NovelToon NovelToon
BURN OUT

BURN OUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Berbagai macam peristiwa pembunuhann misterius terjadi secara beruntun, dengan bukti dan jejak yang berbeda.

Mampukah polisi dan para detektif bekerja sama untuk mengungkap motif dan siapa dalang dari pembunuhann tersebut?

Akankah mereka dapat mengungkap metode sang pelaku hanya dari bukti dan jejak yang ditinggalkan itu?


𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑚 𝑦𝑜𝑠ℎ𝑢𝑎.
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑜𝑘𝑜ℎ, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎.
terima kasih,
🍄Semoga Semua Berbahagia🍄🌾

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BURN OUT>>>>>9

Ekspresi bingung penyidik in Hae terlihat sangat kentara. Dahi yang mengernyit, dan ekspresi serius, serta bola mata yang tak henti terus memperhatikan kedua orang yang sepertinya sudah saling mengenal sejak lama.

"Jangan terlalu serius, petugas Park. Benar petugas Park in Hae. Kami sudah sangat lama saling mengenal. Jadi jangan memandangku dengan wajah detektifmu." ujar ketua Kyu lalu terbahak.

"Hmm... Sebaiknya kita langsung ke intinya saja." sela penyidik Dak Ho tak memberikan kesempatan pada petugas In Hae untuk menjawab.

"Oke. Mari kita duduk santai. Jangan terlalu serius, kawan." ketua Kyu masih saja berkelakar.

"Biar aku yang bertanya." ucap petugas In Hae. "Kami sedang menyelidiki tentang pembunuhan berantai...."

"Kamu mencurigaiku?!!" sela ketua Kyu bahkan sebelum petugas In Hae menyelesaikan kalimatnya.

"Dengarkan dulu apa yang akan aku sampaikan." jawab petugas In Hae berusaha sabar."

"Lalau kenapa kamu menginterogasiku? Tidak mungkin juga salah atlitku melakukan perbuatan bodoh!" ketua Kyu tampak sangat emosional.

"Diam!! Atau aku seret kembali ke penjara! Dengan tuduhan mempersulit penyelidikan polisi!!" bentak petugas Dak Ho.

Suasana sedikit berubah menjadi panas dan canggung.

"Bisa beri kami sedikit info mengenai Park Nam Ji, dan kasus penyerangan yang dilakukannya?" petugas In Hae melanjutkan.

"Hmmm... Park Nam Ji ya? Bocah tengok sok pahlawan itu?" ketua Kyu tampak lebih santai.

"Bocah tengok?!" tanya balik petugas In Hae.

"Hmmm... Bocah tak tahu diri yang selalu bersikap sok pahlawan. Jadi sekarang dia jadi pembunuh?"

"Jawab pertanyaan penyidik! Jangan balik bertanya!" seru petugas Dak Ho lagi.

"Oke,, oke... Aku akan kooperatif." kata ketua Kyu. "Park Nam ji, memang sering melakukan kekerasan sesama atlit, terutama atlet junior."

Kalimat ringan ketua Kyu mulai bisa diajak kerjasama.

"Karena dia terlalu sering emosional, maka berdasarkan keputusan pengurus assosiasi dan vote dari semua atlet, memutuskan park Nam Ji harus dikeluarkan dari keanggotaan sebagai atlit kami." kali ini ketua Kyu mulai berkenan membantu.

"Hanya itu saja? Lalu kenapa tidak ada laporan kasus penyerangan yang dilakukan Park Nam ji ?" ujar petugas In Hae.

"Kami tidak ingin menarik perhatian media. Jadi kami menyelesaikan secara intern."

"Bagaimana dengan prestasinya?"

"Untuk apa mengasuh atlet dengan kemampuan juara, tapi mentalnya tak sesuai." ucap ketua Kyu.

"Benar juga." petugas In Hae mengiyakan. "Lalu siapa saja atlet yang pernah berurusan dengannya?"

