Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Mendengar hal itu pria tersebut semakin takut, apalagi mengingat ular piton raksasa tadi yang berada tepat di wajahnya
Penjaga membuka pintu keluar, kau akan bekerja di peternakan." ucap penjaga tersebut, membuat pria tersebut langsung bernapas lega, setidaknya dia tak di jadikan santapan ular
Sedangkan James yang sedang menunggu kabar dari orang suruhannya menjadi bingung karena sejak kemarin orang itu tak ada kabar sama sekali bahkan ponselnya Sudah tidak aktif lagi
Pagi menjelang di perusahan B&B tampak Galang sudah bersiap menuju perusahan ALL, Merkea akan mengadakan rapat
Tampak di perusakan Alvin mereka sedang bersiap kedatang investor penting dari perusahan B&B, sedangkan betina yang sudah di pindah di bagian penelitian walaupun mejanya di ruangan Alvin, hanya mengetahui dia akan menemani Alvin dalam rapat karena sekertaris Alvin tak masuk
Kini Alvin, Rendra dan Briana sudah duduk menunggu, dari pintu tampak Galang dan Deni masuk, Brima langsun menunduk melihat sepupu dan kakaknya ada di ruangan tersebut
Galang yang tepat di hadapan Alvin terus menatap Briana membuta Alvin sedikit Tidka nyaman, Deni ikut memperhatikan Briana membuta Rendra Langsung melihat Briana yang menundukkan kepalanya
"Maaf tuan Galang sepertinya dari tadi anda terus memperhatikan asistenku ." ucap Alvin
Galang Langsung mengalihkan pandangannya pada Alvin, "maaf tuan Alvin asisten mu sangat sopan dia terus tertunduk sejak kami datang ke mari." ucap Galang
Alvin langsun melihat Briana yang terus menunduk, Alvin kemudian menyenggol tangan briana, Galang menatap tajam Briana saat Briana melihatnya sedangkan Deni sangat terkejut
"Maaf tuan Alvin bisakah kita menunda rapat sebentar aku ingin berbicara pada asisten mu kalau kau tak keberatan." ucap Galang
Alvin sedikit terkejut mendengar perkataan Galang tapi tak mungkin dia menolak, seseorang yang merupakan wakil dari perusahan B&B
"Baiklah tuan kami akan menunggu di luar." ucap Alvin dengan perasan bercampur aduk
Ada apa ini kenapa kau bisa menjadi asisten seorang pria bukananya kau ijin magang menjadi salah satu peneliti." tanya Galang dengan suara yang sedikit keras, entahlah tapi Galang dan yang lain terutama ayah David selalu tak menyukai bila Briana berdekatan dengan seorang pria apalagi melihat Briana yang masih muda menurut Mereka
"Aku memang di bagian penelitian tapi karena sekertaris tuan Alvin tidak masuk dia menyuruhku untuk menggantikannya." ucap Briana tak Berani menatap kakaknya, walaupun dia sering mengerjai Galang tapi jika dirinya salah dan Galang marah Briana juga tak akan berani berkutik
Cara satu-satunya adalah menjadi adik manja yang bisa meluluhkan siapapun, "kakak sayang aku mohon rahasiakan semua ini, aku hanya satu bulan bekerja di sini, lihat aku memakai jam pemberian mu." ucap briana dengan terus memeluk lengan galangan dengan manja
Galang yang lemah hati pada Briana, langsung luluh begitu saja saat menatap adiknya tersebut, "baiklah tapi mulai saat ini aku akan mengatar dan menjemput dirimu, kau tak boleh sembarang keluar apalagi bersama pria." ucap Galang
Briana memutar bola matanya malas kenapa semua kakaknya sama saja, padahal dia dapat menjaga dirinya sendiri
Sedangkan di luar Alvin tampak sangat gelisah, apalagi Deni langsung mengahalagi pintu, "sebaiknya kau jangan mencoba untuk mendekati briana dia bukan wanita yang seperti kau pikirkan." ucap deni membuat Alvin menatap tak suka pada Deni dan hal tersebut membuat Rendra sedikit bingung
Pintu terbuka Galang mempersilahkan semua masuk tampak duduk Briana sudah agak jauh dari Alvin membuat Alvin bingung
Pertemuan kerjasama berjalan lancar, Galang dan Deni langsung pamit keluar
Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya