Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"tunggu dulu," setelah diam beberapa detik Tara kini kembali angkat bicara.
"Ada apa?" tanya Liam.
Anton pun ikut memperhatikan Tara dan pemasaran dengan apa yang dia pikirkan.
"Apa mungkin Flora ini membuat kejutan untuk mu? Liam, bukan kah besok dua hari lagi adalah hari ulang tahun mu?" ucap Tara tiba-tiba wajahnya kembali berseri-seri.
Anton dan Liam saling pandang satu sama lain.
"Kau benar, aku pernah bilang padanya kalau di ulang tahun ku yang ini aku ingin dia membelikan hadiah mobil sport untuk ku, apakah karena itu dia memperlakukan ku sperti ini? Apa mungkin dia melakukan ini untuk mengujiku?" tanya Liam.
"Bisa jadi," jawab Tara.
"Apa itu benar? Tapi kenapa dia begitu tega sampai berbuat kasar seperti ini kepada ayah dan dia juga menampar mu berkali-kali," ucap Anton.
"Om, dia itu tidak menampar Liam dengan tangan nya sendiri dia meminta orang untuk melakukan itu," jelas Tara.
"Ya, mungkin dia juga cemburu karena saat itu aku dan Tara terlihat sangat dekat," ungkap Liam lagi.
"Baguslah kalau begitu, tapi menurut ayah dia sangat keterlaluan meminta Mery memotong gaji ayah jika benar ini hanya sandiwara nya untuk membuat kejutan di hari ulang tahun mu seharusnya tidak perlu melibatkan ayah," kata Anton masih kesal.
"Ayah tenang saja, setelah hari ulang tahun ku tiba, aku akan membuat nya meminta maaf kepada ayah secara langsung dan meminta dia untuk menaikkan gaji ayah, nanti aku juga akan meminta nya berlutut untuk meminta maaf padaku dan Tara karena sudah bersandiwara sejauh ini," ucap Liam sambil tersenyum.
Sudah sejauh ini mereka masih saja penuh percaya diri dan mengira kalau Flora hanya bersandiwara untuk membuat kejutan di hari ulang tahun Liam dua hari lagi.
"Sudahlah, sebaiknya sekarang kita jaga jarak dulu, kita bertemu lagi setelah hari ulang tahun mu tiba," kata Tara sambil memegang tangan Liam.
"Kalau begitu ayah pergi dulu, Liam, Tara, ayah tunggu kabar baik kalian," kata Anton yang kemudian meninggalkan Tara dan Liam.
"Sayang, maafkan aku sudah membuat mu menderita hari ini," setelah sang ayah pergi Liam segera memeluk erat Tara.
"Tidak apa-apa, jangan lupa, jika kau sudah mendapatkan hadiah ulang tahun dari Flora kau harus memberikan nya padaku," ucap Tara sambil membalas pelukan Liam.
"Iya, semua yang dia berikan untuk ku adalah untuk mu," kata Liam yang terlihat sangat menyayangi Tara.
"Kalian tidak boleh berpisah, kalian harus tetap bersama, jika Liam berhasil merebut kekayaan Flora aku kelak akan jadi nyonya muda kaya raya," batin Tara.
"Oh ya, bukan kah kau menyukai gelang yang di pakai Flora? Aku akan mencari cara untuk mengambil gelang itu nanti dan memberikannya nya padamu, dia tidak pantas memakai barang-barang mewah dan cantik, hanya kau yang boleh memiliki hal-hal mewah dan bagus karena kau jauh lebih baik darinya," ucap Liam sambil tersenyum kepada Tara. Melepaskan pelukan mereka dan menatap Tara penuh cinta.
"Iya, aku sangat menyukainya, kau tidak perlu mencuri itu untuk ku, biar bagaimanapun itu adalah barangnya, bukan barang ku, aku hanya sekedar ingin, aku tau siapa diriku," ucap Tara seolah-olah sadar diri.
"Tenag saja, Flora selalu memberikan apa yang kau inginkan, aku akan membujuk nya nanti untuk memberikan benda yang kau sukai," jelas Liam sambil memegangi kedua pundak Tara.
"Terima kasih banyak Liam, sebaiknya kau segera masuk sekarang, aku harus pulang, jangan sampai Flora melihat kita, dia pasti akan salah paham lagi nanti," ucap Tara meminta lian segera pergi.
"Baiklah, sampai jumpa," Liam melambaikan tangan nya dan kemudian berlalu pergi dari hadapan Tara.
"Cih, Flora Flora, lihatlah betapa Liam mencintai ku, apapun yang terjadi dia tidak boleh tau kalau yang menyelamatkan nya adalah kau bukan aku, biarkan dia menjadi alat untuk mengambil semua yang kau memiliki dan memberikan nya kepada ku, siapa suruh kau membuat ku iri, kau kaya cantik dan punya segalanya sedangkan aku hanya orang miskin," ucap Tara geram dan kemudian meninggalkan tempat tersebut, dirinya yang penuh rasa iri itu benar-benar tidak bisa di kendalikan.
Sementara itu di kamar ...
Flora sedang berdiri di balkon kamar nya, sedari tadi dia memperhatikan derama tiga orang tersebut dari atas.
"Orang-orang bodoh," lirih nya.
Tak lama kemudian Mery datang menghampirinya nya dan kemudian membisikkan sesuatu.
"Baiklah, aku hampir melupakan hari itu, terus awasi mereka terutama Liam dan ayah nya," ucap Flora kepada Mery.
"Baik nona, oh ya aku juga ingin mengatakan sesuatu," ucap Mery terlihat sedikit gugup dari wajahnya.
"Ada apa?" tanya Flora bingung.
"Hari ulang tahun Liam bertepatan dengan hari ulang tahun tuan muda Daniel," ucap Mery.
Flora terdiam seketika kejadian masalalu melintas di pikiran nya. Dimana pada saat itu Daniel memohon kepada Flora agar dirinya datang ke pesta ulang tahun nya karena sang kakek sangat ingin bertemu Flora, karena paksaan sang papa Flora pun akhirnya menyetujui permintaan Daniel.
Karena Flora setuju Daniel pun memutuskan untuk merayakan secara besar-besaran pesta ulang tahun tersebut meskipun ia tidak terlalu suka keramaian.
Malam itu seharusnya Flora pergi ke villa Daniel, namun Liam dan Tara menghalanginya, mereka membuat Flora sibuk bersama dengan mereka menjadi pelayan untuk pesta yang mereka adakan sehinga Flora akhirnya tidak menepati janjinya.
Setelah itu orang-orang membicarakan tentang Daniel yang menunggu Flora di depan halaman villa, dari awal pesta di mulai hingga selesai, bahkan saat itu hujan turun begitu derasnya dia sama sekali tidak pergi dari halaman tersebut, hal ini membuat kakek Linus hilang muka, Daniel di bicarakan orang-orang meskipun ia tidak peduli namun sang kakek sangat malu.
Flora sangat sedih dan merasa bersalah setelah mengingat hal itu, ia tidak bisa membayangkan bagaimana kecewanya, malunya dan sakit hatinya Daniel pada saat itu.
"Kali ini aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama, namun mungkin kali ini kak Niel tidak akan merayakan ulang tahun nya, aku sudah bertemu dengan kakek Linus kemarin," ucap Flora kebingungan.
"Kalau begitu bagaimana nona sendiri yang mengatur perayaan untuk tuan muda Daniel, mungkin saja ini bisa membantu kembali nya kepercayaan tuan muda padamu dan hubungan kalian akan membagi, nona harus jadi orang yang lebih peduli kepada tuan muda Niel," kata Mery memberikan saran.
Seketika Flora tersenyum lebar setelah mendengar perkataan Mery, itu benar-benar ide yang bagus baginya.
"Terima kasih Mery, kalau begitu aku akan keluar besok untuk menyiapkan semuanya," kata Flora memeluk Mery dengan erat.
Mery berdebar, ini pertama kalinya anak yang dia asuh sejak bayi itu memeluk nya dengan sangat erat.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.