NovelToon NovelToon
Cinta Bukan Sedarah

Cinta Bukan Sedarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: miss ning

Selby dan Bagas saling mencintai dalam diam. Saat Bagas menyatakan cinta Selby menolak karena berpikir mereka saudara sedarah.

Padahal mereka bukan sedarah. Akankah hal itu bisa terungkap?

Akankah ibu dari Bagas mengungkap rahasia yang selama ini dia simpan rapat?

Dapatkah Bagas dan Selby bersatu.(Disarankan baca lebih dulu novel Benih Kakak Iparku.)

Baca kisah mereka hanya di Mangatoon/Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Satu tahun berlalu

Semenjak pulang dari luar negeri hubungan Bagas dan Selby semakin menjauh. Mereka seperti dulu jarang berbicara dan jarang bertemu. Walaupun mereka tinggal satu rumah intensitas mereka bertemu sangat jarang karena keduanya sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing.

Jika tidak lembur Bagas sering menunggu Selby pulang tetapi ia sering mendapati Selby tidak pulang jika lembur. Selby lebih memilih tidur di perusahaan daripada harus pulang dan paginya harus bangun dan berangkat lagi. Sungguh melelahkan jika harus bolak-balik seperti itu. Terlebih Selby tidak memakai jasa supir. Selby lebih nyaman berkendara sendiri.

Selby dan Bagas sering bertemu saat sarapan. Tetapi Bagas tidak leluasa jika ada orang tuanya. Terlebih Lili selalu datang setiap pagi dengan berbagai alasan.

Seperti pagi ini keluarga papa Bayu sedang berkumpul di ruang makan untuk sarapan. Lili datang seperti biasa. Melihat Lili datang nafsu makan Selby mendadak hilang. Ia muak dengan segala tingkah Lili yang suka mencari perhatian Bagas. Terlebih perempuan itu mendapat dukungan dari papa Bayu.

“Pagi om Bayu, tante Cinta.”

“Duduk Lili.”

“Terima kasih om.”

Bagas terus menatap Selby. Sorot matanya tidak lepas dari pujaan hatinya. Dia rindu masa-masa dulu di apartemen Paris. Bau parfum Selby. Bau shampoo gadis itu. Bau sabun mandinya. Semua masih tersimpan jelas di dalam ingatan Bagas. Rasanya ingin memeluk tetapi jauh. Tubuhnya dekat tetapi tidak dapat digapai. Tidak dapat ia sentuh. Tidak dapat ia rasakan seperti dulu. Hanyut dalam lamunannya Bagas tidak menyadari Lili sudah duduk di samping kursinya.

“Pagi Bagas. Hari ini boleh ya bareng lagi. Mobil aku lagi di bengkel.Lagi di service.”

“Lagi??” gumam Selby.

Berarti selama ini Lili sering naik mobil Bagas. Mereka sering berduaan. Selby menatap Bagas. Mata mereka saling bertemu. Jika Bagas penuh kerinduan berbeda dengan Selby yang penuh amarah. Ia tidak tahu kenapa marah. Ia kesal saat mendengar Lili sering naik mobil Bagas. Ia merasa seperti dikhianati padahal mereka tidak memiliki hubungan apapun.

“Boleh ya Bagas.” Manja Lili sambil menggenggam tangan Bagas.

Bagas menoleh ke kanan. Ia melihat Lili sedang tersenyum kepadanya. Lalu menatap tangannya yang di genggam Lili. Reflek ia langsung menatap Selby. Lagi-lagi tatapan mereka bertemu. Bagas langsung menarik tangannya. Ia tidak ingin Selby salah paham.

Selama setahun ini Bagas tidak pernah memberi status apapun kepada Lili. Tetapi ia juga tidak bisa melarang Lili untuk datang ke rumah sebab papanya mengijinkan gadis itu untuk datang. Lain cerita jika Lili datang ke apartemennya. Tidak ada perempuan manapun yang boleh masuk tanpa seijinnya kecuali Selby.

