NovelToon NovelToon
Pewaris Tak Terlihat

Pewaris Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Turyana affandi

Tak di pandang di tempat iya berada sebelumnya. Namun keberadaannya saat ini mampu membuat orang lain mengejar-ngejarnya. Berawal dari kesalahan orang tua yang membuatnya harus hidup di antara garis kemiskinan. Di hina oleh orang lain dan di rendahkan oleh kekasihnya sendiri.

Tiba-tiba sang kakek datang ketika cucu nya benar-benar dalam himpitan rasa malu dan kesal.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan alur cerita itu bukanlah hal yang sebenarnya.

Salam Halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Turyana affandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seorang Gadis

"Tunggu sebentar!" Sebuah suara serak berkata. Arsa berbalik dan melihat seorang gadis muda yang mendekat dengan kuncir kuda di kepalanya. Gadis itu mengenakan blazer berwarna putih dan celana jins panjang di atas mata kakinya. Saat gadis itu semakin dekat, Arsa bisa melihat matanya yang berbinar dengan bulu mata yang panjang dan lentik.

'Cantik' Kesan pertama Arsa saat melihat gadis itu. Gadis itu memang sangat cantik. Tidak hanya itu, dia juga pembawaanya tenang. Gadis itu seperti magnet yang menarik perhatian siapapun. Mata Arsa terpaku saat dia menatap gadis di depannya. Gadis itu berjalan dan berhenti di depan Arsa dan yang lain.

"Manajer, saya akan membayarnya. Gunakan kartu saya ini." Gadis itu menyerahkan sebuah kartu kepada manajer. Suaranya begitu lemah lembut.

" Nona,apakah anda benar-benar ingin membayar makanan mereka? Dia terlihat seperti seorang penipu! Jangan tertipu oleh mereka" Manajer itu tampak terkejut dengan keputusan gadis di depannya itu. Dia tidak menyangka seseorang akan percaya dan membayar makanan Arsa.

"Akan ditipu atau tidak adalah urusanku. Yang harus Anda lakukan hanyalah mengambil uang ini." Gadis itu berkata dengan acuh tak acuh.

"Oh... Baiklah." Manajer restoran itu mengangguk, lalu mengambil kartu dari tangan gadis itu lalu menggeseknya. Gadis itu benar. Yang paling penting adalah restoran menerima pembayaran. Kalau misalnya Arsa ditangkap polisi, tidak akan ada yang mampu membayarnya. Sebaliknya, restoran mereka akan rugi. Kejadian ini benar-benar menjadi tontonan banyak orang.

Banyak orang yang membicarakan hal ini. Kebanyakan dari mereka mengaggap jika gadis di depan itu sangat bodoh karena mempercayai Arsa. Ada beberapa orang yang memuji kebaikan gadis itu. Dan ada pula yang mencibirnya.

"Nona, terima kasih telah percaya dan mau membantu kami" ucap Adit dengan serius.

"Sama-sama. Semua orang pernah mengalami masa sulit." gadis tersebut berkata lalu tersenyum dengan sopan. Arsa begitu kagum pada kenyataan yang baru saja di alaminya. Seorang gadis di depannya itu tidak hanya cantik di wajahnya saja. Tapi hatinya benar-benar seperti emas.

"Nona, perkenalkan nama saya Arsa. Jika tidak keberatan, saya akan bertanya kepada anda. Kenapa anda bisa mempercayai kami di saat orang lain saja tak peduli dan malah menganggap kami penipu? " Tanya Arsa dengan sangat penasaran. Namun gadis cantik itu hanya menaikkan bahunya.

"Kalau misalnya kamu adalah pembohong seperti yang di anggapan mereka semua, maka memang aku sedang tidak beruntung. Tapi, jika yang beruntung adalah kamu, anggap saja aku sedang membantu orang yang sedang membutuhkan. Jadi aku tidak mengapa kehilangan uang segitu untuk membantu sesama." Jawab gadis itu dengan santainya. Arsa memandang dengan pasti setiap apa yang di ucapkan oleh gadis cantik di depannya itu dengan aliran darah yang lebih cepat dari biasanya.

"Nona, ini tanda bukti pembayarannya, dan ini kartu anda." ucap manager restoran tersebut sambil mengembalikan kartu gadis itu. Gadis itu menerimanya.

