NovelToon NovelToon
Aku Dibenci Ayah

Aku Dibenci Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Konflik etika
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah nyata tapi kutambahin dikit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Sejak tadi Roni menatap jam dinding miliknya yang sudah usang. Mungkin sudah hampir satu jam dia duduk dan bolak-balik dari kamar ke ruang tamu untuk melihat jam.

Roni menggaruk belakang kepala baru saja akan beranjak dari kursi. Roni mendengar suara motor yang sangat dia hapal. Roni bergegas membuka pintu dan terlihat Sendi turun dari motornya.

Sendi menyadari keberadaan Ayahnya. Sendi berjalan menuju pintu yang disana sudah ada Ayah.

"Ayah, ak--"

"Lupa sama omongan Ayah kamu?!" sentaknya.

"Tidak Ayah, tadi aku diajak main sebentar sama temen. Enggak enak nolaknya Yah,"

"Halah, dasar kamunya aja yang suka ngeluyurrr! Sana pergi cari rumput! kambing sudah pada berisik dari tadi karena belum kamu kasih makan!"

Roni masuk kedalam rumah setelah melayangkan lirikan tajamnya pada Sendi. Dia menuju halaman belakang dan melihat kambing-kambingnya.

Sementara Sendi, dia hanya bisa diam dan menurut, walau sebenarnya dia lelah dan ingin istirahat. Sendi merasa dirinya punya dua kepribadian. Disekolah dan juga dirumah.

...----------------...

"Dit, beneran nih bayarnya pake uang Sendi?" tanya Ella dia ragu akan membayar tiga ice cream yang mereka makan tadi.

"Ya nggak papa lah. Mayan, masih sisa lima belas ribu itu,"

Ella berdecak sebal. "Matre juga ya lo," ejeknya.

"Hahahaaa.. Orang dia yang kasih kok. Rejeki mah jangan ditolak El. Udah sih bayar aja sana. Keburu gelap diluar entar. Gue masih ada janji nih sama Mama buat kerumah tante."

"Oh. Oke deh."

Ella membayar ice cream memakai uang dari Sendi, ya walau perasaannya masih cukup ragu. Dari rumah yang dulu dia kunjungi aja, Sendi kelihatan bukan anak orang kaya. Ella bukan mau menghina atau merendahkan sih. Tapi ya memang kelihatannya begitu.

Setelah membayar tiga ice cream itu Ella dan Dita melangkah keluar dari mall. Mereka meninggalkan area parkir mall dengan motor masing-masing. Hingga mereka berpisah dipersimpangan yang berbeda karena alamat mereka juga tak sama.

Ella sampai dirumah setelah beberapa menit diperjalanan. Kedua matanya berbinar melihat mobil warna putih yang ada digarasi bersebelahan dengan mobil Papanya.

Tak sabar, Ella pun melepas helm dan menaruhnya dirak khusus helm. Setelahnya, Ella melangkah lebar karena tak ingin menyia-nyiakan waktu untuk bertemu dengan sesosok yang amat dia sayangi dan juga lama tidak dia jumpai.

"Mas Dicki..!?" serunya setelah Ella membuka pintu utama dan melihat mama serta papanya sedang berbincang dengan cowok yang terlihat gagah dan nampak lebih dewasa dari sebelumnya, dia yang tadi Ella panggil mas Dicki.

"Hai El," Dicki tersenyum manis tak lupa tangan kekarnya itu melambai kecil kearah Ella.

"Aaa... Ella rindu mas Diki.." oceh Ella dia sampai berlari menuju mas Dicki yang duduk disofa single. Ella langsung memeluk mas Dicki dengan erat bibirnya pun tak luput dari senyuman lebar. "Mas, aku kangen banget lho. Kenapa bohongin aku coba?" Ella masih memeluk mas Dicki.

Kedua mata Dicki melirik kearah kedua orangtua Ella. Dicki terkekeh, agak malu sih, tapi ya gapapa lah. Namanya juga kangen, udah lama tak bertemu.

"Nggak bohong kok aku."

"Dih!" Ella melepas pelukan. Ella menatap Dicki. "Pamitnya cuma sebulan lho, kok malah dua bulan? Apa itu coba kalau bukan bohong?"

Dicki terkekeh. Sedangkan kedua orangtua Ella hanya bisa menggeleng kepala melihat kelakuan anak gadisnya yang menurutnya kekanakan. Ya walau memang masih anak-anak sih.

"Iya. Maaf, deh. Bos yang nambahin tugas soalnya. Maaf ya El." Dicki tersenyum lembut mengusap rambut panjang Ella yang selalu halus. Sejak dulu, sejak pertama bertemu rambut Ella selalu begitu, selalu halus dan lembut, plus wangi.

