"Love Me.", kata Keisha dengan raut sedih.
"Jika kau ingin pernikahan ini berlangsung.", ujar Keisha.
"Oke.", Leon menyetujui syarat dari Keisha walaupun terkesan konyol.
Keisha terjebak malam panas dengan Leonardo Smith seorang pengusaha kaya keturunan Inggris, pada saat ulangan tahun perusahaan tempatnya bekerja.
Keisha menyembunyikan kehamilannya, namun keluarganya mengetahui, Keisha yang hanya seorang anak adopsi diusir oleh keluarga angkatnya.
Leon mengetahui kehamilan Keisha dan berniat bertanggung jawab atas perbuatannya, Keisha setuju dengan syarat Leon harus mencintainya. Ia juga ingin dicintai selama hidupnya tak pernah mendapatkan cinta.
Apakah Leon dapat mencintai Keisha? sedangkan Leon masih menyimpan rasa untuk mantan kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hadya Thunn Zhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergok calon mertua
Keisha bangun di pagi hari, ia mengerjapkan matanya perlahan. Pinggangnya terasa berat, Keisha melihat ke bagian perutnya tampak lengan kokoh yang melingkari perutnya.
Keisha ingin menyingkirkan lengan Leon, namun baru akan memindahkannya sang pemilik lengan terbangun.
"Kau sudah bangun honey?", tanya Leon dengan mata yang masih terpejam.
Dengan gerakkan cepat Leon bangkit berada diatas menindih tubuh mungil Keisha.
"Apa yang kau lakukan?", kata Keisha panik.
Leon mendekatkan wajahnya si depan Keisha. Keisha memejamkan matanya namun tak ada pergerakan apapun. Perlahan Keisha mengintip.
"Berharap dicium ya?", tanya Leon .
"Tidak."
Leon terkekeh lalu mencium kedua pipi Keisha dan terakhir dengan ciuman di bibir lalu melumat bibir Keisha dengan rakus, Leon memegang tengkuk Keisha.
"Mmpph ... "
Keisha terkejut dengan ciuman Leon ia berontak ingin melepaskannya, namun ditahan.
"Oh astaga Leon."
Mendengar suara yang tampak familiar Leon melepaskan ciumannya. Benar saja Mommy nya datang dengan Daddy nya .
Keisha langsung mendorong dada Leon dan bangkit dari ranjang.
Pagi ini Eliza datang ke kantor cabang perusahaannya di Indonesia. Eliza dan Robert bertemu dengan rekan bisnisnya yang membahas hal penting serta ingin bertemu dengan Leon putra satu-satunya
pagi ini Eliza, Robert dan Galang sarapan bersama.
"Galang kau tahu Leon sekarang sedang dekat dengan gadis atau tidak?", tanya Eliza
"Aku tidak tahu Nyonya ", jawab Galang menundukkan wajahnya.
"Kau jangan bohong. Aku tahu dari Niko Leon sedang dekat dengan perempuan ", kata Eliza memperlihatkan foto Leon tengah memegang tangan perempuan di restoran.
"Tidak nyonya", kata Galang. Eliza menyodorkan satu foto lagi saat Leon mencium bibir Keisha.
"Iya Nyonya", kata Galang tak lagi dapat mengelak.
"Bahkan gadis itu sedang hamil anak tuan Leon", kata Galang takut ia dipecat dari pekerjaannya.
"Robert kita datangi saja apartemen Leon. Jangan beritahu anak itu", kata Eliza.
"Aku baru tahu Leon punya pacar. Kukira dia tidak bisa move on dari Jessica", jawab Robert.
"Jangan sebut wanita ular itu lagi. Aku sangat muak mendengarnya", kata Eliza.
"Bukankah dulu kau sangat menyanjungnya ", kata Robert tersenyum miring.
"Itu dulu sekarang sudah tidak", jawab Eliza.
Galang sudah berapa kali menelfon Leon namun tak diangkat.
