cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembelaan Bima
Farhan mendekati Bundo nya saat pak Sudirman sudah pergi dari rumah nya. " keputusan ku tidak salah kan Bundo" tanya Farhan.
Buk Farida langsung tersenyum," keputusan mu sudah tepat nak. Laki laki tua itu harus di beri pelajaran. Enak saja dia ingin menumbalkan nama baik ibu mu untuk kepentingan keluarga nya. Dia dan istrinya sama sama orang yang tidak punya perasaan. Otak nya mungkin di stel hanya untuk memikirkan diri nya sendiri" ucap buk Farida.
" oh ya,sebentar ini om Ridwan mu di kampung menelfon Bundo. Dia mengatakan akan membawa kasus ayah mu ke dalam rapat para Datuak di kampung. Dia mau keluarga ayah mu yang sudah sengaja ikut menzolimi ibu mu,dapat sangsi di kampung . pak Surya suaminya buk Yeni,bakal batal di angkat jadi Datuak panghulu " ucap buk Farida.
Farhan langsung tersenyum," om Ridwan memang sangat tegas dalam melindungi keluarga,anak,dan kemenakan nya" ucap Farhan.
***
buk Silvi mulia panik melihat keadaan rumah nya yang berantakan setelah pihak wedding organizer pergi meninggalkan rumah nya .
" Sonia,sini bantu mama membereskan sampah sampah ini. Trus susun lagi semua perabotan rumah ketempat semula " ucap buk Silvi setengah berteriak.
Sonia yang sedang memainkan handphone nya , langsung melihat kearah mama nya," aduh ma,aku capek. Lagian ngapain kita yang melakukan nya,mama suruh aja menantu mama. Apa guna nya punya menantu kalau tidak bisa di harapkan buat bersih bersih semua ini" ucap Sonia.
Buk Silvi tersenyum mendengar ucapan anak nya itu. Kemudian dia langsung menghubungi bima.
" halo,ada apa ma" tanya Bima.
" Bim, sekarang kamu kesini. Bawa istri mu juga. Mama ada perlu" ucap buk Silvi.
" ingat,mama mau nya sekarang,bukan nanti nanti" ucap buk Silvi yang kemudian langsung mematikan panggilan itu .
bima geleng geleng kepala mendengar ucapan mama nya. Aini yang berada di dekat nya langsung bertanya," ada apa bang" tanya nya.
" mama nyuruh kita kesana. Kata nya ada perlu" jawab Bima.
Aini mengangguk dan langsung berdiri ," mau kemana" tanya bima pada istri nya.
Aini tersenyum pada suami nya," katanya mau ketempat mama. Ya aku harus siap siap dong" jawab Aini.
Bima langsung menggeleng," biar Abang sendiri saja kesana. Kamu istirahat di rumah saja" ucap bima.
Aini menatap suami nya," kok gitu. Bukankah kita berdua yang di minta untuk datang " tanya Aini.
Bima tersenyum," Abang rasa mama memanggil kita pasti untuk bantu bantu mama membersihkan rumah yang berantakan sesudah pihak wedding organizer membawa semua peralatan mereka yang terpasang di rumah mama" jawab Bima.
" kalau kamu ikut kesana,yang ada kamu pasti kelelahan membereskan semuanya, sementara mereka hanya akan duduk manis tanpa mau membantu" ucap Bima lagi.
Aini langsung tersenyum," nggak apa apa bang. Siapa.lagi yang akan bantu mama. Aurora kan masih bersedih . Sementara Sonia ,Abang kan tau sendiri kalau anak yang satu itu pemalas nya minta ampun " ucap Aini.
Bima menggeleng," biar mama dan Sonia yang kerja kan semua. Sementara Abang akan bantu menyusun semua perabotan kembali ke posisi semula. buat apa kamu mengeluarkan tenaga mu untuk membantu mereka, sementara mereka sama sekali tidak menghargai bantuan mu itu. jangan kan ucapan terima kasih yang kamu dapatkan. sikap manis pun tidak. Malah kata hinaan yang selalu keluar dari mulut mereka untuk mu" ucap bima.
" Abang pergi dulu. Kamu istirahat saja. kalau ada mama nelfon,abaikan saja" ucap bima lagi yang kemudian langsung berdiri dan berjalan keluar rumah nya.
hanya dalam beberapa menit,bima sampai di rumah orang tua nya. Bima langsung masuk dan mencari mama nya.
" ada apa ma" tanya Bima.