"Nona, aku berutang padamu. Aku minta nomor ponselmu dan aku akan mengembalikan uang itu. Agar nona bisa percaya bahwa aku bukanlah seorang pembohong" kata Arsa. Iya langsung saja mengatakan hal tersebut. Namun anehnya, gadis itu menolak dengan menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu. Aku membantumu dengan ikhlas. Dan aku tidak ingin kamu berhutang budi padaku. Aku hanya ingin membantumu, itu saja" Gadis itu tersenyum lalu keluar dari restoran. Tidak memberi kesempatan pada Arsa untuk mengatakan apapun lagi.

"Arsa...' panggil Adit.

"Gadis itu sudah membantu kita, sudah selayaknya dia mendapatkan 10 kali lipat dari yang dia berikan" Ucap Adit. Tapi gadis itu bahkan tak menginginkannya sama sekali. Dan malah menolak ketika Arsa akan mengembalikannya.

"Adit ayo cepat" Arsa memanggil temannya itu dan bergegas meninggalkan restoran. Mereka harus mengejar gadis itu. Untungnya, mereka tidak perlu lari terlalu jauh karena mereka langsung melihat gadis itu.

“Nona, tunggu!” teriak Arsa untuk menghentikan langkah gadis itu.

" Bisakah saya tahu nama Anda, please? " Arsa ingin tahu nama gadis yang telah menolongnya itu. Dia harus membayar hutangnya kembali mesakipun gadis itu menolak. Gadis itu berhenti berjalan dan menoleh ke arah Arsa.

"Seorang Gadis" Gadis itu menjawab cukup keras sehingga banyak orang yang mendengarnya. Setelah itu, dia masuk ke dalam sebuah mobil CRV putih dan menyalakan mobilnya Lalu pergi dari restoran tersebut.

"Seorang gadis? Benar- benar wanita yang aneh." Arsa menghembuskan nafasnya kasar.

"Arsa, apa kita akan membiarkan dia begitu saja setelah dia menolong kita? ” Adit bertanya kepada Arsa.

"Tentu saja tidak, aku harus membayar uang itu. Sayang sekali dia tidak meninggalkan informasi apa pun untuk kita." Ucap Arsa. Namun, sesaat kemudian, matanya membelalak Dan teringat sesuatu.

"Nomor plat mobilnya" Arsa menepuk dahinya sendiri. Gadis itu baru saja pergi dengan menaiki mobil. Jika saja Arsa tahu nomor plat mobilnya, dia akan dapat menemukan cara untuk menemukan gadis itu. Sayang sekali Arsa baru menyadarinya setelah gadis itu tidak ada.

"Ndut, kamu ingat nomor platnya? " Arsa menatap pria gendut itu.

" Aku juga tidak tahu" Adit pun menjawab dengan senyum kecut.

"Aku berutang budi padanya hari ini. Aku harap bisa bertemu dengannya lagi lain kali." Ucap Arsa sambil menatap ke kejauhan. Iya sangat berharap sekali. Tapi, di kota Surabaya ini, bagaikan lautan manusia, mungkinkah jika Arsa akan bisa melihatnya lagi. Setelah beberapa saat, Arsa teringat akan dompetnya yang telah dicuri.

"Bajingan pencuri itu, karena dia semuanya jadi begini. Aku tidak akan membiarkan dia lolos begitu saja." Ucap Arsa dengan sinis. Karena pencuri itu Arsa jadi tidak punya uang untuk membayar tagihan restoran. Arsa pun juga dianggap sebagai seorang penipu.

" Jika bukan karena penipu itu, hal seperti ini tidak akan pernah terjadi" gumam Arsa.

" Kalau begitu ayo kita cari pencurinya. Aku akan memberinya pelajaran kalau dia sudah tertangkap" ucap Adit mengangguk setuju dengan apa yang diucapkan oleh Arsa.

Sementara di dalam mobil CRV, gadis yang membantu Arsa me membayar makanan itu sudah lupa dengan apa yang di lakukannya. Iya mendengar ponselnya berdering. Dan dengan cepat ia mengambil ponsel tersebut untuk mengangkatnya.

"Halo pah" Jawab gadis itu.

" Nay, acara besok itu sangat penting. Ini masalah hidup dan mati perusahaan kita. Kamu tidak boleh terlambat. Kamu harus datang tepat waktu." Suara seorang pria paruh baya terdengar dari seberang telepon.

"Aku tahu pah. Jangan khawatir. Aku yakin aku tidak akan terlambat." Gadis itu meyakinkan. Dia berhenti. Wajah cantiknya penuh kekhawatiran saat ini.

