Aleta Rayn atau sering di panggil dengan sebutan Mawar Hitam, seorang Agen rahasia yang sangat hebat dan profesional di bidangnya.
tetapi pada saat ia melakukan misinya ia dibunuh oleh teroris karena kecerobohannya sendiri, begitu lah kabar yang beredar di kalangan media , tetapi tidak sampai disitu Aleta Rayn atau mawar hitam tidak lah benar-benar meninggal jiwanya masih hidup di dalam raga seorang wanita yang sudah tiga tahun tertidur layak nya seperti putri tidur.
Apa kah Aleta Rayn atau Mawar Hitam akan membalaskan dendam nya kepada teroris yang membunuh nya itu atau justru ia membiarkan kematiannya begitu saja ?
siapa kah sosok wanita tidur itu ?
dan apakah kematian Aleta Rayn atau Mawar Hitam murni karena di bunuh oleh terotis atau justru ada seorang kerabat atau teman nya yang terlibat di dalam kematiannya itu ?
saksikan kisah selengkapnya hanya di Novel ini 🤗🥰 .
jangan lupa Like Comen dan Vote.
author nya juga di follow ya guysss hehehe 😁😁🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arkan yang Menangis
.
.
keesokan hari nya Roger pulang dengan cepat karena hari ini ia ada rapat penting di kantor nya. Aleta duduk di dalam kamar hotel nya seraya menonton siaran televisi .
" kenapa aku terus memikirkan Arkan ya, aku ingin sekali bertemu dengan anak itu " ucap Aleta seraya menghembuskan nafas nya dengan kasar .
hingga ia mengingat ucapan Aleta Zayn pada saat mereka bertemu di dalam mimpi " banyak rahasia yang harus kau pecahkan kak "
" rahasia ..? sebenarnya rahasia apa yang di maksud oleh Aleta Zayn pada saat itu ? " ucap Aleta
dan sertikan ia memijat pelipis nya dengan pusing " banyak sekali yang harus aku selesaikan di kehidupan kedua ku ini aku fikir setalah ini aku akan hidup tenang tapi, tuhan dan semesta masih memberiku kesempatan untuk hidup kembali dan memperbaiki semua nya " lanjut nya lagi
perjalanan nya masih panjang dan sekarang ia baru memulai semua nya banyak hal yang penuh dengan tantangan yang menunggu nya di depan sana, setalah nya ia meraih ponsel baru nya yang baru semalam di berikan oleh Roger itu.
" aku harus menghubungi Erika atau Theo " ucap nya seraya mengetik nomor Theo di layar ponsel nya.
dan benar ternyata nomor pria itu masih sama dengan yang dulu, Aleta ingin mengirimkan pesan kepadanya tetapi ia ragu karena ia tau Theo tidak sembarangan membalas pesan dari nomor asing, apa lagi saat ini mereka berada di negara yang berbeda, tentu saja nomor nya juga berbeda.
Aleta menghembuskan nafasnya dengan kasar setalah nya ia melangkah ke arah ranjang dan merebahkan dirinya disana.
.
.
.
setelah pulang dari kantor nya Roger kembali ke rumah nya ia melihat Arkan yang sedang bermain bersama Pricilla di ruang bermain anak itu.
" Papi " ucap Arkan berdiri seraya menghampiri nya saat melihat Roger berada di depan pintu tersenyum ke arah nya
dan dengan cepat Roger berjongkok mensejajarkan tingginya dengan tinggi putranya itu, Arkan langsung membuka nya melingkarkan tangan mungil nya di leher Roger
" cemalam Papi kemana ? kenapa gak pulang ? " tanya Arkan dengan wajah lucu nya menatap Papi nya itu
" maaf ya boy , semalam Papi ada urusan penting " jawab Roger
" urusan penting maksud nya bertunangan dengan wanita Ular itu " kesal Pricilla menatap kakak nya itu
Roger menghembuskan nafasnya dengan kasar mendengar ucapan adik nya itu " aku gak habis fikir sama kakak, katanya kakak cinta sama kak Aleta tapi kenapa kakak mau menuruti ucapan mama itu " lanjut Pricilla semalam memang ia tidak ikut ke rumah Paula karena ia sangat tidak suka melihat kakak nya bertunangan dangan wanita itu.
makanya ia tetap berada di rumah Roger menemani Arkan.
