NovelToon NovelToon
ASSISTEN SANG CEO

ASSISTEN SANG CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:437.2k
Nilai: 5
Nama Author: lijun

Apa jadinya kalau CEO dan asistennya selalu bertengkar hanya karena hal sepele?

Andrian yang selalu saja ribut dengan Jasmine asistennya dalam segala kesempatan. Tiada hari tanpa keributan antara mereka, dari saling mengejek dan menggoda jadi aktifitas mereka disela kegiatan kantor.

Seiring kebersamaan dan langkah mereka yang sering ribut justru menimbulkan perasaan nyaman antara keduanya. Namun gengsi seakan menahan perasaan keduanya untuk tidak terucap.

Mampukah mereka saling jujur akan perasaan masing-masing? atau justru terus terperangkap pada gengsi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taman Bermain

"Jam berapa kita perginya?" tanya Jasmine melihat Boby yang menyesap jusnya.

Setelah meletakkan gelasnya Boby menatap sepasang anak manusia yang di hadapannya.

"Apa kerjaan kalian sudah selesai?" tanya Boby balik.

"Sudah"

"Belum"

Boby melihat bingung kedua orang yang memberi jawaban berbeda dan wajah yang berbeda.

Jasmine terlihat senang, Andrian terlihat malas-malasan.

"Apa maksudmu? hanya tinggal beberapa lembar saja" protes Jasmine pada Andrian.

Andrian hanya menggangkat bahunya acuh sembari meneruskan pekerjaannya.

Jasmine yang di acuhkan jadi semakin kesal pada Andrian dan dengan cepat menyelesaikan pekerjaan mendadaknya itu.

Sementara bos dan asistennya masih sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka, Boby justru bersantai memainkan ponselnya sembari sesekali tersenyum.

Hanya lima belas menit lagi semua pekerjaan selesai, dengan semangat Jasmine merapikan kertas yang sudah lalu mendorongnya ke arah Andrian.

"Nih selesai" ucap Jasmine.

"Masukin" kata Andrian memberikan tasnya pada Jasmine.

Gadis itu melotot pada Andrian.

"Masukin sendiri, manja banget sih" ketusnya.

Sambil berdecak Andrian memasukkan semua yang sudah mereka selesaikan. Dalam hati ia benar-benar kesal karena gadis di depannya ini tidak pernah bersikap manis padanya.

Sedangkan pada pria yang di panggilnya Boby itu, sikapnya sangat manis dan terkesan nempel bagai perangko dan ingin selalu di perhatikan.

"Bisa kita pergi sekarang?" tanya Jasmine tidak sabaran pada Boby.

Boby melihat Jasmine yang sudah menatapnya.

"Kau akan pergi dengan pakaian seperti itu saja?" tanya Boby balik.

Jasmine melihat pakaian yang ia pakai lalu tersenyum malu. Gadis itu hanya memakai baju kaos yang menutupi sampai bawah bokongnya. Sedangkan celana yang ia gunakan tertutup oleh kaosnya itu.

"Hehehe lupa, tunggu ya" ucap Jasmine lalu berdiri, tapi suara seseorang membuatnya kesal.

"Sudah jelek tidak tahu malu pula" ejek Andrian tanpa melihat orang yang ia ejek.

Jasmine yang kesal langsung menatap tajam pada Andrian tapi tidak di perdulikan oleh yang di lihatnya.

"Wahai bapak Direktur yang terhormat walaupun aku jelek tapi banyak yang suka padaku dan ingatlah untuk berkaca lebih dulu kalau mau mengatai orang" ucap Jasmine.

"Aku selalu berkaca setiap hari dan aku sangat tampan sampai semua wanita menyukaiku bahkan menatap penuh kagum padaku" kata Andrian penuh percaya diri sambil menyisir rambutnya dengan tangannya sendiri.

"Yah semua wanita tapi wanita yang sejenis dengan Minimouse" ucap Jasmine lalu berlari masuk kedalam kamarnya sembari tertawa puas karena berhasil membuat Andrian bungkam.

