NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:205.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Taring Singa Betina

Aqis tak membalas apapun. Namun, sorot matanya seakan menyiratkan sesuatu.

"Maaf, kalau ini terlalu cepat."

Aqis sedikit melengkungkan senyum. Tangannya pun kini berada di atas punggung tangan Rio.

"Makasih udah mau lindungin Aqis."

Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Aqis. Rio pun membalasnya dengan senyuman yang begitu manis. Meskipun, belum ada jawaban pasti, Rio akan sabar menunggu Aqis membuka hati.

Suara ponsel membuat tangan Rio dan Aqis terlepas. Aqis memperhatikan Rio yang berbicara begitu serius. Wajahnya terlihat penuh kharisma.

"Gua harus pergi," ucap Rio.

Aqis pun berdiri dan hendak meninggalkan ruangan itu. Namun, tangan Rio kembali mencekal lengan Aqis.

"Gua menanti jawaban dari lu."

.

Aqis menghela napas begitu berat setelah pintu ruangan dia tutup rapat. Untuk saat ini Aqis tak bisa menjawab karena hatinya masih merasakan sakit yang belum menemukan obat penawar.

Ketika dia masuk ke dapur, tatapan sinis dia dapatkan. Namun, Aqis tak gentar. Dia membuka apronnya dan mengenakan name tag bertuliskan supervisor.

"The power of Om," sindir mantan supervisor.

Aqis sama sekali tak marah. Dia hanya diam dan mulai mengerjakan apa yang harusnya dia kerjakan. Ucapan seperti itu tak membuat dirinya takut.

Telinga Aqis sudah begitu panas mendengar sindiran dari para karyawan. Namun, dia tetap santai hingga Rio turun dan menatap Aqis sekilas. Lalu, pergi tanpa kata satupun. Seakan Rio tidak ingin orang lain tahu perasaannya kepada Aqis.

Disindir, dicaci maki, dihina seperti apapun Aqis tetap diam. Bukan dia tidak berani. Dia hanya ingin bersikap profesional. Tibanya di rumah, barulah Aqis mengerang kesal.

"Gak tahu apa kalau gua udah ngamuk, habis mereka," geramnya sambil membuka ponsel.

"Untuk dua hari ke depan gua gak akan ke kafe. Tapi, tetap gua akan memantau lu dan yang lainnya."

Senyum mengembang di bibir Aqis. Dia teringat ketika pertama kali Agam mendekatinya. Sama seperti Rio, memberinya kabar tanpa diminta. Namun, setelah mereka menjalin hubungan, Agam bagai ditelan bumi. Sangat sulit memberinya kabar.

Trauma akan kisahnya yang dulu masih melekat di hati Aqis. Dia tak ingin terburu-buru. Apalagi, tersiar kabar jikalau perpisahan Rio dengan mantan istrinya karena Rio selingkuh. Itulah yang membuat Aqis begitu berhati-hati. Melihat sikap Rio yang mudah sekali menyatakan perasaannya membuat Aqis meyakini jika Rio adalah lelaki yang mudah bermain wanita.

.

Aqis mulai menahan kegeramannya ketika mulut para karyawan sudah melebihi batasan. Dia ingin mengeluarkan taring, tapi dia tahan sekuat tenaga.

Di hari ketiga dia menjabat sebagai supervisor, kesabarannya sudah habis. Aqis menggebrak meja sekuat tenaga hingga mereka semua terkejut.

"Apa kalian tidak memiliki adab? Apa kalian tidak membaca peraturan yang Segede gaban di sana?" tunjuk Aqis ke arah dinding dengan wajah yang sudah merah.

WAJIB MEMILIKI ATTITUDE BAIK.

"Jika, kalian tidak suka dengan saya. Saya persilahkan. Tapi, jangan pernah kalian menghina Baba saya!" tekan Aqis dengan nada penuh emosi.

Para karyawan pun begitu terkejut melihat Aqis yang tengah murka seperti melihat setan bertanduk yang tengah mengeluarkan api dari dalam mulut.

"Kalian dipindah tugaskan pasti ada alasannya. Jangan selalu menyalahkan saya hanya karena saya keponakan dari pemilik kafe ini dan sekarang menjabat sebagai supervisor.

"Jika, kalian memiliki kinerja yang bagus, tidak akan mungkin manager kafe mengubah posisi kalian. Satu hal lagi, seorang manager tidak akan memiliki wewenang tanpa ACC dari owner. Dan harus kalian ingat, owner Barad kafe itu begitu teliti. Setitik kesalahan kalian saja Beliau tahu."

Terbungkam sudah mulut para karyawan serta mantan supervisor. Mereka tak berkutik ketika mulut pedas Aqis mengeluarkan bisa mematikan.

"Jika, kalian menginginkan jabatan saya sekarang. Perbaikilah kinerja kalian. Bukan terus-terusan menjatuhkan saya. Mau sampe mulut kalian berbusa pun menjelekkan saya, tak akan membuat saya menyerahkan jabatan saya dengan mudah. Bukannya saya serakah, tapi saya ingin melihat effort kalian dalam bekerja. Bukan hanya banyak bicara."

Di balik sikap lembut Aqis, ada jiwa singa yang melekat pada dirinya. Jiwa itu akan keluar ketika dia terus diinjak-injak bagai semut. Dan pada saat itu juga, semburan bisa panas nan mematikan dia berikan.

"Harus kalian ingat, manager kafe ini sangat senang memperhatikan cctv. Jangan nangis kalau kalian terkena PHK dadakan."

Aqis keluar dari dapur untuk mendinginkan pikirannya. Dia pun menghela napas begitu berat. Minta dibuatkan segelas choco ice untuk membuat pikirannya kembali sejuk.

