NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Papa

Menikahi Calon Papa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Paksaan Terbalik
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT SINGKAT 28 SEPTEMBER 2023

Nyata pahit yang Vanessa pernah alami adalah, tak diakui oleh ibu yang telah melahirkan dirinya.

Terlebih, kala Vanessa baru mengetahuinya; tahu bahwa sang ayah yang sangat dia cinta telah lama disakiti ibu cantiknya.

Kekesalan, dendam, amarah, rasa ingin membuktikan membuat gadis 17 tahun itu bertekad untuk merebut kekasih ibunya. "Hello, Calon Papa Tiri...."

"Oh Shitttttt! Aku tidak berniat menikahi mu, gadis kecil!" Rega Putra Rain.

Polow IG kooh... [ Pasha_Ayu14 ] karena di sana terdapat mini clip untuk beberapa nopel kooh...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HOP ENAM BELAS

📌 Sorry... baru update... Hehe... Peace...

Di hadapannya Hilda begitu anggun. Seksi, cantik, meski berkulit eksotis tapi berwajah Eropa dengan bola mata hazel warisan dari ayah yang notabennya keturunan Ukraina.

Namun, secantik apa pun wanita itu, pikiran Rega tak fokus ke depan. Justru kepada ponsel yang menunjukkan media sosial milik Vanessa Disaga yang masih banyak foto-foto bersama Geovan De Prastyo.

Bahkan barusan saja, Vanessa Disaga telah memposting sebuah foto saat mengenakan pakaian olahraga bersama teman laki-lakinya.

"Anak murahan ini!"

"Sayang..." Hilda menegur. Sontak Rega beralih dan menyengir kaku.

"Kamu denger aku kan? Kamu setuju nggak sama cincin yang ini? Harganya memang lebih mahal dari yang kemarin aku taksir."

"Ambil saja sesuka mu, Baby..." Rega lantas menyimpan ponselnya saat Hilda melongok curiga padanya. Sedari tadi dia memang tak memperhatikan apa saja yang Hilda ucap.

"Kamu masih sibuk sama kerjaan?" Hilda menghela napas. "Kamu bilang mau fokus sama persiapan pernikahan kita."

"Maaf. Yang tadi, urgent." Rega melebar senyum demi tak membuat kekasihnya memperlama durasi ngambeknya.

Mereka kembali memilih cincin, perhiasan lainnya, gaun pengantin, dan segala macam teteek bengeknya. Setelah itu, makan siang pun berakhir di sebuah restoran fine dining.

Hilda meminta lemon tambahan untuk es lemon tea yang dipesannya. Sekilas, Rega jadi mengingat saat sarapan pagi tadi, Vanessa juga berlaku sama; meminta lemon untuk teh panasnya.

Bahkan gerakan Hilda saat menyesap satu persatu jari-jarinya juga sangat mirip dengan Vanessa, tentunya bagi mata Rega yang merasa ini aneh.

"Kenapa kau tidak memperkenalkan aku dengan keluarga mu?" Hilda mengerat steak miliknya lalu menusuk dengan garpu dan memagutnya sambil menatap kekasihnya.

"Kau tahu kan keluarga kita masih menjadi musuh bebuyutan. Aku belum berani membawa mu pulang sebelum kita sah."

Rega lagi-lagi bicara hal itu. Tapi, memang benar adanya jika ayah Hilda sangat membenci keluarga Rega karena perusahaan Rega selalu di atasnya, entah di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.

X-meria juga tak pernah mau berhubungan baik dengan perusahaan ayah Hilda. Karena sebelumnya pernah ada kecurangan yang dilakukan oleh Aerau pada Raja: Ayah Rega.

Mengingat itu Hilda mendengus. "Keluarga mu memusuhi banyak orang. Tapi kenapa salah satunya harus keluarga ku."

"Aku juga tidak tahu." Rega lalu meraih gelasnya. Dia meneguknya sebelum lanjut untuk makan.

"Jadi kemana bulan madu kita?"

Rega terdiam sejenak untuk berpikir jawaban apa yang cocok untuk beralasan. "Tidak bisa ke mana-mana. Aku sibuk Hilda."

Tangan Hilda melemah hingga sedikit gaduh garpu dan piring berbenturan. "Kau ini kenapa sih, akhir akhir ini berubah. Sibuk apa lagi, bukanya kau sudah meringkas pekerjaan mu demi bisa mempersiapkan pernikahan kita?"

"Maaf." Rega hanya bisa berucap demikian.

"Kamu tidak serius, Rega?" Mendengar pertanyaan itu, tentu Rega menggeleng. Tapi, dia sendiri meragukan Hilda sekarang.

"Boleh aku tanya sesuatu, Hilda?" Rega tak jadi makan, jujur sedari tadi pikirannya hanya penuh oleh satu nama.

"Vanessa..." Dia berkata setelah mendapat anggukan kepala wanita itu.

"Kenapa dengan anak itu?"

"Ada hubungan apa kau dengannya? Aku tanya sekali lagi. Tolong jujur, aku bisa terima jika kau mengakuinya sekalipun."

Hilda merinding tiba-tiba. Kemarin Hilda sudah menunjukkan data terkini nama ibu Vanessa, tapi kenapa kemudian Rega kembali bertanya soal Anes.

