Bagaimana rasanya menjalani pernikahan tanpa adanya cinta? Hana terpaksa menerima tawaran seseorang untuk menjadi istri dari anaknya karena hutang-hutang sang Ayah. Reputasinya sebagai model hancur karena Ibu dan adik tirinya.
Belum lagi ketidak perawanannya yang menjadi duri tajam yang terus menerus diungkit Kenaan Atharis, suami arogan yang selalu berlaku sesuka hatinya.
Disaat Hana berharap menikah adalah jalan lepas dari derita, Kenaan justru menganggapnya bak kertas kotor yang pantas dibuang.
Bagaimana akhir kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 - Titik temu
"Kau sungguh menyedihkan sekarang, lebih baik pulang! Biarkan aku yang mencari tahu dimana Hana berada," ujar Marvin.
"Aku harus mencarinya. Kau tahu, saat ini fikiranku berkecamuk! Dimana dia sekarang? Apakah sudah makan? Apa dia juga sama menderitanya sepertiku?"
"Entah." Marvin hanya mengedikkan bahu, ia masih enggan memberitahu Kenaan dimana keberadaan Hana saat ini.
"Antarkan aku ke apartemen!" ujar Kenaan yang enggan pulang ke rumah. Terlebih saat ini, Mamanya sungguh marah dengan kepergian Hana.
"Baiklah, ayo!"
Marvin pun dengan segera melajukan mobilnya ke apartemen Kenaan. Apartemen dimana laki-laki itu dan Hana saling mengenal sebagai tetangga.
Kenaan menyeret pelan langkah kakinya menuju lantai dimana apartemen dirinya dan Hana berada. Namun, Kenaan bukan pulang ke apartemennya melainkan ke apartemen Hana.
Langkahnya sampai di depan pintu, Kenaan segera membuka sandi pintu.
"Bahkan sandinya masih sama, sebenarnya kamu dimana sekarang?" gumam Kenaan menyesali setiap kebodohannya.
Ia masuk dengan perlahan, lalu pandangannya menyapu seluruh ruangan. Apartemen ini menjadi saksi bisu betapa ia menjadi orang paling ba jingan dalam hidup Hana.
"Hana andai kamu tahu aku sekarang menyesal, masihkah ada kata maaf untukku dan kita perbaiki semuanya! Kenapa kamu tidak berkata jujur tentang kita," batin Kenaan.
"Kenaan." Marvin ragu, ia masih setia mengikuti sahabatnya.
"Pulanglah, aku ingin sendiri disini!" titah Kenaan.
"Tapi..."
"Pergilah, kau cukup urus perusahaan dengan baik!" perintah Kenaan sekali lagi.
Marvin mengangguk, ia menyodorkan kunci mobilnya.
"Aku akan pulang dengan taksi, barangkali kau ingin pulang. Ini mobilnya," ujar Marvin.
"Hm."
Marvin terpaksa meninggalkan Kenaan. Setelah keluar dari gedung apartemen, ia berusaha menghubungi Rey, sepupunya.
"Bagaimana keadaan Hana?" tanya Marvin.
"Baik, sangat baik. Aku sudah melakukan semua perintahmu. Tapi, sepertinya Hana sedikit kesal setelah melihat majalah perusahaan kalian."
"Dia pasti kesal karena adiknya yang jadi model. Sudahlah, tetap jaga dia agar tetap aman dan sehat." Marvin mematikan sambungan teleponnya sepihak.
"Maafkan aku Kenaan, aku begini juga karenamu. Semoga dengan ketidak adanya Hana di sisimu membuatmu perlahan berubah dan lebih menghargai pernikahan kalian."
Marvin akhirnya memilih pulang.
Lain dengan Kenaan. Berada di apartemen Hana membuatnya sedikit bisa tenang dalam berfikir.
"Cctv rumah sakit," batinnya. Lalu bangkit dari ranjang empuk milik Hana. Dengan semangat menggebu ia melajukan mobilnya menuju rumah sakit meski hari sudah larut.
Kenaan langsung menuju pos keamanan, ia ingin melihat cctv pada hari dimana Hana kabur.
"Tolong saya, Pak!" mohon Kenaan.
Dua penjaga keamanan itu saling pandang lalu mengangguk pelan.
"Ikut kami ke ruang pengawasan," ajak dua orang itu akhirnya.
Dalam hati Kenaan berharap bisa menemukan sedikit informasi keberadaan Hana.
"Ini rekaman hari itu?" tanya Kenaan.
"Ya, Tuan. Anda beruntung karena jika ada yang berniat jahat dengan istri anda kemungkinan rekaman cctv ini tidak akan ada. Tapi ini ada, anda sedang diberkati."
Kenaan menatap seksama, dimana dalam rekaman itu Hana sedang bicara dengan seorang Dokter. Tak berselang lama, Dokter itu membawanya masuk ke dalam ruangan.
"Siapa Dokter itu?" tanya Kenaan sambil menunjuk Dokter yang tengah berjalan dengan wanita berpakaian pasien yang tak lain adalah istrinya.
Kedua penjaga keamanan saling menyenggol, mereka tau persis siapa orang yang dimaksud Kenaan.
"Dokter itu..."
"Siapa?" tanya Kenaan tak sabar.
"Ehm, kepala rumah sakit ini. Dan juga, kedua orang tuanya adalah pemilik rumah sakit ini."