"Serem banget marahnya," bisik karyawan yang tak menggunjing Aqis.

"Tapi, bagus sih. Biar karyawan di sini pada takut. Selama Pak Herdi menjabat sebagai supervisor kan mereka terlalu enak. Malah kita yang selalu jadi tumbal," sahut yang lainnya.

.

Murkanya Aqis kemarin membuat para karyawan yang pernah menggunjingnya kini menunduk nurut. Tak ada perkataan yang membuat telinga Aqis panas.

Sampai pada pintu kafe terbuka dan sebuah nama disebut oleh kasir.

"Selamat siang, Pak Radit."

Semua karyawan pun terkejut, termasuk Aqis. Dia segera menuju pintu penghubung dan senyum teduh diberikan oleh sang paman yang masih sangat tampan. Sikap Aqis yang begitu sopan kepada Raditya Addhitama membuat mereka yang melihat tercengang.

"Kaget?" Aqis mengangguk sembari tersenyum.

"Baba ingin tahu laporan seminggu ini," ucap Radit kepada Aqis.

Dengan cekatan Aqis mengambil ponsel khusus. Dia menjabarkan semuanya dengan begitu lancar. Para karyawan juga mantan supervisor hanya bisa menganga ketika mendengar penjelasan yang begitu rinci tanpa persiapan apapun. Laporan yang diminta secara dadakan oleh sang owner.

"Kalau menurut Aqis mah, kita perlu berinovasi lagi, Ba. Dari suasana tempat, makanan, juga minuman. Juga, kita harus diskusi sama semua chef Barad kafe. Menu apa aja yang akan diinovasi. Harus ada yang baru di setiap bulannya."

Para karyawan semua baru menyadari tentang kemampuan yang dimiliki Aqis ternyata tak main-main. Dari segi tutur bahasa yang tertata, ingatan yang tajam juga ide yang cemerlang. Setiap kata yang terlontar dari mulut Aqis itu terdengar penuh keyakinan.

Raditya Addhitama pun menyimak setiap kata yang keluar dari mulut keponakannya dengan penuh kekaguman.

"Kerja bagus," puji sang baba kepada Aqis.

"Kamu layak jadi manager."

Aqis malah tertawa, dan dia pun menggeleng dengan cepat.

"Cukup Moeda kafe aja, Ba. Aqis gak butuh Barad kafe," jawabnya.

Baba Radit tertawa dan memeluk tubuh keponakan cantiknya yang kini sudah tumbuh menjadi perempuan hebat. Dia begitu bangga dengan semua keponakannya yang begitu luar biasa.

"Sepertinya Baba akan meminta kamu untuk tetap berada di Barad kafe."

Aqis tersenyum begitu manis dan mampu membuat para karyawan terpesona pada senyuman Aqis yang begitu teduh.

"Jika, Aqis tetap di sini, Barad kafe banyak kedatangan orang baru," balas Aqis serius.

"Maksudnya?"

"Aqis akan menyeleksi semuanya, termasuk karyawan di sini. Moeda kafe bisa maju karena memiliki karyawan yang berkompeten dan ber-attitude."

Deg.

Dada para karyawan pun mulai bergemuruh hebat mendengar penuturan Aqis yang tak main-main.

...***To Be Continue***...

Boleh minta komennya?

1
Cristella Tella
astaga blm lahir ajj udh di siksa bapaknya.....
Novita Sari
#mak penasaran umur aqis brp,Rio brp
Medy Jmb
😀😀😀😀 Dikerjain duo Bumil
Tanti Retno Wati
🤣🤣🤣🤣🤣ya ampun kocak bnget sih ngidamnya 🥰🥰
Rahmawati Abdillah
wah durian enak malah gak doyan,atulah pak demi debay😂
Rahmawati Abdillah
pas habis kupas bawang baca ini tambah berlinangan lah air mataku 😭😭
N I A 🌺🌻🌹
cobaan calon ayah di mulai, banyakin stok sabar😂
zzzzzzzzzzzzzz
mari kita nantikan kerandoman berikutnya
Anna Mutia Feranita
untung ngidamnya masih kategori normal untuk ukuran novel mah😅😂😂
Kie Riezky
Alhamdulillah akhirnya Gege hamil ya, selamat ya ghe lancar lancar sampe persalinan 😀
Fitria Arifianto
sehat2 bwt duo bumil,,ngerjain opa2 mereka blm thor😂
aisya
kikis sama gege bnr2 kompak ngerjain suami bucin..... bocil kematian kmana niihhhhhh... dobel up yokkkkkk
sum mia
yang hamil siapa yang gendut siapa , yang pengan siapa yang makan siapa , itulah bumil terutama di dunia novel . tapi seneng lihat mereka .
hai Apang.... gak ngeledek pada bucin sama istrinya , bener kata bunda Jingga kamu belum ngerasain punya istri , jadi gak usah banyak kata .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
🌹@tiksp💐💐
wah paksu juga kebagian keinginan bumil.... kasihan para paksu mereka....🤭🤭🤭🤭
Kasih Sklhqu
bumil ngerjain para suami nih 🤭🤭
Riris
pada nyerah disuruh makan durian
bagi yang ngga suka pasti nyegat banget baunya😉
Salmi Ati
tunggu giliran agha,ahlam,apang,dalla,er, dan para singa senior dapat bagian ngidam.bumil.
Tuti Hermayani
gea belum punya ya....moga cepat dikasih juga ya.
Wiwin Winarsih
ampun gusti mata'y tuan smpe tinggal yg putih'y doang..🤣🤣🤣
Anna Mutia Feranita
Gege hamdun pasti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!