NovelToon NovelToon
WANITA TANGGUH

WANITA TANGGUH

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arvilia Agustin

semoga suka ya novel yang aku tulis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arvilia Agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Menerima takdir dari Allah

Alia langsung pulang ke rumah ibunya, dan menceritakan kejadian tadi siang. Bapa, dan ibunya tercengang mendengar kelakuan kasar Irwan yang kesekian kali kepada anaknya, kemarin dia mau membunuh mu Al, sekarang dia kasar lagi sama kamu, mempermalukan mu dengan menampar mu di depan semua orang, sungguh keterlaluan dia bukan suami yang baik untuk mu.

"Pokonya Ibu harus kasih tau orang tua Irwan, dia sudah kelewatan." Ujar ibu Alia.

"Sudah lah Bu, biar aku selesai kan sendiri"

"Tidak bisa Al, ibu sebenarnya tidak mau ikut campur urusan rumah tangga mu, tapi kali ini tidak bisa di biarkan. Anak ibu terus di siksa seperti ini, kamu sudah di siksa lahir, batin Al sama Irwan. kali ini ibu bener-bener tidak terima, Ibu kecewa.

"Ibu serahkan sama kamu, kalau kamu mau berpisah, berpisah saja." daripada batin mu tersiksa.

Alia merenung seorang diri sampai dia tidak bisa tidur ingat ucapan Ibunya, perkataan Ibu benar buat apa aku harus mempertahankan laki-laki yang sudah tidak menghargai ku lagi sudah berani berbuat kasar pada istrinya dia bukan suami yang baik untuk dipertahankan.

Alia menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan nya dengan pelan" huh... Alia merasa lega dan tidak sesak lagi. Ya Allah kalau memang perpisahan adalah jalan terbaik untuk ku, aku harus ikhlas dan menerima semua ini. Dan aku harus segera minta perceraian kepada mas Irwan. semoga aja mas Irwan bisa melepaskan ku. Ujar Alia dalam hatinya.

Malam semakin larut, Dengan tidak sabar Alia langsung pulang kerumahnya untuk minta cerai pada Irwan.

"Sekarang aku minta cerai mas! Dan Sekarang juga pulangkan aku ke rumah kedua orang tua ku! Pinta Alia dengan paksa

"Ok, kalau itu mau kamu, aku akan ceraikan kamu dan akan aku pulangkan kamu ke orang tua mu sekarang juga." Irwan tanpa sadar dan berpikir panjang lagi jiwanya nya sudah di butakan oleh perempuan pelakor akhirnya Irwan bersama Alia ke rumah orang tua Alia untuk menyerahkan Alia ke kedua orang tua nya.

"Maaf Pa sebelumnya, mungkin selama ini saya banyak salah pada keluarga Bapa dan Ibu, dan malam ini saya akan serahkan Alia ke tangan ibu kembali karena Alia meminta cerai berkali-kali dan saya takut berdosa saya akan menyerahkan Alia ke pangkuan Bapa dan Ibu.

"Apakah kamu sadar berkata begitu Irwan, dan sudah memikirkan semua nya termasuk masa depan anak-anak mu? Coba kamu pikirkan kembali keputusan mu itu! Ujar bapa Alia.

"Sebenarnya saya tidak ingin bercerai atau berpisah namun gimana lagi, Alia terus menerus meminta cerai padaku. Bahkan Alia sudah membuat surat pernyataan cerai. Ucap Irwan tidak mau kalah.

"Ya sudah bapa, ibu biarkan mas Irwan menceraikan saya. Tangkas Alia, Jangan halangi dia lagi, dia sudah punya wanita lain di hatinya sebagai pengganti ku, dia lebih memilih pelakor itu di banding aku. Ucap Alia. Mereka semua terdiam, namun di saat itu Putri dan Gilang merangkul Alia. Jangan berpisah mah, nanti kita tidak punya bapak... gimana sambil mereka menangis...

