NovelToon NovelToon
Secret With Bad Boy

Secret With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College
Popularitas:893.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naya_handa

Kinanti Amelia, remaja pintar yang terpaksa harus pindah sekolah karena mengikuti ayahnya.

Ia masuk ke sekolah terbaik dengan tingkat kenakalan remaja yang cukup tinggi.

Di sekolah barunya ia berusaha menghindari segala macam urusan dengan anak-anak nakal agar bisa lulus dan mendapatkan beasiswa. Namun takdir mempertemukan Kinanti dengan Bad Boy sekolah bernama Kalantara Aksa Yudhstira.

Berbekal rahasia Kinanti, Kalantara memaksa Kinanti untuk membantunya belajar agar tidak dipindahkan keluar negeri oleh orang tuanya.

Akankah Kala berhasil memaksa Kinan untuk membantunya?

Rahasia apa yang digunakan Kala agar Kinan mengikuti keinginanya?

ig: Naya_handa , fb: naya handa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Titik balik

Tidak diberi uang, tidak masalah bagi Kala, ia bisa mencarinya dengan bekerja di cafe milik temannya. Tapi ancaman akan dipindahkan keluar negeri, begitu menakutkan untuk remaja ini.

Malam itu, dengan wajah lebam, Kala langsung pulang ke rumahnya. Ia mengendap-endap masuk khawatir Bertha masih bangun dan melihat ia terluka. Ia tidak bisa membiarkan orang satu-satunya yang menyayanginya, khawatir dan cemas.

Mungkin itu juga alasan Kala lebih sering berada di luar rumah dan melakukan hal-hal yang tidak perlu. Karena ia tidak ingin ia dan Bertha saling melihat kesedihan satu sama lain.

Langkah Kala begitu pelan, menaiki satu per satu anak tangga menuju kamarnya. Ia menenteng sepatunya agar tidak menghasilkan derap langkah yang keras.

“Kal,” tapi suara itu sudah lebih dulu terdengar, bersamaan dengan lampur ruang keluarga yang kemudian menyala.

Kala terpaksa menghentikan langkahnya.

“Iya mah.” Sahutnya tanpa berani berbalik sedikitpun.

“Nak, kok malem pulangnya?” Bertha memperhatikan Kala yang tampak kotor. Di punggungnya terdapat tanah yang belum sempat Kala bersihkan.

“Iya mah, Kala ada urusan tadi.” Sahutnya.

Ia sangat takut Bertha mendekat dan melihat wajahnya.

“Kala udah makan? Ini udah malem loh nak.” Bertha berjalan mendekat pada putranya.

“Nanti Kala makan mah.” Kala semakin menyembunyikan wajahnya.

“Kapan? Mamah gak pernah liat Kala makan. Apa Kala begitu membenci makanan yang mamah siapkan?”

Bertha berdiri tepat disamping Kala. Memandangi putranya yang hanya menunduk.

Kala tidak lantas menimpali. Ia hanya tersenyum kelu saat mengingat apa yang terjadi di ruang makan setahun lalu. Bagaimana ia dan Yudhistira adu jotos saat mendengar kalau Yudhistira akan menceraikan Bertha karena merasa sudah tidak ada lagi kecocokan.

Yudhistira yang emosional, mengacak meja makan hingga berantakan. Piring-piring beterbangan dan pecah berserakan di lantai. Mengingat hal itu, hati Kala selalu meringis. Itulah mengapa, makan bagi Kala hanya sekedar usaha untuk mempertahankan hidupnya tanpa pernah bisa ia nikmati.

“Apa Kala dari rumah papah?” tanya Bertha lagi.

Ia meraih wajah Kala yang tertunduk. Kala berusaha menyembunyikan lukanya tapi Bertha tahu persis putranya terluka. Jejas biru lebam di punggung tangannya bahkan terlihat sejak ia menyalakan lampu.

“Kalian berkelahi lagi?” Bertha menatap wajah Kala dengan sedih.

