NovelToon NovelToon
Bukan Bujang Desa Biasa

Bukan Bujang Desa Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

“Menikahlah denganku, Kang!”

“Apa untungnya untukku?”

“Kegadisanku, aku dengar Kang Saga suka 'perawan' kan? Akang bisa dapatkan itu, tapi syaratnya kita nikah dulu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhasil atau???

Di saat semua orang sibuk dengan acara lamaran resmi dan juga penetapan tanggal pernikahan. Naura justru malah tersenyum heran.

Perempuan itu menghela napas sambil mengayunkan kaki ke depan dan ke belakang. Dia melihat semuanya, dari CCTV yang sengaja dia simpan diam-diam dan ya, Naura melihat itu semua di ponselnya.

"Dasar ular. Kenapa enggak bilang aja dari awal kalau kamu emang mau ambil semua punyaku."

"Teh! Hush!"

Naura menunduk, dia melihat adiknya yang mendongak ke atas. Melihatnya yang duduk bak kuntilanak di atas pohon mangga.

"Apa, Ka? Mana sambelnya?"

"Ini!"

"Kamu naik atuh, males banget aku turun."

Mau tidak mau, Raka menyampirkan tas kecil ke lehernya lalu dia ikut memanjat pohon di belakang rumah.

"Teteh ngapain sih malah di sini?"

"Ngerujak lah, ngapain lagi emang."

Awalnya Raka tampak tidak begitu senang melihat tingkah kakaknya. Namun, wajahnya seketika sendu.

"Maafin aku ya, Teh. Sebenarnya aku juga udah denger gosip sih kalau A Satya itu punya cewek lain. Ya aku juga nggak tahu itu bener atau enggak, cuman kayak aku juga nggak enak aja tiap liat dia. Auranya kayak bukan aura orang baik lho Teh."

Naura tidak terlalu menggubris hal itu, toh dia tau rahasia yang lebih besar daripada ini. Andai Raka tahu kalau saat dia sudah menghamili perempuan lain, dia pasti akan sangat marah.

"Kenapa atuh Teteh punya rencana kayak gini? Teteh sengaja jadiin Nanda umpan?" tanya Raka yang malah ikut rujakan, mencocol mangga muda yang langsung dia petik di pohon ke dalam mangkuk kecil berisi sambal gula merah. "Shhh, asemmmmm."

"Ketek kamu asem!"

"Ih, manis, enak aja."

Naura malah tertawa kemudian matanya melirik ke arah ponsel yang menampilkan sosok Nanda yang sedang dandan sebelum acara benar-benar dimulai.

... ...

Malam tadi .... Selain Raka, sebetulnya Naura juga meminta tolong kepada ibunya. Perempuan itu menggenggam tangan ibunya yang hendak keluar dari kamar.

"Kenapa, Teh?" tanya Bu Windi sambil menoleh.

Naura tersenyum lantas beranjak dan memeluk ibunya, membuat Bu Windi bingung tapi tetap membalas pelukan itu.

"Kamu lagi banyak pikiran, ya?"

Saat mereka kembali saling menatap, Nanda sempat menuduk sebelum akhirnya kembali bersuara.

"Bu, aku udah gede. Boleh enggak kalau aku nentuin apa yang harus aku lakuin?"

"Teh ...."

"Ibu tahu kan aku sayang sama Ibu, sama Raka juga. Tapi ...." Ia menghela napasnya. "Kalau besok aku enggak ada, misal Nanda harus gantiin aku, Ibu enggak boleh nolak, ya."

"Teh kamu ngomong apa sih." Bu Windi menepis tangan anaknya. "Jangan macem-macem, Teh. Ibu udah pilihin jodoh terbaik buat kamu, Ibu nggak Ridho kalau sekarang kamu mau kasih Satya sama Nanda. Kehidupan kamu akan terjamin kalau kamu nikah sama keluarga Pak Mustafa, Ibu enggak mau, kamu enggak boleh ke mana-mana, pokoknya harus kamu yang nikah sama Satya, titik!"