"Alia dan Irwan terdiam" Irwan tak terasa menetes kan air mata nya, di depan anak-anak nya, sambil merangkul mereka dan berkata maafin bapak ya nak, sebenarnya bapak tidak mau berpisah dengan kalian, bapak tidak sanggup, Bapak tidak jadi menceraikan Mamah kalian, lalu Irwan merobek kertas pernyataan cerai yang di buat Alia di depan semuanya.

"Bapak tidak jadi pergi kan? Tanya putri

"Tidak... sambil memeluk kedua anaknya."

"Asik...ucap mereka berdua sambil tersenyum." dan Irwan pun tersenyum.sedangkan Alia merasa kecewa karena tidak terjadi perpisahan dan Alia harus bertahan lagi demi memikirkan nasib kedua anaknya.

Ya Allah apa ini sudah nasibku seperti ini. Apakah aku mampu dan kuat menjalani nya? sehingga aku harus menerima takdir yang menyedihkan. Gumam Alia dalam hatinya

~

Tidak terasa waktu sudah malam, Irwan pun pergi ke rumah nya, sedangkan Alia dan anak-anak menginap lagi di rumah Ibunya. Mereka pisah ranjang sudah hampir seminggu.

"Ayo anak-anak kita tidur ini sudah malam, nanti kesiangan!" Mereka pun tidur..dan kebetulan tanggal merah, jadi Alia tidak hawatir kalau kesiangan dikit.

****

"Pagi-pagi sekali Alia bangun dan ketika sedang beres-beres rumah, tiba-tiba ada yang mengucap salam dari pintu depan..

"Assalamualaikum..."

"Wa'allaikum salam"

"Alia berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.?"

"Disaat Alia melihat dari kaca jendela dekat pintu ternyata yang datang adalah ibu mertua dan Kaka Iparnya.

"Ibu..? Ada apa mereka kesini? apa mereka sudah tahu kejadian kemarin aku dan mas Irwan.?"🤔... lalu tak lama kemudian...

Alia membuka pintu dan mempersilahkan ibu mertua dan kakak iparnya masuk.

"Silahkan Bu, kak, masuk!" dengan wajah ramah seperti biasa. Padahal sebenarnya hati Alia sedang sakit.

"Ibu Wati dan Kakak Iparnya menganggu'kan kepalanya, terima kasih Al." Ucap ibu Wati

"Ibu kesini tidak bawa apa-apa, hanya ini ada sedikit oleh-oleh buat putri dan Gilang " Ibu tadi sempat mampir di pasar dan ingat mereka suka coklat dan permen.

"Terima kasih Bu!"

"Ia, sama-sama."

"Oh ia, Irwan kemana? Ibu dari tadi tidak melihat dia.

"Ada Bu"

"Ya udah, Ibu duduk aja dulu!" Nanti aku panggilkan mas Irwan. Alia tetap ramah seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi pada dirinya.

"Mas Irwan nya lagi tidur lelap Bu"

"Ya udah, ga papa" ucap ibu nya

"Gini, kedatangan Ibu kesini karena Ibu mau minta maaf yang sebesar-besarnya sama kamu Al. Ibu benar-benar tidak percaya, Ibu bisa melahirkan anak seperti dia yang tidak tahu diri, tidak punya perasaan, prilaku nya kurang ajar dan sering nyakitin kamu. Apakah kamu bisa memaafkannya untuk kesekian kalinya Al? ucap Ibu Wati dengan wajah memohon.

Alia terdiam dengan memalingkan wajah sendu nya ke sebelah kiri karena tak terasa air mata berlinang ingin terjatuh karena sedih ingat kejadian itu.

"Al..lihat Ibu! Sambil memalingkan wajah Alia ke depan wajah ibu mertua nya, Alia masih terdiam sambil memandang wajah Ibu mertua nya itu penuh dengan luka hati.

"Kamu harus kuat, sabar dan pikirkan masa depan anak-anak kalian, kasihan mereka jika orang tua berpisah mereka masih kecil dan mereka tidak bersalah. Apa kata orang nanti! Kasian mental mereka hancur, mereka butuh kasih sayang orang tua.