“Kala gak apa-apa mah.” Kala segera melepaskan tangkupan tangan Bertha dari wajahnya. Ia tidak mau menambah kesedihan Bertha.

“Mamah perlu memastikannya. Tolong lihat mamah, Kal.” Pinta Bertha dengan sesak tertahan.

Sesungguhnya Kala enggan menunjukkan wajahnya tapi mendengar Bertha memohon, dia bisa apa? Ia tidak tega membiarkan Bertha memohon padanya.

Kala pun akhirnya menoleh Bertha. Wanita itu terhenyak dengan air mata yang lalu menetes. Dengan tangan gemetarnya ia menyentuh wajah Kala, dengan sangat hati-hati. Terdengar helaan nafasnya yang berat bersamaan dengan isak yang tertahan. Hatinya hancur melihat kondisi putranya yang seperti ini.

“Seperti ini papah memperlakukan kamu nak?” suara Bertha terdengar terbata-bata.

“Nggak mah, ini bukan karena dia. Ini Kala ribut sama orang.” Kala masih berusaha memberikan pembelaan. Ia hanya ingin jujur siapa yang benar dan salah.

Bertha hanya tersenyum kecil. Entah benar atau tidak yang dikatakan putranya yang jelas hatinya tetap saja sedih.

“Ikut mamah.” Bertha menarik tangan Kala menuruni tangga dan membawanya duduk di sofa. Bertha juga mengambil obat-obatan dari dalam kotak P3K, untuk mengobati luka-luka Kala.

Tangan Bertha yang telaten, mengusap luka di wajah Kala, membersihkannya perlahan lalu membubuhkan obat luka. Tidak sekalipun Kala meringis seolah ia tidak lagi merasakan sakit sedikitpun.

Tentu saja, yang lebih sakit adalah hatinya. Yudhistira bahkan tidak segan menambahkan pukulan dan tendangan di tubuh Kala padahal ia melihat dengan jelas kalau Kala sedang terluka. Lebih dari itu, yang paling menyakitkan adalah saat Yudhistira menyebut Kala sebagai pengemis.

Serendah itu posisi Kala dihadapan ayahnya sendiri.

“Mamah minta maaf, kalau mamah gak bisa ngasih Kala perlindungan, ketenangan dan penghiburan di rumah ini, sampai Kala harus mencari sendiri itu semua di luar rumah. Tapi sungguh, mamah selalu khawatir sama Kala. Mamah takut Kala terluka. Mamah juga takut kalau Kala meninggalkan mamah sendirian.” Ucap Bertha dengan air mata yang kembali menetes.

Wanita itu tersenyum pedih, melihat putranya yang hanya mematung terdiam tanpa pernah mengaduh sekalipun. Ia tahun persis, luka di hati Kala jauh lebih besar dan dalam di banding luka-luka yang ada di tubuhnya.

“Mamah juga bukan ibu yang baik dan kuat untuk Kala. Mamah tahu, setiap Kala melihat mamah sedih, Kala pasti sangat marah. Mamah ingin menyembunyikan semua kesedihan dan menggantinya dengan kebahagiaan. Tapi itu sulit Kal.”

“Cuma dengan melihat Kala ada di rumah ini setiap hari, mamah bisa sedikit bahagia. Mamah masih bersyukur karena Kala tidak meninggalkan mamah walau mamah tahu, papah kamu pasti selalu memberi ancaman agar kamu datang menemui perempuan itu.”

“Terima kasih, karena Kala masih tetap mau bertahan di sisi mamah.” Bertha mencium tangan Kala dengan lembut. Bulir air matanya juga menetes di tangan Kala.

Kala tidak bisa berkata-kata. Ia hanya menyeka air mata Bertha yang terus menetes. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau ia harus pergi dan meninggalkan Bertha seorang diri. Bagaimana kondisi ibunya nanti?

