NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat S2

Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat S2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Harem / Epik Petualangan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: FAUZAL LAZI

kelanjutan dari Novel "Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat"perjalan ini akan di mulai dengan perjalanan ke alam dewa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Jian Yu langsung melesat dengan kecepatan luar biasa, tubuhnya membentuk kilatan biru keperakan saat energi qi mengalir deras di sekujur tubuhnya. “Teknik Pedang Naga! Amukan Sang Naga!” teriaknya lantang, dan dari pedang Asura yang ia ayunkan, tiga manifestasi naga emas dengan mata menyala merah darah keluar melesat bersamaan dengannya.

Suara raungan naga menggema keras, bergema di udara, mengguncang tanah dan bangunan di sekitarnya. Jian Yu menebas pedangnya bertubi-tubi, setiap ayunan menghasilkan gelombang qi berbentuk cakar naga yang menghantam puluhan binatang iblis kecil di hadapannya. Tubuh-tubuh mereka terbelah, darah dan serpihan energi iblis beterbangan di udara, menghalangi pandangan sejenak.

Namun di tengah kekacauan itu, serigala darah tiba-tiba menghilang dari pandangan. Udara di belakang Jian Yu bergetar keras. Dalam sekejap, cakaran raksasa melesat ke arahnya disertai suara “SWOOSH!” yang memekakkan telinga.

“APA!” Jian Yu belum sempat bereaksi, cakaran itu sudah menghantam dada kirinya dengan brutal. Suara robekan daging terdengar jelas, darah muncrat deras dari luka sayatan besar di dadanya. Tubuhnya terpental jauh, menabrak bangunan batu hingga dindingnya retak dan ambruk menimbun sebagian tubuhnya.

“Ugh…!” Jian Yu memuntahkan darah segar, napasnya berat, matanya menatap kabur ke arah makhluk itu yang kini melesat cepat, hendak melahapnya hidup-hidup.

Serigala darah membuka rahangnya lebar-lebar, napas panas bercampur aroma darah menyelimuti Jian Yu yang berusaha bangkit sambil mengangkat pedang Asura, menahannya dengan sisa tenaga. “Jangan berharap kau—!”

Namun sebelum taring raksasa itu mencapai dirinya, suara petir menggema di udara. “Jangan berharap kau bisa menyentuh kawan ku, sialan! Tebasan Guntur Neraka!”

Dalam sekejap, kilatan petir merah menyambar dari kejauhan, menghantam kepala serigala darah dan memantulkannya jauh ke belakang. Suara ledakannya bergema keras, menggetarkan seluruh area. Tanah bergetar hebat, debu beterbangan, dan hawa listrik memenuhi udara dengan suara “ZZZZTTT!” yang menusuk telinga.

Jian Yu yang masih berlutut memandang ke depan dengan mata membulat lebar. Di depannya kini berdiri seorang pemuda berambut hitam dengan ujung berwarna merah tua. Ia memegang pedang besar berwarna merah menyala, dengan kilatan petir merah menari-nari di sepanjang bilahnya.

Pemuda itu menatap serigala darah dengan tatapan dingin, lalu memutar pedangnya satu kali hingga udara di sekitarnya bergetar, sebelum menoleh ke arah Jian Yu sambil tersenyum kecil. “Sepertinya kau agak sedikit kesulitan, ya, Jian Yu?” ucapnya tenang namun penuh keyakinan.

“Zhao… Zhao Feng?!” suara Jian Yu bergetar, matanya membesar tak percaya. “Benarkah itu kau?”

Pemuda itu mengangkat bahunya, lalu menancapkan pedangnya ke tanah yang retak, semburan percikan petir merah keluar dan menjalar di permukaan tanah. “Hmph, siapa lagi kalau bukan aku,” jawab Zhao Feng dengan senyum tipis.

Jian Yu menatapnya tak berkedip, darah masih mengalir dari lukanya, namun rasa sakit seolah tertelan oleh rasa terkejut dan bahagia yang tiba-tiba menyeruak di dadanya. “tidak kusangka teman pertama ku di dunia ini ada di hadapan ku dengan keadaanku yang menyedihkan” batin Jian yu, masih sulit percaya bahwa Zhao Feng benar-benar berdiri di hadapannya setelah sekian lama.

Sementara itu, serigala darah yang terpental ke belakang mulai menggeram marah. Tanah di bawahnya retak, matanya kembali menyala merah menyala, dan suara raungannya mengguncang langit malam dan melihat ke arah mereka berdua.

Jian Yu yang melihat serigala darah itu mulai mengamuk segera mengeluarkan sebutir pil penyembuhan dari cincin penyimpanannya. Ia menelannya tanpa ragu. Dalam sekejap, luka sayatan besar di dada kirinya menutup dan sembuh total tanpa meninggalkan bekas sedikit pun.

