NovelToon NovelToon
Kakak Ipar Menjadi Pelipur Lara

Kakak Ipar Menjadi Pelipur Lara

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Duda
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Las Manalu Rumaijuk Lily

Gita sangat menyayangkan sifat suaminya yang tidak peduli padanya.
kakak iparnya justru yang lebih perduli padanya.
bagaimana Gita menanggapinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Las Manalu Rumaijuk Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan ambigu..

​Pagi datang dengan cepat, membawa serta keributan khas rumah besar yang sibuk. Namun, di kamar Derby, suasana terasa berbeda.

​Gita terbangun, matanya mengerjap menyesuaikan diri dengan cahaya pagi. Hal pertama yang ia sadari adalah kehangatan. Kehangatan yang tidak seharusnya ada.

​Ia menoleh perlahan. Tangan Derby yang semalam hanya terdiam di atas selimutnya, kini telah bergerak.

Tangannya tidak lagi hanya berada di atas selimut; jari-jarinya menggenggam tepi selimutnya, seolah menjadikannya sebuah batas tak terlihat yang tidak ingin ia langgar, tetapi juga tak ingin ia lepaskan.

​Derby masih tidur, wajahnya yang biasanya kaku dan tegas terlihat lebih tenang dalam tidurnya.

Napasnya teratur dan dalam, menandakan tidur yang pulas, mungkin yang pertama kalinya sejak cedera.

​Gita melepaskan diri dari genggaman itu dengan sangat hati-hati, berusaha tidak membangunkannya. Ada dorongan aneh untuk hanya membiarkan tangan itu tetap di sana, merasakan ikatan yang sunyi itu sedikit lebih lama.

​Ini hanyalah permintaan kehangatan, ia mengingatkan dirinya sendiri. Tidak ada yang lebih dari itu.

​Namun, dalam hati kecilnya, ia tahu sentuhan semalam telah mengubah dinamika di antara mereka. Sentuhan itu adalah pemutus terakhir antara 'Kakak Ipar dan Istri Adik' dan 'Dua Manusia Dewasa yang Terjebak dalam Satu Kamar'.

Perlahan dia keluar dari kamar,kakinya sangat pelan menapak lantai agar tidak menimbulkan keributan.

Gita kembali ke kamar dengan kopi di tangannya.

Dia akan minum kopi dikamar menunggu kakak iparnya bangun.

Takutnya saat kakak iparnya terbangun dia malah tidak dengar dipanggil.

Gita bermain ponsel sambil sesekali menghirup kopi yang uapnya masih mengepul.

Uhukk..

Uhukkk..

Derby terbatuk di ranjang,spontan membuat Gita berlari menyusul lalu mendudukkan kakak iparnya tersebut dengan cara spontan.

"minum dulu kak,mungkin tenggorokan kakak kering akibat AC nya terlalu dingin." ucapnya sembari mendekatkan air putih ke mulut Derby.

pria tampan tapi tengah lemah itu diam saja menerima suguhan Gita.

"kakak mau ke kamar mandi?mau pipis atau bab?" tawar Gita tanpa Canggung lagi.

"bawa aku ke kamar mandi,aku mau mandi sekalian mau buang air." jawabnya datar.

Gita membantu Derby turun dari ranjang.

"hati hati,kakiku yang sakit itu jangan sampai terbentur." ingatkan Derby.

Gita mengangguk paham,membantunya naik ke kursi roda dengan cekatan.

Setelah nya mendorong kursi roda ke kamar mandi. melakukan ritual mandi sekaligus menuntaskan panggilan alam.

​Setelah membantu Derby mandi dan berpakaian—Gita menemaninya ke ruang makan.

Derby diam saja apapun dilakukan Gita terhadapnya,seperti malas protes apalagi menolak.

​Sarapan berlangsung dalam keheningan yang familiar.

Derby sibuk dengan tablet dan berita ekonomi, sementara Gita hanya memainkan garpunya.

​"Aku sudah memanggil Pak Hadi," kata Derby tiba-tiba, tanpa mengangkat pandangan dari layarnya.

​Gita menatapnya bingung. "Pak Hadi? Akuntan?"

​"Ya. Aku ingin dia membereskan laporan Darren secepat mungkin. Aku tidak mau menunggu lagi. Darren mungkin butuh dua minggu di Kalimantan untuk 'menenangkan diri', dan aku tidak bisa membiarkan proyek terbesar tahun ini stagnan selama itu."

​Ada nada ketidaksabaran dan frustrasi yang jelas dalam suara Derby.

​"Kak, mungkin Kakak terlalu keras pada Darren," ujar Gita, merasa perlu membela suaminya, meskipun kata-kata Derby semalam masih menggema di benaknya.

​Derby akhirnya mendongak, menatap Gita tepat di mata. Tatapan tajam itu kini terasa lebih... mengukur, bukan hanya menghakimi.