"Bu tapi ....."

"Enggak ada tapi-tapi."

Bu Windi sama sekali tidak mau mendengarkan ocehan anaknya, dia keluar dari kamar dan menutup pintu sangat rapat, membuat Naura yang ditinggalkan hanya bisa menghela napas dan kembali duduk di tepian ranjang.

** **

"Terus kenapa ya Ibu tiba-tiba setuju, Teh?" tanya Raka. "Kan semalem ibu nolak."

"Mana Teteh tahu. Ya mungkin aja feeling-nya bagus, namanya juga ibu-ibu."

"Teteh ih. Aku serius, Teh."

"Aku juga serius, Raka! Udah kamu ke sana lagi ih. Nanti malah ada orang, gagal dong rencana kita."

Kan? Raka lagi-lagi harus melakukan apa yang tidak ingin dia lakukan. Dia pun turun dengan susah payah.

"Dasar ih, udah kayak monyet aja kamu, Teh!"

Puk!

Sebuah sandal mendarat di kepala Raka, pemuda itu hendak protes tapi malah keburu ada orang dan dia buru-buru pergi dari sana.

"Bawel ih!" Naura mendelik dan kembali memantau HP-nya."

** **

Naura menghela napas panjang begitu sampai di kamarnya. Acara telah usai, dan ia tahu rumah itu kini kosong. Dia buru-buru mengambil sesuatu dari dalam lemari dan menyusunnya di ranjang.

Akan tetapi, Samar-samar, ia mendengar suara Nanda dan Satya dari ruang tengah. Hal itu membuat Naura mendekat ke arah pintu.

"Ini bukan salah kamu, Nanda," ujar Satya, berusaha menenangkan. "Salah Naura, kenapa dia malah kabur di acara penting seperti ini."

"Tapi, A. Aku enggak pantes lho jadi calon istri A Satya. Nanti kalau ada orang yang bilang kalau aku rebut calon suami Teh Naura gimana?"

"Enggak akan. Percaya sama Aa. Lagian juga kamu tahu sendiri kan gimana sombongnya Naura. Udah enggak papa, enggak usah takut. Ada aku, tenang, ya."

Di dalam kamar, Naura malah tersenyum miring. Orang-orang bodoh di luar memang sangat menyebalkan, merasa hal yang dia lakukan tidak berguna, Naura pun kembali pada aktifitasnya.

Beberapa saat kemudian, suara deru mobil mendekat ke area rumah. Satya dan Nanda saling pandang, bingung. Mereka bergegas keluar rumah, dan mata mereka membulat melihat rombongan orang yang turun dari mobil-mobil bagus.

"Loh, Kang Saga." Satya mengerutkan kening saat melihat Sagara di antara mereka. Ia menghampiri Sagara, kebingungan melihat banyaknya barang seserahan yang dibawa.

"Mau ke mana ini?" tanya Satya dengan nada suara menyelidik. "Ke siapa? Ada urusan apa, Kang?"

Bukan Sagara, tapi Abah Ali maju selangkah, dengan lantang dan penuh percaya diri dia pun menjawab. "Kami datang untuk melamar Neng Naura. Hari ini, Neng Naura dan Sagara akan bertunangan."

"Apa?" Satya dan Nanda tersentak kaget. Kemudian Satya tertawa sinis. "Naura? Dia bukan perempuan yang cocok untuk Kang Sagara. Hari ini, saya juga mau tunangan sama dia, tapi dia malah kabur."

"Jadi, sekarang kamu tunangan dengan wanita itu?" Sagara menatap Satya, alisnya terangkat heran sementara Bibirnya berkedut menahan senyum ejekan.

