Tiba-tiba Cerai

“Sudah puas kamu mas?? sudah puas keluarga mu menghancurkan keluarga ku?” ucap Aluna dengan suara serak menahan tangis, mata nya merah karena sejak tadi ia sudah terus menangis. Tak disangka keluarga nya habis karena ulah manusia serakah seperti keluarga suami nya.

“Tapi cerita yang aku dapatkan tidak seperti yang dia katakan? kakek Darius sengaja menikahi nenek, demi merebut harta nenek! Hak Yang seharus nya didapatkan oleh nenek Kenanga, justru direnggut paksa oleh nenek Susan!! Mana mungkin papa salah!” Wardana masih mencoba membela diri, sedang Anita , perempuan itu sudah terduduk di pojok ruangan dengan segala pikiran yang berkecamuk.

Gemilang Raharjo dan Wardana, sejak kecil mereka sudah menanamkan dalam pikirannya kalau papa nya tidak menyayangi nya sama sekali. Seluruh harta nya akan di wariskan kepada kakak nya saja yaitu Aluna.

“Kau yang melakukan semua itu mas, kau Yang sengaja menikahi ku hanya karena harta keluarga ku saja!” teriak Aluna lagi.

Wardana terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Hingga setelah nya polisi datang. Mereka langsung memborgol tangan Wardana.

“Luna.. Apa kamu tega membiarkan aku masuk penjara?” Wardana mengiba mengharap belas kasih dari wanita yang masih berstatus istri nya itu. Meskipun ia tahu, mustahil kalau Aluna akan memaafkan dirinya.

“Kamu saja tega meracuni ku selama bertahun-tahun mas, kenapa aku tidak tega? Kasus mu akan berlipat-lipat.. Selain dari kau yang ingin mencoba membunuh ku hari ini dan hari-hari sebelum nya, kau juga sudah memalsukan data izinku yang mengatakan kalau aku menyetujui mu menikah lagi dengan perempuan ini!” Aluna menunjuk Anita yang masih terduduk di pojok ruangan, Anita pikir dia tidak akan di sangkut pautkan, dugaan nya salah. Aluna tak mengampuni siapapun yang berdiri dibelakang Wardana. Polisi turut mengamankan diri nya juga.

“Mbak kenapa aku juga di tangkap polisi?”

“Kau membantu mas Wardana menyiksaku tadi, apa kau pikir aku akan melupakan nya begitu saja? Jangan pikir aku sebaik itu!”

“Tapi aku adik mu mbak!” kata nya dengan suara pelan, berharap Aluna masih mau memberikan maaf untuk nya. Bukan kah dia adik kandung nya sendiri.

“Apa??” Aluna dan yang lainnya terkejut, Anita adik Aluna.. Adik yang hilang selama ini? Yang mereka pikir sudah tewas sejak lama?

“Jangan bohong kamu!! Jangan mengambil kesempatan saat om Rima mengatakan kalau adik ku hilang saat usia nya masih 5 hari!! Aku tidak percaya Anita!”

“Iya, mana mungkin kau adik nya Aluna! Apa ada adik yang membantu musuhnya menyiksa kakak nya sendiri, menikah dengan suami kakak nya juga? Aku rasa mustahil ada seorang adik yang seperti itu.” sambung Aji, ia juga sama, tidak percaya kalau Anita adik nya Aluna.

“Tapi dia memang adik mu, Lun! Papa ku yang mengambil nya dari orang tua mu saat dirumah sakit, papa berpikir Abah mu akan frustasi dan hilang arah saat kehilangan Anita, tapi dugaan nya salah. Papa mu bersikap biasa saja.” Sahut Wardana membuat Aluna membulatkan mulut nya.

Aluna menatap Anita sebentar, jika di telisik memang bola mata Anita sama persis dengan bola mata mendiang ibu nya. Sama-sama coklat terang. Jika selama ini Aluna mewarisi garis wajah Abah nya , maka Anita mewarisi versi ibunya.

“Apa kau tahu kalau kita ini sedarah Anita?” tanya Aluna mendekat pada Anita. Wajah yang semula kaget berubah jadi garang. Banyak asumsi dipikiran Aluna kalau Anita tahu mereka saudara.

Anita mengangguk lemah, saat ini ia harus mengikuti arus yang ada, agar Aluna kasihan dan tidak jadi memenjarakan dia. Seluruh orang yang ada disana terkejut. Apalagi para tetangga sudah mulai ramai mengerubungi kediaman Aluna dan Wardana. Mereka tak menyangka , Wardana yang terkenal begitu sangat mencintai istrinya itu tega berbuat hal yang seperti itu. Apalagi Anita juga terlibat, meskipun mereka terpisah puluhan tahun, tapi dalam tubuh mereka mengalir darah yang sama. Kenapa seorang adik tega membuat hidup Kakak nya seperti itu.