​"Aku tidak keras, Gita. Aku realistis. Aku sudah melindunginya sejak kami remaja. Sekarang, aku hanya menjaga apa yang ia hancurkan." Derby mengambil jeda, lalu melanjutkan dengan suara lebih rendah. "Aku tahu kamu terluka dengan kepergiannya yang tiba-tiba. Tapi kamu harus melihat gambaran besarnya. Darren lari. Dia tidak punya kapasitas mental untuk menghadapi kegagalan. Itu fakta."

​Melindungi sejak remaja. Kata-kata itu berputar di kepala Gita. Jadi, bahkan pernikahan mereka, yang ia pikir adalah pilihannya, mungkin juga bagian dari rencana perlindungan Derby.

​"Apa yang Kakak harapkan dariku?" tanya Gita, suaranya hampir tidak terdengar.

​"Saat ini?" Derby kembali pada tatapan profesionalnya, seolah sentuhan di selimut itu tak pernah ada. "Aku berharap kamu tetap di rumah ini. Tetap di sisiku. Aku tidak bisa bekerja tanpa bantuanmu. Kamu adalah satu-satunya jembatan antara aku dan dunia luar saat ini. Aku butuh kamu, Gita."

​Permintaan itu, Aku butuh kamu, terasa seperti palu yang memukul hatinya. Sebuah kebutuhan yang tulus, tanpa embel-embel cinta atau gairah, hanya kebutuhan murni.

"Waktu ku mengurus kakak tinggal 10 hari lagi, karena setelah itu aku akan bekerja." ucap Gita lirih.

"Kan aku sudah bilang padamu? kamu tidak perlu bekerja sampai aku sembuh.

berapa gaji yang kamu sepakati di perusahaan itu,aku akan membayarnya." ada nada tidak suka terkandung di intonasi suaranya.

Gita terdiam.

rasanya dia tengah mendapat buah simalakama,dia sudah terlanjur berjanji akan bekerja 3 minggu setelah dia diterima,sementara kakak iparnya juga suaminya keukeuh agar aku tidak bekerja.

bagaimana ini?

​Sore harinya, saat Derby kembali tenggelam dalam pekerjaannya di perpustakaan, Gita memilih untuk tidak 'pura-pura membaca'. Ia duduk di sofa, menonton video, tetapi pikirannya sibuk.

​Ia memikirkan Darren, mencoba mengingat percakapan penting terakhir mereka, dan yang ia temukan hanyalah memori kekacauan kecil yang disengaja.

Sesekali tatapannya beralih pada Derby,memastikan pasiennya itu tidak kekurangan apapun.

​Kring! Kring!

​Ponsel Derby berdering. Panggilan dari nomor tak dikenal.

​Derby melirik ponselnya, lalu mengabaikannya. "Angkat saja, Gita. Telepon bodoh ini terus berdering."

​Gita mengambil ponsel itu. Layar menunjukkan sebuah nama: 'Nayla – Proyek Bali'.

​Gita mengangkat panggilan itu. "Halo?"

​"Halo? Apa ini kantornya Pak Derby? Maaf, saya Nayla dari tim proyek Bali. Saya ingin memastikan Pak Derby sudah melihat laporan kemarin—"

​"Maaf, Nayla. Ini Gita, istrinya Darren, adiknya kak Derby, dan... aku yang sedang membantu kak Derby saat ini. Bisa kamu kirimkan ulang laporannya ke emailku? Derby sedang sangat sibuk dan butuh semua informasi di satu tempat." Gita berbohong, lalu mencatat nama dan alamat email Nayla.

"baiklah bu Gita,kirimkan alamat email nya,saya akan mengirim ulang laporan nya."

​Derby menatap Gita, mengangkat satu alisnya. Ekspresi pertamanya adalah terkejut, ekspresi keduanya adalah senyum kecil dan singkat yang hanya bisa disadari oleh Gita.

"Baik,saya akan mengirim e-mail ku,"

​Setelah menutup telepon, Derby berkata, "Proyek Bali? Aku tidak punya proyek di Bali. Nayla itu..."

​Gita menatapnya, ada percikan baru di matanya. "Siapa Nayla, Kak? Proyek yang baru? Atau... proyek yang lama?"

​Derby menyandarkan punggungnya, menatap Gita dengan lebih serius. "Dia adalah asisten yang seharusnya menemaniku di sini, Gita. Tapi aku melarangnya datang."

​"Kenapa?"

​"Karena aku tidak percaya dia, dan aku tidak bisa mengawasinya. Lagipula," Derby mencondongkan tubuhnya ke depan, mendekat ke telinga Gita, suaranya berbisik, "Aku lebih suka kamu yang ada di sini."

​Gita menahan napas. Pilihan itu, penegasan itu, terasa lebih berbahaya dan memabukkan daripada sentuhan tengah malam.

Tangan Gita bergetar saat menyerahkan benda pipih itu pada sang pemilik.

"Kakak sudah selesai?" Gita mengalihkan pembicaraan,menganggap ucapan terakhir Derby tidak ada.

bersambung...

​Bersambung...

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Bianca Garcia Torres
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Las Manalu Rumaijuk Lily: terimakasih kk
total 1 replies
Myōjin Yahiko
Dijamin ngakak mulu!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!