Nina menampar keras wajah wanita itu.

“Berani nya menampar ku,” memanggil anak buahnya.

“Patahkan atau potong tangannya !” wanita itu duduk di kursi.

“SIALAN KOU JALANG,” Nina bertarung dengan 4 orang pria gagah.

1
Chimer02609
wokey 👌
Zαskzz D’Claret
mampir juga thor😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!