Robert dan Eliza pergi ke apartemen Leon. Eliza memaksa pemilik apartemen meminta kunci cadangan apartemen milik Leon.
Dengan langkah mengendap-endap Eliza melihat ruang tamu yang kosong. Ia melihat kamar yang pintunya ditutup.
Ceklek
Eliza menutup mulutnya. Terlihat Leon dengan seorang gadis di atas ranjangnya.
"Oh astaga Leon."
Leon terkejut, "Mommy."
"Kau tinggal serumah dengan seorang gadis?", tanya Eliza. Terlihat gadis itu bangkit dari ranjang lalu menundukkan wajahnya.
"Mom ... ", Leon melihat kesamping. Terlihat Keisha merasa takut.
"Kenapa kau tidak menikahinya saja?", tanya Robert.
Eliza melihat gadis itu terlihat sangat muda. Wajahnya yang oriental terlihat manis.
"Kau suka yang matanya sipit ya?. Pantas saja Mommy kenalkan dengan mata yang lebar dan berwarna tidak mau", kata Eliza.
Leon merasa kesal kegiatannya kepergok kedua orangtuanya.
Eliza membawa Keisha duduk di ruang tamu bersama Robert dan Leon.
"Siapa namamu nak?", tanya Eliza. Leon menggenggam tangan Keisha erat. Perlahan Keisha mengangkat wajahnya.
"Keisha Nyonya", jawab Keisha tenang.
"Apa benar kau sedang hamil anak Leon?", tanya Robert. Ia ingin memasuki Keisha benar mengandung anak putranya.
"Iya Tuan", jawab Keisha. Ia takut orangtuanya Leon akan memintanya menggugurkan janinnya.
"Kau terlihat masih muda. Berapa umurmu Keisha?", tanya Eliza lembut.
"20 tahun."
"Ternyata kau suka daun muda Leon ", kata Eliza. Eliza pikir putranya akan mencari yang seumuran.
"Yang muda lebih menarik", ujar Leon sambil mengedipkan sebelah matanya, dan jangan lupakan senyumnya menyeringai membuat bergidik ngeri
"Seleramu seperti Daddy suka yang masih muda", kata Robert mengingat momen saat ia menikahi Eliza yang masih berumur 20, sedangkan Robert berumur 35 tahun.
"Besok kita kr rumah Keisha melamarnya sekalian ", kata Eliza mengusap bahu Keisha lembut.
"Keisha tidak punya orangtua Tante. Keisha dulu tinggal di panti asuhan, lalu diadopsi, sekarang orangtua angkatku tidak menerimaku lagi saat tahu aku hamil", kata Keisha dengan air mata yang mulai menggenang di matanya. Ia sudah pasrah kalau orangtua Leon juga tak akan menerimanya.
Eliza memeluk Keisha yang mulai menangis sesenggukan lalu mengusap-usap punggungnya dengan sayang.
"Maaf Tante aku jadi kelihatan cengeng", kata Keisha saat Eliza melepaskan pelukannya.
Eliza menghapus air mata yang mulai mengalir berjatuhan dengan ibu jarinya.
"Jangan panggil Tante lagi, kan sebentar lagi kamu mau menikah sama Leon. Panggil Mommy dong", kata Eliza lembut. Keisha terkejut dengan Eliza yang menerima dirinya .
"iiya ... Tan ... Eh Mommy", kata Keisha masih agak canggung.
"Sudah jangan menangis lagi. Lusa kita akan ke London bersama mempersiapkan pernikahan kalian", kata Eliza.
Keisha menceritakan semua kehidupan pribadinya yang penuh dengan kepahitan, Eliza merasa sedih. Ia teringat dengan putrinya Bella yang sudah meninggal. Mungkin jika masih hidup Bella, adik Leon pasti seusia Keisha. Eliza jadi merasa memiliki anak perempuan lagi dengan kehadiran Keisha
Setelah berbincang-bincang cukup lama, Eliza pamit pulang ke Mension yang di Indonesia. Eliza mengajak Keisha pulang bersamanya.
