Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17 ~ Menjaga keluarga nyonya muda ~
Marni menatap orang-orang yang ada di sekelilingnya,dia tampak bingung karena tiba-tiba beberapa pria membawanya secara paksa meninggalkan rumah kontrakannya.
"Tuan,apa yang terjadi kenapa kalian membawaku dari rumah,aku takut cucu ku kembali dan tidak menemukan aku lagi,tolong lepaskan aku," Ucap Marni terlihat ketakutan dan ke khawatiran di wajahnya,dia tidak tau apa yang terjadi hingga para pria itu membawanya dari rumah.
"Nenek tenang saja,kami akan menjaga nenek disini dengan baik,dan sebelumnya nona Rebecca sudah tau jika nenek di bawa ke rumah ini."
"Benarkah? Kenapa kalian memanggilnya dengan sebutan nona." Tanya Marni,dia merasa bingung dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya,tetapi dia juga bersyukur karena setidaknya yang menculiknya adalah orang-orang baik.
"Aku ingin tau tuan,apa tujuan tuan membawa ku ke tempat ini?"
"Tenang saja,suatu saat nenek akan tau,intinya nenek akan aman di tempat ini." Jawab salah satu pria yang ada di hadapannya.
"Nenek,tenang saja kita akan tinggal bersama di rumah ini,anggap saja seperti rumah sendiri,mari nenek aku tunjukkan kamar nenek." Ucap seorang gadis muda di sambut senyuman oleh seorang wanita,mungkin itu adalah ibunya sendiri.
****
Carles bersama asistennya Leon,berangkat menuju kediaman keluarga Bram,dia ingin tau alasan apa yang membuat seorang Rini,istri dari seorang pengusaha memiliki sikap yang sangat buruk,Carles tidak pernah menyangka kenapa sampai istrinya menjadi korban penganiayaannya.
Pada saat mereka sampai di kediaman keluarga Bram,beberapa penjaga rumah menyambut mereka dan membawa mereka masuk menemui tuan dan nyonya rumah.
"Menantuku,ada angin apa anda datang menemui ku,aku merasa sangat terhormat saat tuan muda Anderson menemui ku sendiri di sini." Ucap Bram dia langsung bangun dan menyambut Carles tapi sayang,Carles sedikit pun tidak menunjukkan sikap sopan nya kepada keluarga itu.
"Aku hannya ingin menunjukkan sesuatu kepada mertua ku ini,silahkan anda lihat di ponsel anda." Bram buru-buru membuka pesan dari aplikasi hijau itu,dan saat itu matanya langsung terbelalak saat melihat istrinya menganiaya Rebecca dengan begitu kasar.Rini sangat penasaran,dia mendekatkan dirinya kepada suaminya,
"Apa sih pa?"Terlihat jelas kemarahan di wajah Bram,seketika wajahnya berubah pucat pasi,lalu menatap istrinya dengan sinis lalu bangkit dari tempat duduknya,
"plak....!!"
"Papa,apa yang kamu lakukan? kenapa papa menamparku?"
"Kamu masih bertanya kepadaku,dasar wanita gila,lihat ini,lihat,apa yang kamu lakukan kepada anak gadis ku hingga kamu tega menganiayanya,apa kamu sudah gila,berani sekali kamu berbuat kasar kepadanya dasar sialan." Ucap bram,dia sudah sangat gemetaran,dan ketakutan,takut semuanya terbongkar sebelum semua rencana busuk mereka terlaksana.
Carles mendesis melihat akting kedua manusia munafik itu,orang seperti mereka memang layak menjadi artis bahkan mungkin lebih dari artis,Carles membayangkan Rebecca yang begitu ketakutan dan trauma karena di hajar oleh kedua mertuanya itu.
Rini sangat takut,lututnya gemetaran dan butiran-butiran keringat membasahi dahinya,dia tidak menyangka perbuatannya akan di ketahui oleh Carles bahkan dia mendapat video itu.
