NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia Sang CEO

Cinta Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:46.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Laura jatuh cinta, menyerahkan segalanya, lalu dikhianati oleh pria yang seharusnya menjadi masa depannya—Jordan, sahabat kecil sekaligus tunangannya. Dia pergi dalam diam, menyembunyikan kehamilan dan membesarkan anak mereka sendiri. Tujuh tahun berlalu, Jordan kembali hadir sebagai bosnya … tanpa tahu bahwa dia punya seorang putra. Saat masa lalu datang menuntut jawaban dan cinta lama kembali menyala, mampukah Laura bertahan dengan luka yang belum sembuh, atau justru menyerah pada cinta yang tak pernah benar-benar hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Malam yang Merusak Akal

"Kita akan mengadakan makan malam untuk merayakan berakhirnya kerja keras! Pihak perusahaan Jepang mengatakan kalau puas dengan game yang sudah kita ciptakan!" ujar Jordan dengan senyum merekah.

Ruang rapat sore itu pun bergemuruh dipenuhi oleh tepuk tangan dan sorak sorai tim pengembang. Lelaki tampan tersebut sesekali melirik Laura yang sejak tadi hanya tersenyum simpul. Dia yang bekerja keras, tetapi tidak terlalu mengikuti euforia rekan yang lain.

Noah yang duduk di samping Laura seakan menjadi penghalang bagi Jordan untuk memandang perempuan yang hingga saat ini masih ada di hatinya itu. Kabar pernikahan keduanya sudah santer terdengar. Namun, Jordan masih belum melakukan tindakan apa pun.

Hati kecil Jordan ingin sekali menghalangi rencana pernikahan tersebut. Namun, logikanya ikut campur kali ini. Pernikahan itu pasti terjadi karena persetujuan kedua belah pihak.

"Dia pasti sudah menyetujui pernikahan terjadi. Kalau tidak, tidak mungkin begini," gumam Jordan sambil mengembuskan napas kasar.

Jordan tersenyum kecut, lalu membuang tatapannya dari Noah dan Laura. Dia menunduk sekilas, lalu berpamitan dan keluar dari ruang rapat.

Jam kerja pun selesai. Jordan menyewa restoran yang memiliki ruang pertemuan pribadi. Beraneka masakan khas Jepang terhidang lengkap dengan sake dan bir.

Dalam ruangan tersebut dilengkapi dengan fasilitas untuk karaoke. Semua tenggelam dalam keceriaan. Namun, tidak dengan Jordan, Laura, dan Noah.

"Laura, aku sudah meminta Mbok Sri untuk menjaga Leon sampai kita pulang. Kalau bisa kita jangan pulang terlalu larut. Ingat, akhir-akhir ini kamu pulang malam dan kurang istirahat. Kamu harus jaga kondisi badan. Sebulan lagi acara pernikahan kita akan digelar," kata Noah sambil menatap Laura yang sudah setengah sadar karena pengaruh minuman beralkohol.

"Hm, kamu tenang saja, Noah. Setelah bos kita keluar dari ruangan, kita juga akan langsung pulang. Bukankah tidak sopan jika kita pulang mendahului Jordan?" Laura tersenyum lembut dengan tatapan sayu.

"Yah, kamu benar." Noah tersenyum kecut sambil melirik Jordan yang tampak sibuk dengan ponselnya.

Obrolan keduanya tak berlanjut. Seorang rekan kerja Noah menarik lelaki tersebut dan memintanya menyanyikan sebuah lagu sebagai perwakilan tim kreatif. Awalnya Noah menolak, tetapi mau tak mau dia pun menuruti permintaan rekannya.

Di tengah hiruk-pikuk dan suara merdu Noah yang diiringi oleh musik, perut Laura mulai bergejolak. Perempuan tersebut berjalan keluar ruangan menuju kamar mandi. Laura memuntahkan isi perutnya hingga tubuhnya terasa sedikit lemas.

"Astaga, aku bukan peminum yang baik." Laura terkekeh karena menyadari dirinya yang kepayahan hanya karena beberapa gelas bir.

Ketika keluar dari bilik toilet, perempuan tersebut tersentak. Kini di hadapannya ada Jordan yang membatu di depan wastafel. Laura mengerjap beberapa kali sambil memukul pelan kepalanya.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Laura polos.

"Justru kenapa kamu yang ada di sini!" ujar Jordan dengan mata terbelalak.

"Ini toilet pria!" lanjut Jordan sambil setengah berteriak.

Laura langsung mengedarkan pandangannya. Di seberang bilik toilet terdapat beberapa urinoir yang berjajar. Sontak kesadarannya pulih.

"Lain kali jangan ajak kami makan di tempat yang menyediakan alkohol, aku..."

Belum sempat Laura melanjutkan ucapannya, tiba-tiba Jordan mendorong Laura masuk lagi ke bilik toilet. Jordan pun mengunci pintu dengan cekatan sambil membungkam bibir Laura dengan tangannya. Setelah itu, dia menempelkan telunjuk pada bibir.

"Ada orang," bisik Jordan lirih tepat di telinga Laura.

Laura mengangguk sehingga Jordan melepaskan tangannya. Suara pintu terbuka menggema, diikuti langkah seseorang memasuki toilet. Suara air mengalir memecah keheningan.

Sementara itu, Laura terdiam kaku dengan jarak begitu dekat dengan Jordan. Jarak mereka terlalu dekat sehingga Laura khawatir Jordan bisa mendengar degup jantungnya. Napas lelaki itu sesekali meniup puncak kepala Laura.

Aroma citrus yang bercampur mint menguar dari tubuh Jordan. Hal itu membuat Laura menelan ludah kasar. Sebenarnya, bukan hanya Laura. Jordan pun melakukan hal yang sama.