"Kau tahu aku tidak mau menyelidiki mu karena aku tidak mau terlalu sakit jika sampai aku tahu kau membohongi ku. Jadi sekarang, jujur padaku. Aku mau tahu dari mulut mu secara langsung. Siapa Vanessa?"

"Dia hanya anak pembantu ku."

"Pembantu mu?" Rega berkerut kening. Dia shock bahkan bisa dibilang sangat shock.

Hilda mengangguk serius. "Ini memang aib. Tapi, Nimas hamil di luar pernikahan. Dan saat Vanessa kecil. Kami terbiasa bersama. Itulah kenapa Anes mengira aku ibunya."

Rega terlonjak. "Sungguh?" Ini benar-benar di luar tangkapannya bahwa Vanessa yang begitu licik, anak seorang pembantu rumah tangga.

"Kau tahu sendiri, aku keibuan. Dan aku sendiri tak ingin membuat Anes kecewa. Makanya aku biarkan dia memanggil ku Mama. Kasihan Nimas, dia korban Arjuna."

"Korban Arjuna?" Ini lebih membuat Rega tersentak. Bagaimana cara Arjuna memangsa Nimas, itu yang ada dipikirannya.

"Kamu tidak percaya?"

Rega menggeleng. "Tidak... Aku percaya padamu. Aku tahu kau tidak mungkin bohong soal anak."

Hilda lega. Keduanya sempat terdiam cukup lama, tanpa melanjutkan makan siang yang telah kacau oleh hilangnya mood mereka.

"Karena kamu sudah jujur. Aku juga akan jujur padamu, Hilda." Rega tiba-tiba menatap serius kekasihnya. "Aku bohong saat aku bilang aku sibuk. Karena sebenarnya, kemarin sore, aku dipaksa menikahi Vanessa."

"Apa?" Hilda berdiri seketika itu juga. Setelah sekian lama berhubungan, Rega bisa melihat kemarahan wanita itu sekarang. "Bagaimana bisa?" pekiknya.

"Aku tahu ini konyol. Bahkan sangat tidak masuk akal. Tapi dia bersekongkol dengan Grandpa untuk memaksa ku menikahinya!"

Hilda tertegun dengan rasa yang bercampur aduk menjadi awur awuran. Jika dirinya saja tak mendapat restu keluarga Rain, kenapa Vanessa bisa.

"Dia juga seharusnya tidak bisa kamu nikahi, kan. Dia juga musuh keluarga besar mu."

"Musuh?" Rega mengernyit. Sesaat Hilda membulat matanya, dia lupa bahwa Rega tak boleh tahu status sebenarnya bahwa dia adalah ibu kandung Vanessa.

"T-tentu saja. Arjuna bukannya pesaing mu?"

Rega menggeleng menafikan. "Dia tidak masuk ke dalam daftar musuh keluarga Daddy. Kemarin, kami menikah baik-baik."

Di sela lemasnya, Hilda semakin mengepal kuat tangannya yang geram. "Kau sudah menyentuhnya?"

"Kau gila, aku bahkan tidak tertarik dengan anak sejelek dia." Rega berkilah, sebelumnya dia sempat mengakui betapa mulus kulit istrinya.

"Ceraikan dia Rega. Jangan sampai kau sentuh Dia. Ku mohon." Hilda histeris, ini cukup membuat Rega terkejut.

"Kau meragukan aku?"

"Kamu tega Ga!" Dada pria itu Hilda dorong, dia menangis begitu histeris. "Kau menikahi wanita yang tidak seharusnya kamu nikahi!"

"Tidak seharusnya?"

"Tentu saja tidak seharusnya. Karena kau hanya pantas menikah dengan ku saja! Kita bahkan sudah pesan semuanya!" koar Hilda.

"Aku minta maaf."

Hilda menampik tangan lelaki itu. "Sekarang ceraikan dia Ga. Sebelum kamu tergoda rayuan liciknya!"

"Baiklah." Rega mengangguk. "Tapi aku butuh waktu. Biar aku atasi dia dulu. Baru setelah itu kita menikah."

Hilda terduduk di sofanya. "Tapi janji. Kau tidak akan pernah menyentuh dia, Ga. Atau kita tidak akan pernah bisa menikah!"

"Tentu saja." Rega menggenggam tangan Hilda lembut. "Aku tidak akan pernah sentuh dia, aku milikmu."

Rega tak menyangka jika reaksi Hilda akan sebrutal itu. Tapi, dia kembali berpikir, wanita mana yang tidak histeris saat calon suaminya menikah dadakan dengan gadis remaja.

1
Erna Wati
kasihan sekali nasibnya papa Arjuna dia kli nikah ditinggal istri sabar ya papa juna
Erna Wati
Vanessa ko egois si
Erna Wati
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Erna Wati
hahaha sakit perut kocak abis de
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
bisa berantem aja ni mantu dan mertua/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Wati
panas dingin kan km/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
parah ni lanjut
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
rasai sakit kan/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
sungguh licik km Hilda. dan km akan menyesal Rega /Sneer//Sneer//Sneer//Sneer//Sneer/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
jujur Nes aja sm papa Arjuna kasih an nes
Erna Wati
Lumayan
Erna Wati
/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Erna Wati
gila ya ko ada orang model an kaya Hilda ampun
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
kocak abis kelakuan vanesa/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
ada saja km bangsa lanjut
Erna Wati
ketemu juga cerita nya papi Rega dan mommy bangsa lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!