"Iya, kami tunangan resmi. Dan dua mingguan lagi mau nikah." Dan dengan nada meremehkan, Satya berusaha meyakinkan Sagara untuk pulang. "Percuma Kang Sagara datang ke sini. Naura tidak ada di sini. Dia itu enggak cocok buat Kang Sagara, mending cari yang lain aja, Kang."

"Oh ya?" tanya Sagara sambil tersenyum sinis. Orang-orang yang ada di belakangnya mulai panik, mereka jelas tidak tahu kenapa orang-orang di depan malah beradu mulut.

"Iya, Kang. Akang pulang aja. Daripada nanti nyesel."

"Kang Sagara ...."

Tiba-tiba, dari dalam rumah muncul sosok yang membuat semua orang terdiam. Naura berdiri di ambang pintu, mengenakan kebaya berwarna baby pink yang sangat anggun. Payet-payet berbentuk bunga menghiasi bagian pinggangnya, dan kerudung ala Malaysianya menambah pesona kecantikannya.

"Teh Naura."

Semua mata tertuju padanya, termasuk Nanda dan Satya yang tampak sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Naura akan muncul, apalagi dengan penampilan yang begitu memukau.

"Loh, Neng Naura," gumam Satya tanpa berkedip. Tapi, perempuan yang seharusnya menjadi calon istrinya justru hanya menatap ke arah Sagara yang kini berjalan mendekatinya.

"Cantik banget, Neng," puji Abah Ali. "Untung Sagara bawa saputangan, jadi ilernya enggak netes ke batik yang dia pake."

Sontak Naura tertawa dan hal itu membuat Sagara diam membeku. Kenapa dia masih bisa tertawa? Dan benar kata Abah Ali, tawa bocah ini sangat khas dan itu jarang dilihat di luaran sana.

Matanya yang berkaca-kaca ... Apa Naura masih mencintai Satya? Atau, dia marah pada Nanda?

1
Meliandriyani Sumardi
pasti laras mau minta tanggung jawabnya satya...nanda gigit jari nih🤭...lanjut kak
iqha_24
gagal niih
neny
aduuhh nau,,eta knp orang teh ngegosipin km kyk gtu,,kurang gawean jiga na nyak🤣🤣
lanjut lah kak othor,,💪🥰
Piet Mayong
wah pamor Bu bidan jelek ya di kampungnya, trus ngapain selama ini kamu nebar kebaikan terus nau????
resiko anak cantik ya Nau JD gerak dikit JD tontonan...
😄😄😄🤭
Eka ELissa
aduh ksian kmu Nau moga GK kbur Nau cumn lgi beresin mslh aj
Eka ELissa
TPI lok yg bunuh Nanda jht bgt dia ..😡😡😡😡
Attaya Zahro
Perasaan sedang sedih malah ditambah ada kompor mbleduk 😅😅😅
iqha_24
up lg dong kk, kurang bacanya
Ayesha Almira
siap2 Naura ngeluarin tanduk
Nurlaila Elahsb
yah sedih lagi kan si enau!!kira kira siapa ya yang bakalan jadi sasaran kemarahan si Eneng nau??
Eka ELissa
yg bunuh spa Nau...
Nanda kah... entah lah hanya emk yg tau ..
neny
nah loch,,jno c mochi dan mocha mati,,siapa yg membunuh nya,,lanjut akak💪🥰
iqha_24
waduuh siap2 nii Nau ngamuk
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kasihan😥😥😥
neny
wkwkwk,,nau eta sagara dibere lamotan km,,eeh meuni kacidaa🤣🤣,,
neny: wkwkwk,,leureus eta kak,,jampe na nya eta🤣🤣
total 3 replies
Kaylaa
siapa lagi itu..
teman apa lawan 🤔
juwita
Dirga saha thor🤣🤣
juwita
jorok ih Naura masa kang saga di bere urut di lamotan🤣🤣
Attaya Zahro
Waduch..siapa tuh yang menghadang Sagara 🤔🤔
mars
siapa sebenernya sagara ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!