NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 GBSDM

Sedangkan di rumah Rexton.

"Bagaimana? Apa ada sesuatu yang kamu dapatkan dari rumah sakit?" tanya Rexton, hari ini dia juga tidak bisa keluar rumah sebab badai salju yang sudah di beritakan. Dan mungkin beberapa pegawai Club pun akan libur termasuk Hazel, sebab wanita itu sudah beberapa tak masuk dan di gantikan oleh pegawai lain sesuai permintaan Hazel dan gajinya siap di potong karena itu.

"Iya, Nona Hazel sepertinya akan ada pertemuan dengan Dokter Obgyn, Tuan." Harry menyampaikan hal yang dia dapatkan dari Lucifer yang mendapatkan Informasi dari seseorang.

"Dokter apa?" Rexton meminta Harry untuk mengulang ucapan terakhirnya. Sebab ia takut salah dengar.

"Dokter Obgyn, Tuan!" ulang Harry.

"Itu Dokter Kandungan, kan?" Rexton hanya ingin memastikan, dia tentu tahu Dokter itu, sebab dulu saat masih menjadi suami dari Amanda, Rexton pernah ke Dokter itu untuk program hamil. Namun, semua gagal sebab Amanda ketahuan selingkuh. Dan ia di nyatakan mandul oleh Dokter, maka mungkin itu yang membuat Amanda berselingkuh.

"Iya, Tuan!" angguk Harry.

Rexton menghentikan gerakannya yang saat itu sibuk dengan lembaran berkas, dan tidak lama senyum miring terlihat jelas dari sudut bibirnya dan wajahnya agak menunjukkan ketidakpercayaan dengan apa yang ia dengar.

Sedangkan Harry hanya bisa diam dan tidak berani mengatakan apapun, sebab dia tahu jika Nona Hazel ke Dokter Obgyn, sudah di bisa di pastikan bahwa ada kehamilan yang di dapat dari kejadian malam itu. Tapi yang tak dapat di. percaya kenapa pemeriksaan kesehatan hari itu mengatakan kemandulan pada Tuan Rexton, dan itu menjadi hal yang cukup mencurigakan juga janggal.

"Harry," panggilan dari Rexton membuat Harry langsung tersentak.

Harry berdehem pelan sebelum menjawab,"Iya, Tuan, ada perintah lain?"

"Awasi terus Gerak-gerik Hazel, dan lindungi dia!" perintah Rexton."Dan temukan kebenaran tentang pemeriksaan Dokter hari itu!" Tukasnya dengan tegas. Dia ingin bukti akurat jika benar Hazel hamil, maka pemeriksaan hari itu ada kesalahan, atau mungkin ada seseorang di baliknya.

Harry mengangguk, dia akan menjalankan perintah, dan membuat perlindungan untuk Hazel, sebab bagaimana pun wanita itu mungkin adalah calon nyonya dari Silas.

Siang hari.

Benar saja badai salju benar-benar terjadi, dan tidak ada yang berani keluar rumah hari ini, sebab salju turun di sertai dengan angin kencang.

"Zel," panggil Ava.

"Heem, ada apa?" tanya Hazel.

"Aku akan keluar untuk mencari sesuatu di Supermarket, apa kamu mau titip sesuatu?" Ava, sudah mengeratkan jaket tebalnya. ada supermarket kecil di sekitar rumah Hazel.

"Tidak ada, Va." Hazel menggeleng pelan.

Ava mengangguk, dia memutuskan untuk segera keluar dari rumah Hazel dan berjalan menyusuri halaman rumah untuk menuju supermarket.

Saat Ava keluar, Hazel masih saja sibuk dengan ponselnya, sebab dia sedang menonton acara di ponselnya dan sedang menikmati acara nontonnya hari ini.

Ting

Tong

Suara bell pintu membuat Hazel langsung mendongak, dia mengerutkan keningnya saat mendengar suara Bell pintu rumah yang terus berbunyi.

"Ava baru saja pergi, kenapa cepat sekali dia kembali? Apa ada yang tertinggal? Lagian kenapa juga harus tekan Bel segala?" gerutu Hazel, dia sebenarnya malas sekali turun dari Sofa. Namun, suara bel itu mengganggu ketenangannya.

Langkah pelan dari Kaki jenjang Hazel membuat gerakan ringan, dia segera membuka pintu tanpa melihat pada lubang pintu yang ada disana.

"Kenapa harus menekan bel, Va?" pertanyaan dari Hazel, membuat sosok pria yang berdiri di ambang pintu menaikan sebelah alisnya.

"Va, siapa?" suara bariton itu membuat Hazel terkejut.