Mendengar ucapan Jasmine yang mengatakan hal demikian membuat Andrian tidak terima dan mengejar gadis itu.

"Hei gadis kurus keluar kau jangan sembunyi di dalam" kata Andrian sembari menggedor pintu kamar Jasmine.

"Keluar gadis jelek, kurus, kurang gizi, keluar cepat kita selesaikan perseteruan ini" lanjutnya terus menggedor pintu.

"Kalau pintu kamarku rusak rumahmu akan aku bom" teriak Jasmine dari dalam kamarnya.

Mata Andrian melotot mendengarnya.

"Kau berani melakukannya, akan ku jemur kau supaya kering seperti kerupuk" kata Andrian.

"Pulang sana dasar bos sinting" kata Jasmine.

"Kau berani mengusirku?"

"Hei keluar"

"Kalau tidak keluar pintu ini akan ku dobrak"

"Hey"

Lelah berteriak dan berbicara tanpa di respon oleh Jasmine, Andrian memilih diam dan kembali duduk.

Boby hanya menonton aksi keduanya yang begitu menghibur baginya. Bagaikan menonton acara kartun kesukaannya Tom Jerry.

"Apa kalian selalu bertengkar seperti ini?" tanya Boby penasaran.

"Kau tanya saja pada pacarmu yang sinting itu" jawab Andrian kesal kemudian berdiri dan berlalu pergi.

Sebelum Andrian benar-benar keluar dari pintu, Boby kembali bertanya padanya.

"Hey kau mau ikut dengan kami tidak?" tanya Boby.

Andrian berbalik menoleh pada Boby.

"Kemana?" tanya Andrian balik dengan alis yang terangkat sebelah.

"Jalan-jalan kemungkinan nanti akan ke taman hiburan" jawab Boby.

Belum sempat Andrian menjawab suara dari dalam kamar Jasmine menggema.

"Kalau kau sampai ikut aku akan membuangmu ke got " teriak Jasmine yang ternyata mendengar ucapan Boby pada Andrian.

"Siapa juga yang mau ikut dasar kurus, sangat memalukan jalan berdua dengan kutilang darat sepertimu" teriak Andrian kesal dan pergi begitu saja.

Tidak lama setelah Andrian pergi, Jasmine keluar dari kamarnya dengan pakaian kasualnya namun santai.

"Dia sudah pergi?" tanya Jasmine saat tak menemukan Andrian di rumahnya lagi.

"Iya, kau sudah siap?" Boby berdiri dari duduknya dan menyaku ponselnya.

"Sudah ayo pergi" ucap Jasmine semangat.

Keduanya keluar dari rumah Jasmine lalu menaiki motor milik Boby yang terparkir cantik di depan rumah Jasmine.

Boby dan Jasmine berlalu dari sana tanpa menyadari ada seseorang yang menatap kepergian keduanya dari dalam mobil dengan wajah kesalnya.

"Cih! pemuda seperti itu saja di sukai, lebih tampan juga aku, badanku juga lebih gagah dari pada dia" gumam Andrian kemudian melajukan mobilnya menjauhi lingkungan rumah Jasmine dengan perasaan kesal setengah mati.

Sementara di lain tempat, Jasmine dan Boby sudah tiba di taman hiburan tempat keduanya akan bersenang-senang.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Jasmine senang.

"Ya bermain seperti dulu, itu lihat" tunjuk Boby pada sebuah wahana permainan.

"Wah bukankah dulu kita paling suka bermain itu" ucap Jasmine saat melihat bianglala di depan sana.

"Iya, ayo kesana" ajak Boby dan tentunya dengan senang hati Jasmine menerima ajakan itu.

Bukan hanya satu atau dua permainan yang mereka coba, bahkan hampir semua permainan sudah mereka coba hingga yang terakhir rumah hantu.