"Ya kan tetep aja bohong. Aku nggak suka dibohongin, ah," Ella melipat kedua tangan didada Ella cemberut.

Mama dan papa Ella mendesah pelan melihat Ella yang malah begitu, nggak sopan. "El, itu Dicki pasti capek karena baru nyampe sini lho. Bikinin minum atau ajak makan sana. Malah diajak ribut," omel mamanya Ella.

"Lagi pula Dicki kan kerja, Nak. Belum jadi bos. Ya wajar kalau begitu. Kamu ini," imbuh papanya Ella.

Dicki terkekeh melihat wajah Ella yang cemberut. Rasanya pingin nyubit, tapi malu karena masih ada mama dan papanya Ella.

"Yaudah kalian ngobrol dulu, diajak makan juga Dicki nya, Nak. Mama sama papa masih ada urusan diruang kerja." kata Mamanya Ella menatap Ella.

"Iya, Ma." jawab Ella.

"Nak Dicki, kalian ngobrol dulu ya. Kami masih ada kerjaan yang harus diurus dan segera selesai. Anggap aja dirumah sendiri." lanjut mama Ella dia bergantian menatap Dicki.

Dicki tersenyum. "Makasih tante."

"Mas, Ella rindu tauk," ucap Ella setelah mama dan papanya sudah pergi dan kembali sibuk sama urusannya. Ella kembali memeluk Dicki tanpa canggung atau pun malu, membuat Dicki terkekeh lagi, uh Diki gemas. Tanpa menunggu lagi tanpa membuang kesempatan lagi Dicki melepas pelukan Ella dan langsung mencubit gemas kedua pipi Ella.

"Ih, kok dicubit sih." kata Ella pura-pura merajuk.

"Soalnya kamu nge gemesin banget,"

"Emang iya?"

"Iya. Beneran. Dan aku juga nggak kalah rindu sama kamu." Dicki tersenyum dia menarik tubuh kecil Ella kedalam pelukan lagi. Dicki menghirup banyak-banyak aroma parfum serta sampo Ella yang selalu membuatnya tenang. Sejak dulu sejak pertama bertemu.

Ella tersenyum didalam pelukan Dicki. Rasanya hangat nyaman dan bikin adem. Ella sangat menyukainya. Ella juga sangat merindukannya. Rasanya Ella ingin selalu ada dalam posisi ini. Ella sangat menikmati momen seperti ini.

"El,"

"Hm,"

"Dua bulan nggak ketemu. Kamu makin cantik deh. Tambah berisi dan empuk juga."

"Hah?"

Ella melepas pelukan dengan cepat. Ella menatap Dicki yang sekarang juga sedang menatapnya. "Apanya yang empuk?"

Dicki menatap Ella lebih intens dari yang tadi. Perlahan dan penuh kehati-hatian Dicki mengikis jarak, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Ella. Dicki melayangkan kecupan singkat dibibir Ella yang langsung membuat Ella deg-degan.

"Itu," ucapnya setelah menjauhkan wajah dari bi.bir Ella, lalu Dicki menurunkan pandangan. "Dan juga..." Dicki menggantung ucapannya tapi tangannya bergerak memeluk Ella lagi menekan bagian punggung Ella supaya lebih menempel pada dadanya. "Ini, ini empuk banget, El." bisiknya, sangat pelan, membuat Ella meneguk ludah, jantungnya pun berdebar.

"Mas," seru Ella setelah beberapa menit terdiam dan merasakan usapan tangan Dicki di punggungnya. "Jangan gini, nanti kita--"

"Kita apa, hn?" sela Dicki sambil melepas pelukan dia ingin menatap wajah cantik Ella yang sangat dirindukan. Dua bulan tidak bertemu dengan gadis ini, Dicki nyaris gila.

1
Aksara_Dee
kasian banget sama Sendi 🥺
Aksara_Dee
dicky udah gemes banget pengen ke pelaminan yak
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
Ilham
BG lanjut
Cakrawala: oke...............
total 1 replies
ADEF
kasian banget masa diusir
Aksara_Dee
anakmu sakit pak Roni
ADEF
lah kok gitu si ayah
ADEF
hahaha
ADEF
emang ganteng si sendinya ya
ADEF
dasar si Agel
ADEF
sdorang ibu tidak akan membiarkan anaknya kelaparan. dia rela tidak makan asal anaknya makan. biasanya. ssmangat sen selalu sabar ya
ADEF
wadidaw dicky oh ya elaaah
ADEF
sendi keren nggak pelit sama cewek
ADEF
mau
ADEF
knp debar
ADEF
tega bngt
ADEF
kasihan bngt sendi
ADEF
emosian si ayah nggaj suka gue sama dia
ADEF
bensin 12 500 mie ayam 12 ribu. abis dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!