NovelToon NovelToon
Stole My Rain

Stole My Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ega Endrawati

Aku Revina.

Aku adalah orang yang tidak pernah menyangka jika perjalanan cinta ku akan berjalan seperti ini.

Aku kira, cinta itu hanya menyenangkan saja, ternyata cinta juga ada sedih nya. Di dalam cinta ada marah nya, ada kecewanya, ada kebohongan nya, bahkan ada pengkhianatan yang amat sangat menyakitkan.

Kenapa tidak pernah ada orang yang menceritakan sisi buruk dari rasa cinta ?

Kenapa mereka hanya menceritakan sisi bahagianya saja ?

Jika tau akan serumit ini, aku tidak akan pernah coba-coba untuk main-main dengan rasa cinta,sampai pada akhirnya aku akan siap menerima segala konsekuensinya.

Aku sudah terlanjur masuk kedalam sebuah perangkap yang hanya akan menenggelamkan ku di dalam kekelaman nya. Aku harus mencari jalan sendiri, mencari jalan terang untuk terbebas dari rasa cinta ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Endrawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Malam itupun tiba.

Aku di minta Mama untui mengenakan gaun terbaik ku. Aku memakai gaun berwarna peach dengan model lengan panjang menutupi hampir seluruh tangan ku,dan panjang dress ini mungkin di atas lutut ku,model bagian atas dress ini model boat neck yang bisa memperlihatkan bahu dan dada mulusku. Aku juga mengikat setengah rambutku agar diriku terlihat lebih fresh dan anggun jika benar saudara tiriku itu adalah perempuan,aku tidak ingin kesan pertama bertemu aku terlihat jelek di mata mereka. Aku memakai sepatu hak berwarna pink muda untuk menyelaraskan pakaian ku,dan aku membawa tas selendang berukuran kecil,yang penting handphon dan dompet ku bisa masuk.

Mama masuk ke dalam kamar ku ketika aku sedang mamakai anting drop di telingaku.

“Biar Mama bantu”

Mama bantu memasukan anting drop,atau anting yang memanjang kebawah berwarna perak dan ada bintang kecil sekali di bawahnya.

“Kamu cantik sekali Nak” ucap Mama menatap ku dari ujung Kaki hingga ujung kepala.

“Mama juga cantik” ucap ku melihat Mama juga lebih cantik dan elegant dengan baju dia yang berwarna coklat terang.

“Ayo” ajak Mama menyodorkan tangan nya.

“Ayo” jawab ku menyambutnya.

Lalu kami pergi menuju parkiran mobil untuk segera pergi ke tempat dimana Mama dan Calon Papa ku itu akan bertemu.

Kami sampai di sebuah restaurant besar,namun terlihat begitu intim sekali. Suasanya benar-benar tenang,tidak ada yang berisik,tidak ada banyak orang lalu lalang disana. Sepertinya restaurant ini di khusukan hanya untuk acara-acara yang intimate saja,sama seperti apa yang kami inginkan.

Kami di arahkan pelayan di lantai atas menuju meja yang sudah di pesankan sebelumnya. Hampir seluruh dinding ini terbuat dari kaca tembus pandang,sehingga kami bisa melihat pemandangan di luar jendela.

Ketika sampai di lantai atas kami terus di antar sampai kami menemukan meja kami. Dari jauh aku melihat dia orang tengah berdiri menatap kami di meja di dekat jendela kaca. Semakin dekat semakin jelas aku melihat siapa orang yang sudah berdiri itu,yang memakai kemeja berwarna hitam dengan dua kancing atas yang dia lepaskan,pakaian nya pun begitu rapih sekali sama seperti pria yang lebih tua darinya yang juga berdiri di samping dirinya. Dia pun ikut terkejut melihat aku mendekat ke arah meja nya.

“David!” Bisik ku ketika melihat David yang berdiri di hadapanku.

“Revina?!” Panggil balik dia tak percaya.

Mama menatap ku dengan bingung.

“David?” Tanya Mama.

“Teman laki-laki Kakak yang..”