"Pah, aku khawatir. Perusahaan kita hanyalah perusahaan kecil. Dan itu adalah salah satunya sumber penghasilan kita. Aku rasa kita akan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lain. Rasanya mustahil untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan kendi grup" Naira mengatakan hal tersebut sambil menyetir mobilnya. Dan papanya yang masih di seberang telepon terdiam sejenak.

"Jangan khawatir nak, kita tidak pernah berbuat sesuatu yang buruk. Yang kita punya adalah bekerja dengan jujur dan apa adanya. Setelah itu biarkan kendi grup melihat semuanya. Tuhan tahu yang terbaik. Papa berharap akan ada keajaiban" jawab pria paruh baya tersebut dengan penuh percaya diri. setelah mengatakan hal tersebut. Naira mematikan panggilan dengan papanya.

Malah harinya.

Malam minggu ini adalah malam yang luar biasa untuk Arsa. Malam di mana perusahaan Kendi group akan mengadakan pesta penyambutan pimpinan baru. Di mana pesta kecil itu diadakan untuk mengundang perusahaan yang memiliki kerjasama dengan perusahaan Kendi grup. Dan semua pimpinan perusahaan akan menghadiri pesta di Guardian hotel. Guardian Hotel adalah sebuah hotel terbesar yang terletak di Surabaya. Wajar jika perusahaan sebesar Kendi grup mengadakan pesta di sana.

Arsa telah tiba terlebih dahulu di Guardian hotel. di ruang VIP yang terletak di lantai 2, Iya memutuskan untuk bermain game di ponselnya sambil menunggu waktu. Sebagai seorang mahasiswa yang cerdas dan berprestasi, Arsa juga bermain game di waktu senggangnya. Dan di saat sedang asyik memainkan game di ponselnya, seseorang mendorong pintu dari luar dan membukanya. Seorang lelaki paruh baya masuk dengan senyum ramah di wajahnya.

"Selamat malam tuan Arsa Kenandra. saya Feri Adiguna, pemilik Guardian hotel" lelaki yang bernama Feri tersebut menyapa Arsa dengan sopan. Meskipun Guardian Hotel adalah hotel terbesar di kota Surabaya, namun kebesarannya masih kalah dengan Kendi Group. Perusahaan yang dianggap terbesar di Indonesia. Bahkan kendi grup memiliki reputasi yang sangat mencolok. Dan meskipun Arsa adalah seorang pimpinan anak cabang kendi grup di Surabaya, Iya adalah bagian dari kendi group juga.

Ferry baru saja mendapatkan kabar dari Fendi jika Arsa adalah cucu dari tuan Andi sudiryo. Ferry pun berpikir bahwa ia harus menghormati Arsa.

" Selamat malam juga tuan Ferry Adiguna. Saya pernah mendengar nama anda sebelumnya" jawab Arsa sambil menatap ke arah Ferry Adiguna sebagai pemilik Guardian hotel. Guardian Hotel adalah sebuah hotel yang sangat terkenal di Surabaya. jadi tidak perlu di ragukan lagi pemiliknya pun juga akan sangat terkenal di kalangan para pebisnis. Dan Arsa juga pernah mendengar nama itu sebelumnya.

" Benar tuan, saya adalah Ferry Adiguna. Saya sudah sering mendengar berita tentang CEO muda yang sangat baik, yaitu tuan Arsa kenandra. Saya merasa senang Akhirnya bisa bertemu dengan Anda" ucap Ferry dengan bangganya.

" Tidak usah Mendengarkan berita dari orang-orang tersebut Tuan Ferry. Mereka hanya melebih-lebihkan saja berita yang ada" ucap Arsa dengan sangat sopan. Iya bahkan tidak pernah bermimpi untuk bisa masuk ke dalam hotel semewah ini. Hotel bintang 5 yang bernama Guardian. Dulu Arsa hanya mendengar desas-desus tentang pemilik hotel ini. Namun saat ini ia bisa berhadapan langsung. Sosok Ferry adalah orang yang pernah dikagumi Arsa di zaman dulu. Dan saat ini, pemilik hotel tersebut harus bersikap sopan kepadanya.

" Tuan muda, ini adalah kartu VIP berlian hotel kami. Ini adalah hadiah dari kami untuk Tuan Arsa. Jika anda datang ke hotel ini lain kali, kami akan memastikan anda akan mendapatkan pelayanan yang terbaik." ucap Ferry sambil memberikan kartu yang dipegangnya tersebut dengan penuh rasa hormat.