" kau akan tau nanti nya apa alasan kakak melakukan ini Pricil " ucap Roger karena ia tidak mungkin menceritakan rencananya itu kepada adik nya
" tunangan.... belalti Papi mau nikah? " tanya Arkan yang sedari tadi menyimak pembicaraan kedua orang dewasa itu
" iya Papi mu mau menikah dengan bibi Ular , dan sebentar lagi Arkan akan mempunyai ibu tiri tau gak ibu tiri itu sangat menakutkan loh , nanti Arkan di suruh-suruh dan bibi Ular akan baik kepada Arkan kalo Papi nya Arkan ada di rumah tapi jika Papi nya Arkan kerja maka tante Ular akan menyiksa Arkan , seperti film yang semalam kita nonton itu " jelas Pricilla panjang lebar sengaja ingin membuat Arkan marah dan membatalkan pernikahan Roger dengan Paula.
Roger yang mendengar ucapan adik nya itu menepuk jidatnya sendiri, sebentar lagi akan terjadi drama Arkan yang mendiami nya.
" GAK..... ALKANA GAK MAU PUNYA IBU TILI.... PAPI GAK BOLEH NIKAH CAMA BIBI ULAL.... ALKAN GAK MAU.... HHHUUUAAAAA " teriak bocah kecil itu setalah nya menangis dengan suara kencang nya
" tuh dengar anak kakak gak setuju, " setalah mengatakan itu Pricilla pergi dari sana
" hhhuuuuaaaaa.... Alkan gak mau punyai ibu tili , ibu tili itu jahat, hhuuaaa " Arkan semakin menangis dan hal itu membuat Roger pusing di buat nya
ia memegang kedua bahu putranya dengan lembut dan menatap nya dengan tersenyum
" Arkan dengar Papi " ucap Roger
Arkan menggelengkan kepalanya dan masi terus menangis
" gak mau.... Alkan gak mau Papi nikah , apa lagi cama bibi Ulal, Alkan gak cuka, ibu tili itu jahat hhhuuuaaaa " ucap Arkan
" hey boy... Papi gak akan menikah " ucap Roger dengan suara lembut nya
Arkan menghentikan tangisan nya dan menatap papinya itu dengan kelopak matanya yang di penuhi dengan air mata .
" benelan " tanya Arkan, Roger menganggukkan kepalanya dengan sangat yakin
" Arkan sekarang ganti baju ya setalah itu Papi akan membawa Arkan bertemu dengan seseorang " ucap Roger
" bohong itu... Papi mu ingin mengajak mu bertemu bibi ular " ucap Pricilla yang entah sejak kapan bediri di belakang Roger
" apa itu benal Papi? " tanya Arkan menatap polos Roger
" jangan mendengar onty mu itu , iri dia karena opa tidak pernah mengajak nya bertemu dengan orang yang spesial " ucap Roger segera menggendong tubuh gembul putranya pergi,
" wwwlleeekkk gak ya... aku gak iri " ucap Pricilla kesal seraya mengulurkan lidah nya kepada Roger.
setalah mengganti pakaian Arkan , Roger segera mengak putranya untuk pergi lebih tepat nya ia akan membawa Arkan bertemu dengan Aleta yang saat ini masih berada di hotel, Karena sebelum kebusukan Paula terbongkar Aleta tidak akan kembali ke rumah Roger.
baru saja Roger ingin masuk ke dalam mobil nya setalah ia pastikan Arkan duduk dengan nyaman dan aman di kursi penumpang, tetapi langkahnya terhenti karena tiba-tiba nyonya Eudora datang bersama dengan Paula.
" mau kemana kau " tanya nyonya Eudora yang terlihat buru-buru keluar dari mobil nya
" bukan urusan mama " jawab Roger setelah nya ia dengan cepat masuk kedalam mobil nya dan melajukan mobil nya itu pergi dari sana
" ROGER... MAU KEMANA KAU " teriak Nyonya Eudora
" ini rumah ma bukan di tengah hutan, jadi tolong ya mama jangan berteriak seperti itu " ucap Pricilla yang baru keluar dari rumah kakak nya itu dengan jaket kulit nya.
" ck.. kau juga... mau kemana " tanya nya kepada Pricilla
" ya terserah aku lah mau kemana, mama urus aja calon menantu mama itu , " setelah mengatakan itu Pricilla melangkah ke arah motor besar nya setalah nya ia melajukan motor itu pergi tak lupa ia mengeluarkan asap dari kenalpot motornya itu dan tepat mengenai wajah Paula
" uhuk... uhuk.. " Paula terbatuk batuk akibat asap dari kenalpot motor Pricilla itu
" rasain " ucap Pricilla dengan tersenyum senang seraya terus melajukan motornya pergi
" kau tidak apa-apa sayang " tanya nyonya Eudora khawatir
" nanti bibi akan marahi Pricilla kalo sudah pulang, ayo kita masuk dulu " lanjut nya lagi dan kedua nya masuk kedalam rumah Roger.
.
.
.
kaukan ceo penyidikan kok cma peristiwa itu knp gk diselidiki asal muasal paula?
lanjur up lagi thor💪💪💪💪