Selby meletakkan sendok dan garpu yang sebelumnya ia pegang. “Aku sudah selesai.”

Selby berdiri lalu menggeser kursi. Ia pergi mengambil tas dan kunci mobil. Selagi Selby pergi ke kamar untuk mengambil barangnya Bagas dengan cepat menghabiskan sarapannya. Dalam diam Mama Cinta terus memperhatikan setiap gerak-gerik anaknya.

“Aku sudah selesai.” ucap Bagas saat melihat Selby keluar dari kamarnya.

“Lili, maaf aku ada meeting pagi ini jadi kita tidak bisa bersama.”

“Tapi Bagas..”

“Tolong mengertilah.”

Lili terdiam. Ia tidak ingin terlihat memaksa. Ia akan bersabar lagi untuk mendapatkan Bagas. Dengan terpaksa ia akan naik taksi hari ini.

“Ma, Pa Bagas pergi dulu.”

Bagas bergegas pergi. Ia menunggu Selby di luar pintu. Ia sudah tidak tahan. Ia rindu Selby. Rindu pergi bersama. Rindu makan bersama. Rindu belanja dan masak bersama. Rindu bercerita sambil bercanda. Rindu bertukar pikiran dalam segala hal. Ia rindu segala hal tentang Selby yang hampir membuatnya gila selama setahun ini.

Walau Bagas bekerja keras untuk mengalihkan pikiran dari Selby. Nyatanya gadis itu tetap saja memenuhi pikiran dan hatinya. Mungkin hatinya terlalu kecil sehingga tidak mampu menampung nama wanita lain lagi.

“Aaaaa.” Teriak Selby saat tangannya ditarik oleh Bagas.

Bagas langsung menutup mulut Selby dengan salah satu tangannya. Lalu membawa Selby masuk ke dalam mobil miliknya.

“Bagas, apa yang kau lakukan?”

Bagas diam. Tidak menjawab Selby. Ia menyalakan mesin mobil lalu melajukan kendaraan itu pergi menjauh dari rumah papa Bayu.

“Bagas aku harus ke kantor.”

“Aku tahu.”

Selby melihat ke arah luar jendela entah kemana Bagas akan membawanya pergi. Selby hanya diam melihat jalanan ibu kota yang mulai dipadati kendaraan. Saat sudah dekat dengan tempat Selby bekerja Bagas malah membelokkan mobilnya ke arah lain. Selby langsung menoleh ke arah Bagas meminta penjelasan melalui sorot matanya.

“Sebentar saja. Nanti juga kau tahu.”Bagas berkata seolah tahu apa yang menjadi pertanyaan Selby.

“Apartemen?”

Mobil Bagas berhenti di sebuah apartemen yang tidak jauh dari tempat Selby bekerja. Bagas sengaja membeli salah satu unit untuk Selby. Agar disaat lembur Selby tidak lagi bermalam di perusahaannya.

“Untuk apa kau membawaku kesini.”

“Ayo turun nanti kau juga akan tahu.”

Selby berjalan di belakang Bagas. Dalam hatinya Selby berpikir apa Bagas juga sering membawa Lili kesini. Selby menggeleng. Mendadak ia kesal jika teringat dengan Lili. Hatinya terasa panas. Merasa tidak suka saat Bagas dekat dengan gadis lain. Termasuk Lili. Tetapi Selby juga sadar dia bukan siapa-siapa. Tidak berhak marah dan tidak berhak juga cemburu. Siapa dia? Bahkan jika Bagas mau menikah dengan Lili pun Selby tidak berhak melarang.

Selby memegang dadanya yang terasa sesak. Rasanya sakit. Hanya dengan membayangkan Bagas menikahi wanita lain rasanya sungguh menyesakkan.

“Kenapa? Apa dadamu sakit?”

“Hah?”

“Kau dari tadi terus memegangi dadamu aku pikir mungkin kau sakit?”