" mana Aini" tanya buk Silvi sambil melihat kearah luar.
" Di rumah,aku suruh istirahat" jawab Bima dengan santai.
Buk Silvi terkejut mendengar jawaban putra nya," di rumah istirahat?
otak istri mu itu memang tidak ada ya. Di suruh kesini malah enak enakan tidur. Apa dia tidak lihat kalau di sini banyak kerajaan numpuk yang harus dia kerjakan " ucap buk Silvi marah.
" bukan dia yang salah,aku yang melarang dia untuk datang kesini" ucap Bim ayang kemudian memilih duduk di depan mama nya.
" kenapa kamu larang. punya istri itu jangan di manja,nanti ngelunjak" ucap buk Silvi.
" sekarang cepat telfon dia suruh kesini. Kamu lihat itu semua,suruh Aini yang membersihkan nya " ucap buk Silvi sambil menunjuk tumpukan sampah dan piring kotor yang berserakan di teras dan di dalam rumah .
Bima menggeleng," Aini itu bukan pembantu ma. Kalau mama dan Sonia tidak sanggup mengerjakan itu semua. Mama bayar aja orang. Nanti aku bantu untuk membayar orang suruhan mama" jawab Bima.
Buk Silvi langsung tersenyum sinis pada putra nya," jangan sok punya banyak uang kamu. Dari pada bayar orang untuk membereskan itu semua, mending uang nya kamu kasih ke Sonia " ucap buk Silvi.
Bima langsung mengangguk," bagus juga ide mama itu. jadi sekarang panggil Sonia dan suruh dia mengerjakan itu semua" ucap bima sambil tersenyum.
Buk Silvi langsung marah mendengar ucapan bima. " mama bilang uang nya berikan ke Sonia, pekerjaan ini suruh istri mu yang kerjakan. Dia kan sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan seperti ini. kalau Sonia mana bisa dia" ucap buk Silvi.
Bima menggeleng," Aini aku nikahi bukan untuk jadi pembantu mama. Jadi kita kerjakan ini sama sama biar cepat selesai. Minta Sonia ikut membantu kita" ucap bima.
Mendengar ucapan Abang nya,Sonia langsung keluar dari kamar nya," aku nggak mau. kuku cantik ku bisa rusak kalau aku ikut membersihkan rumah. lagian aku tidak sama seperti istri Abang yang dari kampung itu. Mana pernah aku megang sapu di rumah ini" ucap Sonia sambil melentikkan jari nya.
" kamu itu anak gadis,harus bisa megang pekerjaan rumah. Kalau kamu selalu malas mengerjakan pekerjaan rumah, bagaimana nanti kalau kamu sudah menikah" ucap bima menasehati adik nya.
Sonia langsung tersenyum," aku akan minta suami ku untuk menyediakan pembantu di rumah. Biar aku tidak perlu capek mengerjakan semua pekerjaan rumah" jawab Sonia.
bima geleng geleng kepala mendengar ucapan adik nya," kalau iaa dapat suami kaya yang bisa memenuhi permintaan mu itu. Kalau dapat laki laki yang gajinya pas pasan gimana " tanya Bima.
Buk Silvi langsung menjawab," Sonia itu cantik dan pintar. pasti bisa mendapatkan suami seperti yang dia ingin kan" ucap buk Silvi.
Soni langsung tersenyum mendengar pembelaan mama nya," betul kata mama. jadi wanita itu harus pintar dalam memilih suami. harus bisa cari yang kaya. Maka nya aku mempercantik diri,tidak sama seperti istri ang yang dari kampung itu" ucap sonia yang lagi lagi menghina Aini.
bima langsung mengangguk," kamu benar,Aini itu memang bodoh" jawab Bima.
Buk Silvi dan Sonia langsung tersenyum mendengar ucapan Bima," baru nyadar kamu kalau istri kamu itu bodoh" ucap buk Silvi.
Bima langsung tersenyum pada mama nya," iya,aku baru sadar kalau Aini itu bodoh. padahal Aini itu cantik nya natural. banyak yang mau memperistri dia dulu. Karena bodoh nya dia,dia malah menerima pinangan ku,laki laki yang tidak bisa memberikan kemewahan pada nya" ucap bima sambil memasang wajah sedih.
Buk Silvi langsung terdiam mendengar ucapan Bima . Saat buk Silvi akan kembali bicara, terdengar suara mobil pak Sudirman datang. Dengan cepat buk Silvi langsung menyambut kedatangan suami nya.