"Keisha disini saja Mom", rengek Leon sudah seperti anak kecil.
"Keisha ikut Mommy pulang", kata Eliza.
"Ya sudah aku ikut ke Mension ", kata Leon mengikutinya dari belakang.
Mereka berempat naik mobil bersama dengan mobil milik Robert.
Setelah lima lima belas menit akhirnya mereka tiba di sebuah rumah dengan pintu gerbang yang menjulang tinggi.
Seorang satpam membukakan pintu gerbang, mobil Alphard putih mulai memasuki halaman Mension keluarga Robert.
Sesampainya di depan rumah Leon membukakan pintu mobil untuk Keisha. Terlihat bangunan yang megah dengan arsitektur bergaya Amerika.
Seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan mereka.
" Bik Rumi kenalkan ini Keisha calon istri Leon", kata Eliza.
"selamat datang Nona Keisha ", kata Bik Rumi.
"Panggil Keisha saja Bik", kata Keisha tak enak hati.
"Sudah tidak apa-apa Keisha. Kau kan calon istrinya Leon jadi wajar saja kalau Bik Rumi memanggilmu seperti itu ", kata Eliza.
Roberto mengajak Keisha makan malam di mensionya. Leon dengan telaten menyuapi Keisha hingga habis. Eliza yang melihatnya terkejut dengan perhatian Leon, biasanya ia sangat cuek untuk perhatian kecil seperti ini.
"Makan yang banyak Keisha, kalau kau tidak suka bilang saja. Nanti Bik Rumi akan memasakkan yang lain", kata Eliza.
"Tidak Mom. Ini sangat enak ", ucap Keisha memakan ikan yang disantan.
Setelah selesai makan malam, Eliza menghampiri Keisha.
"Keisha kamu tinggal disini saja. kamarmu ada di atas ya", kata Eliza.
"Iya. sekamar denganku ", kata Leon.
"Kau tinggal di apartemen. Keisha memakai kamarmu", kata Eliza.
"Apa? Mom ... ", kata Leon.
"Sampai kalian menikah kau bisa kembali ke kamarmu lagi Leon", kata Eliza.
"Mommy ya tega misahin aku sama Keisha", kata Leon dengan wajah masamnya
"Kalau kalian sekamar kasihan Keisha pasti nanti diperkosa lagi seperti di apartemen", kata Eliza membuat Leon melongo. Ada-ada saja Mommy nya. padahal Leon hanya menciumnya.
"Sudah sana kamu pulang saja ke apartemenmu", kata Eliza mengibaskan tangannya.
"What? Mommy mengusirku?", tanya Leon tak percaya. Biasanya Mommy nya akan memaksanya pulang ke Mension.
"kenapa? Kaget? Bisanya Mommy memintamu tinggal disini kau tidak mau", kata Eliza cuek.
Leon melihat ke arah Keisha lalu membawanya keluar sebentar.
Leon membawa Keisha ke dalam pelukannya. Entah mengapa ada rasa tidak rela berpisah dengan Keisha walaupun hanya sebentar.
Leon melepaskan pelukannya lalu menangkup pipi Keisha dengan telapak tangannya.
"Kau baik-baik ya disini. Kalau Mommy jahat kau bilang saja padaku", Leon menundukkan kepalanya, Keisha yang tingginya hanya sebatas Dadanya membuatnya mendongakkan kepalanya. Keisha memejamkan matanya, saat Leon akan menempelkan bibirnya di bibir seksi Keisha Eliza datang.
"Leon pulang sana", seru Eliza.
"Sial!", umpat Leon membuat Keisha terkekeh.
"Pulanglah aku akan baik-baik saja", kata Keisha.
buat mommy mu ingin selalu dimanja Daddy mu...😆😆😆
setidaknya klo pun gak hamil status kamu ada,istri Leon...nanti pun klo pisah status janda.jangan status gadis tapi udah gak virgin lagi...
kamu kan blom tau hamil atau gak nya