NovelToon NovelToon
JERAT CINTA MAFIA KEJAM

JERAT CINTA MAFIA KEJAM

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Apri Ana

Cerita ini adalah spin off dari Jerat Cinta Alka.

Bercerita tentang kehidupan Sarah setelah tidak lagi bersama dengan Alka.
Sarah memutuskan untuk pulang kampung setelah ditipu oleh managernya.
Ia pulang tanpa membawa sepeser uangpun.

Masalah Sarah bertambah saat Ia tahu jika Ayahnya terlilit hutang, Ia dipaksa menikah dengan pria yang belum pernah Ia kenal sebelumnya.

Dan disinilah kisah Sarah dimulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Arga masih berbaring diranjang, tubuhnya masih polos belum mengenakan sehelai pakaian, Ia hanya menutupi tubuhnya menggunakan selimut.

Setelah selesai menikmati tubuh Sarah tanpa memperdulikan Sarah yang meronta dan menangis membuatnya merasa aneh.

Ia sama sekali tidak merasa senang apalagi puas, Ia benar benar tak tahu perasaan aneh apa ini.

Selama ini Arga tidak pernah peduli dengan perasaan gadis yang Ia tiduri namun Sarah memang berbeda. Mungkin itu penyebab Arga mengikat Sarah dengan pernikahan karena Sarah berbeda.

"Aku sudah gila jika aku mencintai gadis itu, aku hanya menginginkan tubuhnya, ya hanya tubuhnya yang membuatku harus menikahinya." gumam Arga meyakinkan dirinya sendiri.

Sementara diluar, Nilam dibuat terkejut dengan permintaan Sarah.

Sarah ingin mengajaknya kabur dari sini.

Dalam hati Nilam, Ia juga ingin kabur dari sini namun ada banyak hal yang harus Ia pikirkan jika kabur dari sini.

"Nona, hati hati dengan ucapan Nona, jika Tuan sampai tahu dia bisa sangat marah." Nilam memperingatkan.

"Aku tidak peduli, bahkan jika aku mati sekarang pun aku juga tidak peduli karena aku tidak ingin hidup dengan monster itu!" tegas Sarah.

"Nona pikirkan lagi, jangan gegabah. Bukankah Nona menikah dengan Tuan karena hutang Ayah Nona? Jika Nona pergi mungkin Ayah Nona yang akan menjadi korban." kata Nilam membuat Sarah diam dan memikirkan ucapan Nilam yang memang benar.

"Apa yang harus aku lakukan Nilam? Aku benar benar lelah!" keluh Sarah.

"Nona hanya perlu bersabar, menunggu Tuan bosan dan membiarkan Nona pergi."

Sarah tersenyum masam, "Apa dia sering melakukan ini pada gadis sebelum aku?"

Nilam menggelengkan kepalanya, "Tidak Nona, biasanya Tuan akan membawa gadis yang berbeda setiap harinya dan juga..." Nilam tak melanjutkan ucapannya.

"Juga apa?"

"Tuan pernah mengatakan tidak akan menikah namun kenyataannya Tuan menikahi Nona, bisa jadi Nona berbeda dengan para gadis yang dibawa oleh Tuan."

Sarah tersenyum sinis, Ia merasa sama saja seperti sampah saat ini.

"Sudahlah Nona sebaikanya kita memasak saja dari pada sedih memikirkan hal seperti itu." ajak Nilam memperlihatkan kantong plastik berisi bahan masakan yang baru Ia beli.

Sarah akhirnya mengangguk, ikut memasak bersama Nilam.

Sarah merasa beruntung ada Nilam disini, yang menemaninya dan selalu bisa menghiburnya disaat seperti ini.

"Apa kau senang tinggal disini?" tanya Sarah lagi saat keduanya mulai memasak.

Nilam hanya mengangguk, meskipun jauh dalam hatinya Ia juga ingin pergi sejauh jauhnya dari sini.

"Aku tidak yakin kau suka tinggal disini." tebak Sarah.

Nilam menatap ke arah Sarah, "Apa yang membuat Nona tidak yakin?"

"Wajahmu tidak terlihat bahagia, seperti tertekan, apa aku salah?"

Nilam tersenyum, "Salah Nona, Wajah saya memang seperti ini."

"Baiklah, kau memang pandai berbohong." kata Sarah yang membuat Nilam kembali tersenyum.

Selesai memasak, keduanya menunggu Arga dan Vandam bangun untuk makan siang.

"Apa kita bangunkan saja? Aku sudah kelaparan." keluh Sarah.

"Tidak perlu Nona, sebentar lagi mereka pasti akan keluar."

Dan benar saja, setelah Nilam mengatakan itu tak berapa lama Arga dan Vandam keluar dengan wajah bantal mereka.

"Kau bahkan sudah hafal dengan kebiasaan mereka." bisik Sarah membuat Nilam tersenyum kecil.

Mereka berempat makan siang bersama. Semua terlihat hanya diam dan menikmati makanan tanpa ada yang berbicara hingga makan siang selesai.

Saat Sarah ingin membantu Nilam mencuci piring, Arga malah menariknya masuk ke kamar.

"Aku ingin membantu Nila!" protes Sarah.

"Itu bukan tugasmu!" kata Arga yang akhirnya membuat Sarah berdecak dan diam.

"Ingin jalan jalan bersamaku?" tawar Arga.

Sarah menatap ke arah Arga, "Kau yakin?"

Arga mengangguk, "Ya katakan tempat yang ingin kau kunjungi."

"Mall, sudah lama aku tidak kesana."