"Ibu?"

"Kamu harus pikirkan kembali, jangan gegabah, jangan egois! Ibu tahu Irwan salah dan sudah membuat hati kamu terluka. Bahkan kamu sudah tidak mau memaafkan nya lagi. Kamu memendam semua luka hatimu. Ibu sudah tahu semua nya dari Yuni dan Ibu mu mereka telepon kemarin di saat kalian bertengkar dan kamu minta cerai pada Irwan, Ibu kaget mendengarnya dan tidak menyangka Irwan sampe berbuat kasar seperti itu padamu. Ibu tidak mau kalian harus berpisah." Ujar ibu Wati dengan wajah liciknya.

"Tapi Bu, Mas Irwan sudah tidak bisa di maafkan lagi" Mas Irwan sudah keterlaluan, tidak punya hati dan perasaan. Dia juga tidak pernah mau berubah dan bertobat, dia selalu mengulangi kesalahannya lagi. Alia sudah cukup sabar Bu untuk bertahan demi anak-anak. Tapi Alia tersiksa kalau harus mempertahankan rumah tangga ini dengan terus-terusan seperti ini. Dengan tegasnya Alia berkata kepada ibu mertua nya. Agar mereka paham dan mengerti perasaan Alia. Mas Irwan semakin hari semakin ngelunjak dan tidak pernah menghargai perasaan saya. Ucap Alia dengan wajah penuh air mata.

"Ia, Ibu paham dan ngerti perasaan mu" Tapi pikirkan lagi jangan mengambil keputusan yang bikin kamu menyesal nanti. Jawab ibu Wati dengan perkataan yang sedikit menekan Alia untuk bisa memaafkan dan menerima Irwan kembali.

"Alia masih merasa sesak di dada, bukannya dukungan yang ia dapatkan malah di minta untuk memaafkan suami yang sudah tega berselingkuh di belakang nya.

Alia tidak menjawab sepatah katapun, Ia hanya menangis dan terdiam, Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sangatlah sulit untuk bisa memaafkan dan berdamai dengan semua ini. Ucap Alia

Kemudian Ibu Wati dan ibu Alia berkumpul untuk menasehati Alia. Karena merasa usahanya berhasil membujuk Alia ibu Wati memutuskan untuk pulang tapi ia ingin berbicara terlebih dahulu dengan Irwan.

"Mana suami mu Al? dari tadi ibu belum lihat batang hidungnya." Ibu ingin berbicara dengan dia, sambil melihat ke segala arah.

"Bisa kau panggilkan sebentar! Ibu Wati menyuruh Alia untuk memanggil Irwan kembali dan membujuk dia untuk keluar dari kamarnya.

Alia terdiam, karena sebenarnya Alia sudah tidak mau berbicara lagi dengan Irwan" karena permintaan orang tua, Alia tidak bisa menolak nya. Alia langsung bangun dari tempat duduk nya dan segera menuju kamar Irwan. Namun Alia seperti gugup ketika ingin mengetuk pintu kamar itu terdengar Irwan yang sedang berbicara dengan selingkuhannya.

Ibu Wati langsung paham dengan perasaan Alia.

"Ya udah ibu saja yang mengetuk pintu nya" kamu istirahat saja sambil memegang pundak Alia.

"Ibu Wati bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan menuju kamar irwan.

Tok..tok..tok..

"Irwan ini Ibu, keluar lah!" Ibu ingin bicara sesuatu sama kamu. Sambil melihat ke arah Alia. Namun Alia langsung mengalihkan pandanganya.

Irwan yang sedang menelpon selingkuhannya itu langsung mematikan telepon nya. Dan berjalan menuju pintu. Dengan perlahan Irwan membuka pintu itu.

"Krek...sambil melihat ke segala arah apakah ada istrinya atau tidak.

"Ada apa Bu?

"Kamu sedang apa di dalam?" Sambil menarik baju Irwan.

