The Sheikh And Clumsy Girl

Hisyam hanya tersenyum mendengar jawaban Milly yang terdengar judes. Baginya yang penting Milly mau menjawab ucapannya meskipun membuatnya gemas dan kesal.

"Ada apa kamu kemari Hisyam?" tanya Malik.

"Hanya ingin melihat proses penyembuhan kamu.." Dan Milly yang semakin cantik dengan baju merahnya.

Malik hanya mengangguk. "Masih berusaha berjalan dan Alhamdulillah sudah bisa meskipun agak diseret..." Terkadang Malik sebal dengan adiknya tapi tetap saja dia menyayangi Hisyam.

Milly hanya diam saja tidak memberikan komentar dan menatap dingin ke Hisyam.

"Milly, kamu sebulan disini belum sempat jalan-jalan lho ... Bagaimana jika kamu aku ajak keliling..."

"Milly akan pergi bersamaku, Hisyam. Aku juga sudah lama tidak keluar istana dan terakhir saat pameran kemarin dengan Pangeran Richard dan putri Alisha. Bagaimana Dokter Clumsy.... Mau jalan-jalan bersamaku ?" Malik menatap Milly yang berdiri di sebelahnya.

"Mau, pangeran sombong..." jawab Milly dengan nada dibuat ceria.

Malik menatap tajam ke Hisyam. Jangan macam-macam kamu ! Sudah cukup ulahmu selama ini.

Hisyam membalas tatapan Malik dengan wajah tengil. Lihat saja nanti !

***

Milly dan Malik memilih makan siang di kamar Sheikh itu karena mood keduanya down gara-gara Hisyam yang masih mengeyel mengajak Milly pergi.

"Apakah kamu mau lihat-lihat Manama?" tawar Malik.

"Tidak terlalu. Aku lebih konsentrasi membuat kamu bisa berjalan lagi, pangeran sombong ..." jawab Milly sambil memakan satu mangkok mashed potatoes sebagai obat supaya tidak emosi.

Malik mendekati Milly yang sedang duduk sambil bersila di sofa dan nonton film horor di Netflix.

"Bagaimana kalau kita pergi suatu tempat yang sepi dan tenang ?" tawar Malik.

"Kuburan?" jawab Milly sambil memasukkan satu sendok mashed potatoes ke dalam mulutnya.

Malik melongo. Bagaimana bisa gadis ini berpikir aku akan membawanya ke kuburan?

"Kok kuburan?" Malik menatap bingung ke Milly.

"Kuburan itu tempatnya sepi, tenang dan horor ..." balas Milly sambil kembali konsentrasi nonton film horor itu.

Malik hanya meletakkan kepalanya di bahu Milly. "Terkadang aku bingung dengan pola pikir kamu, dokter Clumsy ..."

"Aku tidak separah kakakku, Raihanun. Dia lebih parah otaknya..." kekeh Milly.

Malik menatap wajah Milly yang masih serius nonton film horor. "Apa sih serunya nonton film yang bikin kamu ketakutan?"

"Memacu adrenalin ... Dua saudaraku indigo. Mas L malah anaknya nurun indigonya jadi buat aku sudah biasa mendengar cerita hantu perhantuan. Bahkan mereka membantu arwah yang tidak bisa menyeberang..." jawab Milly.

"Serius ?" Malik menatap Milly tidak percaya.

"Serius ... Mereka bikin biro detektif hantu di Jakarta..."

Malik memegang pelipisnya. "Ya Allah ... Benar-benar deh keluarga kalian itu ..."

***

Malik tertidur di bahu Milly karena gadis itu makin asyik menonton film seri horor di Netflix. Milly yang baru sadar Malik tertidur di bahunya dan tersenyum melihat pria itu.

"Ini gimana ceritanya aku jadi sandaran pangeran molor seenaknya ..." gumam Milly. Tak lama gadis itu menguap dan ikut tertidur bersama Malik di sofa.

***

Malik terbangun dan melihat Milly ikut tertidur, membuatnya gemas. Perlahan Malik bangun dan pria itu membawa kepala Milly ke pangkuannya. Malik mengusap rambut coklat gadis itu dan gadis itu menggumam tidak jelas.

"Kamu kok cantik sih Milly ..." puji Malik. "Gemes deh ..."

Malik melihat profil Milly yang tampak darah campurannya. Garis Al Jordan terlihat disana apalagi Malik sudah sering bertemu dengan keluarga Al Jordan Dubai dan tampak garis yang sama dengan Ghazantar dan Keanu Al Jordan.

Malik mencium kening Milly.

"Love you dokter Clumsy ku ..."

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Maaf ya agak pendek soalnya lagi ada acara ... Nanti disambung lagi ya.

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️