" Terima kasih Tuan Ferry, saya sangat senang dan menghargai apa yang anda berikan." Arsa pun menerima kartu itu dengan sepenuh hati. Sedangkan Tuan Ferry yang melihat Arsa menerima kartu tersebut dengan senyum merasa sangat senang. Itu berarti Arsa benar-benar menghargai apa yang ia berikan

" Kalau begitu, saya tidak akan mengganggu kesenangan Tuan Arsa. Saya akan pergi dulu. Jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan hubungi saya" Ferry Adiguna yang begitu hormat mengatakan hal tersebut segera berjalan keluar dan menutup pintu kembali. Arsa pun melanjutkan permainannya yang sempat terhenti hingga menunggu waktu pesta dimulai.

Di saat sudah jam 08.30 malam, beberapa pimpinan perusahaan yang bekerjasama dengan Kendi group sudah datang satu persatu di Guardian hotel. Fendi, sebagai manajer perusahaan berdiri di depan pintu hotel untuk menyambut para tamu. Dan di saat itulah sebuah mobil Mercedes Benz berhenti di depan happy Hotel. Seorang pria paruh baya yang berkepala botak serta seorang pria yang masih muda keluar dari mobil tersebut. Kalau saja Arsa berada di tempat itu, Iya akan langsung mengenalinya. Karena tidak lain pemuda itu adalah teman sekelasnya. Bayu Lesmana.

"Selamat datang tuan Lesmana" Fendi yang berada di depan pun mendekat ke arah keluarga Lesmana untuk menyambut. Sambil tersenyum ia bersalaman dengan para tamu yang baru datang.

" Tuan Fendi Anda benar-benar hebat. Saya harus mengucapkan selamat kepada anda terlebih dahulu. Selamat Anda telah mengalahkan keluarga Gunawan dan telah dipromosikan untuk menjadi General Manager. Mari kita saling bekerja sama mulai sekarang" ucap Tuan Lesmana, ayah dari Bayu Lesmana. ada pesan tersembunyi di bagian terakhir yang dikatakan oleh orang tersebut.

" Tuan Lesmana, Saya tidak berani melakukan apapun sendirian. CEO baru mengatakan kepada saya bahwa saya tidak boleh serakah" jawab Fendi dengan sopan. Kata-katanya juga mengandung makna tersendiri.

" Saya hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh pimpinan baru. Saya akan bisa menyetujui kerjasama dengan perusahaan anda jika pimpinan baru menyetujuinya juga" ucap Tuan Fendi lagi.

" Saya mengerti Tuan Fendi" Tuan Lesmana pun mengangguk dengan senyum di wajahnya.

1
Inyoman Raka
eh ternyata si arsa gila hormat juga padahal dari judul pewaris gak terlihat tapi kenapa dia marah marah baru orang gak percaya bahwa dia kaya raya
Inyoman Raka
permainan ap yg di uay sama mcua
Inyoman Raka
bolak balik
Inyoman Raka
wah wah pasti bayarnya cukup mahal mendatangkan pemain nasional,
Inyoman Raka
bukannya ngurus wanita yg kecelakan ini malh kena wanita lain tolllll
Inyoman Raka
mau aja dimampaatin dasar bsego
Inyoman Raka
dodol apanih
Inyoman Raka
bukan ngandalin pengawal terus.
Inyoman Raka
talita kasih dong pekerjaan biar apdol
Inyoman Raka
16000 juta berapa thor
Inyoman Raka
uruasanmu adalh urusanku pacarMu juga pacarku wek wek
Inyoman Raka
ya terjebak pacar palsu lagi prettt
Inyoman Raka
haha cewek lagi jadi tambah musuh lagi
Inyoman Raka
laki2 boleh seligkuh tspi istri hak huh evois
Inyoman Raka
didekat kampus tidak kurang 1 kilo kalu 50 meter oklah ,kilo. tau pwrbedaan kilo dan meter
Inyoman Raka
kenapa gak ngitlkutin teman2nya saja supaya gak di bulli tterus. atau emang arsanya udah sombbong dwngan kekayaan
Inyoman Raka
hampir pingsan tapi masih bersemangat gimana nih
Inyoman Raka
dijadikan anak buah barangkali lebih manusiawi drpada disuruh makan tain, katanya mau jadi ketua bawah inilah kesempatannya
Inyoman Raka
konyol baru jDi kaya udah ,,,, kenapa gak kepai unutuk nolong ibunya talita berobat gitu setelah sembuh baru balas dendam
Inyoman Raka
langsung tembak. hatinya ar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!