Boby mengajak Jasmine ke tempat itu sebagai wahana terakhir yang mereka darangi.

Meski takut tapi Jasmine mencoba untuk berani karena ia berpikir akan menggunakan kesempatan ini supaya bisa menempel pada Boby.

Saat memasuki area wahana hantu itu, tiba-tiba bulu kuduk Jasmine berdiri karena tempatnya yang sangat mengerikan. Sangat jauh dari perkiraannya.

Tempat yang dulu di sukainya karena tidak terlalu seram sekarang sangat menakutkan. Dan rasa takutnya jadi nyata bukan sekedar akting belaka hanya demi menempel pada Boby.

"Kita keluar aja yuk Bob, seram banget tempatnya" ucap Jasmine pelan sembari melihat kanan kirinya dan memeluk tubuhnya sendiri.

Boby yang mendengar ucapan Jasmine tentu saja kaget, tidak biasanya Jasmine takut jika masuk tempat itu.

"Tumben takut! biasanya berani" kata Boby.

"Tempatnya makin seram, bahkan lebih seram dari dulu yang terakhir kita ke sini"

"Udah santai aja kayak biasanya"

Pelan-pelan Jamsine melangkah sembari sesekali meringis dan menutupi wajahnya dengan tangan dan menyisakan dari sela jari untuk melihat.

Bahkan gadis yang sedang ketakutan itu sudah tidak memperdulikan keberadaan Boby di sampingnya lagi. Yang ada di kepalanya hanya bagaimana supaya ia bisa segera keluar dari tempat menyeramkan itu.

Saat di pertengahan jalan, Jasmine berada di depan Boby yang terlihat santai. Tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh tepat di depan keduanya hingga begitu mengejutkan.

Dan yang lebih mengejutkan lagi ketika Jasmine melihatnya dan menemukan potongan kepala yang matanya melotot satu dan satu keluar.

Dengan kerasnya Jasmine berteriak lalu berlari secepat kilat tanpa melihat sana-sini. Gadis itu hanya fokus pada larinya menuju satu arah yaitu pintu keluar.

Boby tidak menyangka akan reaksi Jasmine yang begitu ketakutan bahkan hanya pada kepala bohongan.

"Ya ampun tuh anak malah lari cuma kejatuhan kepala bohongan aja, biasanya juga cuma nempel ke aku doang, lah ini udah hilang aja dia" heran Boby akan tingkah Jasmine.

Dulu saat masih satu sekolah mereka sering masuk ke rumah hantu jika datang ke taman hiburan. Dan Jasmine hanya mendekat padanya sembari memegang lengannya saja.

Tapi kali ini sungguh tidak terduga reaksi Jasmine yang begitu ketakutan sampai berlari meninggalkannya.

1
solehatin binti rail
😃😃😃😃
solehatin binti rail
bagus ceritanya ....nyantai baget gak ngebosennim
solehatin binti rail
lanjut ....kayak nya seru
Dewi Al Farha
Luar biasa
Barry Slange'an
astaga ngakak aq...wkwkwkwk
Marhaban ya Nur17
temannya kali y yg nyulik
Marhaban ya Nur17
hrs pake wotak y pk ceo
Marhaban ya Nur17
wah g jd neh nikahnya
Marhaban ya Nur17
what ???
Marhaban ya Nur17
ya kan pembalut
Marhaban ya Nur17
saudara nya bebek kaleo 😁👍
Marhaban ya Nur17
kalah donk keras sakti ama heil sakti
Marhaban ya Nur17
yg wkt itu jasmine bilang bisma mirip papahnya yg playboy itu siap y ???
Marhaban ya Nur17
klo g teman sekolah pst kolega
Marhaban ya Nur17
kalimate kadang ada yg baku
Marhaban ya Nur17
minimouse
Marhaban ya Nur17
wkww
Marhaban ya Nur17
msh ada lagi musuhnya se mini belum
Marhaban ya Nur17
dag dig dug ser
Marhaban ya Nur17
mini 🐁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!