NovelToon NovelToon
Legenda Shinobi Satu Pukulan

Legenda Shinobi Satu Pukulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Daud Nikolas

Di dunia Bintang Biru, setiap manusia akan melalui ritual kebangkitan bakat. Mulai dari peringkat terendah Rank F hingga yang tertinggi Rank SSS, bakat inilah yang menentukan jalan hidup seseorang—apakah menjadi manusia biasa atau pahlawan yang mampu mengguncang alam semesta. Sejak lahir, Ye Chen dianggap tak memiliki masa depan. Bakatnya hanyalah elemen kayu dan aura rubah biasa. Namun, tak seorang pun tahu bahwa rubah di dalam dirinya adalah Rubah Ekor Sepuluh, eksistensi mitos yang melampaui seluruh makhluk sihir. Saat upacara kebangkitan dimulai, seluruh langit bergetar. Ye Chen justru memecahkan batas manusia dan memperoleh bakat misterius: Saitama—Fisik Tak Terbatas, kekuatan tubuh yang berkembang tanpa ujung hingga melampaui segala logika. Namun perjalanan Ye Chen tak sendiri. Kekasih masa kecilnya, seorang gadis berbakat yang selalu berada di sisinya, membangkitkan garis keturunan kuno Uchiha sejak kecil, lengkap dengan mata yang menyala bak api takdir. Tidak hanya itu, dia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daud Nikolas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2 keluarga yang hangat

Pagi hari itu, Ye Chen bersiap mencoba kekuatannya.

“Chen’er, Shuang’er, bangun sini, ayo makan!”

Suara lembut seorang wanita terdengar dari luar kamar. Itu suara Xia Yu.

“Iya, Ibu!” jawab Ye Chen dengan keras.

Dia tersenyum kecil. Di kehidupan ini, dia memiliki keluarga yang hangat, tidak seperti kehidupan sebelumnya di mana dia hanyalah yatim piatu yang menikahi istri temperamental dan gila uang. Kini, dia bertekad menjaga keluarga barunya sebaik mungkin.

Ye Chen membuka pintu kamar dan menuruni tangga. Di bawah, di meja bundar, duduk seorang pria gagah — Lan Batian — dan seorang gadis kecil cantik berwajah datar. Namun entah kenapa, Ye Chen merasakan getaran aneh di dalam hatinya. Pandangan gadis kecil itu membuatnya seolah melihat rival sejati, tapi di saat bersamaan, ada rasa akrab yang sulit dijelaskan.

“Hei, kenapa berdiri diam? Ayo makan.”

Xia Yu tersenyum dari belakang Ye Chen.

Lan Batian tertawa kecil.

“Ha ha, anak ini masih mengantuk rupanya.”

Mereka pun duduk berempat di meja makan dan mulai makan dengan suasana yang hangat.

“Istriku, hari ini aku harus ke perbatasan lagi,” kata Lan Batian dengan nada berat.

“Ohh… monster mengamuk lagi?” tanya Xia Yu khawatir. Dia tahu betul betapa berbahayanya perbatasan.

Monster — makhluk buas yang menghuni dunia ini. Mereka kerap mengamuk dan membunuh manusia.

Tingkatan mereka terbagi menjadi: Monster tingkat 1 hingga 9, lalu Komandan Monster, Jenderal Monster, Raja Monster, Kaisar Monster, dan terakhir Orang Suci Monster — setara dengan Alam Planet atau Orang Suci umat manusia.

“Hati-hati, suamiku,” kata Xia Yu lembut sambil menatap suaminya penuh kasih.

Ye Chen tersenyum melihat keluarga yang saling menyayangi itu. Namun tiba-tiba, Lan Shuang menatap Ye Chen lekat-lekat. Ada rasa aneh yang menyelimuti hatinya — keakraban yang menusuk dalam.

Tiba-tiba mata gadis kecil itu memerah. Pola dua tomoi muncul jelas di bola matanya.

“Kakak… Ye Chen!” seru Lan Shuang sambil berlari memeluknya erat dengan tubuh mungilnya.

Ye Chen terkejut, pelukan itu begitu kuat hingga membuatnya sedikit sesak.

“Shuang-shuang, lepaskan dulu…” katanya panik.

Namun begitu melihat mata Lan Shuang yang berputar merah dengan dua tomoi, Ye Chen terpaku.

“Sha–Sharinggan…?” serunya tak percaya.

Pantas saja Ye Chen merasakan keakraban yang begitu kuat. Ternyata Lan Shuang memiliki Sharinggan, dan bahkan sudah bangkit dengan dua tomoi.

Perlu diketahui, bahkan sang Petapa Enam Jalan di dunia Naruto saja baru membangkitkan Sharinggan di usia lima belas tahun. Sementara Lan Shuang sudah memiliki dua tomoi di usia sekecil ini — sesuatu yang luar biasa.

Hubungan antara klan Uchiha dengan Senju atau Uzumaki di dunia itu adalah rival sejati. Mungkin karena itulah Ye Chen merasakan getaran aneh dan rasa persaingan yang kuat ketika menatap Lan Shuang.

Bukan hanya Ye Chen yang terkejut. Lan Batian dan Xia Yu juga terperangah melihat mata merah yang berputar di mata putri mereka.

“Me… membangkitkan bakat?” ujar Xia Yu tak percaya.

Mereka bertiga berdiri hampir bersamaan. Aura yang terpancar dari dua anak itu membuat Lan Batian bergidik.