"Ih .. apa-apaan ibu ini, narik baju segala?" tanya irwan yang merasa aneh dengan sikap ibu nya. Sambil menatap Alia penuh dengan penyesalan. namun Alia menatap nya dengan datar biasa saja. Dan Alia membuang pandangannya dan meninggalkan mereka berdua.

***

"Kamu ini bodoh, kalau mau selingkuh jangan ketahuan jadinya seperti ini kan? Rumit urusan nya, Ibu harus ikut drama kalian." Ucap ibu Wati dengan wajah marah.

"Maafkan aku Bu, tapi ini semua di luar kendali ku dan aku khilaf."

"Ya sudahlah, ini sudah terlanjur basah. Ucap Ibunya sambil merasa kecewa atas perbuatan Irwan. Karena dia merasa kalau berpisah dengan Alia nanti dia tidak ada yang ngasih uang bulanan untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.

Irwan pun keluar dari kamarnya dan Alia menatap tajam wajah Irwan.

Sayang..., Irwan menggapai tangan Alia. Tapi Alia terdiam tanpa kata.

"Aku bisa jelaskan semuanya, kenapa aku tadi tidak keluar kamar karena aku bingung harus bagaimana menjelaskan semua ini, aku tau aku salah dan khilaf. Irwan sebisa mungkin menjelaskan di depan Alia untuk mengambil hati Alia kembali.

"Sekarang kamu jelaskan mas, Berapa lama kamu bermain drama di belakang ku dengan wanita itu, dan berapa kali kamu tidur dengan wanita itu?" Tanya Alia dengan nada keras.

"Irwan diam terpaku tidak bisa menjelaskan bahwa ia sudah lama menaruh hati pada Gracia dan sudah berapa kali pula Irwan berhubungan suami istri dengan wanita lain selama ini.

"Tidak sayang, aku hanya satu kali dan itupun belum terjadi sampai melakukan hubungan suami istri karena langsung ada orang waktu itu dan itu tidak sengaja di luar kendaliku. Dia yang menggoda aku duluan dengan memperlihatkan tubuh vulgar nya di hadapan aku setelah mandi. Dan tanpa aku sadari aku.. langsung T*g*d dengan keseksiannya. Ucap Irwan dengan wajah pucat karena takut Alia tidak percaya lagi."

Alia tanpa banyak bicara langsung melepaskan genggaman tangan suaminya dan langsung masuk kamar untuk meninggalkan Irwan seorang diri.

Irwan mengusap wajahnya dan menggaruk kepalanya."

"Sial.." Ucap Irwan.

"Hari sudah siang dimana Putri dan Gilang segera pulang dari sekolah, Putri pulang sendirian tanpa dengan Alia karena Alia hari ini izin tidak masuk sekolah karena sedang tidak enak badan. Putri melihat mamahnya sedang duduk depan jendela. Biasanya mereka di sambut dengan hangat oleh mamah nya namun hati ini tidak.

"Mamah, apa mamah baik-baik saja? kenapa mamah terdiam di situ dan tidak menyambut kami? Tanya Putri yang polos sambil meletakkan tas sekolah nya di lantai. Sedangkan Gilang biasa saja karena mungkin dia masih kecil.

"Alia tak sadar bahwa anak-anak nya sudah pulang dari sekolah langsung ia mengusap pipi dan sudut matanya yang penuh air mata. Dan Alia membalikan tubuhnya langsung..

"Aih..sayang kalian sudah pulang? Sini duduk sama mamah, Alia langsung menarik tangan putri dan Gilang dan memeluk nya dengan erat. sambil tersenyum. Mereka sangat senang jika di peluk sama mamah nya."

"Gimana belajarnya kedua anak mamah?" ucap Alia

"Alhamdulillah lancar mah," kata putri

"Gilang gimana, belajar apa tadi sayang?"

"Gilang belajar menggambar ayam, bebek mah. Gilang bisa dan bagus. Sambil di perlihatkan hasil karya nya oleh Gilang.

"Wah... anak mamah pinter-pinter ya." yang rajin belajar nya sayang. Biar jadi anak pintar, cerdas dan membanggakan mamah.