“Iya” jawab ku memotong ucapan Mama.

David masih saja tak percaya menatap ku dengan terkejut.

“Jadi. Tante Sherly itu Mama kamu”

Aku masih saja menatap dia tak percaya.

“Euh ayo kita duduk dulu. Kita berkenalan sambil duduk ya” ucap seorang pria tampan lain yang ada di samping David.

Dia memang terlihat muda juga dengan tubuh tinggi dan kulitnya bersih seperti David. Namun pria ini memiliki sedikit brewok tipis benar-benar seperti artis-artis hollywood yang tampan.

“Hallo Revina. Kenalin,Om Bima” ucap pria itu mengulurkan tangannya di atas meja kepadaku.

Aku menyambut tangan nya dengan lembut.

“Revina” balas ku sambil terus berusaha untuk tersenyum.

“Dan ini anak aku Sher. Namanya David”

David dan Mama pun bersalaman sambil menyebutkan namanya.

“Jadi kalian sudah saling kenal?” Tanya Papa David itu.

“Iya. Katanya ini David malah pernah main kerumah,ya kan David?” Tanya Mama berusaha ramah kepada David.

Aku melirik ekspresi wajah David ketika Mama bertanya seperti itu.

“Iya tante. Aku pernah kerumah tante”

“Oh kalian kenal dimana?” Tanya Om Indra kepada siapa saja yang mau menjawab.

“Kita satu sekolah. David Kakak kelas aku”

“Oh. Revina sekolah di Nusa Bangsa juga?” Tanya Om Bima kepada Mama.

“Iya Mas. Kita emang belum cerita ya,jadi kita ga tau anak kita satu sekolah”

“Terus kalian temenan udah lama?” Tanya Om Bima lagi.

“Udah. Dari aku masuk sekolah”

“Waa udah lama berarti ya,kenapa Papa ga pernah tau Revina sebelumnya?” Tanya Papa David mulai mencurigai kami.

“Dia pacar Stevi teman aku” ucap ku membuat validasi agar Mama dan Om Bima tidak mengira kami ada hubungan khusus.

“Oh pacar Stevi” ucap Mama terlihat lega.

“Tapi udah putus kemarin” tangkis David sambil terus menatapku.

“Oh. Ya udah,kita makan dulu aja ya,keburu makanannya dingin nanti ga enak lagi” ucap Om Bima memecah ketegangan di antara kami.

David masih terus menatap ku,aku memalingkan wajah ku dengan ikut mengambil makanan yang ada di hadapan kami.

Om Bima dan Mama mulai berbincang menceritakan apa saja yang bisa mereka ceritakan dengan seru nya. Sementara aku dan David hanya diam fokus kepada makanan kami masing-masing. Mama juga sempat menceritakan tentang Papa dan kembaran ku yang meninggal karena kecelakaan dulu. David sudah tahu tentang semua itu,karena ketika aku meminta dia untuk mengajariku mobil aku hampir menabrak pembatas jalan karena mengingat Papa dan saudara kembarku dulu.

Setelah selesai makan. David masih saja menatap ku dengan wajah nya yang amat sangat resah.

“Pa,Tante. Boleh aku bicara sama Revina berdua?” Tanya David meminta izin kepada kedua orang tua kami.

Mama menatap Om Bima dan dia langsung tersenyum.

“Boleh sayang. Silahkan”

Papa David juga mengangguk.

Dia berjalan mendahuluiku dan aku segera bangkit dari duduk ku dan berjalan mengikutinya.

Dia mengajak ku duduk di taman yang ada di lantai bawah restaurant ini. Kita duduk di sebuah ayunan dan diam untuk beberapa saat.

“Kamu udah tau kan aku putus dengan Stevi?” Tanya David memulai pembicaraan kami.

“Ya”

“Kamu tau kan selama ini aku mau putus dengan Stevi alasan nya apa?”

“Karena kamu ga cinta sama dia kan?”

“Bukan itu aja Rev. Tapi aku putusin Stevi berharap bisa kembali kaya dulu sama kamu” ucap David mulai menatapku dengan begitu sendu.

