NovelToon NovelToon
Membawa Benih Sang Casanova

Membawa Benih Sang Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Action / Romantis / Mafia
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu.peri

Demi biaya pengobatan ibunya, Alisha rela bekerja di klub malam. Namun kepercayaannya dikhianati sang sahabat—ia terjerumus ke sebuah kamar hotel dan bertemu Theodore Smith, cassanova kaya yang mengira malam itu hanya hiburan biasa.
Segalanya berubah ketika Theodore menyadari satu kenyataan yang tak pernah ia duga. Sejak saat itu, Alisha memilih pergi, membawa rahasia besar yang mengikat mereka selamanya.
Ketika takdir mempertemukan kembali, penyesalan, luka, dan perasaan yang tak direncanakan pun muncul.
Akankah cinta lahir dari kesalahan, atau masa lalu justru menghancurkan segalanya?
Benih Sang Cassanova

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu.peri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKHIRNYA

Pagi itu, Theo menjalani rutinitas seperti biasa—setelah semalam suntuk diam membeku di dalam mobilnya, memandangi klub malam dengan tatapan penuh amarah dan kebingungan. Ia akhirnya pulang, tidur dengan Pikiran penuh dengan bayangan Alisha… dan semua teka-teki yang belum terjawab.

Setidaknya tubuhnya bisa beristirahat meski jiwanya tetap terjaga.

Theo tiba di kantor W.S Corporation dengan jas yang tampak rapi seperti biasa, meski sorot matanya sedikit lebih gelap dari biasanya. Langkahnya tegap, ekspresinya kaku. Tak satu pun karyawan berani menyapa. Mereka tahu, hari itu sang Presdir lebih sensitif dari biasanya.

Sementara di belahan dunia lain...

Alisha baru saja selesai menyuapi sarapan pada putrinya. Hari itu ia berencana mengajak Thea pergi ke pusat perbelanjaan. Selain ingin membelikan beberapa potong pakaian untuk dirinya sendiri, ia juga ingin mencarikan alat melukis untuk Thea—putrinya yang akhir-akhir ini gemar mencorat-coret kertas dengan ekspresi begitu ceria.

“Mommy, kita tidak ajak Aunty Els? Pasti dia marah, Thea belanja sendiri tanpa memberi tahunya,” ucap Thea polos, sambil menggandeng lengan sang ibu dengan riang.

Alisha tersenyum lembut, lalu membelai kepala putrinya. “Aunty Els sedang sibuk, sayang.”

Memang benar. Elsa saat ini tengah sibuk mengurus segala cara agar Alisha tidak terpilih dalam pemotretan besar yang akan dikirim ke Kanada. Negara itu adalah kenangan buruk yang tidak ingin Alisha sentuh lagi, apalagi harus dikunjungi kembali.

Sesampainya di mall, Thea langsung menarik lengan sang ibu menuju toko alat tulis. “Mommy, ke sana! Thea mau beli alat melukis!”

Alisha tertawa kecil melihat antusias anaknya. Ia membiarkan Thea memilih sesukanya, sambil sesekali membenarkan letak barang yang diambil anak itu dengan ceroboh.

Setelah puas memilih, Thea kembali ke samping ibunya dengan barang-barang di pelukannya. “Mommy, ayo bayar!”

Alisha membuka dompet dari tas selempangnya. Namun sebelum sempat mengeluarkan kartu, ponselnya tiba-tiba berdering. Nama Elsa terpampang di layar.

“Sayang, ambil satu kartu saja dan langsung bayar ke kasir, ya? Mommy angkat telepon dulu,” ucap Alisha seraya menyerahkan dompetnya kepada Thea.

“Oke!” sahut Thea dengan semangat. Ia membuka dompet itu dan secara acak mengambil satu kartu. Kartu berwarna hitam pekat, elegan, mencolok. Ia pun menyimpan kembali dompet ibunya ke dalam tas, tanpa berpikir panjang.

Sementara itu, Alisha menjauh sedikit dan mengangkat telepon. “Ada apa, Elsa?”

Suara dari seberang membuat wajah Alisha menegang. Detik demi detik terasa panjang dan menghantui.

“Tidak! Aku tidak mau!” serunya, matanya membulat, jemarinya gemetar memegang ponsel.

Setelah pembicaraan itu, Alisha mematikan sambungan dan menatap layar ponselnya dengan wajah kosong. Ia masih terdiam, mencoba memproses ucapan Elsa yang barusan: bahwa ia yang akhirnya terpilih sebagai model utama dan harus terbang ke Kanada. Tempat yang ingin ia kubur dari hidupnya.

