Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Sita duduk dengan kepala tertunduk di hadapan Robi.Pria yang dia kenal sebagai orang yang sederhana dan bekerja sebagai satpam.Sita tidak berani memandang wajah Robi,dia merasa malu di hadapan kekasihnya itu.
" Makan dulu sarapanmu,setelah itu minum obatmu" titah Robi.
" Obat apa ini?" tanya Sita.
" Obat untuk menyembuhkan sakitmu" jawab Robi.
Sita memandang wajah Robi dengan mata berkaca-kaca,jauh di dalam hatinya dia merasa sangat bersalah karena sudah mengkhianati pria yang sudah mencintainya dengan tulus.
" Sudahlah,jangan bersedih.Nanti sakitmu bertambah parah lo" ujar Robi sambil tersenyum.
" Terima kasih" ucap Sita dengan suara bergetar.
Robi membelai rambut Sita dengan lembut kemudian menarik tubuh lemah itu ke dalam pelukannya.
" Ceritakan padaku,apa yang terjadi" titah Robi.
Sita melepaskan diri dari pelukan Robi.
" Katakanlah! Atau aku yang akan mencari tahu dengan caraku" kali ini suara Robi berbeda dari biasanya,Sita mendadak takut dengan sikap Robi yang terkesan datar.
" Aku hamil Rob,laki-laki yang menghamiliku tidak mau bertanggung jawab.Dia memaksaku untuk menggugurkan kandunganku,awalnya aku tidak mau tapi dia langsung membawaku ke rumah sakit.Dengan uangnya dia berhasil menyogok Seorang perawat.Setelah kejadian itu dia kabur,hiks..." Sita mulai menangis.
Dia menghirup nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan," Semua itu karena Papa yang mrnginginkan harta Sanjaya.Dia menjodohkanku dengan Putra Sanjaya,aku melakukan itu agar perjodohan kami batal.Tapi,aku terlena.Beberapa hari yang lalu,aku bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat baik,dia memujaku Rob dan aku terbuai.Kami melakukan hubungan yang seharusnya tidak boleh terjadi.Dia bermain sangat kasar,dia tidak peduli padaku saat aku menjerit kesakitan.Aku pendarahan hebat,tapi dia tetap tidak peduli.Dia pergi dan membiarkan aku sekarat" tutur Sita.
" Aku lelah Rob" ucap Sita.
" Apa Delon yang melakukan itu?" tanya Robi.
" Delon tidak pernah menyentuhku,dia tidak pernah mencintaiku.Perjodohan ini terjadi karena keserakahan kedua orang tuaku terutama papa" jawab Sita.
Robi mengambil mangkuk yang berisi bubur,lalu mulai menyuapi Sita makan.Setelah bubur itu habis,Robi memberi obat pada Sita.
" Minumlah,ini obat paling bagus.Rahimmu bisa kembali normal hanya dalam beberapa hari" ujar Robi.
" Ini kan obat mahal,kamu dapat uang dari mana?" tanya Sita.
" Aku punya sedikit tabungan" jawab Robi.
" Maaf ya Rob,aku udah ngerepotin kamu" ucap Sita.
Robi tersenyum lalu mencubit pipi Sita dengan pelan," Apa kamu lupa,aku masih kekasihmu dan begitu juga sebaliknya.Kita tidak pernah berkata putus ataupun mengakhiri hubungan kita" ujar Robi.
Sita menghambur ke dalam pelukan Robi," Maafkan aku,hiks" dan Sita pun menangis di pelukan Robi.
" Aku akan mencarimu,pria brengsek.Kamu sudah membuat Sitaku menangis.Aku akan membuatmu lebih menderita dari penderitaan yang kau berikan pada Sitaku" gumam Robi dalam hati.
Obat yang diminum oleh Sita memberi efek ngantuk,dalam sekejap dia sudah tertidur.Robi keluar dari kamar lalu menelpon seseorang.
" Bagaimana? Apa kalian sudah menemukan pelakunya?" tanya Robi.
" Belum Tuan,tapi Tuan tenang saja.Kami sudah menemukan titik terakhir pelaku" jawab orang dari seberang telpon.
" Bagus.Cari sampai dapat,setelah itu bawa ke tempat biasa" titah Robi lalu memutuskan panggilannya.
Robi kembali masuk ke dalam kamar lalu merebahkan tubuhnya di samping Sita.Robi menopang kepalanya menggunakan satu tangan,dengan tangan yang lain dia membelai pipi Sita.
" Aku akan membalaskan rasa sakitmu sayang, dan setelah itu kita akan hidup bahagia" ujar Robi.