"Tak banyak sebenarnya. Hanya saja attitude dan emosionalnya tak sesuai jika dia disebut atlet." ucap Ketua Kyu tampak sangat tak menyukai dengan perangai park Nam Ji. "Lee in su, Cha Eun Kyung, Kyun Jeong Dae dan Yeon Hwang, semuanya atlit renang."

"Bisa berikan CV nama-nama tersebut?" ujar petugas Dak Ho.

"Tidak bisa. Kami harus tetap menjaga privasi atlet-atlet kami. Kalian ini bukan sembarang polisi, pasti lebih pintar mencari tahu data seseorang. Tapi jangan minta bantuan padaku." jawaban angkuh ketua Kyu.

"Baiklah, kami tidak akan memaksa. menolak interogasi pun, sebenarnya hakmu. Terima kasih sudah mau bekerjasama dengan baik. Nama-nama yang tadi kamu sebutkan, akan kami cari tahu sendiri." ucap petugas In Hae.

melihat raut wajah rekannya yang mulai memerah, seakan tersulut emosi, petugas In Hae berpamitan, dan mengajak rekannya segera keluar dari kantor ketua Kyu.

"Petugas Ho, jangan gegabah, jangan terlalu bersemangat. setidaknya kita masih bisa menggali informasi dari empat nama yang ia sebutkan tadi." ucap petugas In Hae ketika keduanya di dalam lift.

"Benar, tapi ketua Kyu itu memang sangat menyebalkan." sahut petugas Dak Ho.

Tiba-tiba petugas Dak Ho menghentikan lift di lantai 3. Ada hal yang mengganggunya sejak tadi dan membuatnya sangat penasaran. Petugas In Hae hanya mengikutinya, tanpa mengerti yang dicari petugas Dak Ho.

Namun di lantai tiga hanya ada pantry, areal gym, dan kursi-kursi berjejer rapi, sekitar berjumlah 70-80 yang ditata seperti di bioskop, seperti tempat untuk nobar.

"Mau ngopi kah?" tanya petugas In Hae tak lagi bisa menahan penasaran.

"Ah, boleh juga. Coba kita bertanya ke sana." petugas Dak Ho langsung menyetujui pertanyaan petugas In Hae dan berjalan menuju pantry.

"Bisa kami minta kopi?" tanya petugas Dak Ho pada pegawai pantry.

"Silahkan tunjukkan id." ucap petugas pantry sambil memandangi lekat wajah kedua petugas.

"Haah? Ini pantry khusus untuk karyawan?" petugas Dak Ho menjadi kikuk.

"Iya. Pantas saja aku tak mengenali kalian. Ternyata kalian bukan karyawan." ucap petugas pantry sambil tersenyum dan menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Oh, maaf. Kami kira boleh beli dengan uang cash." ucap petugas Dak Ho kemudian.

"Sebentar, jadi kamu hafal dengan semua yang bekerja di sini?" petugas In Hae mendekat.

"Tentu saja." jawab petugas pantry.

"Bagaimana dengan para atlet? Kamu hafal juga?" tanya petugas In Hae lagi.

"Sangat hafal. Bahkan semua tentang mereka, aku sangat tahu."

"Wah, kamu benar-benar memiliki ingatan yang sangat cemerlang." ucap kagum petugas In Hae memberikan dua jempol dan tepuk tangan sebagai apresiasi pada petugas pantry itu.

Wajah sumringah dan puas diri, terlihat jelas di wajah pemuda berusia sekitar 21-24 tahun itu.

"Kalau begitu, kamu pasti sangat mengenal atlet Parkour Nam Ji? Atlet renang yang sangat tampan itu." ujar petugas In Hae berhasil memancing mulut lemes si petugas pantry.

Sementara petugas Dak Ho hanya memperhatikan apa yang dilakukan petugas In Hae.

"Hmmm.... Park Nam Ji ya? Dia itu memang sesuatu banget. Dia punya segalanya. Dia sangat sempurna." kalimat dan aksen gemulai mulai terlihat dari tingkah polah si petugas pantry saat menyebut nama Park Nam Ji.