Ia menggenggam pedang Asura dengan kuat, bangkit dari tumpukan puing bangunan, lalu menyeka darah di sudut bibirnya. Matanya menatap tajam penuh semangat tempur yang kembali membara.

Zhao Feng, yang berdiri tidak jauh darinya, menoleh dengan wajah terkejut. “Bagaimana luka di dadamu bisa sembuh secepat itu?” tanyanya heran.

“Ini berkat pil penyembuhan tingkat tinggi. Tidak perlu kau hiraukan,” jawab Jian Yu tenang sambil melangkah ke depan, berdiri sejajar di samping Zhao Feng. Di sekeliling tubuhnya, kilatan petir hitam mulai menjalar liar, menari di udara dengan suara “ZZZZTTT!” yang menusuk telinga. “Sekarang kita hadapi dia bersama.”

Mendengar itu, Zhao Feng menyeringai lebar. “Heh, akhirnya, Baru kali ini kita bertarung berdampingan, jadi aku akan serius,” katanya bersemangat. Ia mengulurkan tangan ke depan dan menarik kembali pedang besar yang tadi ia tancapkan di tanah. Saat bilah pedang itu terangkat, percikan petir merah menyambar liar ke segala arah, membuat tanah di sekitarnya bergetar.

Jian Yu menatap pedang besar itu dengan penuh perhatian. “Pedang apa itu? Dan bagaimana kau mendapatkannya?” tanyanya, matanya menelusuri setiap alur ukiran pada bilah yang bersinar merah dan percikan petir di bilahnya

Zhao Feng tersenyum tipis. “Aku sendiri tidak tahu pasti pedang apa ini. Aku menemukannya secara tak sengaja di hutan. Saat itu pedang ini tertancap di batu besar, dan ketika aku mendekat, pedang ini seolah memanggilku untuk mencabutnya.” Ia mengangkat pedangnya, petir merah di sekitarnya berdesis ganas. “Begitu aku berhasil mencabutnya, pedang ini langsung berkontrak dengan darahku. Karena kekuatannya seperti guntur yang mengamuk, aku menamainya Pedang Guntur. Sejak saat itu, kekuatanku meningkat pesat.”

Jian Yu mendengarkan penjelasan itu dengan serius, lalu mengangguk pelan. “Pedang Guntur, huh… cocok dengan gayamu,” ucapnya dengan nada datar namun matanya menatap tajam ke arah serigala darah di depan mereka.

Makhluk raksasa itu kini tampak semakin besar, tubuhnya berdenyut seperti menyerap kehidupan dari darah yang menggenang di sekelilingnya. Urat-urat merah di seluruh tubuhnya menyala terang, dan raungannya mengguncang udara malam.

Kedua pemuda itu kini berdiri sejajar, dikelilingi aura yang bergetar hebat. Petir merah Zhao Feng beradu dengan kilatan petir hitam Jian Yu, menciptakan percikan energi yang berdesis keras dan menyapu debu di tanah. Udara di antara mereka bergetar kuat, menandakan pertarungan besar yang akan dimulai.

1
Ru🐻
Gu Yue Op juga yak
Ru🐻
btw yak Ling hao sama Ling Bao emang bener bener dah😭 Iseng banget mana Yuan iya iya aja lagi
Ru🐻
HEEEH INI SOSWIT BANGET ZHANG RU AMA LING YUAN😍😍
Ru🐻
🔥🔥🔥🔥
knovitriana
update Thor jangan lupa mampir
Ru🐻
Walawe walawe Zhang Ru sama Ling Yuan duo OMG omg🔥🔥
Ru🐻: semangat thorrrr💪🔥🔥🔥
total 2 replies
Ru🐻
Gemes banget sama Ling yuan😍
Ru🐻
aww suka banget moment Zhang Ru Ama Ling Yuan 😍
Ru🐻
Semangat Author next nyaaa 🔥
Ru🐻
ditunggu kelanjutannya weeee
Ru🐻
SEMANGAT AUTHOR 🔥🔥🔥🔥
knovitriana
up
Ru🐻
Eaaak misi baru semangat thor lanjutannyaa🔥💪
Ru🐻
Banyakin moment Zhang Ru Ama Ling Yuan Thor gemes soalnya😭 semangaaat💪💪
Ru🐻
Ngikut aja si Zhang Ru gak tau apa kalo ada bahaya atau gimana btw Ling Yuan peka oyyy itu Zhang Ru Klepek klepek ituuu
Ru🐻
Gemesss banget cocok dah Zhang Ru Ama Ling Yuan. satunya petantang petenteng satunya racun dingin yahahaha. semangat Author 💪
knovitriana
keren Thor, jangan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!