Alika adalah seorang janda..
Alika menceraikan suaminya yang kasar dan tempramen.
Setelah sah menjadi seorang janda alika begitu sangat bahagia karena dirinya kembali merasakan kebebasan dan lepas dari siksaan tajudin yang sekarang sudah menjadi mantan suaminya.
Namun siapa sangka setelah menjadi janda yang seharusnya dirinya bahagia justru selalu menelan pahit karena beberapa kali saat akan menikah justru gagal sampai tiga kali hingga alika mengalami depresi sampai masuk rumah sakit jiwa.
Bagaimana kehidupan alika selanjutnya?
Apakah alika akan kembali sehat seperti sedia kala? atau justru selamanya berada di balik besi rumah sakit jiwa?
Simak terus kisah nya di Novel *Janda Berkarat*
*Kisah ini diambil dari kisah nyata*
Nama dan gambar disamarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.CERITAKAN SEMUANYA
"Alikaaaa..! Alikaaaa..!" Teriak angga dan alika langsung berlari menghampirinya. "Kenapa kamu ini! Siapa yang memasak nasi goreng ini sampai asin begini?" Tanya angga kesal.
"Loh bukan nya mas angga yang meneruskan masakan alika tadi saat alika ke kamar mandi?" Sahut alika bingung karena tidak tau masakan nya akan asin.
"Yang benar saja kamu! Aku gak bisa masak! Dan aku bos disini! Saya membayar kamu untuk memasak di cafe saya! Bukan saya yang masak lalu mengantar pesanan pada pengunjung!" Kesal angga tak tau jalan pikiran alika.
"Tapi tadi kata mbak lia mas angga yang meneruskan masakan alika saat alika ke kamar mandi!" Sahut alika merasa ada yang tidak beres.
"Aaahhh sudah sudah! Bawa ini makanan ke dalam! Aku akan bicara denganmu!" Titah Angga merasa kesal dengan pekerjaan alika yang ceroboh.
Alika akhirnya meminta maaf dan membawa piring pesanan pelanggan ke belakang. Alika meletakkan piring nya kasar dan langsung duduk dilantai menyandarkan punggungnya di dinding dengan membuang nafas kasar. Alika curiga ada yang tidak suka dengan pekerjaan dirinya hingga membuat terkena marah oleh bos nya. Saat sedang termenung memikirkan apa yang terjadi alika kembali dikejutkan dengan suara bariton angga yang rasanya ingin memakan nya saat itu juga.
"Alika..!" Panggil angga dengan posisi berdiri memasukan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya.
Alika yang terkejut langsung bangkit dari duduknya dan menghadap angga dengan menundukan kepalanya. "I-Iya mas..!" Sahut alika sedikit gemetar.
"Kenapa ini bisa terjadi? Ceritakan semuanya!" Ucap angga dengan wajah dingin nya.
"Mm ta-taadi.. Tadi aku sedang memasak nasi goreng nya mas! Tapi belum aku kasih bumbu pelengkap, aku gak tahan ingin buang air kecil! Setelah keluar dari kamar mandi nasi goreng di wajan sudah gak ada! Aku tanya mbak lia katanya mas angga yang nerusin masakan aku karena pelanggan sudah gak sabar menunggu!" Jelas alika menceritakan semuanya dengan jujur.
Angga tidak menjawab penjelasan alika. Angga hanya mencerna cerita alika dengan menganggukan kepalanya mengerti. Angga sudah menduga ini pasti ada sedikit kecerobohan dan kesalahan alika yang membuat masakan nya tidak sesuai. Akhirnya angga meminta alika untuk kembali bekerja seperti biasanya. Angga curiga dengan lia dan akhirnya memanggil lia yang sedang mencatat beberapa pesanan pelanggan diluar untuk menemuinya diruang kerja angga.
"Suruh lia keruangan saya!" Titah angga dengan wajah dingin nya.
"Iyaa mas! Nanti aku sampaikan!" Sahut alika masih menundukan kepalanya tak berani menatap angga.
Angga melangkah masuk keruang kerjanya dan kini alika langsung menyentuh dada nya lega sampai menghembuskan nafasnya kasar.
"Huuuhhh..! Semoga aja mas angga percaya dengan semua penjelasanku!" Ucap alika sesekali menoleh kebelakang melihat angga yang sudah masuk ke ruangan nya.
Saat akan membereskan dapur alika melihat lia memberikan beberapa kertas bertuliskan pesanan pelanggan yang harus dikerjakan oleh alika sekarang juga.
"Ini.. Ada yang pesan 3 nasi goreng menu spesial hari ini!" Ucap lia tanpa tau dirinya sudah ditunggu oleh bos nya.