"Terus... Terus ...?" petugas In Hae mengikuti gaya gemulai si petugas pantry.

Petugas Dak Ho yang menyaksikan hal itu, seketika membulatkan mata, dan menggigit bibir menahan rasa geli.

"Kasihan sekali, dia harus diskors, sampai harus dicoret jadi atlet. Padahal orang lain yang melakukan kesalahan." si petugas pantry menghela nafas beberapa kali.

"Seharusnya Cha Eun Kyung yang dipecat saja. Park Nam Ji itu tidak akan memukul kalau tidak ada yang mendahuluinya." ujar petugas pantry lagi.

"Aku sangat merindukan senyum ramah mempesonanya. Dia selalu memanggil namaku dengan lembut setiap meminta kopi hitam tanpa gula. Dia sangat sopan." ucap petugas pantry yang membuat dua petugas penyidik merasakan merinding di tempat yang salah.

"Ah, satu lagi. Aku mendengar kabar, kalau para penggemar park Nam Ji tidak terima dengan pemecatan sepihak itu. Jadi mereka berniat membalas dendam untuk park Nam Ji."

"I got it!" teriak petugas In Hae dalam hati.

"Wah... Kamu tahu darimana?" tanya petugas In Hae lagi.

Namun, di saat itu, petugas Dak Ho melesat berlari dengan cepat menuju lift, petugas In Hae segera mengikuti, setelah buru-buru berpamitan dengan petugas pantry.

"Ada apa? mengagetkan saja." keluh petugas In Hae.

"Aku melihat seseorang yang mirip dengan pengemudi SUV putih nopol XX212. Dia juga yang aku lihat saat kita duduk di lobi."ucap petugas Dak Ho.

...----------------...

To be continue....

1
@❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️ 🎀
ngeri banget tuh penjahat tidak ada belas kasihan sama hyuna/Cry/
@❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️ 🎀
hyuna pasti sakit banget tuh di siksa seperti itu kejam sekali tuh penjahat
Marlina Bachtiar 🎀
Apa penculiknya orang yg Hyuna kenal 🤔
Marlina Bachtiar 🎀
😣😭😭
Marlina Bachtiar 🎀
Kasihan sekali nasibmu Yuna 😔
Marlina Bachtiar 🎀
Ternyata Hyuna diculik 😣
@❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️ 🎀
ya ampun kasian sekali hyuna siapa penjahat itu masih misterius nih 🤔🤔🤔
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
nah lho ad apa sebenarnya
@❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️ 🎀
kasus yang membingungkan penyidik seperti nya iya ada polisi yang terlibat dari gelagat mereka
@❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀ꪶꫝMAMI ᴳ᯳ᷢ🍁❣️ 🎀
nah kan pasti ada yang bekerjasama dengan polisi orang dalam🤔
Marlina Bachtiar 🎀
Sepertinya mereka akan menjebak pengkhianat ya 🤔
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
ada yang mencurigakan 🫣🫣🫣
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
wah pasti bakal curiga ini saking ceroboh nya jadi ada yang tau ini, tapi siapa orang itu ya
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
siapa orang itu sebenarnya apa ada sangkut pautnya dengan yang lainya ya, semoga jangan orang jahat lagi
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
wah ada udang di balik batu ini, kok sampai segitunya membakar mobil apa maksud nya ya
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Yuuuuk tetap semangat biar cepat ketemu penjahatnya biar tidak terjadi yang tak di inginkan
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
siapa itu ya kenapa begitu sulit di temukan, ini penjahat macam apa an sih, semoga semoga cepat tertangkap
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kemana perginya putri ini ya apa tau karena ada orang masuk juga tadi mangkaanya dia takut banget
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
iya betul bisa bisa dalang rencana ini orang yang ada di sampingmu, dan bisa juga sahabatmu
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
apapun yang terjadi semoga kalian semua bisa menemukan orang itu tetap semangat cari terus sampai ketemu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!