Selby langsung melepas genggaman tangan di dadanya.” Ah, aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir.”

Bagas dan Selby tiba di depan unit milik Bagas. Selby melihat kombinasi angka yang menjadi kata sandi untuk pintu di unit milik Bagas.

“290895. Bukankah itu tanggal lahir ku?”

Bagas tersenyum mendengar gumaman Selby yang masih bisa ia dengar. Bagas membuka pintu. Selby pun masuk. Gadis itu melihat setiap sudut di ruangan itu. Dekorasinya benar-benar Selby suka. Warna catnya , furniture nya semua Selby suka. Seperti sengaja disiapkan untuk dirinya.

“Kau suka?”

Reflek Selby mengangguk.

“Baguslah kalau kau suka. Jika lembur kau tidak perlu lagi tidur di perusahaanmu. Tidurlah disini. Tidak jauh hanya 10 menit dari tempatmu bekerja. Passwordnya hari ulang tahunmu.”

Tidur disini. Bagaimana jika Lili tiba-tiba datang kesini. Atau mungkin mereka sudah sering kesini?

Selby menggeleng. Ia tidak ingin melihat Bagas bermesraan dengan wanita lain disini.

“Tidak perlu.”

“Kenapa?”

“Aku tidak ingin mengganggu kalian jika sedang berduaan nanti.”

“Kalian??” Bagas memicingkan mata membuat kedua alisnya hampir menyatu saat mendengar alasan Selby tidak mau tinggal di apartemen milik Bagas.

“Ah, maksudku kau dan Lili. Kau pasti sering mengajak dia kemari kan?” Ada rasa sesak saat Selby mengucapkan kalimat ini.

Bagas tersenyum lalu menarik pinggang Selby untuk lebih dekat dengannya. Akhirnya dia dapat menghirup bau tubuh Selby yang sudah ia rindu selama setahun ini. Bau yang selalu membuatnya merasa tenang.

“Kau satu-satunya wanita yang aku bawa kesini. Tidak ada wanita lain. Dan tidak akan pernah ada jika kau tidak mengijinkan.” Bisik Bagas tepat di dekat daun telinga Selby.

Rasanya panas. Hembusan nafas Bagas membuat tubuh Selby meremang. Suara ini sangat ia rindukan. Tidak dipungkiri Selby juga merasakan kerinduan terhadap Bagas.

Selby terhanyut dalam perasaannya. Ia terbuai. Pikirannya mulai tidak terkendali. Suara Bagas. Sentuhan Bagas membuat tubuhnya tidak bisa bergerak.

Ia pun rindu segala hal tentang Bagas. Selby menatap bibir Bagas. Ia ingin mencium lelaki itu. Tubuhnya tidak terkendali. Mulai mendekat. Memejamkan mata. Tangan Bagas dengan lembut memegang tengkuk Selby.

Bagas juga sama ia ingin menikmati bibir Selby. Bagas memiringkan wajah. Iya mulai mendekat lalu menempelkan bibirnya dengan bibir Selby. Sentuhan itu mulai berubah menjadi lumatan.

“Mpmphht….”

1
Meiriyana
menarik cerita nya
Meiriyana
Rara bukan Sisil
𝕊𝕚𝕥𝕚 𝕄𝕒𝕣𝕚𝕪𝕒𝕥𝕦𝕟
up lgi thor kurang
Ani Basiati
lanjut thor
Khoirun Nisa
semangat buat up nya kaka
rose🦋
ini kisah Selby Thor, astaga aku nungguin bngt up nya, tau nya ada cerita sendiri dsni, aku baruuuu tauuu Thor.
Fat Ibunya Ari Firman
double up thor,pengin cepat ke cerita dimana mama cinta mengetahui perasaan mereka...
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀J💜⃞⃟𝓛§𝆺𝅥⃝©Adinѕ⍣⃝✰
akhirnya ketemu dg kisah Selby dan bagas
Fat Ibunya Ari Firman
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!