"Iyaa mbak! Oh mbak, tadi mbak lia di suruh keruang mas angga sekarang! Katanya penting!" Ujar alika membuat lia gemetar takut angga curiga dengan perbuatan nya tadi.
"Yaa sudah aku suruh Fita dulu untuk bikin minuman!" Sahut lia sambil mencari fita yang mencuci piring lalu segera ke ruangan angga.
"Tok! Tok! Tok!"
"Masuk!" Ujar angga dari dalam.
"Maaf mas! Mas angga panggil saya?" Tanya lia masih didepan pintu.
"Duduk!" Titah angga dengan ekspresi dingin nya membuat lia bergidik ngeri. Lia duduk sesuai perintah angga didepan meja kerjanya.
Angga cukup lama diam tak berbicara sepatah Katapun membuat lia semakin takut. Angga akhirnya menutup laptop yang ada dihadapan nya dan memandang lia dengan tatapan tajam.
"Apa yang sudah kamu lakukan tadi!" Tegas angga membuat bibir lia gemetar.
"Mmm maksud mas angga apa yah?" Tanya lia pura pura tidak mengerti ucapan bos nya.
"Braaakkk..!" "Apa yang sudah kamu lakukan tadi!" Teriak angga menggebrak meja nya membuat lia menaikan kedua bahunya terkejut.
Alika dan fita yang mendengar dari luar hanya saling menatap tak berani bicara. Alika kembali melanjutkan pekerjaan nya begitu juga dengan fita. Angga dengan mata merah padam menatap lia tajam seakan ingin mem-bunnuhnya saat itu juga.
"Jawab pertanyaan saya atau kamu saya pecat sekarang juga!" Kesal angga karena melihat lia tak juga menjawab pertanyaan nya malah menangis tanpa suara.
"Maaf mas! Maafin aku! Aku cuma gak suka sama alika!" Sahut lia sudah mulai jujur dengan sesenggukan.
"Apa yang membuat kamu gak suka sama alika? Apa alika banyak tingkah ketika di hadapanmu?" Tanya angga lagi.
"Bu-Bukan itu! Taa-tapii..." Sahut lia menggantung ucapan nya.
"Tapi kenapa lia! Tolong bicara yang jelas jangan berbelit belit seperti ini!" Kesal angga karena lia memperlambat ucapan nya.
"Tapi dia selalu saja mendapatkan bonus dari mas angga! Sedangkan aku yang sudah bekerja disini selama satu tahun gak pernah sedikitpun memberi bonus buat aku!" Ujar lia jujur menjawab pertanyaan angga.
"Wajar saya memberinya bonus setiap hari! Kamu lihat sendiri kan kemajuan cafe setelah ada dia disini cafe semakin ramai! Sedangkan kamu? Kamu hanya bekerja dan tidak memberikan kreatifitas kamu sebagai pelayan! Kamu dan yang lain hanya monoton begitu begitu saja dan aku yang harus memutar otak setiap hari untuk kemajuan cafe!" Jelas angga yang gak habis pikir dengan jalan pikiran lia. "Ingat yaa..! Kali ini kamu saya maafkan! Jika lain kali sampai ada lagi keluhan dari pelanggan seperti tadi, maka gak ada lagi kesempatan buat kamu bekerja disini!" Ancam angga agar lia tak kembali melakukan kesalahan.
"Iyaa mas! Maafkan aku mas!" Sahut lia menundukan kepalanya.
"Yaa sudah sekarang kamu boleh keluar!" Usir angga dan lia langsung beranjak dari duduknya lalu keluar dari ruangan angga.
Angga membuang nafasnya kasar memutar mutar kursi kebesaran nya sembari memijat pelipisnya. Angga tau lia sangat menyukai dirinya namun angga tak menggubrisnya. Angga tidak ingin jika menerima perasaan lia akan membuat lia semakin menjadi dan berkuasa ditempat kerjanya. Belum berstatus kekasih saja lia sudah banyak tingkah apalagi jika menjadi kekasihnya. Angga mengagumi alika yang cekatan cantik dan giat bekerja meskipun single mom tak membuat alika malas bekerja. Angga menyukai alika sejak awal alika datang untuk melamar pekerjaan di cafe itu meski tanpa ijasah angga membuat tes memasak pada alika karena memang cafe nya membutuhkan karyawan yang bisa masak.
"Alikaaa..! Janda cantik dan manis! Apa kamu tidak menyukaiku?" Gumam angga menyandarkan kepalanya disandaran kursinya menengadahkan kedua tangan nya di kursi dan menatap langit langit ruang kerjanya.
...****************...
BERSAMBUNG
aku kira bisnis online hehe😆😆
emaknya gk mikir dulu kalo mau nikah
ibu2 nikah sama bujangan apa gk takut ada apa apa🗿🗿