Arga langsung menggelengkan kepalanya tak setuju, "Jangan ditempat yang ramai, aku tidak suka!"

Sarah berdecak, "Jika tidak mau, seharusnya kau tidak menawariku."

Arga tersenyum, "Baiklah, hanya 1 jam saja."

Sarah akhirnya tersenyum sumringah, "Aku akan bersiap siap dengan cepat!" ucap Sarah mengambil baju dilemari lalu masuk ke kamar mandi.

Arga hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Sarah, "Kenapa dia bisa mengemaskan seperti itu, baru saja dia marah tapi bisa langsung tersenyum senang." heran Arga.

Selesai bersiap keduanya segera keluar dari kamar dan mendapat tatapan heran Vandam.

"Tuan mau kemana?" tanya Vandam melihat Arga dan Sarah sudah rapi padahal jadwal keluar Arga masih nanti malam.

"Aku ingin jalan jalan sebentar, apa kau ingin ikut?"

"Jalan jalan kemana Tuan?"

"Dia ingin ke mall."

Mata Vandam langsung saja melotot mendengar ucapan Arga, "Tuan, apa Tuan yakin?"

Arga mengangguk, "Semua akan baik baik saja, jangan cemaskan aku."

"Tapi Tuan-"

"Sudah aku pergi sekarang, nikmati waktumu bersama Nilam." potong Arga tersenyum nakal lalu pergi meninggalkan Vandam yang terlihat cemas.

Arga dan Sarah keluar dari apartemen, mereka berjalan sambil berpegangan tangan sangat erat.

"Apa Vandam pacaranya Nilam?" tanya Sarah yang mulai ikut memanggil Nilam bukan Nila lagi.

"Aku tidak tahu, tapi mereka seperti memiliki hubungan." balas Arga mulai melajukan mobilnya meninggalkan basement apartemen.

"Jika memang benar, kenapa Nilam tidak terlihat bahagia." celetuk Sarah.

Arga hanya diam, tidak merespon ucapan Sarah.

Sementara di apartemen, Vandam terlihat khawatir dan mulai menghubungi anak buahnya.

"Tuan pergi ke mall, Kalian bersiaplah untuk menjaga Tuan." perintah Vandam lalu mengakhiri panggilan.

Vandam membanting ponselnya di ranjang, Ia benar benar kesal saat ini.

"Sarah membawa pengaruh buruk untuk Tuan, seharusnya aku tidak membiarkan Sarah menguasai Tuan." sesal Vandam.

Vandam duduk disofa, ingin meredakan amarahnya sejenak.

Ia melihat Nilam melewatinya berjalan menuju dapur.

Vandam tersenyum nakal dan menghampiri Nilam. Ia tahu apa yang bisa membuat kesalnya saat ini hilang.

Vandam memeluk Nilam dari belakang, Ia meremas gundukan gunung kembar Nilam yang semakin hari semakin membesar.

Nilam meringgis kesakitan dengan perlakuan kasar Vandam.

"Hentikan kak, aku lelah!" pinta Nilam setelah sekian lama Ia selalu diam.

Nilam mulai termotivasi dengan Sarah yang selalu berani melawan Arga dan kali ini mungkin Nilam juga akan melakukannya.

"Apa kau bilang, hentikan?" Vandam cukup terkejut dengan keberanian Nilam, Ia semakin keras meremas gunung kembar Nilam.

Nilam tidak diam saja, Ia melawan, memberontak , melepaskan tangan Vadam hingga tak sengaja Nilam menampar pipi Vandam yang membuat pria itu semakin emosi.

Vandam menarik tubuh Nilam dan didorong disofa, Ia kini sudah berada di atas Nilam.

"Sudah berani sekarang huh!"

"Kau bahkan tidak berhak atas tubuhku kak, jadi lepaskan aku!" pinta Nilam menahan tangisnya yang akan keluar.

Vandam tersenyum, "Baiklah, apa aku harus menikahimu agar aku memiliki hak atas dirimu?"

Nilam menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak mau!"

Vandam semakin emosi dengan jawaban Nilam, Ia semakin menekan tubuh Nilam, bermain kasar tidak peduli dengan tangisan dan rintihan Nilam, Ia hanya ingin puas dan menghilangkan amarahnya saat ini.

Bersambung...

1
𝐙⃝🦜🌳🎄𒈒⃟ʟʙᴄ
wah ayah sarah jgan2 diporootin cewek matre
Adriana Wiriadinata
👍👍👍👍
Adriana Wiriadinata
semangat dan sabar sarah 👍👍💪💪💪
Adriana Wiriadinata
seru juga 👍
Telly Taroreh
Luar biasa
Mamath Kay
terimakasih ya thor
Mamath Kay
waduuuh kuota habiisss!!!
Mamath Kay
semoga kak vandam mau berusaha lagi
Mamath Kay
akhirnya ketahuan juga kamu nilam..
sepandai pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga
Mamath Kay
kenapa tidak bergabung saja nilam... jangan buat kesalahan fatal nilam
Mamath Kay
hati hati Arga ibu tirimu akan balas dendam ke pada istri mu
Mamath Kay
tidak terbanyang kan oleh ku thor
Mamath Kay
semoga sarah bahagia
Mamath Kay
aku mampir thor
Tamima
bagaimana dgn vandam dan Nilam
Fhatiimah
sdah ku duga rista tdak baik
Tamima
mantap cerita Nya 👍👍👍
Adriana Wiriadinata
seru nih
Indah Martin
Luar biasa
Anonymous
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!