Aku menatap David dengan wajah tidak percaya jika dia ternyata masih mengharapkan kita akan seperti dulu.

“Ga bisa vid”

“Kita bisa kasih jarak. Kita bisa diam-diam dulu sampai akhirnya nanti Stevi siap. Aku udah korbanin waktu aku buat perlahan tinggalin tanpa sakitin hati dia seperti apa yang kamu mau. Dia akhirnya minta putus dengan baik-baik. Dan mungkin kalau kita bersama lagi,Stevi perlahan juga pasti akan ngerti”

“Ga bisa vid. Sekarang masalahnya bukan Stevi lagi. Tapi alasan nya Papa kamu dan Mama ku”

David memegang kedua tangan ku.

“Bukan ini yang aku mau Rev. Aku memang berharap bisa balik lagi sama kamu kaya dulu,bisa sama-sama lagi,main sama Micky juga Nicko,menghabiskan waktu berdua,berbagi cerita. Bukan dengan keadaan kita satu atap tapi dengan status saudara tiri. Aku ga mau Rev”

Aku menatapnya dengan sedih.

“Ngga vid. Aku juga gamau. Aku ga bisa bayangin kalo sampai itu terjadi”

“Ya berarti kamu mau kalau kita mulai dari awal kan?”

“Kalau sampai itu terjadi,kita bukanya cuma sakitin Stevi aja Dev,tapi kita udah sakitin Mama aku dan Papa kamu. Mereka ga jadi bersama,hanya karna keegoisan kita yang mau bersama juga. Aku ga mau khianatin siapapun lagi vid”

Aku terisak. Ternyata aku sudah menangis tanpa aku sadari.

“Aku mau batalin persetujuan aku ini,tapi bukan berarti kita bisa mulai semua dari awal”

Aku berdiri dan pergi meninggalkan David sendiri di taman. Aku kembali ke lantai atas dan mengambil tas ku.

“Permisi Om,aku pulang dulu” ucap ku berpamitan kepada Papa David yang masih asik berbincang dengan Mama ku.

“Loh Kak. Kakak mau kemana?” Tanya Mama bingung melihat ku yang terburu-buru menunggalkan nya.

Aku sempat berpapasan dengan David namun aku tidak menghiraukan nya sama sekali. Mama akhirnya ikut pulang dengan ku setelah berpamitan dan meminta maaf kepada David dan Papanya.

Mama mengejarku sampai lobi. Tidak lama supir dan mobil kami datang untuk menjemput kami berdua. Di dalam mobil aku terus saja duduk menatap keluar jendela tanpa menceritakan sedikitpun apa yang terjadi kepada Mama. Namun akhirnya Mama mengelus kepalaku.

“Sayang. Ada apa?” Tanya Mama.

Aku menatap Mama dengan penuh rasa penyesalan dan memeluknya.

“Maafin Revina Ma”

“It’s Ok sayang”

Mama begitu baik dan begitu sabar kepadaku. Di saat seperti ini pun dia tidak sedikitpun memarahi ku karena sudah tidak sopan dengan pergi begitu saja di acara perkenalan tadi.

“Kasih kakak waktu ya Ma” ucap ku akhirnya.

Memang,aku perlu waktu untuk memikirkan nya lagi. Aku tidak pernah menyangka jika saudara tiriku nanti adalah David. Aku tidak pernah bisa membayangkan bagaimana jika nanti aku sudah satu rumah dengan nya,dan terus akan merasa canggung setiap kali bertemu. Jika di beri pilihan David atau saudara tiri perempuan yang di katakan teman-teman ku,aku pasti akan memilih saudara perempuan itu. Biarlah aku memiliki saingan,dari pada aku harus selalu bertemu dengan orang yang pernah aku sayang sebelumnya,itu lebih menyakitkan.

1
vivian
Support up thor semangattttt
tyan_01
Up thor
vivian
Love you thor
venna
Terusan nya gimanaa ???
Anonymous
Bagus thor😇
Ms. No name
Ayo up thor upp
venna
Lanjut thor semangat 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!