NovelToon NovelToon
KAMU DAN WASIAT YANG KAU GENGGAM

KAMU DAN WASIAT YANG KAU GENGGAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒

"Tolong mas, jelaskan padaku tentang apa yang kamu lakukan tadi pada Sophi!" Renata berdiri menatap Fauzan dengan sorot dingin dan menuntut. Dadanya bergemuruh ngilu, saat sekelebat bayangan suaminya yang tengah memeluk Sophi dari belakang dengan mesra kembali menari-nari di kepalanya.

"Baiklah kalau tidak mau bicara, biar aku saja yang mencari tahu dengan caraku sendiri!" Seru Renata dengan sorot mata dingin. Keterdiaman Fauzan adalah sebuah jawaban, kalau antara suaminya dengan Sophia ada sesuatu yang telah terjadi tanpa sepengetahuannya.

Apa yang telah terjadi antara Fauzan dan Sophia?

Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.18

Wangi khas bayi menguar dari dalam kamar, aromanya begitu kuat namun menenangkan membuat siapapun yang menghirupnya seakan ikut masuk dalam kehangatannya. Terlebih suara-suara rengekan manja yang tidak sabar untuk menikmati air sumber kehidupannya menjadi irama syahdu dikala pagi.

Azka dan Azkia sepasang bayi kembar berusia tiga bulan itu sudah selesai dimandikan dan rapi. Membuat Kartika sang oma semakin kagum pada sosok Sophia yang pintar, telaten dan cekatan merawat dan membesarkan cucu kembarnya di tengah rapuh jiwanya karena duka kehilangan.

"Nak, sekarang kamu sarapan dulu sudah siang. Si kembar biar main sama oma ya." Kartika mengusap lembut pundak Sophia penuh kasih. "Sini sayang, Kakak atau Kia yang mau digendong oma hmm? sebenarnya kalau bisa oma pengen gendong dua-duanya sekaligus tapi sayang tenaga oma sudah enggak sekuat dulu. Kakak biar di gendong sama mbak Ninis saja ya." Paruh baya itu menunduk mencium kening kedua cucunya bergantian.

"Sudah, jangan pikirkan anak-anak. Perut kamu juga harus di isi biar ASI-nya lancar, ibu sudah buatkan bubur kacang hijau juga." Kartika kembali meyakinkan Sophia yang masih berdiri di sampingnya.

"Enggak apa-apa Bu, belum lapar juga tadi sudah minum susu. Takutnya nanti pas Shopi sarapan si kembar malah nangis dan ngerepotin ibu. Kakak juga sudah kelihatan ngantuk ini." Sophi meraih Azka dan menggendongnya di bawa ke kursi khusus tempat ia biasa menyusui di susul Kartika yang ikut duduk di sebelahnya.

"Nak, ibu tadi sudah bilang sama mas mu tentang rencana yang ibu ceritakan kemarin."

Shopia yang tengah membuka resleting bajunya seketika menoleh, "Rencana apa Bu?"

Kartika menoleh ke arah luar kamar memastikan suaminya tidak ada di ruang keluarga dan tiba-tiba saja masuk. Sebab rencananya itu sengaja belum ia ceritakan pada Ikram. Setelah memastikan ruang keluarga sepi Kemudian ia kembali menatap Sophia yang terlihat penasaran.

"Ibu minta mas mu buat ganti mobil, enggak apa-apa kan mobil almarhum di jual dan ditukar mobil baru yang lebih besar?" Kartika menatap wajah Sophia yang terlihat kaget mendengar ucapannya.

"Bu, maaf sebelumnya. Kalau untuk masalah itu apalagi menjual barang peninggalan almarhum Sophi keberatan, apapun barang dan benda milik mas Fajar sampai kapanpun akan Sophi rawat dan pertahankan apalagi ini mobil kesayangannya." Tutur Sophia dengan raut sendunya, meskipun ia sudah ikhlas dengan kepergian Fajar tapi bukan berarti ia akan melupakan sosok yang sangat dicintainya itu termasuk barang-barang peninggalannya.

"Nak, ibu ingin menjualnya bukan untuk menghilangkan dan menghapus peninggalan Fajar, tapi menggantinya dengan yang lebih besar dan bagus biar dia juga bangga kalau lihat benda kesayangannya berubah lebih bagus." Kartika beranjak memeluk Sophia, perempuan paruh baya itu mengusap punggung menantu kesayangannya penuh kasih.

"Tolong di pertimbangkan ya, ibu melakukan ini semua demi kamu dan si kembar supaya nyaman. Mungkin untuk sekarang belum terpikirkan dan belum butuh karena si kembar masih bayi, tapi nanti kalau mereka udah aktif kamu yang repot nak. Mobil kecil dengan sepasang anak kembar otomatis barang bawaan pun pasti dobel."

"Iya bu Sophi mengerti, tapi ini masih terlalu dini Kakak dan Kia masih kecil. Sebaiknya kita pikirkan nanti-nanti saja, dan maaf Sophi juga enggak mau punya cicilan." Sophia menghela napas dalam, baginya yang kini hidup sebagai single parent yang tidak memiliki penghasilan bukanlah hal yang mudah terlebih ia bukan keturunan dari keluarga kaya raya yang bisa dengan mudah mendapat dan mengeluarkan uang tanpa harus memikirkannya bolak-balik.