"Maafkan aku,aku khilaf nak,sekali lagi aku mohon maafkan aku,ini semua karena dia sudah berani melawanku,hingga aku tidak bisa menguasai amarah ku,sekali lagi maafkan aku,menantuku." Carles tersenyum jahat menatap kedua orang yang di hadapannya,
"Kalian memang sangat pandai,semoga rencana jahat kalian dan rahasia yang kalian sembunyikan selamat sampai akhir." Ucap Carles lalu beranjak dari tempat duduknya di ikuti oleh Leon asistennya.
Setelah memastikan mobil yang di kendarai Carles sudah keluar dari istananya Bram menarik tangan Rini dengan kasar lalu membawanya ke ruang tamu,
"Mama,kamu itu kenapa sih,kenapa kamu sampai sebodoh itu,kamu ingin semua rencana kita gagal,kamu ingin kita di hancurkan oleh keluarga itu,kamu memang sangat bodoh dan teledor," Sungut Bram kepada istrinya,Rini hannya bisa menyesal,dia melakukan itu kepada Rebecca semata-mata karena dia begitu cemburu saat dia tau Rebecca bersama carles,dia takut Carles jatuh cinta benaran dengan Rebecca,dia tidak ingin wanita itu sampai mendapat apa pun dari carles menantunya.
"Maafkan aku papa,aku melakukan ini karena aku begitu cemburu saat aku tau semua keluarga Anderson menyukai Rebecca dan aku takut suatu saat mereka menyadari perbedaan antara Rebecca dengan anak kita Eva." Jawab Rini dengan penuh penyesalan.
"Siapa yang akan menyadari itu ma,kamu lihat sudah seminggu lebih mereka menikah satu pun tidak ada yang curiga kalau wanita itu bukanlah Eva yang sesungguhnya." Jawab bram penuh percaya diri.
"Pokoknya mulai hari ini,kamu harus menjaga sikap mu,jangan sampai Carles curiga kepada kita,lihat saja ucapannya barusan membuatku sangat ketakutan,"
"Sudahlah papa,lebih baik kita menghubungi Eva,anak kita aku sangat merindukan anak itu,seandainya dia tidak salah pergaulan mungkin dengan cepat kita sudah bisa menguasai seluruh harta Anderson." Ucap Rini,dia menghela napas berat karena merasa menyesal dengan semua yang terjadi kepada anaknya.
*****
Carles,menaiki anak tangga menuju kamarnya tempat istrinya istrahat,dia ingin memastikan kalau istrinya sehat-sehat saja.Pada saat Carles sampai di depan pintu dia membuka pintu secara berlahan lalu melihat istrinya sedang tertidur dengan sangat pulas.Sejenak Carles mengingat semua kata-kata kasar yang dia lontarkan kepada Rebecca,padahal kenyataannya wanita itu mempersembahkan tubuhnya yang suci kepada dirinya sendiri.
"Aku minta maaf,untuk semua ucapan kasar yang ku lontarkan kepada mu." Ucap Carles,dia mendekati ranjang tempat Rebecca tidur,dia memandang wajah Rebecca yang begitu damai dan polos,
"Sampai saat ini aku masih merasa bingung siapa wanita ini,aku semakin yakin jika dia bukanlah putri dari Bram," Pada saat Carles memandangi wajahnya tiba-tiba Rebecca membuka matanya,Carles sangat kaget dan salah tingkah dia langsung membalikkan badannya karena dia merasa malu kalau sampai Rebecca berfikiran yang aneh kepadanya.
"Tuan anda disini?"
"Iya,bagaimana keadaanmu? apa kamu merasa lebih baik?
"Uhuk....uhuk....uhuk...Aku baik-baik saja tuan,aku hannya haus saja." Jawab Rebecca,refleks carles memegangi kening Rebecca,dia ingin memastikan kalau Rebecca baik-baik saja.
"Kamu demam,kamu kenapa tidak menghubungi,kalau kamu sedang sakit dasar bodoh,aku akan segera menghubungi dokter." Ucap Carles lalu merogoh kantong celananya dan mengambil ponsel dari saku celananya.
"Tuan,jangan aku tidak mau di suntik,ini hannya demam biasa sebentar lagi juga akan sembuh." Ucap Rebecca dia menarik tangan Carles,yang membuat Carles mematung saat Rebecca memegang pergelangan tangannya.
*** Bersambung***