“Mommy… Mommy!” panggil Thea sambil berlari kecil menghampiri, mengganggu lamunan ibunya.

“Hah? Iya, sayang? Kenapa?”

“Kartu Mommy tidak bisa dipakai…” ucap Thea dengan wajah sedikit bingung.

Alisha langsung tersadar dan melangkah cepat ke arah kasir. Di sana, ia melihat pelayan toko memegang kartu hitam itu dan sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan di meja kasir.

Degup jantung Alisha meningkat drastis. Matanya menatap tajam kartu itu— Kartu hitam yang menyimpan terlalu banyak kenangan yang ingin ia lupakan.

Dengan cepat, Alisha mengeluarkan kartu lain dari dompetnya. Ia mengulurkan tangan dan merebut kartu hitam itu dari pelayan.

“Maaf, Nona. Gunakan yang ini saja,” ucapnya dingin, menahan emosi.

“Tapi, Nona… kartu ini tadi—”

“Kalau Anda tidak mau, kami tidak jadi membeli.” Nada Alisha tegas. Bahkan pelayan yang tadinya hendak kembali bicara ke pihak bank, langsung mengurungkan niatnya.

Dengan enggan, pelayan itu menerima kartu pengganti dari Alisha dan memproses pembayaran.

Alisha menggenggam erat kartu hitam itu dalam tangannya. Napasnya tercekat. Jiwanya kalut. Ia tahu itu kartu lama—kartu yang seharusnya sudah tidak bisa digunakan. Tapi Thea justru memilih kartu itu, seolah takdir sedang bermain-main dengannya.

Namun ia berusaha menenangkan diri. Ia yakin pria itu… sudah melupakannya. Sudah menjalani hidup yang baru. Tidak mungkin akan terjadi apa-apa hanya karena satu kartu.

Tapi ternyata…

Di lantai tertinggi W.S Corporation, Theo baru saja duduk di balik mejanya ketika salah satu staf bagian keuangan mengetuk pintu ruangannya.

“Tuan… bank baru saja menghubungi kami. Ada transaksi terdeteksi dengan salah satu kartu lama Anda—kartu yang Anda minta untuk kami lacak.”

Theo yang sedang menandatangani dokumen, langsung terhenti. Kepalanya terangkat perlahan. Tatapan matanya berubah tajam.

“Di mana?”

“Di sebuah pusat perbelanjaan… di Amerika serikat. Transaksi terjadi sekitar lima menit lalu.”

Rahang Theo mengeras. Ia berdiri dari kursinya, menatap jendela besar di balik punggungnya.

“Akhirnya… aku menemukanmu…” gumamnya dingin, namun penuh kemenangan.

1
Hari Saktiawan
selamat tahun Baru juga 🎊🎊🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎊🎉🎉
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉 selamat tahun Baru semua doa terbaik buat kita semua 🎉🎉🎉
Ndha: Aamiin... 🥳
total 1 replies
Bu Dewi
up lagi kak😍😍😍
Ndha: besok ya kak🤗
total 1 replies
Mifta Nurjanah
kurang itu hentakannya
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉🎉🎉 ayo Thor 🤗🤗🤗🤗🤗 di goyang up nya
Bu Dewi
up lagi kak🤭biasanya 2 kok ini cuma 1 seh/Whimper//Whimper//Grievance/
vj'z tri
ak hir nya ku menemukan mu ,saat haaati iiiini mulai meragukan , ku berharap engkaulah jawaban segala risau hatiku dan biarkan diriku mencintaimu hingga ujung usiaku🎉🎉🎉🎉🎉asekkkkkk
Aqillah Mustanir
up
Mifta Nurjanah
up lagi dongg minn
Bu Dewi
up lagi donk kak 🤭😄😍
Ndha: lanjut nanti kak😊
total 1 replies
vj'z tri
yakkkk itu Dady sayang Dady 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
jangan an permen toko bahkan pabrik nya bakal langsung di kasih 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
ya di Dady mu dan sekarang pun bau tapi bau wangiiii princess 🎉🎉🎉🎉
Mifta Nurjanah
lanjut
Bu Dewi
wah, penasaran siapa yg gendong? masak theo sih,pasti lucu kalau thea nolak dia...hihihihihi
Ndha: tunggu kelanjutannya 🤗
total 1 replies
vj'z tri
bikin penasaran loh 🤭🤭🤭🤭
Bu Dewi
Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya waktu mereka ketemu nantinya😍😍😍🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kan ibu suri di balik layar
vj'z tri
ibu suri kah 🤔🤔🤔
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 putar haluan Dady
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!