Kenaan pun teringat sesuatu, "Reymond!"
"Ini untuk kalian, terima kasih sudah membantuku!" Kenaan menyodorkan beberapa lembar uang merah ke dua penjaga keamanan itu lalu pergi.
"Gimana ini?"
"Gimana lagi? Dokter Rey, apa dia menyinggung Tuan muda Atharis?"
Kedua penjaga keamanan itu menatap uang merah pemberian Kenaan dengan tubuh bergetar.
"Sudah hampir larut, lebih baik aku cari tahu sendiri perihal Reymond." Kenaan melajukan kembali mobilnya pulang ke apartemen.
Kali ini, ia masuk ke apartemennya sendiri dan menyalakan laptop untuk mencari informasi tentang Reymond.
"Surabaya? Hah, kenapa kebetulan seperti ini? Apa Hana juga berada disana? Di bawah perlindungannya?"
Kenaan mengusap wajahnya kasar. Ia terus memikirkan keterkaitan Reymond dengan kepergian Hana.
Semalaman menimbang, pagi ini akhirnya ia memutuskan mencari Hana ke Surabaya. Ia pamit pada sang mama untuk tidak mengurus perusahaan sementara waktu demi mencari Hana.
"Ma, aku harus mencari Hana, Ma. Aku janji akan pulang secepatnya dan membawa Hana," izin Kenaan.
"Hm, baiklah. Tapi sendiri, tidak dengan Marvin! Biarkan dia bantu Mama mengurus perusahaan. Makanya, lain kali jangan bertindak bodoh," kesal Marry pada putranya.
Kenaan menghela napas, yang dikatakan Mama memang benar adanya. Jadi, ia pun tak lagi protes. Karena kebodohannya telah berhasil membuat Hana pergi.
Kali ini, ia akan memohon ampun pada sang istri dan memperbaiki semua kesalahannya.
***
Pagi hari di Surabaya.
Hana sudah siap dengan pakaiannya. Hari ini Reymond berjanji akan mempertemukannya dengan seseorang. Sambil melihat jam di pergelangan tangannya, ia segera keluar apartemen dan turun ke lobi bawah.
"Yah hujan, gimana ini?" gumamnya sedih.
Padahal Hana berharap pertemuan kali ini bisa sedikit memperbaiki kariernya sebagai model.
Ya, hari ini Hana akan bertemu seorang pengusaha. Ia membutuhkan seorang model dan Rey merekomendasikan dirinya.
Namun, karena hujan ia terpaksa menunda pertemuannya dengan Rey dan temannya satu jam lagi.
Butuh dua jam perjalanan menggunakan pesawat untuk Kenaan sampai di Surabaya. Dari bandara, ia langsung menuju pusat kota dan istirahat di salah satu caffe yang ramai.
"Uh, masih harus cari tempat tinggal sementara! Secapek ini ternyata tanpa adanya Marvin yang ku suruh-suruh."
Kenaan memesan beberapa makanan karena lapar, ia berangkat pagi sekali dan belum sempat mengisi perutnya. Dengan tak sabar ia menanti makanan datang. Namun, saat pelayan menghantar pesanannya ia malah tak tahan untuk berlari ke toilet.
Hoek... Hoek...
Sial.
Baru saja ia tenang karena perjalanannya tak menemukan kedala. Tapi sekarang? Seolah karma tak habis-habisnya datang. Kenaan merasa lapar di saat yang sama juga mual ketika mencium makanan.
"Tuan kenapa makananya tidak dimakan?" tanya pelayan tak mengerti saat Kenaan kembali dari toilet dan menyuruh pelayan menyingkirkan makanan yang ia pesan dan hanya meninggalkan minuman hangat.
"Ah maaf, bukan menyinggung! Saya terkena sindrom couvade. Jadi tidak berselera makan meski lapar."
Pelayan menatap iba ke arah Kenaan, lalu menawarkan makanan lain yang kemungkinan tak akan menyebabkan mual.
Di sudut caffe, Hana terlihat gelisah. Ia tak menyangka akan melihat Kenaan di Surabaya bahkan di caffe tempat ia saat ini berada. Pikirannya pun berkecamuk setelah mendengar apa yang terjadi dengan suaminya.
"Pantas, aku tak merasakan apapun! Ternyata Kenaan yang mengalaminya," batin Hana.
Hana menutupi wajahnya dengan buku menu dan beralasan pada Rey bahwa ia sedang kurang enak badan jadi sedikit kurang fokus pada pertemuan.
BETUL KATA LO, LO HRS JGA PRASAAN KENAAN, JGN SMPE KENAAN YG SDH MULAI JDI BAIK, KMBALI JDI IBLIS KEJAM.. DN INGAT JUGA SLALU PESAN MMA MARRY....
SI ALBERT DPT SIAL DGN SELINGKUH DN MNIKAHI MELYSA
TPI GK APA2 ANAK PRTAMA NYA KGUGURAN,, KRN HSIL PERZINAHAN, DMN BENIH ARMAN BRCAMPUR ALKOHOL, DN HANA JUGA PNGARUH OBAT PRANGSANG, YG MNA MNGKIN BSA PNGARUHI TUMBUH KMBANG BAYI.. SKRG SDH SAH SUAMI ISTRI, JDI BSA BUAT KMBALI DGN HALAL..