“Maaf mbak! Mereka semua meracuni pikiran ku! Mereka bilang kalau Abah tidak sayang padaku, buktinya mereka baik-baik saja saat aku tidak ada,”

“Apa yang ada didalam pikiran mu, Anita?? Kau pikir Abah mu baik-baik saja! Kau dan Aluna sama, orang tua mana yang tidak sedih saat mereka kehilangan anak mereka! Selama ini Darwis selalu berusaha mencari tahu dimana para bandit itu menyembunyikan kamu! tapi tidak pernah berhasil! Dia diam bukan berarti dia tidak sayang, aku, dan Zaki yang jadi saksinya, setiap malam Darwis selalu menangisi kepergian kamu!!” Rima berteriak, karena dia dan Zaki lah saksi hidup saat Darwis hilang arah mencari keberadaan anak nya.

Bintang geleng-geleng kepala, nyatanya Harta mampu menghilangkan pikiran sehat manusia. Bahkan adik kandung sendiri pun terlibat untuk ikut-ikutan melenyapkan kakak nya.

Aluna terdiam seribu bahasa, lidah nya keluh untuk mengeluarkan barang sepatah kata pun, bertahun-tahun ia di racuni.. Sampai ditubuh nya terdeteksi kanker.. Penyakit yang mematikan bagi manusia. Setelah itu obat nya pun selalu ditukar dengan dosis racun yang bertambah setiap botol nya nya. Adiknya tahu semua itu tapi dia hanya diam saja, bukan diam.. Lebih tepatnya ikut bersekongkol membuat nya lenyap. Agar apa? Agar mereka bisa menikmati harta dari orang tua nya.

Astagfirullah..

Tak sampai disana, Anita juga rela disetubuhi oleh suami kakak nya sendiri, dan menikah diam-diam dia belakang nya. Aluna mengusap wajah nya kasar, akal sehat nya tak mampu lagi memikirkan kenapa Anita seperti itu! harusnya mereka tak boleh menikah. Karena dirinya dan Wardana masih terikat dalam sebuah pernikahan. Dan kini Anita hamil ?? Perut wanita itu sudah sebesar itu, mungkin satu atau dua bulan lagi dia akan melahirkan , lalu anak siapa Yang ada didalam kandungan nya?

Semua yang ada didalam pikirannya serasa kacau, akal sehat nya tak mampu menerima kenyataan Yang ada. Kalau hanya Wardana ,biarlah.. Suami hanya titipan Allah.

Tapi kalau Anita? Mau bagaimana pun, suka atau tidak suka nya Aluna. Ada ikatan darah yang mengikat dirinya dengan Anita. Ia paham mungkin jika Anita tak tahu kalau mereka bersaudara, tapi pada kenyataannya Anita mengetahui semua itu!

Aluna terisak dalam hati, menangisi hidup nya yang completed seperti ini. Tidak beruntung seperti kebanyakan orang-orang.

Aji paham saat ini Aluna rapuh, ia ingin menguatkan tapi disana masih begitu banyak orang, dan ada Wardana juga. Ia takut orang akan berasumsi buruk pada Aluna, jadi ia mengurungkan niat untuk menopang Aluna, ia hanya berdiri tak jauh dari Aluna saja, berjaga-jaga takut wanita di hadapannya ini tak kuat menerima kenyataan.

“Lalu anak siapa yang ada didalam perut mu itu, Anita?” tanya Aluna dengan sangat pelan, berharap kali ini, anak itu masih benih mas Doni.

“Mas Wardana, mbak!”

“Astaghfirullah.. Meskipun kalian sudah menikah, tapi kau haram di nikahi Wardana, Anita! Kau dan Aluna sekandung!!” Rima kembali menyuarakan pendapat nya. Meskipun ia tak begitu taat dalam beribadah, tapi hukum seperti ini dia masih sangat paham.

Para tetangga mulai bisik-bisik, banyak yang mencemooh Anita karena di anggap terlalu parah menyakiti kakak nya sendiri, sebagian ada juga yang mengejek Wardana, karena menjadi buta hanya karena harta.

“Padahal kehidupan mereka sudah terbilang harmonis ya.. Semua sudah berkecukupan, tapi yang namanya serakah itu susah juga untuk dihilangkan!”