"Nak, masalah itu biar jadi urusan ibu dan mas mu. Ibu tidak akan membebankanmu meski itu mobil untuk kamu."

"Maksud ibu ingin melibatkan mas Zan? Enggak Bu! Sophi enggak mau, mas Zan juga punya kehidupan dan kebutuhan sendiri. Kasihan mbak Rena, beliau juga sudah terlalu baik dan selama ini mas Zan sama mbak Rena sudah banyak mengeluarkan uang untuk pengobatan mas Fajar dan kebutuhan kami." Tolak Sophia dengan tegas sambil menggelengkan kepala.

"Ya sudah kalau begitu, padahal ibu hanya menginginkan yang terbaik buat si kembar. Kebahagiaan ibu adalah melihat si kembar tumbuh baik dan bahagia serta tidak kekurangan apapun." Kartika menyeka sudut matanya yang mengembun membuat Sophia seketika gelagapan, tidak menyangka kalau mertuanya akan tersinggung dengan penolakannya.

"Bu, terimakasih banyak untuk perhatian dan kasih sayang ibu buat kami. Sophi tidak bermaksud menolak dan mengecewakan ibu, hanya saja sekarang kan mereka masih bayi." Sophia menatap Azka dan Azkia yang sudah terlelap dalam gendongan Ninis.

"Insya Allah mobil peninggalan mas Fajar sangat nyaman dan cukup buat kami, dan Sophi sangat beruntung punya mertua ibu yang memiliki kasih sayang dan tanggung jawab yang besar buat kami, sekali lagi terimakasih banyak Bu." Sophia memeluk Kartika dengan Azka yang berada ditengah-tengah keduanya.

.

.

Pagi beranjak berganti siang dengan sang mentari yang sinarnya kian terik membakar permukaan kulit yang tak tertutup. Lalu lalang kendaraan yang memadati jalanan ibukota sudah menjadi realitas sehari-hari, namun tak membuat Fauzan menyerah untuk menembusnya demi menemui sang istri yang akan di ajaknya makan siang. Pekerjaan yang bisa diselesaikannya tanpa kendala membuatnya memiliki waktu luang untuk membingkai kebersamaan yang beberapa waktu terakhir hilang dan hampir menyebabkan hubungannya dan sang istri retak.

Dering ponsel menyudahi racauan Fauzan, meski mata tetap fokus pada jalanan namun tangan kirinya bergerak cepat mengambil benda pintar tersebut yang berada di saku celananya. Nama yang tertera di layar membuat senyumnya seketika merekah.

"Iya sayang, lima menit lagi mas sampai." Ucapnya dengan senyum yang masih merekah terlebih saat matanya telah disuguhkan dengan bangunan megah Rumah Sakit tempat dimana sang istri bekerja.

Dengan cekatan ia memutar setir membelokkan mobilnya ke arah pelataran rumah sakit dan disaat bersamaan pula lambaian tangan Renata dari arah depan lobby langsung menyambutnya.

1
⏤͟͟͞͞Rᵉᶜ✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿ѕ⍣⃝✰
mentari mungkin
⏤͟͟͞͞Rᵉᶜ✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿ѕ⍣⃝✰
heleh baru berapa kali tlp ga di angkat dah ngomel aja gimana istrimu yg nunggu kabarmu dari kemarin
⏤͟͟͞͞Rᵉᶜ✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿ѕ⍣⃝✰
selelah apapun kalau kamu masih jadi prioritasnya pasti ttp berkabar 😪
ㅤㅤ ㅤ ㅤ ☕𝐀𝐊
bukan aku juga
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
nanti lah ku tebak lagi Thor kalau sudah ada lanjutannya 🙈🙈🙈
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
Halah ngoceh apa Mase 😏😏
Kamu aja yg di telpon gak mau ngangkat 😏😏😏
baru juga segitu langsung protes 😏😏
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
ah aku yg baca aja sakit hati Bu anakmu di gituin 😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
kan kan nyesek nya nyampe ke sini😭😭
Rena selalu bilang gak apa apa padahal dia lagi mendem rasa sakit juga kecewa tinggal menunggu bom waktunya meledak aja untuk mengeluarkan segala unek unek di hati rena😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
kan kan Rena gak punya no hp satunya 🤦🤦🤦
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
scene nya Rena bikin nyesek 😭😭
scene nya embun dan mentari juga sama
bikin mewek 😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
gak bisa berkata kata untuk yang sudah kehilangan😭😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
padahal tinggal di angkat terus ngomong langsung zan😏😏😏
jangan bikin kecewa Napa ahhhhh😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
baru tau HP dia punya dua tapi ko sopee bisa punya sih sedangkan Rena gak ya
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
buat ponakan nya aja ya Bu bisa ga seeh 😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
preeet ah 😏😏
aku sakit tau bacanya
padahal bukan aku yang menjalani kehidupan rumah tangga itu😭😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
setelah berkeluarga ktanya doa istri yang lebih manjur 😌😌😌
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
feeling seorang istri emamg peka😌
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
gak usah janji dulu Zan 😌😌😌
suka watir aku kalauu kamu udah pulang ke bandung 😌😌
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
ahhh tanggung bener Thor 🤣🤣🤣
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
loh loh bonus gede tapi rena kenapa masih make duit sendiri buat kebutuhan nya 😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!