Dia mendongak, dan netra indah itu mendelik saat melihat pria yang hari itu datang ke toko,"Tuan Rexton? Sedang apa di sini?" tanya Hazel agak ketus.

Sedangkan Rexton hanya bisa mengulas senyum miring dengan wajah cuek. Rexton menerobos masuk, dan sebelum melewati Hazel, bisikan di berikan oleh Rexton pada telinga Hazel.

"Aku datang untuk menemui Calon istri ku, Sayang," bisiknya, dengan suara berat dan hembusan napas hangat yang membuat Hazel mendadak tegang.

Degh! 

Sedangkan di supermarket yang ada di dekat Rumah Hazel.

Ava masih saja sibuk memilih camilan untuk dia dan Hazel, apalagi dia juga sudah mendapatkan pembalut yang dia cari dan beberapa keperluan lainnya, sebab dia ada rencana untuk menginap di Rumah Hazel lebih lama, karena badai salju ini membuat dia tidak bisa keluar jauh.

Selesai berbelanja, Ava memilih untuk segera membayar dan kemudian kembali ke rumah, karena jujur saja udara di luar benar-benar dingin.

Namun, saat mencium aroma bakaran dari Sosis dan daging, Ariana jadi mengikuti bau itu, dan akhirnya menemukan kedai Hotdog yang baru buka di sekitaran rumah Hazel.

"Wah, cuaca yang pas untuk makan Hotdog!" gumam Ava.

Ava melangkah pelan, dia membuka pintu kedai itu dan menyapa ramah sang pemilik dari kedai itu yang kebetulan seusia dengannya.

"Selamat datang, Nona!" sapa pemilik kedai itu.

"Terima kasih," jawab Ava, dia mulai melihat etalase dan saat tangannya menunjuk menu yang dia mau. Tiba-tiba jari lain juga menunjuk kearah yang sama.

"Aku ingin Hotdog, isi daging dan Sosis!" ucap Ava.

"Aku juga ingin Hotdog isi daging dan Sosis!" seseorang itu juga memesan yang sama dengan Ava.

"Maaf, Hotdog untuk isi Daging tersisa satu, jadi hanya salah satu dari kalian yang bisa mendapatkan itu!" pemilik kedai itu menjelaskan dan sebenarnya dia tidak enak.

Kedai miliknya sebenarnya sudah menyediakan banyak sekali Hotdog daging dan Sosis juga. Namun, karena Badai salju ini walaupun Kedai baru buka, pesanan membludak dan berakhir mereka kehabisan stok.

"Aku yang pesan duluan, jadi makanan itu untukku!" ucap Ava, dia melirik sinis pada pria di sampingnya itu.

"Mana bisa? Aku juga menginginkan itu!" ujar Harry, dia ikut nyolot.

"Hey, kau baru datang dan langsung ingin berebut denganku? Apa kau tidak tahu malu?" Ava mendelik pada sosok pria tinggi itu dengan wajah menantang.

"Lalu? Apa salahnya jika kau mengalah?" Harry menjawab cuek.

"Kau itu pria jadi banyaklah mengalah pada wanita! Lagi pula aku yang datang lebih dulu," ucapnya sinis.

"Aku tidak mau, dan lagi tidak ada aturan pria harus mengalah pada wanita, kan?" sindir Harry.

"Kau ... Pria tidak tahu malu!" hina Ava, dia berdecak dengan wajah kesal.

Perdebatan itu terus saja terjadi, dan itu membuat wanita bule pemilik kedai itu langsung menghela napas panjang dan berucap lantang,"Hotdog-nya habis, jadi kalian bisa pergi dari sini!" usirnya.

Perdebatan keduanya langsung terhenti, Ava dan Harry menatap pada sang pemilik kedai itu dengan wajah bingung.

"Siapa yang membelinya?" keduanya bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Baru saja ada yang beli, karena kalian berdebat dan tidak ingin mengalah, jadi aku memberikan itu pada orang lain!" pemilik kedai itu mengatakan itu tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"APA?!" suara Ava begitu membuat Harry yang berdiri di sampingnya langsung mengusap telinganya.

"Suara mu benar-benar membuat gendang telingaku rusak! Dasar perempuan aneh." sindir Harry, dia langsung pergi dan tidak ingin melanjutkan perdebatan itu lagi, karena apa yang dia cri sudah habis.

"Hey, kau itu yang pria aneh!" teriak Ava.

Ava akhirnya memilih untuk keluar dari sana setelah pamit dan meminta maaf, dia jadi tidak mood untuk melanjutkan beli makanan karena merasa kesal.

"Dasar pria gila!" kesal Ava dengan mulut komat-kamit sambil berjalan kesal meninggalkan area kedai hotdog itu.

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!