Di tempat lain,
Renata sedang serius mengerjakan soal-soal ujiannya.Memang bukan ujian akhir,tapi tetap saja dia harus mendapatkan nilai yang memuaskan dan bisa membuat Delon bangga.
Selesai ujian,Renata langsung pulang menggunakan taksi.
Sesampainya di rumah,Renata melemparkan tasnya begitu saja ke sofa,kemudian dia merebahkan tubuhnya di sofa.Sudah dua hari ini dia merasa tidak enak badan.Tubuhnya jadi mudah lelah dan matanya pun mudah sekali mengantuk.
Hoamm...Renata menguap karena mengantuk,padahal baru pukul sepuluh pagi.
" Kenapa aku jadi mudah mengantuk sih" gumamnya.
Krucuk...
Bunyi perutnya.
" Dan juga mudah lapar" tambahnya.
Renata berjalan ke dapur dengan langkah malas.Dia mendudukan tubuhnya di kursi lalu membuka tudung saji.Untung sebelum pergi ke sekolah dia menyempat diri untuk memasak.
Renata menyantap makanannya dengan lahap,setelah kenyang mata pun semakin mengantuk,Renata pun tertidur di ruang TV dengan keadaan TV yang menyala.
Delon masuk ke dalam rumahnya sambil membawa bungkusan di tangannya.Hari ini dia sengaja pulang cepat,dia berencana membuat perayaan kecil untuk pernikahannya yang memasuki bulan ketiga.
" Sayang" panggil Delon,dia tau jika hari ini Renata pulang lebih awal.
Delon melewati ruang TV dan melihat TV yang menyala,sepatu berserakan,tas yang tidak berada di tempat yang semestinya.
" Tumben Renata seperti ini" gumam Delon.
Delon mendekati Renata yang masih tertidur dengan nyenyak.Delon mengusap kepala Renata dengan lembut kemudian mencondongkan tubuhnya untuk mencium kening istrinya itu.
" Sayang,bangun yuk" kata Delon sambil sambil mengguncangkan tubuh Renata.
" Sayang" panggilnya dengan lembut.
Mph....Renata menggeliat lalu membuka matanya dan terkejut saat melihat Delon ada di hadapannya.
" Mas,udah sore ya?" tanyanya dengan wajah panik.
" Belum sayang,masih siang" jawab Delon.
Huft...
Renata menghembuskan nafas lega.
" Tumben tidur jam segini,kamu sakit?" tanya Delon.
" Gak kok Mas,Renata baik-baik aja.Cuma sedikit kecapekan dan pegel-pegel aja" jawab Renata.
Delon merasa kasihan melihat Renata,wajar saja jika Renata kecapekan.Subuh sudah harus bangun untuk membersihkan rumah dan memasak,setelah itu barulah dia pergi ke sekolah.Pulang sekolah langsung belajar,mempersiapkan diri untuk ujian yang akan dilaksanakan tidak lama lagi.
" Mas cari asisten rumah tangga ya,biar ada yang bantu kamu ngurusin rumah.Biar kamu bisa fokus menghadapi ujian bulan depan" ujar Delon.
" Gak perlu Mas,Renata istirahat sebentar nanti juga baikan" kata Renata.
" Tapi,Mas gak tega lihat kamu kecapekan seperti ini sayang" kata Delon.
Renata melihat ada bungkusan di atas meja," Mas bawa apa tu,makanan ya?" tanya Renata,mengalihkan pembicaraan.
" Astaga! Mas hampir lupa" ucap Delon sambil menepuk keningnya.
Delon mengambil bungkusan itu lalu membukanya di hadapan Renata,sebuah brownies coklat dengan hiasan yang indah di atasnya.
" Selamat tiga bulan pernikahan sayang" ucap Delon.
" Tiga bulan Mas?" perasaan baru kemaren"
" Terima kasih sayang,sudah mendampingi Mas.Maaf jika cara yang mas lakukan salah saat meminangmu dulu,maaf Mas belum bisa memberimu kebahagiaan yang seutuhnya.Semenjak kita menikah,hanya permasalahan yang ada dan kamu membuatku kuat untuk menghadapi semua" tutur Delon.
" Jadilah gadis segelku untuk selamanya"
Delon mengeluarkan kotak kecil dari saku jasnya,lalu membukanya di hadapan Renata.Sepasang cincin yang indah di dalam kotak itu.
" Apa kamu sedang melamarku,Mas?" tanya Renata.
" Belum terlambat kan?" Delon balik bertanya.
Renata menangis bahagia,lalu menghambur ke dalam pelukan Delon.