"Ok, siap mah" Alia mengecup kedua kening anaknya.

"Tapi mah, minggu depan ada pertemuan orang tua? Apakah mamah akan hadir? Ucap putri

"Pasti dong ..mamah hadir."

"Oh ya, Mamah abis ini ada acara keluar, ada perlu ke rumah teman mamah. Tidak apa-apa kan kalau mamah tinggal sebentar? Sambil memegang pipi anaknya.

"Ia mah, kami akan di rumah saja dengan nenek sambil tersenyum

Hanya dengan senyuman anaknya membuat Alia sedikit terobati luka hatinya.

Alia pun pergi ke rumah teman nya Inayah, untuk menghilangkan rasa stres dan sedih nya sambil mencari informasi terkait pendaftaran CPNS, PPPK.

Dan Alhamdulillah Pendaftaran CPNS dan PPPK semakin dekat Alia mempersiapkan diri untuk ikut tes dan berharap ada Rizki di tahun ini, dengan ikhtiar, dan doa semoga lulus ya Allah. Aku harus terus berusaha untuk belajar semaksimal mungkin agar aku lulus, semoga Allah berpihak padaku di tahun ini. Harapan Alia di dalam hatinya.

Aku harus semangat dan yakin pasti aku bisa, walau aku terus-terusan di landa banyak masalah pasti bisa, Alia penuh keyakinan bahwa dirinya akan Lulus menjadi pegawai negeri di tahun ini. Alia yang masih status honorer dan Pendamping di Desa. Ada 2 pilihan yang Alia tempuh ia Berharap bisa memilih di PPPK. Karena menjadi Guru adalah cita-cita Alia dari kecil agar bisa menggantikan posisi ayahnya yang udah pensiun. Tujuh belas tahun sudah Alia berjuang sebagai guru honorer yang gajinya tak seberapa namun Alia tetap bersyukur, dan semangat walau tidak berkecukupan.

Perjalanan untuk di angkat menjadi pegawai negeri sangat susah baginya, Alia hanya mengandalkan otaknya agar dia Lulus. Dan Alia tak mengenal lelah untuk terus berusaha dan berjuang demi mencapai cita-cita nya. Agar dia bisa menghidupi dirinya dan anak-anak karena Alia tidak bisa mengandalkan suaminya yang sudah tidak bertanggung jawab itu.

1
👑Queen of tears👑
sabarrr di tahan dulu sambar menyambarnya🤭
Arvilia_Agustin: Ia Ka🤭
total 1 replies
👑Queen of tears👑
nm kita sama dan mknn kita jg sama..
aku juga doyan mknn padang🤣🤣🤧
Arvilia_Agustin: Kebetulan ya Ka, sehati berarti 😂
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Alin ka, pacar lamanya dulu
Bilqies
lanjut thor
piyo lika pelicia
siapa yang telfon
piyo lika pelicia
perjuangan apa supaya dia kembali percaya dan di bodohi lagi kau suami macam dakjal Irwan
Arvilia_Agustin: Ia ka, semua perjuangan nya tak pernah di hargai di bodohi terus , hehe ☺️
total 1 replies
piyo lika pelicia
"Kemudian
piyo lika pelicia
rasakan balas dia Alia
piyo lika pelicia
bermuka dua anjing 😡
piyo lika pelicia
"Sebenarnya
piyo lika pelicia
jangan terlalu panjang
piyo lika pelicia
sekeluarga sama saja tidak tau diri hanya bisa jadi benalu
piyo lika pelicia
"Tapi

kamu sanggup menyakiti istrimu tuan ingat air mata istri adalah api neraka untuk mu
piyo lika pelicia
seharusnya suami melindungi bukan menyakiti 😔
piyo lika pelicia
buat 6 atau 8 aja paragrafnya supaya enak di baca
piyo lika pelicia
jangan terlalu panjang ☺️
piyo lika pelicia
hah 🤔
piyo lika pelicia
Kemudian
piyo lika pelicia
"Sekarang
piyo lika pelicia
"Kamu paksakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!