"Aku rasa ukuran bra-mu bertambah," bisik Jordan dengan suara serak.

Laura melotot, lalu mendongak. Di wajah Jordan terukir senyum miring. Laura berusaha mendorong dada bidangnya, tapi Jordan justru menguatkan pelukan.

"Diamlah, di luar masih ada orang."

Keduanya terdiam dalam posisi canggung selama beberapa menit. Setelah suara air berhenti dan terdengar pintu tertutup, Jordan perlahan melepaskan pelukan. Laura mendorong tubuhnya dan buru-buru membuka kunci toilet.

Jordan tersenyum miring menatap Laura yang melangkah cepat keluar. Dia mengusap bibir tipisnya, lalu terkekeh.

"Astaga, Laura. Hanya dengan memelukmu aku bisa kembali bergairah setelah bertahun-tahun tobat maksiat!" ujar Jordan.

"Ayolah, Sobat! Seleramu benar-benar bagus!" tambahnya sambil menatap bagian bawah tubuhnya yang mulai menegang.

Sementara itu, Laura berusaha mengatur napas dan menenangkan diri sebelum kembali masuk ke ruangan. Hanya beberapa rekan kerja yang tersisa. Noah tersenyum tipis saat melihat Laura berjalan ke arahnya.

"Dari mana?" tanya Noah tanpa menghapus senyuman.

"Ah, a-aku dari toilet. Perutku mual!" ujar Laura sambil menggaruk kepala bagian belakang.

"Ooo ...." Noah hanya mengangguk beberapa kali sambil tersenyum.

Tak ada pertanyaan dan rasa curiga sedikit pun. Tapi Laura kini dihantam rasa bersalah. Ia memang tidak sepenuhnya berbohong. Namun, sebagai calon istri dari Noah, berduaan dengan lelaki lain di tempat sempit adalah sesuatu yang lebih mengarah pada sebuah pengkhianatan.

"Sepertinya Pak Jordan sudah pulang. Mau pulang sekarang atau nanti?" tanya Noah.

"Oh, Jordan belum ...." Laura langsung menghentikan ucapannya.

Hampir saja Laura mengungkapkan kalau Jordan tadi belum pulang. Untungnya ia cepat mengerem mulutnya. Ia memejamkan mata dan diam-diam mencubit pahanya sebagai hukuman untuk diri sendiri.

"Ki-kita pulang sekarang saja kalau begitu." Laura berdiri tegak dan hampir terjatuh karena kepala yang terasa berputar.

"Hati-hati, Laura." Noah berhasil menangkap tubuh Laura dan membantunya berjalan keluar dari ruangan.

Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil menjadi canggung. Laura masih memikirkan kesalahannya tadi di dalam toilet bersama Jordan. Mereka memang tidak melakukan apa pun, tetapi hal itu tetap saja membuat hatinya gelisah.

Sampai akhirnya Laura tertidur ketika hampir sampai apartemen. Noah berusaha membangunkannya. Namun, justru sebuah igauan keluar dari bibir Laura, membuat hati Noah begitu hancur.

Noah menatap Laura sambil tersenyum kecut. Dia menyandarkan punggung pada sandaran kursi. Lelaki tersebut berusaha menenangkan hatinya ... sendirian.

1
Zenun
nanti lah😁
Zenun
Yang penting kamu jangan kabur lagi Lau😁
Jeng Ining
kokya ga mikir apakah ada hubungannya dg Leysha to Joo😮‍💨
Jeng Ining: hooh gemeshh aq..😩😮‍💨... dikasih apa dia sm Leysha, smpe ga mampu berpikir buruk ttg Leysha, udh tau kelicikannya aja masih ga mampu balaskan kesakitan Laura🙄
Bisa Pesan Cover di Saya: Paijo pikirammya lagi buntet kak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Jeng Ining
huhhhh Jordan masih ga mampu melepaskan diri dr Leysha, ya wes terima resikonya dijauhi Laura, pdhl udh berkali² bgini, tp tetep ga mau tegas sm Leysha😩
Bisa Pesan Cover di Saya: Ulet bulu yang menggatal ini susah disingkirkan /Grimace/
total 1 replies
Wiwit Widiarti
lanjut thor semangat💪💪💪
Wiwit Widiarti: ok kk author trimakasih di tunggu bab selanjutnya pasti tambah seru
Bisa Pesan Cover di Saya: Update besok lagi yaaaa Kakkk❤❤❤
total 2 replies
Wiwit Widiarti
semangat jo fokuslah sekarang ada laura yg medukungmu
n4th4n14e4
hayoh
tiara
Leon atau Noah tuh yang membuka pintu, lanjuut thor
Zenun
Jangan mau kalah kali ini Lau
Zenun
Yah Noah, kamu gak. diajak
Zenun
Kai?
Zenun
wory sama keadaan Leon
Bukhori Muslim
menarik
tiara
ayo Lau bantu Jo yang sedang bermasalah biar kembali sukses
Esther Lestari
ayo Jo cerita sama Laura, siapa tahu dia bisa memberi solusi dan biar kamu gak pusing sendiri
Esther Lestari
Jo seharusnya kamu menjauh dari Leysha, sejak kamu tahu apa yang sudah dilakukannya terhadap Laura.
tiara
waduuh Noah salah mengira dia kira Jordan setuju ternyata tidak.waduuh tambah marah tuh pa Jo
Esther Lestari
dering telpon menganggu pelukan kerinduan mereka berdua😁
tiara
siapa tuh yang telpon semoga bukan kabar buruk tentunya
Teh Yen
huffft kuatlah Noah mungkin Laura bukan jodoh mu lagian hubungan kalian kan tidak d restui orang tuamu smoga kamu menemukan wanita yg lebih baik dari Laura d mencintaimu juga yah Noah smngat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!