“Chen’er, Shuang’er… kalian berada di tingkat kebangkitan pertama?” tanya Lan Batian dengan suara serius.

Perkataannya membuat Xia Yu menatap kedua anaknya dengan mata melebar. Kebangkitan pertama biasanya hanya terjadi pada anak usia sepuluh tahun ke atas, tapi kedua anak mereka bahkan belum sampai usia itu.

“Emm… ya, Ayah,” jawab Ye Chen pelan.

Dia tak menyangka hal ini akan terekspos secepat itu. Namun yang paling mengejutkannya justru Lan Shuang — gadis kecil itu juga sudah berada di kebangkitan pertama.

‘Apakah karena dia memiliki darah keturunan dari Sage of Six Path?’ pikir Ye Chen dalam hati.

Lan Shuang menunduk dengan wajah imutnya yang seperti porselen, tampak bersalah. Dia menangguk pelan.

“Hahaha, bagus!” Lan Batian tertawa keras. “Ini berarti putra dan putriku jenius, kan?”

Xia Yu menatap mereka bertiga dengan senyum campur cemas, sementara Ye Chen dan Lan Shuang hanya saling pandang — keduanya sama-sama tahu, sejak saat itu nasib mereka tak akan berjalan biasa lagi.

“Chen’er, kamu membangkitkan bakat apa?” tanya Xia Yu dengan penuh antisipasi. Lan Batian pun ikut menatap dengan serius, menunggu jawaban putranya.

Ye Chen tersenyum bangga. “Bakat kayu.”

“Kayu?” Lan Batian dan Xia Yu saling pandang, keduanya tampak tertegun. Sejauh yang mereka tahu, belum pernah ada yang membangkitkan bakat seperti itu.

“Apa kemampuan dari bakat itu?” tanya Lan Batian dengan nada sungguh-sungguh. Bagi seorang ayah dan kepala keluarga, hal ini sangat penting — karena bakat menentukan masa depan seorang kultivator.

Ye Chen sempat terdiam. “Kemampuannya… bisa menyerap energi spiritual sepuluh kali lipat lebih cepat dari orang biasa. Apakah itu juga termasuk kemampuan?”

Lan Batian dan Xia Yu sontak tercengang.

“Hebat!” seru mereka berdua bersamaan.

“Nak, kau tahu?” ujar Lan Batian dengan mata berbinar. “Hanya bakat dengan peringkat SSS yang bisa menyerap energi spiritual lima kali lipat dari biasanya. Jika dikombinasikan dengan metode kultivasi, bisa mencapai sepuluh kali lipat. Tapi kamu—tanpa metode apa pun—sudah bisa sepuluh kali lipat?!”

Ye Chen hanya tersenyum kaku. Ia sendiri baru menyadari betapa istimewanya hal itu.

“Hahaha! Masa depanmu cerah, Nak!” Lan Batian tertawa puas sambil menepuk meja dengan keras, wajahnya dipenuhi kebanggaan.

Xia Yu tersenyum bahagia, lalu beralih menatap gadis kecil di samping Ye Chen. “Bagaimana denganmu, Shuang’er?”

Lan Shuang tidak banyak bicara. Ia menunduk sedikit, lalu perlahan mengaktifkan Sharinggan-nya. Mata merah dengan dua tomoi berputar di irisnya, tampak memancarkan pesona misterius.

Begitu melihatnya, Lan Batian dan Xia Yu seakan tertarik ke dalam pusaran itu. Mata mereka perlahan kosong, seperti terperangkap dalam ilusi yang tak terlihat.

“Ibu, Ayah! Jangan dilihat terlalu lama,” seru Ye Chen dengan cepat dan sedikit panik. Tatapannya serius, namun juga penuh rasa aneh — dia tak menyangka kemampuan Lan Shuang sekuat itu bahkan di usia sekecil ini.

Lan Batian dan Xia Yu akhirnya tersadar dari ilusi. Mereka saling pandang dengan wajah bingung.

“Apa yang terjadi barusan?” tanya Lan Batian sambil mengusap keningnya.

“Ayah, Ibu, bakatku adalah teknik mata,” jawab Lan Shuang lembut. “Namanya Sharinggan. Ini adalah mata yang sangat kuat dengan kemampuan ilusi, dan bisa mempelajari semua seni bela diri dalam sekejap.”

Penjelasan itu membuat Xia Yu dan Lan Batian tercengang. Keduanya saling berpandangan, lalu tawa bahagia pun pecah di ruangan itu.

“Bagus! Bagus sekali!” seru Lan Batian dengan mata berbinar. “Kalian berdua benar-benar anak ajaib! Jika kalian sudah mencapai alam Roda Energi, Ayah akan memberikan metode kultivasi yang sesuai untuk kalian.”

“Baik, Ayah!” jawab Ye Chen dan Lan Shuang hampir bersamaan, suara mereka penuh semangat.

Keduanya merasa sangat senang dan tak sabar untuk segera naik ke alam Roda Energi. Aura harapan dan tekad kuat memenuhi ruangan itu, seolah masa depan mereka sudah mulai terbuka dengan cahaya yang gemilang.

1
Daud Nikolas
guyss.izin off ya 5 hari mau persiapan uts bntr aja👍
Kaka Putra
tetap konsisten thor
Kaka Putra
jangan berenti update thor jarang²nih dapet novel menarik,dimari
Daud Nikolas: ok bg aman💪
total 1 replies
Daud Nikolas
ayo guyss baca
Daud Nikolas: jangan lupa like comment dan subrek ya guyss💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!