Berbekal rasa takut itu, Kala akhirnya membuat keputusan. Ia merasa kalau ia harus memperbaiki paling tidak satu hal yang bisa ia perbaiki.

Dimulai dengan mengumpulkan buku-bukunya, buku yang selama ini hanya jadi penunggu lemarinya dan sudah berbau apek. Kemarahan Kala pada kondisi keluarganya membuat Kala akhirnya marah dan kecewa. Ia melakukan protes dengan melakukan hal yang buruk. Tapi sayangnya, itu semua malah berbalik membuat dirinya terlihat bodoh dan tidak berguna.

Panggilan bad boy bahkan tersemat di namanya. Ia sudah kehilangan Kala yang dulu. Kala yang ceria dan penurut. Berganti Kala yang brutal dan suka membuat keonaran. Entah berapa siswa yang akhirnya terpaksa keluar dari sekolahnya karena mendapat intimidasi dari Kala.

Tapi Kali ini, Kala tidak ingin menjadi Kala yang seperti itu. Kala yang membuat ibunya menangis karena mencemaskannya. Kala yang bersikap masa bodoh dan membuat ia malah harus menangung resiko atas perbuatannya sendiri.

Kala yang baru, harus menjadi Kala yang kuat dan tidak terkalahkan. Ia membiarkan kesan brutal itu tetap ada pada dirinya tapi kali ini ia menambahkan dengan seorang Kala yang tidak boleh kalah dari Demian. Hal itu kan yang diinginkan Yudhistira?

Kala memandangi wajahnya di cermin. Ia menatap lekat wajah yang sudah lama tidak ia pedulikan. Ia terlalu kesal pada wajah bodoh yang tidak bisa bertindak apapun saat Yudhistira menekannya dan menyakiti ibunya. Saat ini bertekad, ia tidak akan menunduk lagi dihadapan Yudhistira. Ia akan membuat Yudhistira menyesal dan meminta maaf atas apa yang sudah ia lakukan pada Kala dan ibunya.

Lalu dari mana ia harus memulainya?

****

1
neni onet
lopyu riko 😍
neni onet
ringkas dan tepat sasaran 😁
Ran Tea
Luar biasa
neni onet
jangan bilang klo perselingkuhan emaknya juga gegara campur tangan neeh bocah, berarti pas kalanterpuruk juga sebenernya dia tau emaknya yang jadi biang keladi 🤨
neni onet
untung kinan dah lapor polisi, ga sabar nungguin reaksi papa Kala tau anak sambung kesayangannya ternyata bobrok /Grin/
Risma Eandless
Lumayan
neni onet
Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan umatNya, tapi tolong yang Thor jangan tambah beban buat anak gadisnya pak Lukman. . .
As Hen
sudah mulai usil..
Rini Anggraini
Luar biasa
Tia rabbani
wah, tamat, 😢
DFD Mom
penjaga gerbang ajapun belagu nya minta ampun...
ira rodi
omong2 demian sama yudistira gak ada yah...
ira rodi
jangan sampe demian anak dari ibu sambung kala...alias saudara tirinya....
@sulha faqih aysha💞
senjata makan tuan Lo Demian niat hati ingin menunjukan rasa peduli Lo dan ingin menjadi pahlawan kesiangan eh ga tahunya Lo sendiri yang banyak belur tapi baguslah nanti suatu saat nanti kedokmu akan terbongkar
@sulha faqih aysha💞
seribet ini mengungkap rasa cintamu kepada kinan
@sulha faqih aysha💞
semangat kala tunjukan pada papamu buktikan omongan papamu Sebangau batu loncatan di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan 💪
@sulha faqih aysha💞
apakah itu kala atau Demian yang menguping 🤔
@sulha faqih aysha💞
jangan kembek Kinan jangan mentang mentang dia orang kaya bisa nindas kamu seenaknya Kamu harus bisa lawan
@sulha faqih aysha💞
gengsi aja padahal lapar
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor langsung ke favorit 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!